Anda di halaman 1dari 23

ILMU KESEHATAN

MASYARAKAT

DESAK P INDRAWATI
 PERIODE SEBELUM ILMU PENGETAHUAN
Periode Perkembangan Kesehatan Masyarakat

Masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya


kesehatan dalam kehidupannya sehari-hari

Adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan


limbah kotoran

• Tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah


menimbulkan bau tidak sedap

Makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah


timbulnya berbagai macam penyakit menular

• upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan


 Periode Ilmu Pengetahuan

Periode ini masalah penyakit merupakan masalah


yang komplek

Mulai ditemukan penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai


pencegah
Lous Pasteur  vaksin pencegah cacar
Josep Lister  asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi
William Marton  ether sebagai anestesi pada waktu operasi

Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara


ilmiah mulai digalakkan  dikembangkannya pendidikan tenaga
kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor
Amerika dengan berdirinya universitas
pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga
perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI
INDONESIA
•Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat
ditakuti masyarakat pada waktu itu. Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka
Abad ke 16 pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat.

•Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun bayi dalam praktek
persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi
1807 pada waktu itu, tetapi tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga pelatih.

•Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, yang kemudian berkembang


pada tahun-tahun berikutnya di Medan, Semarang, surabaya, dan
Yogyakarta. Laboratorium ini menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria,
1888 lepra, cacar, gizi dan sanitasi

•Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah


percontohan dengan melakukan propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di
1925 Purwokerto, Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan
•STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah menjadi sekolah kedokteran
dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter
tersebut punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-dokter) yang
1927 mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia

•Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan persalinan


1930

•Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi, dengan penyemprotan


DDT dan vaksinasi massal
1935

•Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y. Leimena dan dr


Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-Leimena), yang intinya bahwa
dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat
dipisahkan. konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan inilah
yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan
1951 kesehatan tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari
Dinas Kesehatan Kabupaten di tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun
1969/1970 dan kemudian disebut Puskesmas
•Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
1952

•Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek percontohan/model pelayanan


bagi pengembangan kesehatan masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model
1956 keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.

•Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai


dengan masyarakat Indonesia. Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem
1967 Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.

•Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas adalah merupakan


sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah
(Depkes) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas
disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
1968 kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam
wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.
•Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter) dan tipe B (dikelola
paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai
program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di
1969 tiap Provinsi.

•Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe Puskesmas saja,
yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasi puskesmas ada 3 (sangat baik, rata-
rata dan standard). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang
1979 lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya Mini (LokMin) untuk
pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerjasama tim.

•Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana di


Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare, Immunisasi)
1984

•Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang


merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan
Awal tahun peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
1990-an terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Mitos Yunani  Asclepius dan Higeia  2 Aliran atau
Pendekatan dalam menangani masalah kesehatan

Pelayanan Kesehatan Kuratif Pelayanan Preventif

Sasaran indivual, jarak antara Sasarannya masyarakat, masalah


petugas kesehatan dengan pasien yang ditangani pun masalah
cenderung jauh masyarakat bukan individu,
hubungan antara petugas kes dgn
masy bersifat kemitraan

Bersifat reaktif  menunggu masalah Bersifat proaktif  mencari masalah


datang  mengidentifikasi masalah dan
melakukan tindakan

Penanganan lebih kepada sistem Pendekatan holistik  menyeluruh


biologis manusia
DEFINISI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

MENURUT WINSLOW 
DIHARAPKAN MASYARAKAT ITU
BERUSAHA UNTUK DAPAT
MENANGGULANGI KESEHATAN
SENDIRI,  BAHWA TERCIPTANYA
KESEHATAN YG OPTIMAL BAGI
MASYARAKAT IALAH DNG ADANYA
PERAN SERTA DARI MASYARAKAT
SECARA TERATUR DAN
BERKESINAMBUNGAN

9
DEFINISI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESMAS  UPAYA UNTUK


MENGATASI MASALAH-
MASALAH SANITASI YANG
MENGGU KESEHATAN
ATAU KESMAS  UPAYA
MEMPERBAIKI DAN
MENINGKATKAN SANITASI
LINGKUNGAN A/
MERUPAKAN KEGIATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
( Sumber Notoatmojo,
Soekidjo 2002)

10
DEFINISI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESMAS  KESEHATAN
PERORANGAN , KELUARGA ,
SEKOLAH MAUPUN MASYARAKAT
DAN DARI RIWAYAT PENYAKIT
DAN PENCEGAHANNYA

11
DEFINISI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESMAS  ILMU DAN SENI MENCEGAH


PENYAKIT , MEMPERPANJANG HIDUP ,
MENINGKATKAN KESEHATAN FISIK
DAN MENTAL DAN EFISIENSI MELALUI
USAHA MASYARAKAT YANG
TEROGANISIR UNTUK MENINGKATKAN
SANITASI LINGKUNGAN CONTROL
INFEKSI DIMASYARAKAT, PENDIDIKAN
INDIVIDU TENTANG KEBERSIHAN
PERORANGAN

12
KESMAS (Public Health) adalah ilmu dan
seni mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan
melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat untuk :
 Perbaikan sanitasi lingkungan
 Pemberantasan penyakit-penyakit menular
 Pendidikan untuk kebersihan perorangan
 Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan
untuk diagnosis dini dan pengobatan
 Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara
kesehatannya.

13
PILAR UTAMA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

 Upaya Promotif
 Upaya Preventif

 Upaya Kuratif

 Upaya Rehabilitatif

14
RUANG LINGKUP KESMAS

 Epidemiologi,
 Biostatistika-Kependudukan & Infokes,

 Administrasi Kebijakan Kesehatan,

 Gizi Kesehatan Masyarakat,

 Kesehatan Lingkungan,

 Kesehatan Kerja,

 Promosi Kesehatan dan llmu Perilaku,

 Kesehatan Reproduksi.

15
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT

Faktor
Penduduk
- Herediter

Faktor Lingkungan Faktor Pelayanan


- Fisik Kesehatan
- Promotif
- Biologis Derajat
- Sosio Kultural Kesehatan - Preventif
- Kuratif
- Rehabilitatif

Faktor
Perilaku
- Sikap
- Gaya Hidup
 Lingkungan
Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dimana kesehatan akan
dipengaruhi oleh kualitas sanitasi lingkungan dimana manusia itu
berada.
Hal ini dikarenakan banyak penyakit yang bersumber dari buruknya
kualitas sanitasi lingkungan, misalnya ;ketersediaan air bersih pada
suatu daerah akan mempengaruhi derajat kesehatan karena air
merupakan kebutuhan pokok manusia dan manusia selalu berinteraksi
dengan air dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi perekonomian
suatu masyarakat. Semakin miskin individu/ masyarakat maka akses
untuk mendapatkan derajat kesehatan yang baik maka akan semakin
sulit.
 Perilaku/Gaya hidup
Gaya hidup individu/masyarakat sangat mempengaruhi derajat
kesehatan. Contohnya : dalam masyarakat yang mengalami transisi dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, akan terjadi
perubahan gaya hidup pada masyarakat tersebut yang akan
mempengaruhi derajat kesehatan
 faktor penduduk  herediter
genetic ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan. Hal ini
karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetic,
seperti leukemia. Faktor hereditas sulit untuk diintervensi karena
hal ini merupakan bawaan dari lahir dan jika dapat diintervensi
maka harga yang dibayar sangat mahal

• Faktor Pelayanan Kesehatan


pelayanan kesehatan juga mempengaruhi derajat kesehatan.
Pelayanan kesehatan disini adalah pelayanan kesehatan yang
paripurna dan intregatif antara promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Semakin mudah akses individu/masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan masyarakat akan
semakin baik
SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT

 Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan


keluarga.
 Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan
komunitas.
 Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat.

 Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa


masyarakat.
10 PELAYANAN PENTING KESEHATAN MASYARAKAT

1. Mengembangkn kebijakan & konsep/perenc yg


mendukung usaha kesmas & Individu
2. Mendiagnosa & menyelidiki permasalahan kes &
risiko/bahaya kes di dlm masy
3. Mengerahkan partnership/kemitraan dgn masy

4. Menginformasikan, mendidik & memberdayakan


org2 terhdp isu/permasalahan kes
5. Menghubungkn org2 kpd personil pelayanan kes yg
dibutuhkan & memastikan terpenuhinya pelayanan
kes menyeluruh ketika pelayanan lain tak tersedia.
20
10 PELAYANAN PENTING KESEHATAN
MASYARAKAT
6. Memastikan suatu/tersedianya tenaga/SDM
pelayanan kes masy & personil perawatan kes yg
kompeten/berkompetensi.
7. Memantau status kes utk mengidentifikasi
permasalahan kes masy
8. Memantau & mengevaluasi jasa pelayanan kes
berbasis masy
9. Mengoperasionalkan penelitian utk menemukan
solusi inovatif baru terhdp permasalahan kes
10. Menguatkan/menyelenggarakan perarturan
& hukum yg melindungi kes & memastikan
keselamatan

21
6 TANGGUNG JAWAB KESEHATAN MASYARAKAT

1. Pencegahan wabah dan pykt menular


2. Perlindungan org2 terhdp bahaya/risiko
lingk
3. Pencegahan dari cidera/luka
4. Promosi & mendorong perubahan perilaku
sehat
5. Cepat tanggap/respon terhdp bencana &
membantu masy pd tahap pemulihan
6. Memastikan kwalitas, akses & pelayanan
kes menyeluruh yang terjangkau

22
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai