KELOMPOK 2 :
- IQBAL RAMADHAN
- TIARA PUTRI ISALAH
- INDRI TRIDIAS DWI PANDJAITAN
- ARRAHMAN NOPRIANSYAH AB
AIR PENDINGIN
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaina untuk mengatasi terjadinya over heating ( panas
yang berlebih) pada mesin agar mesin bias bekerja secara stabil. Air pendingin adalah air limbah
yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk penghilangan panas dan tidak berkontak
langsung dengan bahan baku, produk antara dan produk akhir. Sistem air pendingin merupakan
bagian yang terintegrasi dari proses operasi pada industry. Untuk produktifitas pabrik yang
kontinu, system tersebut memerlukan pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan
perawatan yang baik.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total engine serta umur
engine. Apabila temperatur air pendingin masuk engine terlalu tinggi, maka efisiensi mekanis
engine akan menurun dab dikhawatirkan dapat terjadi over – heating pada engine.
AIR PENDINGIN
Beberapa factor yang membuat air menjadi coolant yang baik :
Sangat melimpah dan tidak mahal
Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan
Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar
Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan suhu dalam range normal
Tidak terdekomposisi
Air Pendingin
Parameter penting dalam system air pendingin :
Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air
pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air
Alkalinitas, berupa ion carbonate dan ion bicarbonate
Kesadahan / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium yang ada dalam air
AIR PENDINGIN
Syarat – syarat air digunakan sebagai media pendingin karena :
Jernih, Maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel partikel kasar yaitu batu, krikil atau
partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang menyebabkan air menjadi kotor
Tidak menyebabkan korosi
Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat air masuk unit
pengolahan air seperti pasir, mikroba dan zat zat organik
Air Pendingin
parameter Nilai
9. Ph 6,5-7,5
Process fluid
Supply water
Discharge
water
Cold water Warmed water
Heat Exchanger
•Sistem pendingin sekali pakai dirancang pada suhu air rendah dan pendinginan
cepat serta umumnya dapat dicapai dengan jumlah minimum, dapat digunakan
untuk berbagai aplikasi mulai dari oil cooler kecil untuk kondenser utilitas besar.
Sistem besar bisa berkisar dari 10.000 galon per menit (gpm) aliran air untuk lebih dari
100.000 gpm. Sistem ini dapat digunakan dalam berbagai industri dan sering ditemukan pada
pabrik utilitas skala besar. Sumber air utama. Sistem ini biasanya menggunakan air dari laut,
sungai atau danau.
Sistem air bersih
Sistem pendingin sekali pakai dirancang untuk menyediakan air minum terdiri kategori khusus
karena pengolahan kimia yang dipilih harus sesuai untuk digunakan dalam air minum.
Sistem air pendingin kapasitas kecil
Sistem kecil dapat berkisar dari beberapa galon per menit aliran air sampai beberapa ribu
galon per menit. Sistem ini dapat digunakan untuk mendinginkan oil cooler, kompresor udara,
udara unit AC. Sumber airnya umumnya berasal dari sumur pribadi atau sistem air perkotaan.
Jenis Sistem Air Pendingin
Keuntungan Once through system :
a.Tidak diperlukan cooling tower
b.Tidak diperlukan treatment pendahuluan
Cooling Tower
Kerugian :
Investasi (capital cost) lebih tinggi dari pada once through;
Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan
Closed Circulating CWS
Sistem ini menggunakan berulang kali air pendingin
tanpa adanya sistem pendinginan kembali air yang
sudah digunakan
Air pendingin yg telah panas digunakan sebagai
media pemanas untuk HE yg lain
Air yang telah kembali turun temperaturnya kembali
digunakan sebagai air pendingin
Perubahan temperatur sekitar 10 – 15 oC
Pada sistem ini kadar mineral relatip tetap, kecuali
kalau ada kebocoran
Keuntungan: kehilangan air relatif sedikit
Contoh penggunaan : sistim pendingin mesin, bearing
dan AC
Keuntungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
Air pendingin yang kembali relatif bersih
Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC
a. Intercooler
Intercooler berfungsi sebagai alat penukar panas antara air pendingin
primer dengan air penukar sekunder. Pada intercooler air pendingin primer
dialirkan untuk mendinginkan air pendingin sekunder
b. Primary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Primer)
Berfungsi untuk memompa air pendingin primer dari cold basin cooling tower yang masuk ke
intercooler, inter condenser, dan after condeser
c. Secondary Intercooler
Secondary Intercooler adalah pendingin sekunder ynag berfungsi untuk mendinginkan instalasi
atau peralatan minyak pelumas, udara pendingin generator dan udara kompresor
d. Treated Water Transfer Pump
Berfungsi untuk memompa air dari water storage menuju water
header tank. Air pada tangki ini digunakan pada secondary Interooler. Pada
Treated Water Transfer Pump terdiri dari dua buah yaitu pompa A dan B yang
bertujuan agar pompa yang satu bisa beroperasi disaat pompa satunya
dilakukan pemeliharan
e. Lube Oil Cooler f.Generator air Cooler
Adalah pendingin minyak pelumas Adalah pendingin udara generator
setelah melumasi bearing turbin dan yang berfungsi untuk menjga
generator, yang berfungsi untuk temperatur udara dalam generator
menjaga tingkat kekentalan minyak agar sesuai dengan batasan operasi.
pelumas agar viskositas minyak Prinsip kerjanya memindahkan panas
pelumas tetap sesuai standar. Prinsip dari uara yang keluar generator ke air
kerjanya memindahkan panas minyak pendingin sekunder
pelumas ke air pendingin.
g. Compresor Air Cooler h. Secondary Intercooler Pump
(Pompa Pendingin Sekunder)
Adalah pendingin udara kompresor
yang befungsi untuk menjaga Berfungsi untuk memompa air
temperatur udara di dalam pendingin sekunder dari intercooler
kompresor agar sesuai dengan ke instalasi atau peralatan minyak
batasan operasi, yang mana prinsip pelumas, udara pendingin generator
kerjanya memindahkan panas dari dan udara kompresor.
udara yang keluar dari kompresor ke
air pendingin.
Proses Pendinginan
Pada sistem pendingin terbuka (cooling tower), penguaan harus selalu terjadi, karena efek
pendinginan diperoleh dari proses penguapan air. Bagian air sesudah mendinginkan prses
pabrik/industry, dilanjutkan hingga bersinggungan dengan udara pada menara pendingin.
Macam-macam kontak antara air dan udara dalam menara pendingin diantaranya adalah :
1. Counter Current
Pada sistem ini bagian-bagian dari air bersinggungan secara axial dengan udara dalam menara
pendingin
2. Cross Flow
Bagian-bagian air berpotongan dengan udara membentuk sudut 90o di dalam menara pendingin.
KLASIFIKASI MENARA PENDINGIN
1. Menara pendingin basah (wet cooling tower)
•Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya
satu atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas
di sini adalah untuk mendorong udara (forced-draft) atau menarik udara
melalui menara (induced-draft) yang dipasang pada bagian bawah atau atas
menara.
•Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan menara pendingin aliran angin
mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft)
b. Tipe aliran angin tarik (induced draft)
Menara pendingin Menara pendingin
Menara pendingin
Induced Draft dengan foruced Draft dengan
Induced Draft
aliran melintang aliran melintang
dengan aliran
berlawanan
Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan (Combined Draft
Cooling Tower)
Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil dimana
diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik. Di
samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong
angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan
kipas, sehingga lebih hemat listrik.
Menara Pendingin Kering
(Dry Cooling Tower)
Menara pendingin kering (dry cooling tower) adalah menara
pendingin yang air sirkulasinya diaLirkan di dalam tabung-
tabung bersirip yang dialiri udara. Semua kalor yang
dikeluarkan dari air sirkulasi diubah. Menara pendingin kering
dirancang untuk dioperasikan dalam ruang tertutup.
Ada dua jenis menara pendingin kering, yaitu:
- Menara pendingin kering langsung (direct dry-cooling
tower)
- Menara pendingin kering tak langsung ( indirect dry-cooling
tower)
Menara pendingin kering langsung (direct
dry-cooling tower)
Menara pendingin kering jenis langsung
merupakan gabungan antara kondensor dan
menara pendingin. Uap buangan turbin
dimasukkan ke kotak uap melalui talang-talang
besar supaya jatuh pada tekanan yang tidak
terlalu besar dan dapat terkondensasi pada
waktu mengalir ke bawah melalui sejumlah besar
tabung atau kumparan bersirip. Tabung ini
didinginkan dengan udara atmosfer yang
mengalir di dalam atmosfer. Kondensat mengalir
karena gaya gravitasi ke penampung kondensat
dan dipompakan lagi ke sistam air umpan
instalasi dengan bantuan pompa kondensat.
Terdapat pula sistem untuk menyingkirkan gas
dan mencegah pembekuan pada cuaca dingin.
Menara pendingin kering tak langsung (
indirect dry-cooling tower)
Menara pendingin kering tak langsung dengan menggunakan kondensor
permukaan kovensional
menara ini mempunyai mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara
seri. Bagian atas menara di bawah kipas dan Bagian bawah yang terdiri dari bahan
pengisi (filling material). Air sirkulasi yang panas masuk melalui kepala yang
terletak di tengah. Air mula-mula mengalir naik-turun melalui tabung bersirip di
bagian kering, kemudian meninggalkan bagian kering dan jatuh ke isian di bagian
basah menuju bak penampung air dingin. Sedangkan udara ditarik dalam dua arus
melalui bagian kering dan basah. Kedua arus menyatu dan bercampur di dalam
menara sebelum keluar.Oleh karena arus pertama dipanaskan secara kering dan
keluar dalam keadaan yang kering (kelembaban relatif rendah) daripada udara
sekitar, sedangkan arus kedua biasanya jenuh.
Masalah-Masalah yang Timbul dalam
Cooling Tower
1.Pembentukan Kerak
Unsur-unsur yang larut dalam air seperti kalsium dan silica akan mengalami pengentalan yang
mana suatu saat bias melewati kalarutannya dan akhirnya bias mengendap sebagai endapan
kerak yang keras pada perpipaan ataupun heat exchanger yang selanjutnya bias mengurangi
flow air dan juga mengurangi perpindahan panas pada flow tersebut.
Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :
◦ Mengendalikan kerak dengan pH
◦ Mengendalikan kerak dengan bleed off
◦ Mengendalikan kerak dengan bahan kimia penghambat kerak
2. Terjadinya Korosi
Air yang mengandung oksigen dalam kondisi jenuh atau bersifat agresif terhadap sistem logam
dan mendorong terjadinya akumulasi dari hasil korosi yang selanjutnya akan bias mengurangi laju
perpindahan panas. Korosi adalah suatu proses elektrokimia dimana suatu metal (missal: besi,
baja) kembali dalam status alamiahnya, missal: Fe Oxida atau karat.
Metode untuk mencegah korosi :
Memilih material anti korosi saat mendesain proses
Menggunakan protective coatings seperti cat, plastic dll
Melindungi dari subtansi yang bersifat katiodik
Menambahkan corrosion inhibitor
3. Terjadinya Fouling
Padatan yang tersuspensi jumlahnya di dalam air pendingin jumlahnya bias bertambah atau
semakin pekat, karena partikel-partikel yang ada di udara bias terjaring oleh air di dalam menara
pendingin. Ditambahn dengan hasil korosi, semua padatan itu terbawa oleh aliran dan bias
mengendap pada permukaan perpindahan panas ataupun pada perpipaan. Peristiwa semacam
ini tidak hanya mengurangi efisiensi perpindahan panas tetapi juga mendorong terjadinya korosi
yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi oksigen yang terjadi pada bagian bawah endapan
tersebut.
Pengendalian fouling pada cooling system :
Prevention – pendekatan terbaik adalah mencegah foulant memasuki cooling system. Pendekatan ini
juga termasuk perlakuan mekanik ataupun kimia untuk clarify make up water.
Reduction – Menghilangkan atau mengurangi jumlah foulant yang dapat dicegah memasuki system.
Pendekatan ini melibatkan sidesteam filtering atau dapat juga melakukan pembersihan basin tower
secara perodik
Ongoing control – Menambahkan chemical dispersants atau back flushing exchangers.
Scale adalah endapan yang terbentuk pada permukaan yang kontak dengan air
sebagai akibat dari perubahan fisik atau kimia.
Pembentukan scale menyebabkan berbagai masalah operasional.
Apabila scale terbentuk pada pipa maka akan terjadi pengurangan diameter
pipa sehingga menurunkan debit air yang melalui pipa tersebut.
Ada beberapa cara untuk mencegah adanya Scaling, yaitu :
Menurunkan siklus konsentrasi air yang bersirkulasi.
Menambah asam, misalnya H2SO4, agar pH air di bawah 7. Dapat digunakan
inhibitor kerak berupa bahan kimia seperti polifosfat, fosfonat, ester fosfonat
dan poliacrylat.
Menambahkan bahan kimia anti scale
Membatasi konsentrasi dari mineral-mineral pembentuk scale.
Meningkatkan aliran air dengan luas permukaan yang besar.
4. Pertumbuhan Lumut dan Mikroba
Mikroorganisme yang berasal dari air baku atau yang terjaring dari udara, pada umumnya
memperoleh suasana lingkungan yang sesuai dengan syarat hidupnya, suhu yang lebih hangat
dan pada aliran air pendingin banyak nutrient sebagai bahan makanan. Akibat yang ditimbulkan
ialah berkembang biaknya bakteri berlipat ganda sehingga menghasilkan endapan yang bisa
dilihat mata. Endapan ini akan mengurangi efisiensi perpindahan panas dan mendorong
terjadinya proses korosi seperti akibat yang ditimbulkan oleh padatan yang tersuspensi.
Penanganan masalah lumut/ Mikroorganisme
◦ Pencegahan kontaminasi nutrisi dan padatan tersuspensi pada air pendingin.
◦ Pemakain bahan pengontrol lumut atau sterilisasi
◦ Peredaman pertumbuhan mikroorganisme
◦ Pencegahan pelekatan (menggunakan ammonium kwartener, senyawa bromine dan lainnya).
◦ Pengikisan lumut
◦ Pendispersi lumut
◦ Penyaringan
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
NYA
WASSALAMMUALAIKUM WR WB