Anda di halaman 1dari 33

BIO DATA

Nama : Husni Thamrin, SE. MM.


Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 11 Agustus 1968
Agama : Islam
Alamat : Jl. T. Jam No. 12 Lr. IV Gp. Jawa. Banda Aceh
No. HP : 08116811868

Pengalaman Pekerjaan :

•Kabid KB-KR BKKBN Provinsi Aceh sd sekarang


•Plt. Kepala BKKBN Provinsi Lampung (2011)
•Kabid Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Provinsi Aceh (2009 -2014)
•Kabid Supervisi BKKBN Provinsi Aceh(2008 -2009)
•PPK Satker PPKB BRR NAD Nias (2005 – 2008)
•Kasubag Perencanaan dan Keuangan BKKBN Provinsi Aceh (2004 – 2008)
•Kasi Analisis Program dan Anggaran BKKBN Provinsi Aceh
•Pengawas PLKB Kota Banda Aceh
•Ajun PKB Madya BKKBN Kota Sabang
TUJUAN
1. Terlaksananya penerimaan alkon dan non alkon
program Kependudukan dan Keluarga Berencana
secara tepat kualitas, jumlah dan tepat waktu.

2. Terlaksananya penyimpanan alkon & non alkon program


Kependudukan dan Keluarga Berencana sesuai
standard penataan, ketentuan & peraturan yang berlaku

3. Terkendalinya penyaluran alkon dan non alkon program


Kependudukan & Keluarga Berencana sesuai tepat jenis,
tepat waktu & tepat sasaran disemua tingkatan wilayah

4. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan alkon dan non


alkon program Kependudukan dan Keluarga Berencana
FOKUS UTAMA
Alat/obat yang digunakan ada 2 jenis
1.Hormonal (pil, suntik,implant/AKBK
ALKON
2. Non Hormonal
(IUD,Kondom)

Sarana pendukung pelayanan


kontrasepsi misalnya IUD Kit,
NON Implant Removal Kit, Obgyn
ALKON bed, Laparoscopy, VTP Kit dsb
MENJAMIN KETERSEDIAAN
ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI
PENERIMAAN
adalah suatu kegiatan menerima alkon Program
Kependudukan dan KB melalui proses
pemeriksaan yang mencakup :
Tanggal penerimaan
Jenis dan merek serta kualitas kontrasepsi
Jumlah (kotak, berat, volume,paket blister,
vial, unit dll)
Harga satuan
Kondisi ketika alkon dan non alkon tersebut
diterima
Tanggal pembuatan tahun produksi
Tanggal kadaluarsa
Nomor Batch
PENYIMPANAN

adalah kegiatan penempatan, penataan, pencatatan dan


pemeliharaan alkon dan non alkon di gudang disemua
tingkatan wilayah

PENYALURAN

adalah kegiatan pengiriman alkon dan non alkon ke


tempat-tempat penyimpanan (gudang) dan pelayanan
berdasarkan pemesanan/ permintaan, tanpa permintaan
(request, non request atau Pull dan Push System) dan
atau distribusi dinamis yang bersifat horizontal)
PENCATATAN DAN PELAPORAN

adalah kegiatan administratif (penatausahaan)


mulai dari proses, penerimaan, penyimpanan
dan pengeluaran, penyaluran/pengiriman
sampai dengan pelaporan kondisi persediaan

LEAD TIME
adalah waktu yang diperhitungkan untuk
proses permintaan alkon dan non alkon
diproses sampai alkon dan non alkon
tersebut diterima
PUSH DISTRIBUTION SYSTEM
adalah sistem distribusi yang dilakukan berdasarkan
droping/non request

PULL DISTRIBUTION SYSTEM


adalah sistem distribusi yang dilakukan berdasarkan
permintaan/request

BUFFER STOCK
adalah tingkat ketersediaan suatu alkon dan non alkon
untuk waktu tertentu
STOCK OPNAME
adalah kegiatan penghitungan persediaan
alkon dan non alkon pada saat tertentu
untuk mengetahui posisi/kondisi fisik alkon
dan non alkon secara riil

FIRST IN FIRST OUT (FIFO)

adalah proses pengeluaran alkon dan


non alkon berdasarkan waktu, bila
masuk pertama maka harus
dikeluarkan lebih awal
FIRST TO EXPIRE DATE, FIRST OUT (FEFO)

adalah proses pengeluaran alkon dan


non alkon berdasarkan batas
kadaluarsa, bila alkon dan non alkon
yang batas kadaluarsanya lebih awal
maka harus dikeluarkan lebih awal
MENYUSUN PENGELOLAAN SARANA PROGRAM
KONTRASEPSI
Couple Years of Protection (CYP), yaitu jumlah
kontrasepsi yang dibutuhkan oleh seorang peserta KB
selama satu tahun penuh agar terlindungi dari
kemungkinan terjadinya kehamilan.

Pil : diperlukan 13 cycle/tahun


Suntikan : diperlukan 4 vials/tahun
Kondom : diperlukan 6 lusin/tahun
IUD : diperlukan 1 set/5-8 tahun
Implant : diperlukan 1 set/3 tahun
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN KONTRASEPSI
PERIODE WAKTU 12 BULAN
Buffer Stock (persediaan) 6 bulan
Sehingga total :12 bulan+ 6 bulan = 18 bulan .

 Pil diperlukan 19 cycle/tahun

 Suntikan diperlukan 6 vials/tahun

 Kondom diperlukan 9 lusin/tahun

 IUD diperlukan 1,5 set/5-8 tahun

 Implant diperlukan 1,5 set/3 tahun


PERSEDIAAN JUMLAH PEMAKAIAN
DI TINGKAT
KKP PERKIRAAN WILAYAH PERSEDIAAN RATA-RATA RATIO
GUDANG GUDANG
NO PROVINSI TH - 2016 PEMAKAIAN PROVINSI KAB/KOTA PROV. DAN PERBULAN PERSE
1 TAHUN KAB/KOTA DIAAN
1 2 3 4 = (3) x 1 ea 5 6 7 = (5+6) 8=(4) :12 BLN 9

1 Aceh Besar 577 577 133 133 48 2.77


2 Pidie 151 151 225 225 13 17.88
3 Aceh Utara 504 504 49 49 42 1.17
4 Aceh Timur 260 260 109 109 22 5.03
5 Aceh Tengah 721 721 169 169 60 2.81
6 Aceh Barat 430 430 30 30 36 0.84
7 Aceh Selatan 104 104 37 37 9 4.27 PERKIRAAN
8 Aceh Tenggara 347 347 221 221 29 7.64 KEMAMPUAN
9 Banda Aceh 2,666 2,666 0 0 222 0.00
10 Sabang 34 34 25 25 3 8.82
PERSEDIAAN
11 Aceh Singkil 126 126 115 115 11 10.95 IUD PER
18.60
12 Simeulue
13 Bireun
40
713 713
40 62
80
62
80
3
59 1.35
JUNI 2016
14 Lhokseumawe 187 187 187 187 16 12.00
15 Langsa 587 587 193 193 49 3.95
16 Aceh Barat Daya 202 202 0 0 17 0.00
17 Gayo Lues 74 74 0 0 6 0.00
18 Aceh Jaya 55 55 82 82 5 17.89
19 Nagan Raya 713 713 134 134 59 2.26
20 Aceh Tamiang 545 545 105 105 45 2.31
21 Bener Meriah 230 230 204 204 19 10.64
22 Pidie Jaya 191 191 0 0 16 0.00
23 Subulussalam 83 83 156 156 7 22.55

ACEH 9,540 9,540 900 2,316 3,216 795 4.05

Catatan :
1. Kolom (3) sumber data SUBAG PERENCANAAN MEMAKAI KKP
2. Kolom (5) laporan F/V/KB PROVINSI
3. Kolom (7) laporan REK-F/V/KB Kab dan Kota
PERSEDIAAN JUMLAH PEMAKAIAN
PPM - PA PERKIRAAN DI TINGKAT WILAYAH PERSEDIAAN RATA-RATA RATIO
NO PROVINSI TH - 2016 PEMAKAIAN GUDANG GUDANG PROV. DAN PERBULAN PERSE
1 TAHUN PROVINSI KAB/KOTA KAB/KOTA DIAAN
1 2 3 4 = (3) x 13 cy 5 6 7 = (5+6) 8=(4) :12 BLN 9

1 Aceh Besar 5,761 74,893 59,400 59,400 6,241 9.52


2 Pidie 6,360 82,680 33,000 33,000 6,890 4.79
3 Aceh Utara 9,536 123,968 38,700 38,700 10,331 3.75
4 Aceh Timur 8,913 115,869 25,500 25,500 9,656 2.64
5 Aceh Tengah 5,075 65,975 30,800 30,800 5,498 5.60
PERKIRAAN
6 Aceh Barat 2,024 26,312 33,700 33,700 2,193 15.37 KEMAMPUAN
7 Aceh Selatan 3,133 40,729 21,500 21,500 3,394 6.33 PERSEDIAAN
8 Aceh Tenggara 2,338 30,394 39,700 39,700 2,533 15.67
9 Banda Aceh 2,568 33,384 28,400 28,400 2,782 10.21
PIL BULAN
10 Sabang 756 9,828 500 500 819 0.61 JUNI 2016
11 Aceh Singkil 1,243 16,159 16,752 16,752 1,347 12.44
12 Simeulue 1,169 15,197 12,250 12,250 1,266 9.67
13 Bireun 7,427 96,551 53,600 53,600 8,046 6.66
14 Lhokseumawe 2,710 35,230 15,000 15,000 2,936 5.11
15 Langsa 3,082 40,066 37,260 37,260 3,339 11.16
16 Aceh Barat Daya 3,004 39,052 23,600 23,600 3,254 7.25
17 Gayo Lues 1,256 16,328 10,000 10,000 1,361 7.35
18 Aceh Jaya 850 11,050 20,300 20,300 921 22.05
19 Nagan Raya 3,279 42,627 46,800 46,800 3,552 13.17
20 Aceh Tamiang 5,590 72,670 32,000 32,000 6,056 5.28
21 Bener Meriah 3,665 47,645 37,800 37,800 3,970 9.52
22 Pidie Jaya 1,877 24,401 45,000 45,000 2,033 22.13
23 Subulussalam 913 11,869 9,800 9,800 989 9.91 MEMAKAI KKP
ACEH 82,529 1,072,877 422,000 671,362 1,093,362 89,406 12.23

Catatan :
1. Kolom (3) sumber data SUBAG PERENCANAAN
2. Kolom (5) laporan F/V/KB PROVINSI
3. Kolom (7) laporan REK-F/V/KB Kab dan Kota
PERSEDIAAN JUMLAH PEMAKAIAN
PPM-PA PERKIRAAN DI TINGKAT WILAYAH PERSEDIAAN RATA-RATA RATIO
NO PROVINSI TH - 2016 PEMAKAIAN GUDANG GUDANG PROV. DAN PERBULAN PERSE
1 TAHUN PROVINSI KAB/KOTA KAB/KOTA DIAAN

1 2 3 4 = (3) x 6 lsn 5 6 7 = (5+6) 8=(4) :12 BLN 9

1 Aceh Besar 870 5,220 61 61 435 1.68


2 Pidie 1,261 7,566 100 100 631 1.90
3 Aceh Utara 1,056 6,336 50 50 528 1.14
4 Aceh Timur 1,164 6,984 103 103 582 2.12
5 Aceh Tengah 547 3,282 73 73 274 3.20
6 Aceh Barat 499 2,994 176 176 250 8.46
7 Aceh Selatan 573 3,438 26 26 287 1.09 PERKIRAAN
8 Aceh Tenggara 857 5,142 81 81 429 2.27 KEMAMPUAN
9 Banda Aceh 479 2,874 39 39 240 1.95
10 Sabang 136 816 19 19 68 3.35
PERSEDIAAN
11 Aceh Singkil 117 702 19 19 59 3.90 KONDOM
53
12 Simeulue 42 252
158
53 21 30.29
BULAN JUNI
13 Bireun 1,208 7,248 158 604 3.14
14 Lhokseumawe 586 3,516 83 83 293 3.40 2016
15 Langsa 417 2,502 235 235 209 13.53
16 Aceh Barat Daya 666 3,996 76 76 333 2.74
17 Gayo Lues 240 1,440 10 10 120 1.00
18 Aceh Jaya 289 1,734 144 144 145 11.96
19 Nagan Raya 1,090 6,540 136 136 545 2.99
20 Aceh Tamiang 796 4,776 4 4 398 0.12
21 Bener Meriah 367 2,202 124 124 184 8.11
22 Pidie Jaya 368 2,208 60 60 184 3.91
23 Subulussalam 242 1,452 116 116 121 11.50

ACEH 13,870 83,220 2,088 1,946 4,034 6,935 6.98

MEMAKAI KKP
Catatan :
1. Kolom (3) sumber data SUBAG PERENCANAAN
2. Kolom (5) laporan F/V/KB PROVINSI
3. Kolom (7) laporan REK-F/V/KB Kab dan Kota
PERSEDIAAN JUMLAH PEMAKAIAN
PPM - PA PERKIRAAN DI TINGKAT WILAYAH PERSEDIAAN RATA-RATA RATIO
NO PROVINSI TH - 2016 PEMAKAIAN GUDANG GUDANG PROV. DAN PERBULAN PERSE
1 TAHUN PROVINSI KAB/KOTA KAB/KOTA DIAAN
1 2 3 4 = (3) x 4 vial 5 6 7 = (5+6) 8=(4) :12 BLN 9

1 Aceh Besar 23,872 95,488 12,260 12,260 7,957 1.54


2 Pidie 21,760 87,040 5,500 5,500 7,253 0.76
3 Aceh Utara 24,580 98,320 10,100 10,100 8,193 1.23
4 Aceh Timur 21,030 84,120 6,500 6,500 7,010 0.93
5 Aceh Tengah 13,820 55,280 8,940 8,940 4,607 1.94
6 Aceh Barat 9,175 36,700 5,060 5,060 3,058 1.65
7 Aceh Selatan 15,068 60,272 5,600 5,600 5,023 1.11
PERKIRAAN
8 Aceh Tenggara 7,676 30,704 8,380 8,380 2,559 3.28 KEMAMPUAN
9 Banda Aceh 10,993 43,972 7,820 7,820 3,664 2.13
10 Sabang 1,967 7,868 3,060 3,060 656 4.67
PERSEDIAAN
11 Aceh Singkil 4,818 19,272 6,252 6,252 1,606 3.89 SUNTIKAN
12 Simeulue 3,009 12,036 4,070 4,070 1,003 4.06
BULAN JUNI
13 Bireun 26,367 105,468 2,280 2,280 8,789 0.26
14 Lhokseumawe 9,160 36,640 9,740 9,740 3,053 3.19 2016
15 Langsa 5,570 22,280 7,320 7,320 1,857 3.94
16 Aceh Barat Daya 13,493 53,972 14,990 14,990 4,498 3.33
17 Gayo Lues 7,465 29,860 3,520 3,520 2,488 1.41
18 Aceh Jaya 6,702 26,808 5,960 5,960 2,234 2.67
19 Nagan Raya 12,564 50,256 7,580 7,580 4,188 1.81
20 Aceh Tamiang 13,487 53,948 1,500 1,500 4,496 0.33
21 Bener Meriah 11,119 44,476 9,160 9,160 3,706 2.47
22 Pidie Jaya 10,358 41,432 5,680 5,680 3,453 1.65
23 Subulussalam 3,735 14,940 6,500 6,500 1,245 5.22

ACEH 277,788 1,111,152 347,000 157,772 504,772 92,596 5.45

Catatan :
1. Kolom (3) sumber data SUBAG PERENCANAAN
MEMAKAI KKP
2. Kolom (5) laporan F/V/KB PROVINSI
3. Kolom (7) laporan REK-F/V/KB Kab dan Kota
PERSEDIAAN JUMLAH PEMAKAIAN
KKP PERKIRAAN DI TINGKAT WILAYAH PERSEDIAAN RATA-RATA RATIO
NO PROVINSI TH - 2016 PEMAKAIAN GUDANG GUDANG PROV. DAN PERBULAN PERSE
1 TAHUN PROVINSI KAB/KOTA KAB/KOTA DIAAN
1 2 3 4 = (3) x 1 set 5 6 7 = (5+6) 8=(4) :12 BLN 9

1 Aceh Besar 487 487 190 190 41 4.68


2 Pidie 162 162 260 260 14 19.26
3 Aceh Utara 239 239 265 265 20 13.31
4 Aceh Timur 300 300 90 90 25 3.60 PERKIRAAN
5 Aceh Tengah 720 720 250 250 60 4.17
6 Aceh Barat 301 301 120 120 25 4.78
KEMAMPUAN
7 Aceh Selatan 102 102 125 125 9 14.71 PERSEDIAAN
305
8 Aceh Tenggara 572 572
190
305 48 6.40
IMPLANT
9 Banda Aceh 255 255 190 21 8.94
10 Sabang 57 57 10 10 5 2.11 BULAN JUNI
11 Aceh Singkil 110 110 150 150 9 16.36 2016
12 Simeulue 130 130 0 0 11 0.00
13 Bireun 335 335 6 6 28 0.21
14 Lhokseumawe 38 38 75 75 3 23.68
15 Langsa 361 361 140 140 30 4.65
16 Aceh Barat Daya 193 193 240 240 16 14.92
17 Gayo Lues 132 132 100 100 11 9.09
18 Aceh Jaya 32 32 114 114 3 42.75 MEMAKAI KKP
19 Nagan Raya 477 477 180 180 40 4.53
20 Aceh Tamiang 296 296 190 190 25 7.70
21 Bener Meriah 271 271 174 75 23 3.32
22 Pidie Jaya 110 110 130 60 9 6.55
23 Subulussalam 129 129 29 29 11 2.70

ACEH 5,809 5,809 1,800 3,333 5,133 484 10.60


Catatan :
1. Kolom (3) sumber data SUBAG PERENCANAAN
2. Kolom (5) laporan F/V/KB PROVINSI
3. Kolom (7) laporan REK-F/V/KB Kab dan Kota
STANDARISASI PENYIMPANAN
A Penataan barang berdasarkan sistim First In First Out (FIFO).

Standar suhu penyimpanan dari pabrik, seperti;


1. IUD mak 25 derajat celcius
2. Kondom mak 25 derajat celcius
B
3. PIL mak 15 s.d 25 derajat celcius
4. Suntikan mak 15 s.d 25 derajat celcius
5. Implant mak 15 s.d 25 derajat celcius

Tumpukkan/letakkan barang diatas pallet.


C 1. Tinggi tumpukan 2 m.
2. Jarak antara pallet dan tembok adalah 30 cm

Susunan barang harus menunjukkan identitas barang


D 1. Nomor Batch, tgl kadaluarsa terlihat dari samping.
2. Lebar penataan barang 2 box.
Lanjutan….

Tumpukkan karton dalam 1 pallet harus sama (jenis,


E
tahun produksi, sumber dana, tgl kadaluarsa & No Batch.

Dalam 1 Pallet jumlah tumpukan karton harus sama


F
(5 atau 10 karton).

Penataan barang berdasarkan FEFO (barang


G
yang sudah dekat masa kadaluarsanya harus
diletakkan di depan atau di tumpukan paling
atas).
STANDAR GUDANG
SPESIFIKASI TEKNIS

Luas bangunan 9m x10m = 90m2

Lantai keramik/dilapisi hardener cair dan lapisan anti debu

Plafon/langit-langit dilapisi penahan panas

Pendingin Ruangan/ AC Split (Suhu ruangan/gudang maxsimal 250 C

Penerangan lampu pijar 40watt (10 titik lampu), Stop Kontak 4 titik

Pintu 2 x 0,92m dengan tralis besi (2 buah x 0,9 x 2,5 m) Disesuaikan ruangan
ber-AC

Kunci standard

Dinding penyekat tembok

Pengukur suhu
Lanjutan STANDAR GUDANG…

Pencegahan kerusakan alat/obat kontrasepsi (Pallet,


rak, lemari,obat antirayap, suntikan anti rayap)

Alat kebersihan ( Vacum cleanner, tempat


sampah,lembaran plastik transparan penutup debu)

Alat pemadam kebakaran (Fire estinguiser)

Teralis besi

Forklif/ Troli pengangkut barang

Tangga alumunium 1 buah ukuran tinggi 2 m


Perlengkapan Gudang :

1) Rak
2) Palet
3) Forklift
4) Mobil Box
5) Alat-alat kebersihan (vacuum cleaner, sapu dsb)
6) Pemadam kebakaran PENGUKUR SUHU
DAN KELEMBABAN
7) Pengukur suhu dan kelembaban

ALAT PEMADAM
KEBAKARAN (Fire
Estinguiser)
BKKBN
F/V/KB PUSAT INFORMATION

Gudang = Dropping
= Tembusan
= koordinasi
BKKBN
F/V/KB PROVINSI

Gudang
DINKES
KAB/KOTA
BKKBN
F/V/KB KAB/KOTA
Gudang
LSM/
RS SWASTA

PUSKESMAS PPLKB/UPTD
F/II/KB
INDUK

PUSTU

KLINIK SWASTA 23.500


klinik KB

PUSKESDES/POLINDES

Peserta KB/Akseptor
PENYALURAN

Sistem : Non
Request
Request

Dasar : - PPM Minimum


- Stock &
- Distribusi Maximum

Form:
Rata2 pemakaian/bulan
Stock bulan ini
Cara :
1. FIFO
2. FEFO
3. Disribusi Dinamis
PULL DISTRIBUTION SYSTEM (REQUEST SYSTEM)

Persediaan Minimum = rata-rata pemakaian


per bulan dikalikan 3

Persediaan Maximum = rata-rata Pemakaian


per bulan dikalikan 24

Jumlah yang dipesan = persediaan


maksimum - stock akhir
PUSH DISTRIBUTION SYSTEM (PUSH SYSTEM
LANGKAH-LANGKAH ATAU DROPING)
PENYALURAN
ALKON DAN
Kemampuan Stock NON
= Stock akhir ALKON
Rata-2 Pengeluaran per bulan

= ............. Bulan
SURAT PERINTAH MENGELUARKAN
1
BARANG (SPMB)
Melalui penghitungan minimum dan maksimum stock
diatas, maka efektifitas penggunaan alkon dapat diukur
2 SURAT BUKTI BARANG KELUAR (SBBK)

BERITA ACARA PENYERAHAN DAN


3
PENERIMAAN ALKON DAN NON ALKON
PENYERAHAN BARANG KE KABUPATEN DAN KOTA

PENYERAHAN BARANG KE KABUPATEN DAN KOTA


DENGAN BERITA ACARA SERAH TERIMA.

APABILA TERJADI KADALUARSA, HILANG DLL


PROSES PENGHAPUSANNYA DILAKSANAKAN OLEH
KABUPATEN DAN KOTA SETEMPAT SESUAI DENGAN
ATURAN PEMERINTAH DAERAH MASING-MASING
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PENTINGNYA PENCATATAN DAN PELAPORAN (F/V/KB):

 Sebagai bahan analisa perencanaan kebutuhan


alkon.
 Pelaksanaan pengadaan Alkon.
 Pelaksanaan penyaluran Alkon metodologi Min-
Mak
MANFAAT

 Mengetahui jumlah persediaan Alkon di tempat


pelayanan (F/II/KB).
 Mengetahui jumlah persediaan Alkon di setiap
gudang penyimpanan (F/V/KB).
PELAPORAN
1. TAHUNAN:
Membuat mutasi barang secara komulatif selama 1 tahun serta
sisa persediaan pada akhir tahun (administratif)

2. STOCK OPNAME:
Menghitung fisik barang 2 x setahun (Juli & Des).

3. TRIWULANAN:
Memuat mutasi barang secara komulatif selama tiga bulan serta
sisa persediaan.

4. BULANAN (LAPORAN GUDANG: F/V/KB):


Memuat mutasi barang secara komulatif selama satu bulan
serta sisa persediaan akhir bulan.
INFORMASI DAN REKOMENDASI
1. Menjamin ketersediaan Alkon di Kab/kota minimal 3 bulan, serta
memperhatikan laporan F/V/KB gudang kab/Kota.
2. Menjamin ketersediaan Alkon di setiap tempat pelayanan KB, (tidak
terjadi kekosongan di tempat- tempat pelayanan KB)
3. Mendorong Kabupaten/Kota untuk memonitor ketersediaan Alokon
disetiap Klinik KB.
4. Peningkatan distribusi Alokon ke klinik KB/Puskesmas secara optimal
agar kebutuhan ber-KB terpenuhi secara baik.
lanjutan…
5. Menjamin ketersediaan Alokon disetiap fasyankes pemerintah

6. Peningkatan kendali jalur distribusi di berbagai tingkatan wilayah.

7. Pelaporan F/V/KB yang tepat Waktu.

8. Optimalisasi peran Tim JKK dalam mekanisme distribusi alokon yang

dinamis antar fasyankes di Kabupeten dan Kota

Anda mungkin juga menyukai