Anda di halaman 1dari 11

Contoh Kasus

Seorang wanita bernama Ny. A, berumur 25 tahun masuk di Rumah


Sakit RSUD X pada tanggal 04 April 2015 dengan KU: hamil +
tekanan darah tinggi (TD: 170/120 mmHg). Hasil pemeriksaan
penunjang: proteinuria 2+.
Diagnosa dokter: GII P1001 Ab0 25 minggu T/H + Preeklampsia
Berat. Pasien diberikan terapi konservatif antikejang (i.m) dan anti-
HT (p.o.). Selama perawatan TD sempat mencapai 230/190 mmHg
pada tanggal 06 April 2015. TD pasien tidak kunjung membaik
sampai pada akhirnya pagi pasien dikonsulkan ke Sp. PD tanggal 09
April 2015 dan mendapat pengobatan obat anti-HT (i.v).
TD sempat turun 150/110 mmHg pada malam harinya akan
tetapi keesokan hari TD pasien kembali meningkat menjadi
180/140 mmHg. Pasien dikonsulkan ulang pada tanggal 10
April 2015 ke Sp.PD yang sama dan mendapatkan 3 obat
anti-HT (p.o). Keesokan harinya TD pasien 180/150 mmHg
dan akhirnya dokter sp.OG merencanakan dilakukannya
sectio caesaria dengan terlebih dahulu melakukan KIE,
dokter Sp.OG menyebutkan operasi ini bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa ibu. Pasien dan suami telah
menyetujuinya dan menandatangani informed consent.
Setelah dilakukan sectio caesaria, diketahui BBL: 800 gram
dan TD pasien selama perawatan turun menjadi 130/80
mmHg.
Kaidah Dasar Bioetik: beneficence dan autonomi.
Prima facie : Beneficence
Kaidah Dasar Bioetik – Beneficence
 Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
 Minimalisasi akibat buruk
 Menghargai hak pasien secara keseluruhan
Kaidah Dasar Bioetik - Autonomi
 Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai
martabat pasien.
 Berterus terang
 Melaksanakan informed consent
 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri.
 Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi
kebaikan pasien.
“4-Box” Method of Clinical Ethics
Medical Indications
• Pasien dengan GII P1001 Ab0 25 minggu T/H +
Preeklampsia Berat, kronis.
• Tujuan akhir dari dilakukannya sectio caesaria adalah
menyelamatkan jiwa pasien (ibu).
• Keuntungan dari tindakan dokter yaitu pasien diharapkan
terhindar dari komplikasi penyakit.
• Bila sectio caesaria tidak dilakukan, komplikasi yang dapat
terjadi berupa eklampsia, perdarahan intrakranial, hipertensi
enselofati dst.
Client Preferences
• Pasien wanita usia 25 tahun dan sudah menikah dianggap
bisa untuk mengambil keputusan sendiri.
• Pasien dan suaminya sudah menerima penjelasan dari
dokter secara cukup dan dimengerti. Pasien juga telah
memahami risiko jika dilakukannya operasi caesar.
• Anjuran dokter Sp.Og untuk dilakukannya operasi caesar
disetujui oleh pihak pasien dan suami pasien dengan
menandatangani informed consent.
Quality of Life
• Tindakan dokter membuat pasien terhindar dari
kompilkasi penyakit.
• Kualitas hidup pasien lebih baik setelah dilakukannya
operasi caesar mengingat operasi ini dilakukan untuk
menyelamatkan jiwa pasien.
• Pasien merasa sedih akan tetapi dapat menerima dengan
baik risiko operasi yang telah dialami maupun risiko
terhadap janin.
Contextual Features
Tidak ditemukan hubungan antara keadaan sosial ekonomi
pasien dalam mengambil keputusan pengobatan.
Prinsip Double Effects
Dalam hal ini tindakan operasi caesar mempunyai efek
ganda yaitu untuk menyelamatkan nyawa ibu akan tetapi
janin tidak terselamatkan.
Efek buruk terhadap janin terpaksa harus terjadi karena
apabila janin terus dipertahankan, pasien berisiko
mengalami komplikasi berupa perdarahan intrakranial,
hipertensi ensefalopati, dst. Dengan dilakukannya operasi
Caesar diharapkan tekanan darah pasien dapat kembali
normal.
Key Principles of Professionalism
• Accountability
• Respect for other

Anda mungkin juga menyukai