Anda di halaman 1dari 30

ASWIN PRAYOGO

1110221004

PRESENTASI KASUS
TINEA PEDIS
IDENTITAS

 Nama : An A
 Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 2 Januari 1988
 Umur : 5 tahun
 Jenis kelamin :p
 Alamat :
 Pendidikan :
 Status :
 Agama : islam
 Suku bangsa : Jawa
 Tanggal Pemeriksaan :
ANAMNESIS
autoanamnesis

Sejak 5 bulan yang lalu, pasien sering mengeluh gatal


pada kedua telapak kakinya disertai muncul
gelembung-gelembung kecil pada telapak kaki
kirinya, yang kemudian disusul pada telapak kaki
kanannya. Rasa gatal yang sangat hebat ini membuat
pasien sering menggaruk-garuk, sehingga gelembung
pecah dan mengeluarkan cairan bening. Pasien
sempat berobat ke dokter kulit dan mendapat obat
salep. Setelah berobat, keluhan gatal berkurang,
namun telapak kaki menjadi kering dan tampak sisik-
sisik berbentuk bulat.
Keluhan
Keluhan Utama
Tambahan
• Pasien • Tidak ada
mengeluhkan
lenting di kaki
kiri dan kanan
yang terasa
gatal dan nyeri.
lenting pada kaki kiri dan muncul pada kaki kanan
berobat 2 minggu yang
kanan disertai rasa gatal setelah 1 minggu
lalu
dan nyeri bila tergesek kemudian

belum sembuh total


tetapi sudah ada
timbul luka yang semakin
5 minggu yll perbaikan seperti keluhan
lama semakin membesar
pada bagian diantara
ruas-ruas jari kaki

sering menggaruk dan


suatu lenting dengan rasa
akhirnya lenting tersebut
gatal yang muncul tiba-
pecah dan mengeluarkan
tiba pada kaki kiri
cairan bening
• Belum pernah ada
RPD keluhan

• Tidak ada
RPK
• Sedang tidak dalam
RPO pengobatan
PEMERIKSAAN FISIK
Per tanggal 21 Maret 2013
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis

 Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah = tidak diperiksa
 Nadi = 86 x/menit, teratur, isi cukup.
 Pernapasan = 20 x/menit, teratur.
 Suhu = tidak diukur dengan termometer

 Data antropometri :
 Berat Badan = 68 kg
 Tinggi Badan = 175 cm
 Kesan: data antropometri hanya berdasarkan informasi dari pasien

Status Generalis

 Kepala : Normochephal, rambut hitam


merata pendek, tidak mudah dicabut.
 Mata : konjungtiva anemik -/-, sklera
ikterik
 Telinga: Bentuk daun telinga normal, liang telinga
tidak terdapat serumen dan tidak terdapat cairan.
 Hidung : Bentuk normal, tidak ada nafas
cuping hidung, tidak ada sekret, tidak ada epistaksis.
 Mulut : Bibir tidak sianosis, mukosa bibir
basah.
 Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1-T1
tidak hiperemis.
 Thoraks: Bentuk normochest, simetris, tidak ada
retraksi.
 Abdomen
 Inspeksi : Datar, tidak ada lesi, tidak ada bekas luka.
 Auskultasi : Bising usus positif normal.
 Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba benjolan,
hepar tidak teraba , lien tidak teraba.
 Perkusi :Timpani pada seluruh abdomen, shifting
dullnes (-), undulasi (-).
 Ektremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-),
sianosis (-/-)
STATUS DERMATOLOGIKUS
 Lokasi : regio pedis sinistra
 Effluoresensi : tampak makula eritema
disertai adanya erosi dan skuama halus di
bagian tepi, bentuk lonjong, ukuran 4x2 cm,
dengan tepi berbatas tegas.
 Lokasi : regio pedis dekstra
 Effluoresensi : tampak makula eritema
disertai adanya erosi dan skuama halus di
bagian tepi, bentuk tidak teratur, ukuran
plakat, dengan tepi berbatas tegas.
PERMERIKSAAN PENUNJANG

