Anda di halaman 1dari 51

KLASIFIKASI BATUBARA

KELOMPOK 2 :
- IQBAL RAMADHAN
- TIARA PUTRI ISALAH
- INDRI TRIDIAS DWI PANDJAITAN
- ARRAHMAN NOPRIANSYAH AB
AIR PENDINGIN
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaina untuk mengatasi terjadinya over heating ( panas
yang berlebih) pada mesin agar mesin bias bekerja secara stabil. Air pendingin adalah air limbah
yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk penghilangan panas dan tidak berkontak
langsung dengan bahan baku, produk antara dan produk akhir. Sistem air pendingin merupakan
bagian yang terintegrasi dari proses operasi pada industry. Untuk produktifitas pabrik yang
kontinu, system tersebut memerlukan pengolahan kimia yang tepat, tindakan pencegahan, dan
perawatan yang baik.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total engine serta umur
engine. Apabila temperatur air pendingin masuk engine terlalu tinggi, maka efisiensi mekanis
engine akan menurun dab dikhawatirkan dapat terjadi over – heating pada engine.
AIR PENDINGIN
Beberapa factor yang membuat air menjadi coolant yang baik :
Sangat melimpah dan tidak mahal
Dapat ditangani dengan mudah dan aman digunakan
Dapat membawa panas per unit volume dalam jumlah yang besar
Tidak mengembang ataupun menyusut (volumenya) pada perubahan suhu dalam range normal
Tidak terdekomposisi
Air Pendingin
Parameter penting dalam system air pendingin :
Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air
pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air
Alkalinitas, berupa ion carbonate dan ion bicarbonate
Kesadahan / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium yang ada dalam air
AIR PENDINGIN
Syarat – syarat air digunakan sebagai media pendingin karena :
Jernih, Maksudnya air harus bersih, tidak terdapat partikel partikel kasar yaitu batu, krikil atau
partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang menyebabkan air menjadi kotor
Tidak menyebabkan korosi
Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat air masuk unit
pengolahan air seperti pasir, mikroba dan zat zat organik
Air Pendingin
parameter Nilai

1. Konduktivitas (mhos/cm) <1000

2. Turbiditas (ppm) <10

3. Suspended Solid (ppm) <10

4. Total Hardness (ppm as CaCO3) <100

5. Total iron (ppm as Fe) <1,0

6. Residual chlorine (ppm as Cl2) 0,5-1,0

7. Silicate (ppm as SiO2) <150

8. Total Chromate (ppm as CrO4) 1,5-2,5

9. Ph 6,5-7,5

Tabel parameter air pendingin


JENIS SISTEM AIR PENDINGIN
Closed non-
evaporative
Open recirlculating
evaporative
Once recirculating
through
system
Jenis Sistem Air Pendingin
Once through system (SISTEM PENDINGIN SEKALI PAKAI )
Air pendingin digunakan sebagai pendingin pada heat excahger hanya dilewatkan sekali
selanjutnya dikembalikan lagi ke badan air. Once through system digunakan bilamana kebutuhan
air pendingina sangat banyak, ketersediaan sumber air banyak dan murah serta memiliki fasilitas
untuk menangani buangan air panas dari air pendingin yang sudah digunakan.
Once Through CWS

Process fluid

Supply water
Discharge
water
Cold water Warmed water

Heat Exchanger

Perlu air dalam jumlah banyak


 Sumber air umumnya air laut atau sungai
 Contoh : Sistem Distilasi Air Laut Cooler
• Air dipompa dari sumber melalui peralatan pertukaran panas dan kemudian
dialirkan ke peralatan operasi.

•Sistem pendingin sekali pakai dirancang pada suhu air rendah dan pendinginan
cepat serta umumnya dapat dicapai dengan jumlah minimum, dapat digunakan
untuk berbagai aplikasi mulai dari oil cooler kecil untuk kondenser utilitas besar.
Sistem besar bisa berkisar dari 10.000 galon per menit (gpm) aliran air untuk lebih dari
100.000 gpm. Sistem ini dapat digunakan dalam berbagai industri dan sering ditemukan pada
pabrik utilitas skala besar. Sumber air utama. Sistem ini biasanya menggunakan air dari laut,
sungai atau danau.
Sistem air bersih
Sistem pendingin sekali pakai dirancang untuk menyediakan air minum terdiri kategori khusus
karena pengolahan kimia yang dipilih harus sesuai untuk digunakan dalam air minum.
Sistem air pendingin kapasitas kecil
Sistem kecil dapat berkisar dari beberapa galon per menit aliran air sampai beberapa ribu
galon per menit. Sistem ini dapat digunakan untuk mendinginkan oil cooler, kompresor udara,
udara unit AC. Sumber airnya umumnya berasal dari sumur pribadi atau sistem air perkotaan.
Jenis Sistem Air Pendingin
Keuntungan Once through system :
a.Tidak diperlukan cooling tower
b.Tidak diperlukan treatment pendahuluan

Kerugian Once through system :


a.Korosi
b.Fouling
c.Sampah dan kotoran
d.Polusi / pencemaran temperature di badan air
Jenis Sistem Air Pendingin
Open Evaporative recirculating system (SISTEM PENDINGIN SIRKULASI TERBUKA)
Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-up cooling
tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi) terlebih
dahulu. Air tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-proses di dalam pabrik,
Air pendingin yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk
kemudian disirkulasikan kembali ke dalam pabrik.
Open Circulating CWS
Umum digunakan:
 Kilang minyak
 Petrokimia
 MSG dll.

Cooling Tower

Blowdown water (B)


 Menggunakan unit pendingin untuk mendinginkan
kembali air pendingin yg telah digunakan

 Perubahan temperatur air pendingin berkisasr 20


– 30 oC
 Make water tidak terlalu besar

Problema yg sering terjadi :


 kerusakan kayu pada menara pendingin

 kadar mineral dalam sistem selalu bertambah


Jenis Sistem Air Pendingin
Closed non-evaporative recirlculating (Sistem Pendingin Air Tertutup)
Sistem tertutup, air bersirkulasi dalam siklus tertutup dan terkena alternatif pendinginan dan
pemanasan tanpa kontak udara. Panas, diserap oleh air di sistem tertutup, biasanya ditransfer
oleh exchanger pada sistem resirkulasi terbuka, dari yang panas yang hilang ke atmosfer, Sistem
air pendingin resirkulasi tertutup sangat cocok untuk pendinginan mesin gas dan kompresor.
Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems :
 Jumlah kebutuhan air medikit (make up);
 Memungkinkan untuk mengontrol korosi

Kerugian :
 Investasi (capital cost) lebih tinggi dari pada once through;
Memerlukan cooling tower yang cukup besar;
 System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan
Closed Circulating CWS
 Sistem ini menggunakan berulang kali air pendingin
tanpa adanya sistem pendinginan kembali air yang
sudah digunakan
 Air pendingin yg telah panas digunakan sebagai
media pemanas untuk HE yg lain
 Air yang telah kembali turun temperaturnya kembali
digunakan sebagai air pendingin
 Perubahan temperatur sekitar 10 – 15 oC
 Pada sistem ini kadar mineral relatip tetap, kecuali
kalau ada kebocoran
 Keuntungan: kehilangan air relatif sedikit
 Contoh penggunaan : sistim pendingin mesin, bearing
dan AC
Keuntungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :
 Air pendingin yang kembali relatif bersih
 Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC

Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems :


 Investasi / capital cost sangat tinggi
 Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger
Komponen Sistem Air Pendingin
Kondensor
Fungsi kondensor untuk mendinginkan uap bekas dari turbin dengan cara menyemprotkan aur
pendingin utama melalui noozle – noozle langsung bersinggungan dengan uap bekas sehingga
terjadi perubahan phase dari uap menjadi air. Pada kondensor terdapat vaccum breaker yang
berfungsi untuk mengisolasi tekanan udara luar dengan tekanan dalam ruangna kondensor
sehingga kevakuman kondensor dapat di pertahankan alat ini akan terus dibuka selama
kondensor belum vaccum, dan akan ditutup ketika kondensor vakum.
Komponen Sistem Air Pendingin
Maincooling Water Pump (MCWP)
Pompa pendingin utama yang berfungsi untuk memompakan air kondensat dari kondensor ke
hot water basin coolong tower untuk kemudian didinginkan. Paramater yang di pantau adalah
tekanan masuk / keluar pompa, arus, dan tegangan motor, temperature bearing, vibrasi motor
dan flow air condensate.
Komponen Sistem Air Pendingin
Cooling Tower
Alat yang digunakan untuk mengembalikan panas ke atmosfer dengan cara mengekstraksi panas
dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana
sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. Fakta
bahwa air membutuhkan biaya yang rendah, mudah didapatkan dan media yang efektif yang
digunakan sebagai penukar panas.
KOMPONEN SISTEM AIR PENDINGIN
Komponen Sistem Air Pendingin Bantu
Intercooler
Pompa pendingin primer
Secondary intercooler
Treated water transfer pump
Lube oil cooler
Generator air cooler
Compressor air cooler
Secondary intercooler pump
Komponen Dalam Sistem Air Pendingin
1. Komponen sistem Primary Intercooler
A. Inter Condenser dan After Condenser
Berfungsi untuk mengkondensasikan NCG(Not Condensable Gases) yang tidak dapat
terkondensasi pada kondeser, yang kemudian gas tersebut dihisap oleg steam ejector
tingkat pertama untuk di teruskan pada after condenser
Gas-gas yang tidak dapat terkondensasi pada inter condeser kemudian dihisap
oleh Liquid Ring Vacuum Pump (LVRP) atau sistem ejector tingkat duaa untuk
diteruskan ke aafter condeser. Air hasil kondensasi NCG dikembalikan ke
kondeser sedangkan sisa gas yang tidak dapat terkondensasi dibuang ke udara

a. Intercooler
Intercooler berfungsi sebagai alat penukar panas antara air pendingin
primer dengan air penukar sekunder. Pada intercooler air pendingin primer
dialirkan untuk mendinginkan air pendingin sekunder
b. Primary Intercooler Pump (Pompa Pendingin Primer)
Berfungsi untuk memompa air pendingin primer dari cold basin cooling tower yang masuk ke
intercooler, inter condenser, dan after condeser
c. Secondary Intercooler
Secondary Intercooler adalah pendingin sekunder ynag berfungsi untuk mendinginkan instalasi
atau peralatan minyak pelumas, udara pendingin generator dan udara kompresor
d. Treated Water Transfer Pump
Berfungsi untuk memompa air dari water storage menuju water
header tank. Air pada tangki ini digunakan pada secondary Interooler. Pada
Treated Water Transfer Pump terdiri dari dua buah yaitu pompa A dan B yang
bertujuan agar pompa yang satu bisa beroperasi disaat pompa satunya
dilakukan pemeliharan
e. Lube Oil Cooler f.Generator air Cooler
Adalah pendingin minyak pelumas Adalah pendingin udara generator
setelah melumasi bearing turbin dan yang berfungsi untuk menjga
generator, yang berfungsi untuk temperatur udara dalam generator
menjaga tingkat kekentalan minyak agar sesuai dengan batasan operasi.
pelumas agar viskositas minyak Prinsip kerjanya memindahkan panas
pelumas tetap sesuai standar. Prinsip dari uara yang keluar generator ke air
kerjanya memindahkan panas minyak pendingin sekunder
pelumas ke air pendingin.
g. Compresor Air Cooler h. Secondary Intercooler Pump
(Pompa Pendingin Sekunder)
Adalah pendingin udara kompresor
yang befungsi untuk menjaga Berfungsi untuk memompa air
temperatur udara di dalam pendingin sekunder dari intercooler
kompresor agar sesuai dengan ke instalasi atau peralatan minyak
batasan operasi, yang mana prinsip pelumas, udara pendingin generator
kerjanya memindahkan panas dari dan udara kompresor.
udara yang keluar dari kompresor ke
air pendingin.
Proses Pendinginan
Pada sistem pendingin terbuka (cooling tower), penguaan harus selalu terjadi, karena efek
pendinginan diperoleh dari proses penguapan air. Bagian air sesudah mendinginkan prses
pabrik/industry, dilanjutkan hingga bersinggungan dengan udara pada menara pendingin.
Macam-macam kontak antara air dan udara dalam menara pendingin diantaranya adalah :
1. Counter Current
Pada sistem ini bagian-bagian dari air bersinggungan secara axial dengan udara dalam menara
pendingin
2. Cross Flow
Bagian-bagian air berpotongan dengan udara membentuk sudut 90o di dalam menara pendingin.
KLASIFIKASI MENARA PENDINGIN
1. Menara pendingin basah (wet cooling tower)

2. Menara pendingin kering (dry cooling tower)

3. Menara pendingin basah-kering (wet dry-cooloing tower)


Menara Pendingin Basah
(Wet Cooling Tower)
Menara pendingin basah mempunyai sistem distribusi air panas yang disemprotkan secara
merata ke kisi-kisi, lubang-lubang atau batang-batang horizontal pada sisi menara yang disebut
isian. Udara masuk dari luar menara melalui kisi-kisi yang berbentuk celah-celah horizontal yang
terpancang pada sisi menara. Celah ini biasanya mengarah miring ke bawah supaya air tidak
keluar.
Oleh karena ada percampuran antara air dan udara terjadi perpindahan kalor sehingga air
menjadi dingin. Air yang telah dingin itu berkumpul di kolam atau bak di dasar menara dan dari
situ diteruskan ke dalam kondensor atau dibuang keluar, sehingga udara sekarang kalor dan
lembab keluar dari atas menara. Menara pendingin basah dapat dibagi menjadi:
- Menara Pendingin Basah Aliran Angin Alami (Natural-Draft Cooling Tower)
- Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik ( Mechanical-Draft Cooling Tower)
- Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan (Combined Draft Cooling Tower)
Menara Pendingin Basah Aliran Angin Alami
(Natural-Draft Cooling Tower)
Menara pendingin aliran angin alami tidak menggunakan kipas (fan).
Aliran udaranya bergantung semata-mata pada tekanan dorong alami.
Pada menara pendingin alami ini tidak ada bagian yang bergerak, udara
mengalir ke atas akibat adanya perbedaan massa jenis antara udara
atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam menara pendingin yang
bersuhu lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya.
Menara pendingin aliran angin alami dapat dibagi menjadi dua
jenis,yaitu:
a. Menara pendingin aliran angin alami aliran lawan arah
b. Menara pendingin aliran angin alami aliran silang
Menara pendingin aliran Menara pendingin aliran
angin alami aliran lawan arah angin alami aliran silang
Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik
( Mechanical-Draft Cooling Tower)

•Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya
satu atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas
di sini adalah untuk mendorong udara (forced-draft) atau menarik udara
melalui menara (induced-draft) yang dipasang pada bagian bawah atau atas
menara.
•Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan menara pendingin aliran angin
mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft)
b. Tipe aliran angin tarik (induced draft)
Menara pendingin Menara pendingin
Menara pendingin
Induced Draft dengan foruced Draft dengan
Induced Draft
aliran melintang aliran melintang
dengan aliran
berlawanan
Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan (Combined Draft
Cooling Tower)

Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil dimana
diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik. Di
samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong
angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan
kipas, sehingga lebih hemat listrik.
Menara Pendingin Kering
(Dry Cooling Tower)
Menara pendingin kering (dry cooling tower) adalah menara
pendingin yang air sirkulasinya diaLirkan di dalam tabung-
tabung bersirip yang dialiri udara. Semua kalor yang
dikeluarkan dari air sirkulasi diubah. Menara pendingin kering
dirancang untuk dioperasikan dalam ruang tertutup.
Ada dua jenis menara pendingin kering, yaitu:
- Menara pendingin kering langsung (direct dry-cooling
tower)
- Menara pendingin kering tak langsung ( indirect dry-cooling
tower)
Menara pendingin kering langsung (direct
dry-cooling tower)
Menara pendingin kering jenis langsung
merupakan gabungan antara kondensor dan
menara pendingin. Uap buangan turbin
dimasukkan ke kotak uap melalui talang-talang
besar supaya jatuh pada tekanan yang tidak
terlalu besar dan dapat terkondensasi pada
waktu mengalir ke bawah melalui sejumlah besar
tabung atau kumparan bersirip. Tabung ini
didinginkan dengan udara atmosfer yang
mengalir di dalam atmosfer. Kondensat mengalir
karena gaya gravitasi ke penampung kondensat
dan dipompakan lagi ke sistam air umpan
instalasi dengan bantuan pompa kondensat.
Terdapat pula sistem untuk menyingkirkan gas
dan mencegah pembekuan pada cuaca dingin.
Menara pendingin kering tak langsung (
indirect dry-cooling tower)
Menara pendingin kering tak langsung dengan menggunakan kondensor
permukaan kovensional

Air sirkulasi yang keluar dari kondensor masuk


melalui tabung bersirip dan didinginkan oleh
udara atmosfer di dalam menara. Menara ini
boleh menggunakan jujut jenis alami seperti
pada gambar. Operasi kondensor pada jenis ini
harus dilakukan pada tekanan 0,17 sampai 0,27
kPa. Pada jenis ini, digunakan kondensor terbuka
atau kondensor jet. Kondensat jatuh ke dasar
kondensor dan dari situ dipompakan oleh
pompa resirkulasi ke kumparan bersirip di
menara, yang kemudian didinginkan dan
dikembalikan ke kondensor.
Menara pendingin kering tak langsung
dengan sirkulasi bahan pendingin 2 fase.
Menara pendingin ini tidak menggunakan air
pendingin, tetapi menggunakan suatu bahan
pendingin, seperti dengan menggunakan amoniak
sebagai bahan perpindahan kalor antara uap dan air,
sehingga perpindahan kalor dapat terjadi dengan
perubahan fasa, yaitu pendidihan di dalam tabung
kondensor dan kondensasi di dalam tabung menara.
Amoniak cair yang hampir jenuh masuk kondensor
permukaan dan diuapkan menjadi uap jenuh dan
uap jenuh tersebut dipompakan lagi ke kondensor.
Pendidihan dan kondensasi ini mempunyai koefisien
perpindahan kalor yang lebih tinggi daripada sisi
tabung, sehingga menghasilakn beda suhu yang
lebih rendah antara uap dan amoniak dan antara
amoniak dan udara.
Menara Pendingin Basah-Kering
(Wet-Dry Cooling Tower)

