Alopesia Areata
– Nama : An. A
– Usia : 11 tahun
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Alamat : cilincing
– Suku : Jawa
– Agama : Islam
– Tanggal Pemeriksaan :4/4/2018
Anamnesis (Auto & Allo
anamnesis)
– Keluhan Utama
Rambut rontok tiba-tiba sejak 1minggu yang lalu
– Keluhan Tambahan
Kadang terasa gatal jika berkeringat
Riwayat Penyakit Sekarang
– Riwayat Alergi
- Alergi obat- obatan dan makanan disangkal
– Riwayat Pengobatan
Belum pernah berobat untuk keluhan ini
– Riwayat Sosial-Ekonomi
Keluarga pasien sosial ekonomi menengah ke bawah.
– Tanda Vital
- Tekanan darah : tidak ada kelainan
- Nadi : tidak ada kelainan
- Suhu : tidak ada kelainan
- Pernapasan :tidak ada kelainan
Status Generalisata
– Kepala :
– Rambut : rambut rontok di regio parietalis kiri
– Mata : tidak ada kelainan
– Hidung : tidak ada kelainan
– Mulut : tidak ada kelainan
– Leher
– KGB: tidak ada kelainan
– Kelenjar tiroid tidak ada kelainan
– Thoraks : tidak ada kelainan
Distribusi Regional
– Tetapi lama kelamaan pada tengah kepala botak dan kebotakan hanya dialami
pada daerah itu saja tidak ada kebotakan ditempat lain.
– Selain mengeluh rambut rontok, pasien juga mengeluh kadang terasa gatal
pada daerah yang mengalami kebotakan ketika pasien beraktivitas diluar
ruangan.
Pemeriksaan penunjang
– Medikamentosa
– Kortikosteroid topikal 2x1
– Triamnisolon asetonid injeksi
– Non-Medikamentosa
– Hindari stress yang dapat mempengaruhi kerontokan rambut
– Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala
Prognosis
1. Kutikula
2. Korteks
3. Medula
Siklus pertumbuhan rambut normal
Alopesia
Alopesia berarti kehilangan rambut dari tubuh. Berikut ada beberapa tipe
alopesia :
• Alopesia Universalis
Kebotakan yang mengenai seluruh rambut yang ada pada tubuh.
• Alopesia Totalis
Kebotakan yang mengenai seluruh rambut kepala.
• Alopesia Areata
Kebotakan yang terjadi setempat-setempat dan berbatas tegas,
umumnya terdapat pada kulit kepala, tetapi dapat juga
mengenai daerah berambut lainnya.
Alopesia Areata
1. Genetik
2. Imunologi
3. Faktor lain
Klasifikasi
Ikeda (1965), setelah meneliti 1989 kasus, mengemukakan klasifikasi alopesia areata sebagai
berikut :
1. Tipe umum : umur 20-40 tahun, 6% akan berkembang menjadi alopesia totalis
2. Tipe atipik : dimulai pada masa anak-anak dan 75% berkembang menjadi alopesia totalis
3. Tipe prehipertensif : usia dewasa muda, 39% akan menjadi alopecia totalis
4. Tipe kombinasi : setelah usia 40 tahun dan 10% akan menjadi alopecia totalis
Patogenesis
• Sisa rambut seperti tanda seru (exclamation mark hair) batang rambut ke
arah pangkal makin halus tetapi mudah dicabut.
Jenis Rambut
1. Faktor Fisiologi :
– Hormon :
- Androgen : Mempercepat pertumbuhan dan
menebalkan rambut di daerah janggut (pada pria).
Pada wanita, dapat menyebabkan hirsutisme. Pada
penderita alopesia androgenik, dapat memperkecil
diameter batang rambut dan memperkecil waktu
pertumbuhan rambut anagen.
- Estrogen : Dapat memperlambat pertumbuhan rambut,
tetapi memperpanjang anagen.
- Tiroksin.
- Kortikosteroid.
– Metabolisme
– Vaskularisasi
- Logam berat (thalium, merkuri dan arsen) → terikat pada grup sulfhidril dlm
keratin rambut.
ALOPESIA
– Sering dihubungkan juga dengan infeksi fokal, kelainan endokrin, dan stress emosional.
– 10-20% penderita alopesia areata mempunyai riwayat alopesia areata dalam keluarganya.
Epidemiologi
– Puncak insidensi tampaknya terjadi pada dewasa muda, yaitu pada usia 15-29
tahun.
– Sebanyak 44% orang dengan alopesia areata telah mulai terlihat pada usia
kurang dari 20 tahun dan kurang dari 30% orang dengan alopesia areata terlihat
pada usia lebih dari 40 tahun.
– Tipe atopic
Meliputi 10% kasus, yang umumnya mempunyai stigmata atopi atau
penyakitnya telah berlangsung lebih dari 10 tahun. Tipe ini dapat
menetap atau mengalami rekurensi pada musim-musim tertentu
(perubahan musim)
Lanjutan … Pada kasus ini pasien
berusia11tahun dan
termasuk kedalam tipe
umum
– Tipe prehipertensif
Meliputi 4% kasus dengan riwayat hipertensi pada penderita maupun
keluarganya.
– Tipe kombinasi
Meliputi 5% kasus, pada umur > 40 tahun dengan gambaran lesi-lesi
bulat atau retikular. Penyakit endokrin autonomik yang terdapat pada
penderita antara lain berupa diabetes mellitus dan kelainan tiroid.
Patogenesis
– Kelainan yang terjadi pada alopesia areata dimulai oleh adanya rangsangan
yang menyebabkan folikel rambut setempat memasuki fase telogen lebih awal
sehingga terjadi pemendekan siklus rambut.
– Rambut yang melanjutkan siklus akan membentuk rambut anagen baru yang
lebih pendek, lebih kurus, terletak lebih superfisial pada middermis dan
berkembang hanya sampai fase anagen IV
– Beberapa ciri khas alopesia areata dapat dijumpai,
misalnya berupa batang rambut tidak berpigmen dengan
diameter bervariasi, dan kadang-kadang tumbuh lebih
menonjol ke atas (rambut-rambut pendek yang bagian
proksimalnya lebih tipis di banding bagian distal sehingga
mudah dicabut), disebut exclamation mark hairs atau
exclamation point.
– Lesi yang telah lama tidak mengakibatkan pengurangan jumlah folikel.
Folikel anagen terdapat di semua tempat walaupun terjadi perubahan
rasio anagen : telogen.
– Folikel anagen akan mengecil dengan sarung akar yang meruncing tetapi
tetap terjadi diferensiasi korteks, walaupun tanpa tanda keratinisasi.
Rambut yang tumbuh lagi pada lesi biasanya di dahului oleh rambut
velus yang kurang berpigmen.
Gambaran Klinis
– Tinea kapitis,
– Lupus eritematosus
– Telogen Effluvium
– Trikotilomania
– Alopesia Andregenik
Gejala Klinis Tinea kapitis tipe grey Alopesia Areata Dermatitis Seboroik
patch ring worm