 Pada pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit


kaki menggunakan larutan KOH 10%
didapatkan hasil hifa (+).
RESUME

 lenting pada kaki kiri dan kanan disertai rasa


gatal dan nyeri bila, sejak 5 minggu yang lalu,
muncul tiba-tiba pada kaki kiri terlebih dahulu.
Pasien sering menggaruk  lenting tersebut
pecah dan mengeluarkan cairan bening. Keluhan
muncul pada kaki kanan setelah 1 minggu
kemudian.

 Dari pemeriksaan fisik tanggal 21 Maret 2013,


didapatkan keadaan umum baik dan kesadaran
compos mentis, tanda-tanda vital dan status
generalis dalam batas normal.
 Status dermatologikus, pada regio pedis
sinistra, tampak makula eritema disertai
adanya erosi dan skuama halus di bagian tepi,
bentuk lonjong, ukuran 4x2 cm, dengan tepi
berbatas tegas.
 Pada regio pedis dekstra, tampak makula
eritema disertai adanya erosi dan skuama
halus di bagian tepi, bentuk tidak beraturan,
ukuran plakat, dengan tepi berbatas tegas.

 Dari pemeriksaan mikroskopik kerokan kulit


kaki menggunakan larutan KOH 10%
didapatkan hasil hifa (+).
PENATALAKSANAAN

 Miconazole krim

 Ketoconazole peroral

 Edukasi : menjaga kaki tetap kering


PROGNOSIS

 Ad vitam : bonam
 Ad fungsionam : bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Tinea pedis atau sering disebut athelete foot


adalah dermatofitosis pada kaki, terutama pada
sela-sela jari dan telapak kaki.
Etiologi

 Tinea pedis disebabkan oleh Trichophyton


rubrum (umumnya), Trichophyton
mentagrophytes, Epidermophyton floccosum.
Patogenesis

Dengan menggunakan enzim keratinase, jamur


ini menginvasi keratin superfisialis dari kulit dan
infeksi akan terbatas pada lapisan kulit ini.
Dinding dermatofit memiliki mannans, yang
akan menghambat respon imun tubuh.
Trichophyton rubrum umumnya memiliki
mannans yang akan menghambat proliferasi
keratinosit, mengakibatkan berkurangnya
kecepatan pergantian kulit dan berujung pada
infeksi kronis.
Gejala klinis

• Tinea interdigitalis
• Diantara jari 4 dan 5 terlihat fisura yang dilingkari
sisik halus dan tipis.
• Dapat meluas ke bawah jari (subdigital) dan ke sela
jari yang lain.
• Sering terlihat maserasi
• Moccasin foot
• Pada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi sampai
punggung kaki, terlihat kulit menebal dan bersisikhalus
dan seperti bedak
• Eritema biasanya ringan dan terlihat pada bagian tepi
lesi
• Tepi lesi dapat dilihat papul dan kadang-kadang vesikel
• Vesikobulosa
• Diakibatkan karena T.mentagrophytes
• Diameter vesikel lebih besar dari 3mm
• Jarang pada anak-anak, tapi etiologi yang sering terjadi
pada anak-anak adalah T.rubrum
• Vesikel pustul atau bula pada kulit tipis ditelapak kaki
dan area periplantar
Diagnosis

• KOH

• Kultur
• Tes PAS (Periodic Acid-Schiff)
Penatalaksanaan

• Topikal : Miconazol, Ketoconazole,


terbinafine
• Sistemik :
- Griseofulvin 500-1000 mg/hari. Buat anak-
anak 10- 20 mg/kg/hari.
- Terbinafine 250 mg/hari untuk 1-2 minggu
- Itraconazole 200 mg 2 kali sehari untuk 1
minggu.
- Fluconazole 150 mg/minggu untuk 4 minggu
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai