ARGENTOMETRI
Add Your Title
Berdasarkan indikator yang dipakai titrasi
Argentometri dibagi 3, yaitu:
• Argentometri Metode Mohr
• Argentometri Metode Volhard
• Argentometri Metode Fajans
Argentometri Metode
Mohr
• Konsentrasi ion klorida dalam suatu
larutan dapat ditentukan dengan
cara titrasi dengan larutan standart
perak nitrat.
• Endapan putih perak klorida akan
terbentuk selama proses titrasi
berlangsung dan digunakan
indicator larutan kalium kromat
encer.
• Setelah semua ion klorida
mengendap maka kelebihan ion
Ag+ pada saat titik akhir titrasi
dicapai akan bereaksi dengan
indikator membentuk endapan
coklat kemerahan Ag2CrO4
(lihat gambar).
• Prosedur ini disebut sebagai
titrasi argentometri dengan
metode Mohr
Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut:
• Ag+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s) (endapan putih)
4. pH
• Titrasi dilakukan pada suasana
netral , pH 6,5 – 10,5
• Bila terlalu asam garam kromat
teroksidasi menjadi bikromat
menurut reaksi:
• 2CrO42- + 2H+ 2HCrO4- Cr2O72-
+ H2O
• Bila terlalu basa akan terbentuk
endapan putih AgOH menurut
reaksi:
• Ag+ + OH- Ag(OH) (s)
• SAgOH = 2,3.10-8
• Karena S AgOH (8.4 x 10-5 M)>
• S Ag2CrO4 (1.35 x 10-5 M)
• Maka E.P jauh lebih akhir
karena perlu [Ag+] lebih banyak
• Metoda Mohr dapat digunakan
untuk penentuan ion Br- dan CN-
dalam larutan basa
lemah,sedangkan
• Ion I- dan SCN- tidak dapat dititrasi
degan cara Mohr karena AgI dan
AgSCN mengabsorpsi kuat CrO42-
sehingga terbentuk AgI.CrO42- (
endapan merah) menimbulkan E.P
palsu
2. Argentometri Metode
Volhard