menara ini mempunyai mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara
seri. Bagian atas menara di bawah kipas dan Bagian bawah yang terdiri dari bahan
pengisi (filling material). Air sirkulasi yang panas masuk melalui kepala yang
terletak di tengah. Air mula-mula mengalir naik-turun melalui tabung bersirip di
bagian kering, kemudian meninggalkan bagian kering dan jatuh ke isian di bagian
basah menuju bak penampung air dingin. Sedangkan udara ditarik dalam dua arus
melalui bagian kering dan basah. Kedua arus menyatu dan bercampur di dalam
menara sebelum keluar.Oleh karena arus pertama dipanaskan secara kering dan
keluar dalam keadaan yang kering (kelembaban relatif rendah) daripada udara
sekitar, sedangkan arus kedua biasanya jenuh.
Masalah-Masalah yang Timbul dalam
Cooling Tower
1.Pembentukan Kerak
Unsur-unsur yang larut dalam air seperti kalsium dan silica akan mengalami pengentalan yang
mana suatu saat bias melewati kalarutannya dan akhirnya bias mengendap sebagai endapan
kerak yang keras pada perpipaan ataupun heat exchanger yang selanjutnya bias mengurangi
flow air dan juga mengurangi perpindahan panas pada flow tersebut.
Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :
◦ Mengendalikan kerak dengan pH
◦ Mengendalikan kerak dengan bleed off
◦ Mengendalikan kerak dengan bahan kimia penghambat kerak
2. Terjadinya Korosi
Air yang mengandung oksigen dalam kondisi jenuh atau bersifat agresif terhadap sistem logam
dan mendorong terjadinya akumulasi dari hasil korosi yang selanjutnya akan bias mengurangi laju
perpindahan panas. Korosi adalah suatu proses elektrokimia dimana suatu metal (missal: besi,
baja) kembali dalam status alamiahnya, missal: Fe Oxida atau karat.
Metode untuk mencegah korosi :
Memilih material anti korosi saat mendesain proses
Menggunakan protective coatings seperti cat, plastic dll
Melindungi dari subtansi yang bersifat katiodik
Menambahkan corrosion inhibitor
3. Terjadinya Fouling
Padatan yang tersuspensi jumlahnya di dalam air pendingin jumlahnya bias bertambah atau
semakin pekat, karena partikel-partikel yang ada di udara bias terjaring oleh air di dalam menara
pendingin. Ditambahn dengan hasil korosi, semua padatan itu terbawa oleh aliran dan bias
mengendap pada permukaan perpindahan panas ataupun pada perpipaan. Peristiwa semacam
ini tidak hanya mengurangi efisiensi perpindahan panas tetapi juga mendorong terjadinya korosi
yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi oksigen yang terjadi pada bagian bawah endapan
tersebut.
Pengendalian fouling pada cooling system :
Prevention – pendekatan terbaik adalah mencegah foulant memasuki cooling system. Pendekatan ini
juga termasuk perlakuan mekanik ataupun kimia untuk clarify make up water.
Reduction – Menghilangkan atau mengurangi jumlah foulant yang dapat dicegah memasuki system.
Pendekatan ini melibatkan sidesteam filtering atau dapat juga melakukan pembersihan basin tower
secara perodik
Ongoing control – Menambahkan chemical dispersants atau back flushing exchangers.
Scale adalah endapan yang terbentuk pada permukaan yang kontak dengan air
sebagai akibat dari perubahan fisik atau kimia.
Pembentukan scale menyebabkan berbagai masalah operasional.
Apabila scale terbentuk pada pipa maka akan terjadi pengurangan diameter
pipa sehingga menurunkan debit air yang melalui pipa tersebut.
Ada beberapa cara untuk mencegah adanya Scaling, yaitu :
Menurunkan siklus konsentrasi air yang bersirkulasi.
Menambah asam, misalnya H2SO4, agar pH air di bawah 7. Dapat digunakan
inhibitor kerak berupa bahan kimia seperti polifosfat, fosfonat, ester fosfonat
dan poliacrylat.
Menambahkan bahan kimia anti scale
Membatasi konsentrasi dari mineral-mineral pembentuk scale.
Meningkatkan aliran air dengan luas permukaan yang besar.
4. Pertumbuhan Lumut dan Mikroba
Mikroorganisme yang berasal dari air baku atau yang terjaring dari udara, pada umumnya
memperoleh suasana lingkungan yang sesuai dengan syarat hidupnya, suhu yang lebih hangat
dan pada aliran air pendingin banyak nutrient sebagai bahan makanan. Akibat yang ditimbulkan
ialah berkembang biaknya bakteri berlipat ganda sehingga menghasilkan endapan yang bisa
dilihat mata. Endapan ini akan mengurangi efisiensi perpindahan panas dan mendorong
terjadinya proses korosi seperti akibat yang ditimbulkan oleh padatan yang tersuspensi.
Penanganan masalah lumut/ Mikroorganisme
◦ Pencegahan kontaminasi nutrisi dan padatan tersuspensi pada air pendingin.
◦ Pemakain bahan pengontrol lumut atau sterilisasi
◦ Peredaman pertumbuhan mikroorganisme
◦ Pencegahan pelekatan (menggunakan ammonium kwartener, senyawa bromine dan lainnya).
◦ Pengikisan lumut
◦ Pendispersi lumut
◦ Penyaringan
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
NYA

WASSALAMMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai