Anda di halaman 1dari 119

DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................... 1

Alat Sambung, Valve dan Stop Cock.......................................................... 2

Kompresor dan Sistem Udara Tekan I ........................................................ 20

Kompresor dan Sistem Udara Tekan II ....................................................... 43

Pompa Sentrifugal I..................................................................................... 71

Pompa Sentrifugal II ................................................................................... 85

Water treatment I dan II ............................................................................. 98

1
ALAT SAMBUNG,VALVE DAN STOP COCK

I. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat di harapkan :

1. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan fungsi alat sambung


2. Mahasiswa dapat mengetahui bentuk dan fungsi gate valve,check valve
dan stop cock
3. Mahasiswa dapat menggambar instalasi pemipaan beserta alat sambung
dan valve

II. DASAR TEORI


Alat sambung
Alat sambung (fitting) berguna untyk pemasangan instalasi pipa
karena dapat di ketahui pemasangan instalasi pipa yang terlalu panjang
melebihi pipa yang ada di pasaran. Jenis-jenis alat sambung yang dapat di
gunakan adalah :

1. Elbow di gunakan untuk membelokkan aliran


2. Reducing elbow di gunakan untuk memperkecil arah aliran yang di
belokkan
3. Side outlet elbow di gunakan untuk membagi arah aliran pada
belokkan
4. Bend di gunakan untuk membelokkan arah aliran yang beradius besar
5. Tee di gunakan untuk membagi aliran menjadi dua bagian
6. Cross di gunakan untuk membagi aliran menjadi tiga bagian
7. Side outlet Tee di gunakan untuk membagi aliran menjadi empat
bagian
8. Socklet di gunakan untuk penyambung pipa lurus
9. Cap/Dop di gunakan untuk menutup arah aliran
10. Barrel Union di gunakan untuk bagian pipa mati

2
11. Plain nipple, barrel nipple, hexagonal nipple, flange, locnut, bushis,
dan long screw
12. Macam-macam alat sambung solder dan fitting flering joint untuk
keperluan penyambungan pipa tembaga.

Jika kita menggunakan pipa sambung berulir,bagian ujung pipa di


buat berulir dengan . Alat pembuat ulir. Ulir di buat tirus dan beberapa ulir
yang paling jauh di buat tidak sempurna,sehingga menghasilkan
sambungan yang rapat bila pipa itu di sekrupkan ke sambungan. Untuk
menjamin rapatnya sambungan pada ujung berulir pipa tersebut di balut
terlebih dahulu dengan pita politetraflouroetelina.

Sambungan ulir di bakukan untuk pipa ukuran 12 in,tetapi karena


sulitnya membuat ulir dan menangani pipa besar,sambungan semua jenis
ini jarang di pakai untuk pipa yang lebih besar 3 in.

Potongan-potongan pipa yang lebih besar dari 2 in,biasanya di


sambungkan menggunakan flens atau las. Flens adalah piring-piring atau
cincin-cincin logam yang berpasangan yang di satukan dengan baut
sehingga menekan gasket yang di tempatkan di antara kedua muka nya.
Flens di lekatkan pada pipa dengan ulir atau las. Flens tanpa bukaan yang
di gunakan untuk menutup ujung pipa di sebut flens buntu. Untuk
menyambung potongan-potongan pipa baja yang besar dalam sistem pipa
pengolahan,terutama untuk tekanan tinggi metode standar yang di gunakan
adalah menggunakan las. Pengelasan menghasilkan sambungan yang lebih
kuat dari sambungan ulir. Sambungan las yang baik tahan bocor,dan
kerugian menggunakan sambungan las bahwa sambungan tidak bisa di
buka tanpa merusaknya.

Katup (valve)

Dalam setiap pabrik pengolahan banyak sekali terdapat katup


(valve) dengan ukuran Maupun bentuk yang beragam. Katup mempunyai
tujuan memperlambat atau menghentikan fluida. Beberapa jenis katup

3
sangat cocok terbuka penuh atau tertutup sama sekalih. Jenis katup ada
yang di rancang untuk mengurangi tekanan dan laju alir fluida,mengatur
agar aliran berlangsung ke satu arah tertentu saja atau pada kondisi suhu
dan tekanan tertentu. Dengan berbagai piranti pengkap,katup dapat di
gunakan untuk mengendalikan suhu,tekanan,permukaan zat cair,atau sifat-
sifat fluida lainnya pada titik yang jauh letaknya dari katup tersebut.

Dalam segala keperluan,katup pertama-tama menghentikan atau


mengendalikan aliran fluida. Hal ini di capai dengan menempatkan suatu
rintangan pada lintas fluida,yaitu rintangan yang dapat di gerakkan di
dalam pipa itu sesuai kehendak kita,tanpa menyebabkan fluida bocor
keluar pipa. Bila tahanan aliran oleh katup terbuka itu tidak boleh terlalu
besar,rintangan dan bukaan yang dapat di tutup dengan katup itu harus
besar. Untuk pengendalian aliran secara ketat,luas penampang saluran air
di buat kecil dan ke dalam bukaan itu di taruh pula sebuah rintangan kecil.

Katup Gerbang dan Katup Bola


Dua jenis katup yang umum di gunakan adalah katup gerbang (gate
valve) dan katup bola (globe valve). Pada katup gerbang diameter bukaan
tempat lewat fluida hampir sama besar dengan pipa,dan aliran pun tidak
mengalami perubahan. Akibatnya katup gerbang yang terbuka lebar hanya
menyebabkan penurunan tekan yang kecil. Dalam katup itu terdapat
sebuah piringan tirus sesuai dengan dudukannya yang tirus juga. Bila
katup itu di buka,piring itu di naikkan selongsong atas sehingga
seluruhnya berada di luar lintasan fluida. Katup gerbang tidak cocok untuk
penuh atau terutup mati.

Katup bola hanya di gunakan untuk mengendalikan aliran fluida.


Bukaannya bertambah secara hampir linier menurut posisi batang
katup,dan keausan yang terjadi di sekeliling yang terdistribusi secara
seragam.

Katup Sumbat dan Katup Sumbat Bola

4
Untuk suhu di bawah 250°C,katup sumbat (plug cock) yang terbuat
dari logam banyak di gunakan dalam sistem pipa pengolahan kimia.
Sebagaimana dalam katu stop (stop cock) yang banyak di gunakan di
laboratorium,katup itu dapat di ubah dari posisi terbuka penuh ke posisi
tertutup mati dengan memutar batang seperempat putaran. Pada posisi
terbuka penuh,saluran di dalam katup itu bisa sebesar penampang dalam
pipa itu sendiri,dan penurunan tekanan kecil sekali. Pada katup sumbat
bola (ball valve) elemen penutup ini berbentuk bola. Katup sumbat biasa
maupun katup sumbat bola daerah kontak antara elemen yang bergerak
dan dudukannya biasanya besar, dan kedua jenis katup ini dapat di
gunakan untuk pencekikan. Katup sumbat bola sering di gunakan untuk
mengendalikan aliran.

Katup Searah
Katup searah (check valve) menyebabkan aliran hanya berlangsung
satu arah saja. Katup di buka oleh tekanan fluida pada arah yang di
kehendaki,bila aliran berhenti atau hendak berbalik.,katup itu menutup
secara otomatis karena gravitasi atau bantuan pegas yang menekannya ke
piringan. Macam katup searah yang umum di pakai. Piringan yang dapat
bergerak di gambarkan hitam pekat

III. BAHAN DAN ALAT

Macam-macam alat sambung,gate valve,check valve,stop cock di


laboratorium pilot plant

IV. PROSEDUR KERJA


1. Lakukan pendataan terhadap alat sambung,gate valve,check valve
dan stop cock di laboratorium pilot plant
2. Gambarkan masing-masing alat sambung,gate valve,check valve,
dan stop cock di laboratorium pilot plant
3.

5
V. DATA PENGAMATAN

No Alat Fungsi Gambar Analisa


Sambung

1 Adanya pembelokan
selama penelitian, yaitu 4
(empat)pembelokansebes
ar 90 setelah melalui kran
penelitian elbow 90 serta
2 (dua) kalipembelokan
digunakan sebesar 45 setelah
untuk melalui kran penelitian.
Elbow 45° Adanya pembelokan
membelokkan
aliran baik sebelum dan sesudah
penelitian ini bisa
mempengaruhi kecepatan
aliran dimanakecepatan
ini erat kaitannya dengan
kehilangan energi

2. Pada penelitian Elbow 90


ini kehilangan energi
yang terjadi lebih
besar dibandingkan
dengan penelitian Elbow
45 dimana perubahan
sudut yang
digunakan dapatmenimbulkan
untuk benturan aliran pada pipa.
Elbow 90°
membelokkan Selisih kehilangan energi
aliran pada penelitianantara
praktik dengan analisis
teori terjadi karena
adanya perbedaan
nilaikoefisien kehilangan
energi, dimana nilai
koefisien kehilangan
energi yangdipakai

6
sebagai analisis berbeda
dengan nilai koefisien
energi hasil penelitian.

3 Ketika fluida masuk dan


digunakan
arah aliran mengatur
untuk
dalam pembelokkan
Reducing memperkecil
dengan memperkecil dan
Elbow arah aliran
mempermudah aliran
yang di
fluida masok maupun
belokkan
keluar.

3 digunakan
untuk Arah aliran fluida yang
Side membagi arah tidak sama akan terbagi
outlet aliran pada pada saat melewati
Elbow belokkan berbagai jalur yang
membagi rata.

4 Dalam kegunaannya yang


di gunakan memebelokkan sebuah
untuk aliran pada pipa,bend
membelokkan sangat sulit di analisan
Bend arah aliran karen pada permukaan
yang beradius yang telah mengalami
besar pembelokkan yang
membuat aliran terus
membelok.

5 Fluida yang di alirkan


pada saat proses akan
di gunakan mengalami pemisahan
untuk yang membuat fluida itu
Tee membagi berjalan pada masing-
aliran menjadi masing arah aliran fluida
dua bagian yang sudah terdapat pada
lekukan siku pada pipa
tee tersebut.

7
6 pipa konsentris akan
di gunakan mengubah profil kecepatan
untuk fluida. Luas yang lebih
Cross membagi kecil memiliki tingkat aliran
aliran menjadi tinggi dan daerah yang lebih
tiga bagian besar memiliki laju aliran
rendah.

7 secara khusus dirancang


di gunakan untuk membuat pipa bebas
korosi dan karat. pengelasan
untuk
Side tidak diperlukan dan
membagi
outlet Tee struktur pipa dengan mudah
aliran menjadi dikonfigurasi ulang jika
empat bagian pada kali desain pipa yang
harus diubah.

8 memiliki kelebihan dalam


hal penyambungan dan
pelurusan yang lebih
di gunakan mudah, terutama untuk
untuk ukuran kecil. Tetapi, adanya
socklet
penyambung sisa jarak 1/16 in antara
pipa lurus pertemuan ujung pipa dan
fittings, valve, atau flange
dapat menyebabkan
kantung cairan.

9 di gunakan
Maka dop akan sempat
untuk menutup sulit menutup arah aliran
Cap/Dop arah aliran karena medannya yang sulit
dan merupakan titik tekanan
air yang tertinggi.

10 jika ada suatu instalasi


rusak, maka tidak
di gunakan
Barrel membongkar semua
untuk bagian
Union instalasi, hanya pada
pipa mati instalasi rusak yang dibatasi
oleh barel union

8
11 aliran panas dan dingin
harus diperhatikan
fleksibilitasnya, begitu pula
sebagai
kedudukan-kedudukan
Plain penghubung /
penyangga haruslah baik
Nipple sambungan pada
dan dapat mengatasi
posisi ujung
getaran-getaran yg
diakibatkan motor pipa
serta aliran.

12 Sambungan yang paling


sempurna jika dilihat dari
sisi pencegahan bocor dan
ketahanan akan tekanan
fluida yang mengalir adalah
menyambung langsung
Sebagai dengan las. Tetapi dengan
penyambung las membuat sambungan itu
Flange maupun bersifat permanen, yang
pengunci pada bukan merupakan hal baik
ujung pipa jika sambungan itu butuh
dilepas untuk perawatan
atau perbaikan. Las juga
tidak bisa diaplikasikan jika
ada bagian dalam yang
tidak tahan akan suhu tinggi
yang dihasilkan proses las.

13 Pada saat pemasangan


locnut harus terpasang
dengan kencang karena
Sebagai banyak pengaruh yang di
pengunci sebabkan apabila tidak
locnut ujung pipa terpasang dengan
yang sama kencang,pada saat
seperti baut pengaliran maupun
masuk fluida akan
menimbulkan banyak hal
yang berbahaya.

9
14 Jika fluida gas yang
untuk mengalir pada pipa
horizontal, eccentric
keperluan reducer dengan bagian datar
Fitting
penyambungan dibagian atas merupakan
flering
desain yang baik. Keduanya
joint pipa tembaga. adalah untuk mencegah
terakumulasinya fluida yang
dapat membuat korosi lebih
cepat.

NO Valve Fungsi Gambar Analisa

1 valve
digunakan Selain itu Gate
untuk valves juga dapat
membuka dan untuk mengontrol
menutup aliran tekanan dan debit
dan tidak aliran. Relative
Gate valve digunakan lebih murah
untuk tekanan daripada Globe
tinggi serta valve. Disebut gate
memberikan karena ada kayak
pressure drop gerbang yg naik
yg lebih turun
rendah.

2 Buka tutup katup


dilakukan dengan
Hanya memutar roda
digunakan sbg engkol (untuk tipe
stop valve, manual).
biasanya
Globe valve
digunakan Globe valve dengan
untuk tekanan ukuran lebih besar
yg sangat dari 6―
tinggi. sebaiknya tidak
dipakai, kecuali
untuk kondisi

10
tertentu yang
spesial.

3 Untuk suhu di
bawah 250°C,katup
Di gunakan sumbat (plug cock)
sebagai yang terbuat dari
Plug cock
penutup logam banyak di
pengeluaran gunakan dalam
sistem pipa
pengolahan kimia.

4 katup itu dapat di


ubah dari posisi
terbuka penuh ke
posisi tertutup mati
dengan memutar
Di gunakan
batang seperempat
untuk
putaran. Pada posisi
mengatur
Stop cock terbuka
aliran fluida
penuh,saluran di
searah dan
dalam katup itu bisa
menghentikan.
sebesar penampang
dalam pipa itu
sendiri,dan
penurunan tekanan
kecil sekali.

5 Ball valve tidak


boleh digunakan
untuk keperluan
di gunakan
regulasi/throttling.
untuk
Ball valve Ball valve yang
mengendalikan
mengalirkan
aliran.
fluida/hidrokarbon
yang mudah
terbakar

11
6 Check valve tidak
boleh dipasang pada
aliran turun vertikal.
Pada aliran yang
pulsatif , check
valve jenis piston
Katup yang di sebaiknya
gunakan untuk digunakan. Pada
aliran yang masa sekarang,
Check valve hanya check valve jenis
berlangsung wafer semakin
satu banyak digunakan
arah/searah. mengingat
dimensinya yang
kecil, dan ringan
dibandingkan jenis
swing.

7 Butterfly valve
tidak boleh
digunakan pada
Hanya produk hidrokarbon
digunakan dan hanya
Butterfly sebagai stop digunakan untuk
valve valve untuk kelas di bawah
tekanan rendah ANSI 150, kecuali
saja kondisi penutupan
yang sempurna
tidak diperlukan.

12
8 Jenis khusus dari
pressure relief
device adalah
menggunakan
rupture disk. Disk
didesain akan
hancur dengan
safety valve sendirinya pada
digunakan tekanan tertentu
untuk yang sudah
mencegah ditetapkan
terjadinya sebelumnya. Valve
overpressure jenis ini memiliki
pada sisterm sangat
Safety valve menguntungkan jika
proses dan
piping dan harus segera
mencegah melepaskan
terjadinya sejumlah besar gas
(erusakan pada atau liquid clalam
peralatan dan waktu yang singkat.
piping.
biasanya safety
valve ini bisa diatur
seberapa batasan
tekanan yang dapat
terjadi (disesuaikan
dengan keinginan).

9 Valve ini dapat


digunakan untuk
digunakan throttling dengan
untuk sangat akurat dan
Needle valve
instrument, juga dapat
(katup
gage, dan digunakan pada
jarum)
meter line tekanan dan/atau
service. temperatur tinggi.

13
10 Valve ini sangat
baik untuk flow
control dan
penutupan aliran
yang sangat rapat,
meskipun di dalam
pipeline terkandung
suspended solid,
Valve ini dapat
digunakan untuk
berbagai aplikasi
secaraluar biasa
(extraordinarily)
karena fleksibilitas
pemasangan dan
banyak pilihan
material untuk body
Fungsi untuk lining, dan
membuka & diaphragm.
Diafragma Diaphragm valve
menutup
valve biasanya digunakan
dengan
diaphragma. di berbagai industri
untuk mengatasi
masalah korosi,
abrasi, kontamina
penyumbatan,
kebocoran, dan
valve maintenance.
Valve ini cocok
untuk fluida korosif,
viscous materials,
vibrous slurries,
sludges, solids in
suspension,
minuman makanan
semifluida, air, gas,
dan udara
bertekanan. Untuk
aplikasi pada fluida
yang korosif,

14
diaphragm valve
terbuat dari
stainless steel atau
plastik PVC, atau
dilapis dengan
glass, rubber, lead,
plastik, titanium,
dll.

11 Untuk suhu di
bawah 250°C,katup
Di gunakan
sumbat (plug cock)
untuk
yang terbuat dari
Plug Valve membuka atau
logam banyak di
menutup
gunakan dalam
penuh.
sistem pipa
pengolahan kimia

12 menerima signal
Sebagai pneumatic 3 - 15 psi
untuk kemudian
Pneumatik pengatur dan
dirubah ke tekanan
valve pengendali
kerja untuk
aliran fluida. membuka/menutup
Control Valve.

15
No Pilot Jenis dan Jumlah Sambungan dan Katup di Laboratorium Pilot Plant
Plant Alat Sambung Step
elbow Reducing Tee Sockl Cap Barrel Flans Gate Check pneumatic Coc
elbow et cop k
1. Unit 17 1 9 7 1 4 - 24 - 2 3
Distilasi

2. Unit 14 4 10 - 2 - - 5 - - 1
Leaching

3. Unit 45 3 20 - 8 5 25 18 - - 3
Falling
Evaporato
r

4. Reaktor 4 2 4 - 1 - 38 3 3 3 1

16
VI. ANALISIS PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan dapat dianalisa bahwa pada
percobaan pengenalan alat sambung, stop cock, dan gate valve yang
bertujuan dapat mengetahui bentuk dan fungsi alat sambung, dapat
mengethaui bentuk dan fungsi syop cock, dapat mengetahui bentk dan
fungsi gate valve dan dapat menggambarkan instalansi pemipaan yang
ada di laboratorium teknik kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
Alat sambung (fitting) berguna untuk pemasangan isntalasi pipa
karena dapat diketahui pemasangan instalasi pipa yang panjang
melebihi panjang pipa yang dipasarkan. Pada praktikum kali ini
mengamati / menghitung bermacam-macam alat sambung pada
Laboratorium Pilot Plant. Macam-macam alat smbung yang terdapat
pada Lab. Pilot plant yaitu, gate, pneumatic, dan step cock. Pada unit
leaching terdapat elbow, reducing elbow, tee, cap / cop, gate, dan stop
cock. Pada unit falling evaporator terdapat elbow, reducing elbow, tee,
cap/cop, barrel union, fllens, gate, dan stop cock. Dan pada reactor
terdapat elbow, reducing, elbow, tee, cap/cop, flens, check, pneumatic
dan stop cock. Pada msning-masing unit elbow yang paling banyak
pada unit falling evaporator. Jenis dan jumlah sambungan dan katup
daapat dilihat pada data pengamatan.

17
VII. KESIMPULAN

Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan


sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya.
Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi pada
temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah
dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan
lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah
dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa
membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah
dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari
40% tekanannya dalam jarak yang dihitung dalam feet. Valve atau
sering disini disebut sebagai katup adalah piranti yang berfungsi
mengatur aliran suatu fluida (baik berupa gas, cair, padatan atau
mixed sekalian). Biasanya Valve terpasang dengan istem perpipaan
karena di sistem perpipaan itulah fluidamengalir.
Fittings diperlukan untuk mengubah arah baik 450 maupun
900, dan melakukan percabangan, maupun merubah diameter aliran.
Stop cock adalah katup digunakan untuk membatasi atau mengisolasi aliran
cairan atau gas melalui pipa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Tim lab Utilitas. 2014. Penuntun Pratikum Utilitas ( Alat Sambung Stop
Cock, dan Gate Valve ). Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang

http://obby1909.blogspot.com/2009/10/macam-macam-valve.html

http://www.weldingalatberat.com/keuntungan-dan-kerugian-
pengelasan.html

http://opik7th.wordpress.com/

19
KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN I

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengenal bagian-bagian kompresor dan sistem udara tekan
2. Dapat mengoperasikan kompresi di Laboratorium Utilitas
3. Dapat menghitung secara langsung efisiensi isotermal kompresor

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


Kompresor

III. DASAR TEORI


Bila tekanan fluida mampu mampat dinaikkan secara adiabatik,
suhu fluida juga naik. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian,
karena volume spesifik fluida naik bersama suhu, kerja yang diperlukan
untuk memampatkan satu pon fluida akan menjadi lebih besar jika
kompresi dilakukan secara isotermal.
3.1 Prinsip Kerja
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk
memberikan energi kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat
mengalir dari suatu tempat ke tempat lain secara kontinyu.
Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik,
dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik
(kerja) ke dalam energi tekanan (potensial) dan energi panas yang
tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal, termasuk dalam kelompok
kompresor dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja
mengkonversikan energi kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh
aksi/gerakan impeller yang berputar dari energi mekanik unit
penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.

20
3.2 Karakteristik
Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum sebagai berikut :
- Aliran discharge uniform.
- Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
- Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara.
- Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan
beroperasi pada range tekanan dan kapasitas yang besar.
3.3 Bagian Utama Dan Fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang
lain saling berhubungan, diantaranya adalah :
a. Bagian Statis
 Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
- Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang
bergerak.
- Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya. Inle
 Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle.
Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka
meterialnya harus tahan terhadap abrasive dan erosi.
 Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah
mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang
merata.
Konstruksi vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable)
posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan
dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
 Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang
mengelilingi wearing ring impeller.Berfungsi untuk mencegah aliran balik

21
dari gas yang keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali
masuk ke sisi suction (tekanan rendah).
 Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage
dipasang diantara inter stage impeller.abirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :
- Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
- Casing dan shaft sebagai casing seal.
 Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan
arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada
stage/impeller berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma
yang dipasang dalam casing.
 Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan
aliran gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil
vibrasi.
 Diafram adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter
stage seal.
 Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma
ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga
mudah dibongkar pasang.

b. Bagian Dinamis
 Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller
pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di
buat selang-seling agar seimbang.

22
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang
berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan
abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara
stage impeller.
 Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir
dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan
jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar
maka terjadi kenaikan energi kecepatan.
 Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan
memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
- digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus
poros)
-digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
 Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam
kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring.
Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal
oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap
shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan
perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan
tekanan oil-gas selalu dipertahankan.

Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk


mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan
kondisi operasi, digunakan overhead tank.
Sistem overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan
ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol
melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream dimasukan

23
kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan pada
permukaan seal oil.
Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat
menyesuaikan dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan
oil-gas proses dapat dipertahankan konstan.
Gambar berikut menunjukan sistim overhead tank untuk seal oil pada oil film
shaft seal with cylindrical bushing.

Unjuk kerja kompresor sentrifugal berkaitan dengan beberapa parameter utama,


yaitu :
 Head
 Efisiensi
 Kapasitas
 Daya
Untuk dapat mengetahui harga masing-masing parameter berdasarkan kondisi
operasi, maka digunakan berbagai rumus perhitungan dan proses pendekatan.

Kompresor sentrifugal didalam proses kerjanya dapat ditinjau dengan


menggunakan dua pendekatan :
1. Proses adiabatic (isentropic), yaitu proses dengan menggunakan asumsi
ideal, dimana proses berlangsung pada entropi konstan (tidak ada panas
yang masuk dan keluar) meskipun pada kenyataannya energi panas tidak
bisa dirubah secara keseluruhan menjadi kerja, karena ada kerugian.
2. Proses Politropik adalah proses kerja aktual yang dihasilkan oleh
kompresor itu sendiri.

1. Head
1.1 Head isentropik
Head isentropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses isentropic.

24
1.2. Head Politropik
Head politropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses polytropik reversible dengan kondisi gas masuk dan
keluar kompresor yang sama.
2. Efisiensi
2.1. Efisiensi isentropik
Effisiensi isentropic adalah perbandingan antara head isentropic dengan
head aktual.
2.2. Effisiensi Politropik
Efisiensi politropik dari sebuah kompresor merupakan perbandingan
antara head politropik dengan head isentropik.
3. Kapasitas
Kapasitas kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
seperti :
- Inlet volume flow (ICFM) atau actual inlet volume flow (ACFM).
- Standard inlet volume flow (SCFM) pada kondisi standard yaitu pada
tekanan 14,7 psia dan suhu 60oF = 520o R.
- Mass flow rate : kapasitas yang dihitung dalam laju aliran massa dengan
satuan lbm/minute.

3.4 Parameter Yang Mempengaruhi Unjuk Kerja


Unjuk kerja kompresor centrifugal dipengaruhi oleh beberapa
parameter, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh Suhu Gas Masuk (T1)
 Bila suhu gas masuk naik menyebabkan :
 Kerapatan massa gas menurun pada kapasitas yang sama.
 Laju aliran massa yang dihasilkan menurun.
 Daya yang dibutuhkan oleh kompresor naik.
 Pressure ratio menurun.
 Begitu pula sebaliknya.

25
2. Pengaruh Tekanan Gas Masuk (P1)
Pada kompresor yang beroperasi pada putaran konstan dan laju
aliran volume yang sama, maka penurunan tekanan gas masuk
menyebabkan :
 Laju aliran gas keluar kompresor turun.
 Tekanan gas keluar kompresor turun.
 Kebutuhan daya kompresor turun.
Untuk menjaga tekanan gas keluar kompresor yang konstan, maka
kompresor diharuskan beroperasi dengan putaran tinggi, akibatnya daya
yang dibutuhkan oleh kompresor bertambah.
3. Pengaruh Jenis Gas (S.G)
Bila jenis gas berubah komposisinya dan spesific gravity (S.G) gas
turun menyebabkan :
 Laju aliran massa menurun.
 Daya yang dibutuhkan kompresor menurun.
4. Pengaruh Faktor Kompresibelitas (Z)
Faktor kompresibelitas gas sangat dipengaruhi oleh
jenis/komposisi gas dan tekanan dan temperatur.
 Bila Z naik dan kapasitas konstan menyebabkan :
 Daya yang diperlukan kompresor naik.
 Pressure ratio menurun.
 Dan begitu pula sebaliknya.
5. Pengaruh Putaran Kompresor (n)
Perubahan putaran kompresor akan berpengaruh banyak terhadap
karakteristik kompresor.
 Dengan kenaikan putaran kompresor mengakibatkan :
 Naiknya kapasitas/laju aliran massa sebanding dengan kenaikan
putarannya.
 Naiknya head yang sesuai dengan perbandingan putaran pangkat 2.

26
 Naiknya kebutuhan daya yang diperlukan sesuai dengan
perbandingan putaran pangkat 3.
 Dan begitu pula sebaliknya.
6. Pengaruh Perubahan Diameter Luar Impeler (D2)
Perubahan ukuran diameter luar impeler mempunyai pengaruh
yang sama dengan perubahan putaran. Bila ukuran diameter luar
impeler diperbesar dimana kompresor beroperasi pada putaran tetap,
maka menyebabkan :
 Kenaikan kapasitas sebanding dengan perbandingan kenaikan
diameter.
 Kenaikan head sebanding dengan perbandingan kenaikan diameter
impeler pangkat 2.
 Kenaikan daya yang diperlukan kompresor sesuai dengan
perbandingan kenaikan diameter impeller pangkat 3.
 Dan begitu pula sebaliknya.
7. Pengaruh Laju Aliran Massa (m)
Pada kondisi awal yang sama, maka kenaikan laju aliran massa
mengakibatkan :
 Kenaikan tenaga yang diperlukan kompresor. Dan begitu pula
sebaliknya.

27
DASAR TEORI TAMBAHAN

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan


tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system
proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada
pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi
menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Bila tekanan fluida mampu-mampat dinaikkan secara adiabatik, suhu
fluida juga naik. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian karena volume
spesifik fluida naik bersama suhu, kerja yang diperlukan untuk memampatkan
satu pon fluida akan menjadi lebih besar jika kompresi dilakukan secara isotermal.
Perubahan tekanan isentropik (adiabatik atau tanpa gesekan) gas ideal terhadap
11 / 
Ta  pb 
suhu adalah:  
Tb  pa 

Ta, Tb= suhu absolut masuk dan keluar


Pa, pb= tekanan masuk dan keluar
Untuk gas tertentu, rasio suhu meningkat bila rasio Pa/Pb meningkat.
Rasio ini merupakan parameter dasar dalam blower dan kompresor. Pada
kompresor rasio tersebut dapat mencapai 10 atau lebih. Biasanya kompresor
didinginkan menggunakan selubung pendingin yang menggunakan air pendingin
atau pendingin lain.

Komponen Utama Sistim Udara Tekan

Sistim udara tekan terdiri dari komponen utama berikut: Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran
kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur dan pelumasan (lihat
Gambar 3).

28
 Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor; Debu
menyebabkan lengketnya katup/ kran, merusak silinder dan
pemakaian yang berlebihan.
 Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara sebelum masuk ke
tahap berikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan
efisiensi. Biasanya digunakan pendingin air.
 After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara
dengan penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
 Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-cooler dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatik harus bebas dari kadar
air. Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/ karbon aktif, atau pengering refrigeran, atau panas dari
pengering kompresor itu sendiri.
 Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air diguakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut
menyerupai steam traps. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah
kran pengeluaran manual, klep pengeluaran otomatis atau yang
berdasarkan waktu dll.
 Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan
penghalus denyut keluaran udara – mengurangi variasi tekanan dari
kompresor.

29
KOMPRESSOR

Kompressor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas.


Kompressor merupakan Mesin fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
dari fluida kerja (fluida kompresibel) yang melewatinya dengan cara
memampatkannya guna memperoleh fluida yang bertekanan tinggi. Kompressor
udara biasanya menghisap udara dari atmosfer. Namun adapula yang mengisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini
kompressor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula compressor
yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir.
Dalam hal ini kompressor disebut pompa vakum.

Environment
Q
Condenser H

Expansion
Valve Win
Compresso
r
Evaporator
QL

Refrigerated
Space

JENIS-JENIS KOMPRESSOR

30
Kompresor adalah jantung dari sistim kompresi uap. Ada 4 jenis kompresor yang
sering digunakan, yaitu :

a. Kompressor torak
Kompresor Torak pada dasarnya bekerja dengan peralatan yang sederhana.
Kompresor tarak terdiri atas sebuah piston yang bergerak kedepan dan kebelakang
didalam suatu silinder yang memilioki katup isap dan katup buang (suction Valve
dan discharge valve).Prinsip kerjanya yaitu sewaktu beroperasi sejumlah volume
udara tertentu diisap ke dalam silinder. Udara tersebut ditekan menurut proses
kompressi politropik untuk menaikkan tekanan dan temperaturnya.udara yang
tertekan ini disalurkan melalui katup berpegas ke dalam silinder penampungan
selanjutnya, bila tekanan silinder lebih tinggi dari tekanan sistem tersebut.
Pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas. Setelah
piston bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume tertentu udara melalui katup
masuk berpegas dan proses berlangsung dan berulang seperti semula. Jika suatu
gas di dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan
mengalami kompressi. Compressor yang menggunakan asas ini disebut
compressor jenis perpindahan (displacement). Secara prinsip, kompressor jenis ini
dilukiskan seperti gambar berikut:
Katup Isap Katup Keluar

Silinder Torak

Batang Penggerak

Gambar Kompresor fluida

Keterangan:

31
 Katup Isap, berfungsi sebagai tempat masuknya udara luar yang akan
dikompresi.
 Katup keluar, berfungsi sebagai tempat mengeluarkan udra yang telah
dikompresi dan akan ditampung disuatu tempat tertentu.
 Torak, berfungsi sebagai alat yang mengkompresi udara yang telah
dimasukkan kedalam silinder.
 Batang Penggerak, berfungsi untuk menggerakkan torak keatas atau
kebawah dalam proses kompresi.
 Silinder, berfungsi sebagai tempat untuk udara yang diisap sebelum
dikompresi.
Di sini digunakan torak yang bergerak bolak-balik di dalam sebuah
silinder untuk mengisap, menekan, dan mengeluarkan gas secara berulang-ulang.
Dalam hal ini gas yang ditekan tidak boleh bocor melalui celah antara dinding
torak dan dinding silinder yang saling bergesek. Untuk itu digunakan cincin torak
sebagai perapat. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Jika torak ditarik ke atas,
tekanan dalam silinder di bawah torak akan menjadi negative (lebih kecil dari
tekanan atmosfir) sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini
terbuat dari kulit, dipasang pada torak yang sekaligus berfungsi juga sebagai
perapat torak. Kemudian jika torak ditekan ke bawah, volume udara yang
terkurung di bawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap
akan menutup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder. Jika
torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan di dalam silinder akan
naik melebihi tekanan di dalam objek yang dikompresikan. Pada saat ini udara
akan terdorong masuk ke dalam objek yang dikompresikan melalui pentil (yang
berfungsi sebagai katup keluar). Maka tekanan di dalam objek akan semakin
bertambah besar.

Namun pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan


dengan tangan melainkan dengan motor melalui poros engkol seperti
diperlihatkan. Dalam hal ini katup isap dan katup buang dipasang pada kepala
silinder. Adapun sebagai penyimpan energinya dipakai tangki udara. Tangki ini

32
dapat disamakan dengan ban pada pompa ban. Kompresor semacam ini dimana
torak bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-balik.
Kompresor bolak-balik menimbulkan getaran karena gaya inersia sehingga
tidak sesuai untuk beroperasi pada putaran tinggi. Karena itu berbagai konmpresor
putar (rotary) telah dikembangkan dan banyak tersedia di pasaran.
Pada kompresor torak, pembebas beban katup isap dan pembebas beban
dengan pemutus otomatik yang paling banyak digunakan pada saat ini.
b. Kompresor sekrup (screw)
Kompresor sekrup termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang
tergolong kompresor putar (rotary). Akhir-akhir ini kompresor sekrup mengalami
perkembangan yang cukup pesat.
Kompresor putar jenis sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk sekrup.
Yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang satu
permukaannnya cekung. Pasangan rotor ini berputar dalam arah yang berlawanan
dan saling mengait seperti sepasang roda gigi. Rotor dikurung dalam sebuah
rumah. Apabila rotor berputar maka ruang yang terbentuk antara bagian cekung
dari rotor dan dinding rumah akan bergerak ke arah aksial sehingga udara akan
dimampatkan.

Gambar Rotor Screw Kompressor

Pada gambar di bawah terlihat bahwa pada posisi (a) udara diisap
sepenuhnya melalui lubang isap masuk ke dalam ruang alur. Isapan akan selesai
setelah ruang alur tertutup sepenuhnya oleh dinding rumah. Posisi (b)

33
menunjukkan pertengahan proses kompresi dimana volume udara di dalam ruang
alur sudah ada di tengah. Gambar (c) memperlihatkan akhir proses kompresi
dimana udra yang terkurung sudah mencapai lubang keluar di ujung kanan atas
rumah. Dan pada gambar (d) udara yang terkurung di dalam alur tadi telah
dikeluarkan sebagian sehingga tinggal sebagian yang akan diselesaikan.

Gambar 3. Proses Kompresi dari Kompresor sekrup


Sumber : Sularso ( 2004 )

Dari uraian tersebut, maka telah jelas bahwa proses pengisapan, kompresi,
dan pengeluaran dilakukan secara berurutan oleh sekrup.dengan demikian
fluktuasi aliran maupun momen puntir poros menjadi sangat kecil. Selain itu rotor
yang seimbang dan berputar murni tanpa ada bagian yang bergerak bolak-balik
akan sangat mengurangi getaran. Karena itu kompresor ini sesuai untuk beroperasi
pada putaran yang tinggi. Biasanya jumlah gigi atau alur adalah empat buah untuk
rotor yang berjalur cembung dan enam buah untuk yang berjalur cekung. Namun
akhir-akhir ini juga dipakai jumlah alur 5:6 untuk memperbaiki performansi.

34
c. Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal yang pertama digunakan untuk melayani refrigerasi
diperkenalkan oleh wills carrier pada tahun 1920. Sejak saat itu,
kompresorsentrifugal menjadi jenis kompresor yang dominant dalam instalasi-
instalasi yang besar. Konstruksi kompressor ini sama dengan pompa sentrifugal.

Gambar Sebuah sistem kompresor sentrifugal. Kondensor berada di bagian atas, dan
evaporator pendingin air berada di bagian bawah. Kedua impeller kompresor dua tingkat
ini digerakkan oleh sebuah motor listrik di bagian belakang

Gambar memperlihatkan suatu system refrigerasi yang menggunakan


kompresor sentrifugal. Konstruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa
sentrifugal. Fluida masuki impeller yang berputar yang kemudian dilemparkan ke
arah luar impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggikan
putaran dan bangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir ke sudu-sudu
penghambur ke ruang spiral (volute), dimana sejumlah energi kinetik dirubah
menjadi tekanan.Kompressor ini dapat dibuat dengan satu roda bila diinginkan
perbandingan tekanan yang rendah. Walaupun mesin-mesin bertingkat ganda,
kompressor ini bekerja dengan kompressi adiabatik, dengan efisiensi antara 70 %
sampai 80 %.

Kompresor sentrifugal melayani system-sistem refrigerasi yang


berkapasitas antara 200 hingga 10,000 kW. Suhu evaporator pada mesin-mesin
bertingkat ganda dapat diturunkan hingga -50°C sampai -100°C, walaupun
penggunaannya yang terbanyak adalah untuk mendinginkan air hingga kira-kira
6°C atau 8°C didalam system pengkondisian udara.

35
IV. PROSEDUR KERJA

1. Membuka semua aliran keluar kompresor yang menuju ke sistem


pengguna
2. Menghidupkan kompresor
3. Mencatat tekanan masuk yang terdapat pada indikator tekanan bagian
masuk
4. Mencatat tekanan keluar yang terdapat indikator tekanan bagian keluar
5. Mencatat laju alir udara pada flow meter
6. Menghitung efisiensi kompresor

36
V. DATA PENGAMATAN

Jenis Kompresor Pengamatan

Kompresor ini adalah


kompresor bertipe piston
tunggal. Dimana hanya
terdapat satu silinder dengan
gerakan torak yang bolak-
balik di dalamnya.

Kompresor disamping bertipe


kompresor piston aksi ganda,
karena terdapat dua silinder
yang dibuatdengan maksud
untuk memperoleh kapasitas
yang lebih besar atau tekanan
yang lebih besar.

Kompresor ini memiliki jenis


kompresor oiless (udara tanpa
oli). Dimana prinsip kerjanya
terletak pada rotor berupa
piringan cakram yang
berputar untuk memaksa gas
masuk ke mesin. Karena
oiless, maka udara yang
dihasilkan lebih bersih.

37
Kompresor ini memiliki jenis
direct driven yang memiliki
daya listrik 500 watt dan
mampu memberikan aliran
udara sebesar 100 L/menit
dengan tekanan 8 bar.

38
VII. ANALISA PERCOBAAN
Untuk Percobaan kali ini, kami melakukan percobaan mengenai
pengamatan terhadap kompresor dan sistem udara tekan yang bertujuan
agar kami dapat mengenal bagian-bagian kompresor dan sistem udara
tekan, serta dapat mengoperasikan kompresor. Kompresor merupakan
peralatan mekanik yang digunakan untuk mengalirkan fluida gas/udara
dari suatu tempat ke tempat lain berdasarkan perbedaan tekanan.
Sedangkan sistem udara tekan merupakan sistem udara yang dihasilkan
dari proses kompresi (pemampatan) gas oleh kompresor.
Komponen utama kompresor yaitu katup searah, peti gasket, piston
dan cincin piston, mantel air pendingin dan roda daya. Sistem udara tekan
pada kompresor juga terdapat bagian filter yang berguna untuk mencegah
debu masuk kompresor, supaya alat tidak mudah mengalami kerusakan
akibat debu yang menyelubungi komponen alat.
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan, kami melakukan
pengamatan terhadap jenis-jenis kompresor yang terdapat di Laboratorium
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Pada laboratorium ini terdapat
4 jenis kompresor yang dapat dikelompokkan berdasarkan fungsinya.
Kompresor pertama yang terletak di gudang merupakan kompresor dengan
jenis piston tunggal yang hanya terdapat satu silinder saja. Kompresor
kedua adalah kompresor dengan jenis piston ganda, dimana pada prinsip
kerjanya gerakan yang terjadi bekerja secara bersamaan yaitu pada saat
penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda, kompresor ini
lebih efisien namun udara yang harus diumpan lebih banyak. Kompresor
ketiga adalah kompreso dengan jenis udara tanpa oli ( Compresor Oiless).
Dimana pada prinsip kerjanya terletak pada rotor berupa piringan cakram
yang berputar untuk memaksa gas masuk ke mesin. Karena oiless, maka
udara yang dihasilkan lebih bersih. Sedangkan untuk kompresor yang
keempat berjenis direct driven yang memiliki daya listrik sebesar 500 watt
dan mampu memberikan aliran udara 100 L/menit dengan tekanan 8 bar.

39
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan :
- Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk
mengalirkan fluida gas/udara berdasarkan perbedaan tekanan dari
suatu tempat ke tempat lain.
- Sistem udara tekan merupakan sistem udara yang dihasilkan dari
proses kompresi (pemampatan) gas oleh kompresor.
- Bagian-bagian dari kompresor yaitu terdiri dari kerangka, water tank,
piston, piston rings, katup kompresor, silinder, rotor, dan piston rod.
- Terdapat 4 jenis kompresor yang terdapat di Laboratorium Teknik
kimia Politeknik Negeri Sriwijaya yaitu kompresor dengan jenis piston
tunggal, kompresor piston ganda, kompresor oiless, dan kompresor
direct driven.

40
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2018. Penuntun Praktikum Utilitas.Kompresor dan Sistem


Udara Tekan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Nindikan, Rifkya. 2010. Kompresor. Online. (http://rifkyanindika-


fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50314-Catatan%20Kuliah-
Kompresor%20Sentrifugal.html, diakses pada April 2018)

41
GAMBAR ALAT

Kompresor Piston Tunggal Kompresor Piston Ganda

Kompresor Oiless Kompresor Direct driven

42
KOMPRESOR DAN SISTIM UDARA TEKAN II

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengenal bagian-bagian kompresor dan sistem udara tekan
2. Dapat mengoperasikan kompresi di Laboratorium Utilitas
3. Dapat menghitung secara langsung efisiensi isotermal kompresor

II. ALAT YANG DIGUNAKAN


Kompresor

III. DASAR TEORI


Bila tekanan fluida mampu mampat dinaikkan secara adiabatik,
suhu fluida juga naik. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian,
karena volume spesifik fluida naik bersama suhu, kerja yang diperlukan
untuk memampatkan satu pon fluida akan menjadi lebih besar jika
kompresi dilakukan secara isotermal.
3.1 Prinsip Kerja
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan
energi kepada fluida gas/udara, sehingga gas/udara dapat mengalir dari suatu
tempat ke tempat lain secara kontinyu.
Penambahan energi ini bisa terjadi karena adanya gerakan mekanik,
dengan kata lain fungsi kompresor adalah mengubah energi mekanik (kerja)
ke dalam energi tekanan (potensial) dan energi panas yang tidak berguna.
Sedangkan kompresor sentrifugal, termasuk dalam kelompok kompresor
dinamik adalah kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi
kecepatan gas/udara yang dibangkitkan oleh aksi/gerakan impeller yang
berputar dari energi mekanik unit penggerak menjadi energi potensial
(tekanan) di dalam diffuser.

43
3.2 Karakteristik
Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum sebagai berikut :
- Aliran discharge uniform.
- Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
- Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara.
- Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan
beroperasi pada range tekanan dan kapasitas yang besar.
3.3 Bagian Utama Dan Fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang
lain saling berhubungan, diantaranya adalah :
a. Bagian Statis
 Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
- Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang
bergerak.
- Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam
lainnya. Inle
 Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozle.
Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka
meterialnya harus tahan terhadap abrasive dan erosi.
 Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah
mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang
merata.
Konstruksi vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable)
posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan
dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
 Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang
mengelilingi wearing ring impeller.Berfungsi untuk mencegah aliran balik

44
dari gas yang keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali
masuk ke sisi suction (tekanan rendah).
 Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage
dipasang diantara inter stage impeller.abirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :
- Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
- Casing dan shaft sebagai casing seal.
 Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan
arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada
stage/impeller berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma
yang dipasang dalam casing.
 Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari
return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan
aliran gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil
vibrasi.
 Diafram adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter
stage seal.
 Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma
ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga
mudah dibongkar pasang.

b. Bagian Dinamis
 Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller
pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di
buat selang-seling agar seimbang.

45
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang
berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan
abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara
stage impeller.
 Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,
sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir
dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan
jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar
maka terjadi kenaikan energi kecepatan.
 Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan
memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
- digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus
poros)
-digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
 Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam
kompresor. Oil film seal terdiri dari satu atau dua seal ring.
Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai penyekat/perapat (seal
oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap
shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan
perbedaan tekanan sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan
tekanan oil-gas selalu dipertahankan.

Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk


mempertahankan perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan
kondisi operasi, digunakan overhead tank.
Sistem overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan
ketinggian tertentu diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol
melalui level control operated valve, kemudian tekanan gas stream dimasukan

46
kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga memberikan tekanan pada
permukaan seal oil.
Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat
menyesuaikan dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan
oil-gas proses dapat dipertahankan konstan.
Gambar berikut menunjukan sistim overhead tank untuk seal oil pada oil film
shaft seal with cylindrical bushing.

Unjuk kerja kompresor sentrifugal berkaitan dengan beberapa parameter utama,


yaitu :
 Head
 Efisiensi
 Kapasitas
 Daya
Untuk dapat mengetahui harga masing-masing parameter berdasarkan kondisi
operasi, maka digunakan berbagai rumus perhitungan dan proses pendekatan.

Kompresor sentrifugal didalam proses kerjanya dapat ditinjau dengan


menggunakan dua pendekatan :
3. Proses adiabatic (isentropic), yaitu proses dengan menggunakan asumsi
ideal, dimana proses berlangsung pada entropi konstan (tidak ada panas
yang masuk dan keluar) meskipun pada kenyataannya energi panas tidak
bisa dirubah secara keseluruhan menjadi kerja, karena ada kerugian.
4. Proses Politropik adalah proses kerja aktual yang dihasilkan oleh
kompresor itu sendiri.

1. Head
1.1 Head isentropik
Head isentropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses isentropic.

47
1.2. Head Politropik
Head politropik adalah kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses polytropik reversible dengan kondisi gas masuk dan
keluar kompresor yang sama.
2. Efisiensi
2.1. Efisiensi isentropik
Effisiensi isentropic adalah perbandingan antara head isentropic dengan
head aktual.
2.2. Effisiensi Politropik
Efisiensi politropik dari sebuah kompresor merupakan perbandingan
antara head politropik dengan head isentropik.
3. Kapasitas
Kapasitas kompresor sentrifugal dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
seperti :
- Inlet volume flow (ICFM) atau actual inlet volume flow (ACFM).
- Standard inlet volume flow (SCFM) pada kondisi standard yaitu pada
tekanan 14,7 psia dan suhu 60oF = 520o R.
- Mass flow rate : kapasitas yang dihitung dalam laju aliran massa dengan
satuan lbm/minute.

3.4 Parameter Yang Mempengaruhi Unjuk Kerja


Unjuk kerja kompresor centrifugal dipengaruhi oleh beberapa
parameter, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh Suhu Gas Masuk (T1)
 Bila suhu gas masuk naik menyebabkan :
 Kerapatan massa gas menurun pada kapasitas yang sama.
 Laju aliran massa yang dihasilkan menurun.
 Daya yang dibutuhkan oleh kompresor naik.
 Pressure ratio menurun.
 Begitu pula sebaliknya.

48
2. Pengaruh Tekanan Gas Masuk (P1)
Pada kompresor yang beroperasi pada putaran konstan dan laju
aliran volume yang sama, maka penurunan tekanan gas masuk
menyebabkan :
 Laju aliran gas keluar kompresor turun.
 Tekanan gas keluar kompresor turun.
 Kebutuhan daya kompresor turun.
Untuk menjaga tekanan gas keluar kompresor yang konstan, maka
kompresor diharuskan beroperasi dengan putaran tinggi, akibatnya daya
yang dibutuhkan oleh kompresor bertambah.
3. Pengaruh Jenis Gas (S.G)
Bila jenis gas berubah komposisinya dan spesific gravity (S.G) gas
turun menyebabkan :
 Laju aliran massa menurun.
 Daya yang dibutuhkan kompresor menurun.
4. Pengaruh Faktor Kompresibelitas (Z)
Faktor kompresibelitas gas sangat dipengaruhi oleh
jenis/komposisi gas dan tekanan dan temperatur.
 Bila Z naik dan kapasitas konstan menyebabkan :
 Daya yang diperlukan kompresor naik.
 Pressure ratio menurun.
 Dan begitu pula sebaliknya.
5. Pengaruh Putaran Kompresor (n)
Perubahan putaran kompresor akan berpengaruh banyak terhadap
karakteristik kompresor.
 Dengan kenaikan putaran kompresor mengakibatkan :
 Naiknya kapasitas/laju aliran massa sebanding dengan kenaikan
putarannya.
 Naiknya head yang sesuai dengan perbandingan putaran pangkat 2.

49
 Naiknya kebutuhan daya yang diperlukan sesuai dengan
perbandingan putaran pangkat 3.
 Dan begitu pula sebaliknya.
6. Pengaruh Perubahan Diameter Luar Impeler (D2)
Perubahan ukuran diameter luar impeler mempunyai pengaruh
yang sama dengan perubahan putaran. Bila ukuran diameter luar impeler
diperbesar dimana kompresor beroperasi pada putaran tetap, maka
menyebabkan :
 Kenaikan kapasitas sebanding dengan perbandingan kenaikan
diameter.
 Kenaikan head sebanding dengan perbandingan kenaikan diameter
impeler pangkat 2.
 Kenaikan daya yang diperlukan kompresor sesuai dengan
perbandingan kenaikan diameter impeller pangkat 3.
 Dan begitu pula sebaliknya.
7. Pengaruh Laju Aliran Massa (m)
Pada kondisi awal yang sama, maka kenaikan laju aliran massa
mengakibatkan :
 Kenaikan tenaga yang diperlukan kompresor. Dan begitu pula
sebaliknya.

50
DASAR TEORI TAMBAHAN

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan


tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system
proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada
pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi
menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Bila tekanan fluida mampu-mampat dinaikkan secara adiabatik, suhu
fluida juga naik. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian karena volume
spesifik fluida naik bersama suhu, kerja yang diperlukan untuk memampatkan
satu pon fluida akan menjadi lebih besar jika kompresi dilakukan secara isotermal.
Perubahan tekanan isentropik (adiabatik atau tanpa gesekan) gas ideal terhadap
11 / 
Ta  pb 
suhu adalah:  
Tb  pa 

Ta, Tb= suhu absolut masuk dan keluar


Pa, pb= tekanan masuk dan keluar
Untuk gas tertentu, rasio suhu meningkat bila rasio Pa/Pb meningkat.
Rasio ini merupakan parameter dasar dalam blower dan kompresor. Pada
kompresor rasio tersebut dapat mencapai 10 atau lebih. Biasanya kompresor
didinginkan menggunakan selubung pendingin yang menggunakan air pendingin
atau pendingin lain.

Komponen Utama Sistim Udara Tekan

Sistim udara tekan terdiri dari komponen utama berikut: Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran
kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur dan pelumasan (lihat
Gambar 3).

51
 Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor; Debu
menyebabkan lengketnya katup/ kran, merusak silinder dan
pemakaian yang berlebihan.
 Pendingin antar tahap: Menurunan suhu udara sebelum masuk ke
tahap berikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan
efisiensi. Biasanya digunakan pendingin air.
 After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara
dengan penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
 Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-cooler dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatik harus bebas dari kadar
air. Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/ karbon aktif, atau pengering refrigeran, atau panas dari
pengering kompresor itu sendiri.
 Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air diguakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut
menyerupai steam traps. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah
kran pengeluaran manual, klep pengeluaran otomatis atau yang
berdasarkan waktu dll.
 Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan
penghalus denyut keluaran udara – mengurangi variasi tekanan dari
kompresor.

52
KOMPRESSOR

Kompressor adalah Mesin untuk memampatkan udara atau gas.


Kompressor merupakan Mesin fluida yang berfungsi untuk menaikkan tekanan
dari fluida kerja (fluida kompresibel) yang melewatinya dengan cara
memampatkannya guna memperoleh fluida yang bertekanan tinggi. Kompressor
udara biasanya menghisap udara dari atmosfer. Namun adapula yang mengisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini
kompressor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula compressor
yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir.
Dalam hal ini kompressor disebut pompa vakum.

JENIS-JENIS KOMPRESSOR

53
Kompresor adalah jantung dari sistim kompresi uap. Ada 4 jenis kompresor yang
sering digunakan, yaitu :

d. Kompressor torak
Kompresor Torak pada dasarnya bekerja dengan peralatan yang sederhana.
Kompresor tarak terdiri atas sebuah piston yang bergerak kedepan dan kebelakang
didalam suatu silinder yang memilioki katup isap dan katup buang (suction Valve
dan discharge valve).Prinsip kerjanya yaitu sewaktu beroperasi sejumlah volume
udara tertentu diisap ke dalam silinder. Udara tersebut ditekan menurut proses
kompressi politropik untuk menaikkan tekanan dan temperaturnya.udara yang
tertekan ini disalurkan melalui katup berpegas ke dalam silinder penampungan
selanjutnya, bila tekanan silinder lebih tinggi dari tekanan sistem tersebut.
Pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas. Setelah
piston bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume tertentu udara melalui katup
masuk berpegas dan proses berlangsung dan berulang seperti semula. Jika suatu
gas di dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan
mengalami kompressi. Compressor yang menggunakan asas ini disebut
compressor jenis perpindahan (displacement). Secara prinsip, kompressor jenis ini
dilukiskan seperti gambar berikut:
Katup Isap Katup Keluar

Silinder Torak

Batang Penggerak

Gambar Kompresor fluida

Keterangan:

54
 Katup Isap, berfungsi sebagai tempat masuknya udara luar yang akan
dikompresi.
 Katup keluar, berfungsi sebagai tempat mengeluarkan udra yang telah
dikompresi dan akan ditampung disuatu tempat tertentu.
 Torak, berfungsi sebagai alat yang mengkompresi udara yang telah
dimasukkan kedalam silinder.
 Batang Penggerak, berfungsi untuk menggerakkan torak keatas atau
kebawah dalam proses kompresi.
 Silinder, berfungsi sebagai tempat untuk udara yang diisap sebelum
dikompresi.
Di sini digunakan torak yang bergerak bolak-balik di dalam sebuah
silinder untuk mengisap, menekan, dan mengeluarkan gas secara berulang-ulang.
Dalam hal ini gas yang ditekan tidak boleh bocor melalui celah antara dinding
torak dan dinding silinder yang saling bergesek. Untuk itu digunakan cincin torak
sebagai perapat. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Jika torak ditarik ke atas,
tekanan dalam silinder di bawah torak akan menjadi negative (lebih kecil dari
tekanan atmosfir) sehingga udara akan masuk melalui celah katup isap. Katup ini
terbuat dari kulit, dipasang pada torak yang sekaligus berfungsi juga sebagai
perapat torak. Kemudian jika torak ditekan ke bawah, volume udara yang
terkurung di bawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap
akan menutup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder. Jika
torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan di dalam silinder akan
naik melebihi tekanan di dalam objek yang dikompresikan. Pada saat ini udara
akan terdorong masuk ke dalam objek yang dikompresikan melalui pentil (yang
berfungsi sebagai katup keluar). Maka tekanan di dalam objek akan semakin
bertambah besar.

Namun pada kompresor yang sesungguhnya torak tidak digerakkan


dengan tangan melainkan dengan motor melalui poros engkol seperti
diperlihatkan. Dalam hal ini katup isap dan katup buang dipasang pada kepala
silinder. Adapun sebagai penyimpan energinya dipakai tangki udara. Tangki ini

55
dapat disamakan dengan ban pada pompa ban. Kompresor semacam ini dimana
torak bergerak bolak-balik disebut kompresor bolak-balik.
Kompresor bolak-balik menimbulkan getaran karena gaya inersia sehingga
tidak sesuai untuk beroperasi pada putaran tinggi. Karena itu berbagai konmpresor
putar (rotary) telah dikembangkan dan banyak tersedia di pasaran.
Pada kompresor torak, pembebas beban katup isap dan pembebas beban
dengan pemutus otomatik yang paling banyak digunakan pada saat ini.
e. Kompresor sekrup (screw)
Kompresor sekrup termasuk jenis kompresor perpindahan positif yang
tergolong kompresor putar (rotary). Akhir-akhir ini kompresor sekrup mengalami
perkembangan yang cukup pesat.
Kompresor putar jenis sekrup mempunyai sepasang rotor berbentuk sekrup.
Yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang satu
permukaannnya cekung. Pasangan rotor ini berputar dalam arah yang berlawanan
dan saling mengait seperti sepasang roda gigi. Rotor dikurung dalam sebuah
rumah. Apabila rotor berputar maka ruang yang terbentuk antara bagian cekung
dari rotor dan dinding rumah akan bergerak ke arah aksial sehingga udara akan
dimampatkan.

Gambar Rotor Screw Kompressor

Pada gambar di bawah terlihat bahwa pada posisi (a) udara diisap
sepenuhnya melalui lubang isap masuk ke dalam ruang alur. Isapan akan selesai
setelah ruang alur tertutup sepenuhnya oleh dinding rumah. Posisi (b)

56
menunjukkan pertengahan proses kompresi dimana volume udara di dalam ruang
alur sudah ada di tengah. Gambar (c) memperlihatkan akhir proses kompresi
dimana udra yang terkurung sudah mencapai lubang keluar di ujung kanan atas
rumah. Dan pada gambar (d) udara yang terkurung di dalam alur tadi telah
dikeluarkan sebagian sehingga tinggal sebagian yang akan diselesaikan.

Gambar 3. Proses Kompresi dari Kompresor sekrup


Sumber : Sularso ( 2004 )

Dari uraian tersebut, maka telah jelas bahwa proses pengisapan, kompresi,
dan pengeluaran dilakukan secara berurutan oleh sekrup.dengan demikian
fluktuasi aliran maupun momen puntir poros menjadi sangat kecil. Selain itu rotor
yang seimbang dan berputar murni tanpa ada bagian yang bergerak bolak-balik
akan sangat mengurangi getaran. Karena itu kompresor ini sesuai untuk beroperasi
pada putaran yang tinggi. Biasanya jumlah gigi atau alur adalah empat buah untuk
rotor yang berjalur cembung dan enam buah untuk yang berjalur cekung. Namun
akhir-akhir ini juga dipakai jumlah alur 5:6 untuk memperbaiki performansi.

57
f. Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal yang pertama digunakan untuk melayani refrigerasi
diperkenalkan oleh wills carrier pada tahun 1920. Sejak saat itu,
kompresorsentrifugal menjadi jenis kompresor yang dominant dalam instalasi-
instalasi yang besar. Konstruksi kompressor ini sama dengan pompa sentrifugal.

Gambar Sebuah sistem kompresor sentrifugal. Kondensor berada di bagian atas, dan
evaporator pendingin air berada di bagian bawah. Kedua impeller kompresor dua tingkat
ini digerakkan oleh sebuah motor listrik di bagian belakang

Gambar memperlihatkan suatu system refrigerasi yang menggunakan


kompresor sentrifugal. Konstruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa
sentrifugal. Fluida masuki impeller yang berputar yang kemudian dilemparkan ke
arah luar impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggikan
putaran dan bangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir ke sudu-sudu
penghambur ke ruang spiral (volute), dimana sejumlah energi kinetik dirubah
menjadi tekanan.Kompressor ini dapat dibuat dengan satu roda bila diinginkan
perbandingan tekanan yang rendah. Walaupun mesin-mesin bertingkat ganda,
kompressor ini bekerja dengan kompressi adiabatik, dengan efisiensi antara 70 %
sampai 80 %.

Kompresor sentrifugal melayani system-sistem refrigerasi yang


berkapasitas antara 200 hingga 10,000 kW. Suhu evaporator pada mesin-mesin
bertingkat ganda dapat diturunkan hingga -50°C sampai -100°C, walaupun
penggunaannya yang terbanyak adalah untuk mendinginkan air hingga kira-kira
6°C atau 8°C didalam system pengkondisian udara.

58
IV. PROSEDUR KERJA
7. Membuka semua aliran keluar kompresor yang menuju ke sistem
pengguna
8. Menghidupkan kompresor
9. Mencatat tekanan masuk yang terdapat pada indikator tekanan bagian
masuk
10. Mencatat tekanan keluar yang terdapat indikator tekanan bagian keluar
11. Mencatat laju alir udara pada flow meter
12. Menghitung efisiensi kompresor

59
V. DATA PENGAMATAN
Tabel 1. Pengamatan Perlakuan

Waktu Parameter yang dicatat Efisiensi


Run
( menit ) Pmasuk(P1)(lb/in2) Pkeluar(P2)(lb/in2)
(%)

1 2 24 10 8,067

2 4 40 20 4,032

3 6 54 50 2,688

4 8 110 100 2,016

1 lb/in2 = 6,895 kPa

Tabel 2. Spesifikasi alat kompresor


Tipe Displacemen
House Power Max Pressure Tank size
t

Kompresor Hp Kw Cs/m L/m Psig Kg/cm2 Liter galon

7 EIO3 10 7,5 43 1217 188 13 230 60

Tabel 3. Konversi
Pmasuk (P1)(lb/in2) Kpa Pkeluar (P2)(lb/in2) Kpa

24 165,48 10 68,95

40 275,8 20 137,9

54 372,33 50 344,75

110 758,45 100 689,5

60
VI. PERHITUNGAN
1 kPa = 0,00986 atm
1 Kpa
1 atm =1 atm x 0,00986 atm = 101,4199 kPa

Tekanan awal ( Po ) = Tekanan udara yang masuk


= 1 atm
= 101,4199 kPa = 101,42 kPa
Volume tangki kompresor = 230 liter = 230 dm3 = 0,23 m3
Udara masuk kompresor ( T1 ) = 29oC
Cp
α = Cv → Cp = Cv + R
5R
+R
2
7R 7
= = = 1,4
2 5

a. Kapasitas Kompressor
 Pada Run 1, t = 2 menit
T2 P2 α−1/α
= [ ]
T1 P1
P2 T2 α/α−1
= [ ]
P1 T1
68,95 kPa T2 1,4/1,4−1
= [ ]
165,48 kPa T1
𝑇 3,5
0,41667 = [𝑇2 ]
1

T2
= (0,416667)1/3,5
T1
T2
= 0,779
T1
T2 = 0,779 x 29oC
T2 = 22,5822oC
Maka :
Pmax − Pmin V 273 + T2
Q1 = x x( )
Po t 273 + T1

61
758,45 − 165,48 0,23 m3 (273 + 22,5822)K
= x x
101,42 2 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,115 x 0,9787
= 0,65 m3/menit

 Pada Run 2, t = 4 menit


T2 P2 α−1/α
= [ ]
T1 P1
P2 T2 α/α−1
= [ ]
P1 T1
137,9 kPa T2 1,4/1,4−1
= [ ]
275,8 kPa T1
𝑇 3,5
0,5 = [𝑇2 ]
1

T2
= (0,5)1/3,5
T1
T2
= 0,8203
T1
T2 = 0,8203 x 29oC
T2 = 23,79oC
Maka :
Pmax − Pmin V 273 + T2
Q2 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 − 165,48 0,23 m3 (273 + 23,79)K
= x x
101,42 4 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0575 x 0,9827
= 0,3304 m3/menit

 Pada Run 3, t = 6 menit


T2 P2 α−1/α
= [ ]
T1 P1

62
P2 T2 α/α−1
= [ ]
P1 T1
344,75 kPa T2 1,4/1,4−1
= [ ]
372,33 kPa T1
𝑇 3,5
0,926 = [𝑇2 ]
1

T2
= (0,926)1/3,5
T1
T2
= 0,9783
T1
T2 = 0,9783 x 29oC
T2 = 28,36oC
Maka :
Pmax − Pmin V 273 + T2
Q3 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 − 165,48 0,23 m3 (273 + 28,36)K
= x x
101,42 6 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0383 x 0,998
= 0,2234 m3/menit

 Pada Run 4, t = 8 menit


T2 P2 α−1/α
= [ ]
T1 P1
P2 T2 α/α−1
= [ ]
P1 T1
689,5 kPa T2 1,4/1,4−1
= [ ]
758,45 kPa T1
𝑇 3,5
0,91 = [𝑇2 ]
1

T2
= (0,91)1/3,5
T1
T2
= 0,9734
T1
T2 = 0,9734 x 29oC

63
T2 = 28,23oC
Maka :
Pmax − Pmin V 273 + T2
Q4 = x x( )
Po t 273 + T1
758,45 − 165,48 0,23 m3 (273 + 28,23)K
= x x
101,42 8 menit (273 + 29)K
= 5,8467 x 0,0288 x 0,9974
= 0,1678 m3/menit

Kapasitas Kompresor Rata-rata


Q1 + Q 2 + Q 3 + Q 4
=
4
(0,65 + 0,3303 + 0,2234 + 0,1678)m3 /menit
=
4
= 0,342875 m3/meni

b. Daya Kompresor
Karena Ws tidak dipengaruhi oleh waktu, maka usaha yang
digunakan untuk koefisien bernilai sama.
αxPmin xV Pmax 1,4−1/1,4
Ws = x [( ) − 1]
α−1 Pmin

1,4 x 165,48 kPa x0,23 m3 758,45 kPa 1,4−1/1.4


= x [( ) − 1]
1,4 − 1 165,48 kPa
= 133,2114 x 0,545
= 72,59 KJ
Maka Daya Kompresor
 Pada Run 1, t = 2 menit = 120 detik
Ws
P1 =
t
72,59 KJ
=
120 dtk
= 0,605 KJ/dtk
= 0,605 KW

64
 Pada Run 2, t = 4 menit = 240 detik
Ws
P2 =
t
72,59 KJ
=
240 dtk
= 0,3024 KJ/dtk
= 0,3024 KW
 Pada Run 3, t = 6 menit = 360 detik
Ws
P3 =
t
72,59 KJ
=
360 dtk
= 0,2016 KJ/dtk
= 0,2016 KW

 Pada Run 4, t = 8 menit = 480 detik


Ws
P4 =
t
72,59 KJ
=
480 dtk
= 0,1512 KJ/dtk
= 0,1512 KW

Daya Kompresor Rata-Rata


(0,605 + 0,3024 + 0,2016 + 0,1512)KW
=
4
= 0,31505 KW

c. Efisiensi Kompresor
 Pada Run 1
PPraktek
η1 = x100%
Pteori
0,605 KW
= x100%
7,5 KW

65
= 8,067 %

 Pada Run 2
PPraktek
η2 = x100%
Pteori
0,3024 KW
= x100%
7,5 KW
= 4,032 %
 Pada Run 3
PPraktek
η3 = x100%
Pteori
0,2016 KW
= x100%
7,5 KW
= 2,688 %
 Pada Run 4
PPraktek
η4 = x100%
Pteori
0,1512 KW
= x100%
7,5 KW
= 2,016 %

Efisiensi Kompresor Rata-Rata


Ppraktek
= x100%
Pteori
0,31505 KW
= x100%
7,5 KW
= 4,2%

66
VII. ANALISA PERCOBAAN
Untuk Percobaan kali ini, kami melakukan percobaan mengenai
kompresor dan sistem udara tekan yang bertujuan agar kami dapat
mengenal bagian-bagian kompresor dan sistem udara tekan,
mengoperasikan kompresor. Kompresor merupakan peralatan mekanik
yang digunakan untuk mengalirkan fluida gas/udara dari suatu tempat ke
tempat lain berdasarkan perbedaan tekanan. Sedangkan sistem udara tekan
merupakan sistem udara yang dihasilkan dari proses kompresi
(pemampatan) gas oleh kompresor.
Komponen utama kompresor yaitu katup searah, peti gasket, piston
dan cincin piston, mantel air pendingin dan roda daya. Sistem udara tekan
pada kompresor juga terdapat bagian filter yang berguna untuk mencegah
debu masuk kompresor, supaya alat tidak mudah mengalami kerusakan
akibat debu yang menyelubungi komponen alat.
Berdasarkan data pengamatan dan perhitungan yang dilakukan,
didapatkan kapasitas dan daya kompresor denngan cara mengamati nilai
tekanan masuk dan tekanan keluar. Kemudian dengan rumus-rumus
menghitung kapasitas kompresor, daya kompresor dan efisiensi kompresor
dapat diketahui bahwa semakin lama waktu sistem pemampatan gas, maka
akan semakin besar parameter tekanan yang didapat. Namun ini tidak
berlaku dengan efisiensi kompresor bahwa semakin lama waktu sistem
pemampatan gas, efisiensi kompresor akan semakin kecil, dimana efisiensi
dapat dibandingkan dengan daya kompresor praktek-teori. Lalu
didapatkan lah nilai kapasitas kompresor sebesar 0,342879 m3/menit.
Kapasitas kompresor adalah nilai maksimal massa persatuan waktu suatu
kompresor dapat menampung dan mengalirkan suatu fluida gas/udara.
Sedangkan daya kompresor rata-rata diperoleh senilai 0,31505 KW yaitu
usaha persatuan waktu yaitu usaha yanng dilakukan kompresor persatuan
waktu. Dan efisiensi kompresor rata-rata sebesar 4,2 %.

67
VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini, dapat disimpulkan :
- Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk
mengalirkan fluida gas/udara berdasarkan perbedaan tekanan dari
suatu tempat ke tempat lain.
- Sistem udara tekan merupakan sistem udara yang dihasilkan dari
proses kompresi (pemampatan) gas oleh kompresor.
- Kapasitas kompresor rata-rata = 0,342879 m3/menit
Daya kompresor rata-rata = 0,31505 KW
Efisiensi kompresor rata-rata = 4,2 %
- Semakin lama kompresor bekerja maka tekanan akan semakin
meningkat dan daya yang diberikan akan semakin menurun.

68
DAFTAR PUSTAKA

TimPenyusun. 2018. Penuntun Praktikum


Utilitas.KompresordanSistemUdaraTekan. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.

Nindikan, Rifkya. 2010. Kompresor. Online. (http://rifkyanindika-


fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50314-Catatan%20Kuliah-
Kompresor%20Sentrifugal.html, diaksespada April 2018)

69
GAMBAR ALAT

70
POMPA SENTRIFUGAL I

I. Tujuan
- Dapat Mengetahui bagian-bagian pompa sentrifugal
- Dapat memahami prinsip kerja pompa sentrifugal
- Dapat menghitung tekanan yang diberikan pompa dan daya pompa
sentrifugal

II . Bahan dan Alat

- Pompa Sentrifugal

III. Dasar Teori


Transfortasi fluida melalui pipa , peralatan , ataupun udara terbuka
dilakukan dengan bantuan pompa , kipas , atau blower (penghembus). Alat-
Alat tersebut fungsinya untuk meningkatkan kecepatan , tekanan , atau
elevasi (ketinggian) fluida. Metode yang paling umum untuk menaikkan
energi ialah dengan aksi positve displacement atau aksi sentrifugal diberikan
dengan gaya dari luar. Pompa yang digunakan untuk memindahkan zat cair,
sedangkan kipas , blower atau kompresor untuk menambah energi pada gas.

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu


cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan
cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk
mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran
itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek. Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2
bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa
kerja dinamis (non positive displacement pump).

Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal


yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi
energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam
casing. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin,
sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe
sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya
gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).

71
Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling
banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga
yang relatif murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis
pompa perpindahan positif adalah gerakan impeler yang kontinyu
menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi tinggi
disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya katup-
katup,kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga
hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi
ringan,harga murah dan biaya perawatan murah.

Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:

a. gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida


ke sisi luar sehingga kecepatan fluida meningkat
b. kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head.

Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat


dilihat seperti gambar berikut:

72
A. Stuffing Box: Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada
daerah dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing: Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran
cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes
atau teflon.
C. Shaft: Shaft (poros) berfungsi untuk meneruskan momen puntir
dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan
bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve: Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi,
korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance
sleever.
E. Vane: Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
F. Casing: Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor
(guide vane), inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah
aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller: Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller: Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara
kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring: Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran
cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang
impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan
impeller.
J. Bearing: Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan
beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun
beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.

73
Karakteristik Pompa Sentrifugal

Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan sebuah cara dimana tinggi


tekan tekanan diferensial bervariasi dengan keluaran (output) pada
kecepatan konstan. Karakteristik dapat juga menyertakan kurva efisiensi
dan harga brake horse power- nya. Kurva kapasitas tinggi tekan (Gambar
2.8) ditunjukkan sebagai kapasitas peningkatan total tinggi tekan, dimana
tinggi tekan pompa mampu untuk dinaikkan atau dikurangi.Umumnya
sebuah pompa sentrifugal akan menaikkan tinggi tekan terbesarnya pada
suatu titik, dimana tidak ada aliran yang sering dianggap sebagai shut off
head. Jika shut off head kurang dari harga maksimum tinggi tekan,
pompa menjadi tidak stabil dan dibawah beberapa kondisi dapat
memperbesar daya dan kecepatan fluktuasi yang menyebabkan getaran
mekanis yang besar pada sistem pemipaan.

(Biro efisiensi energi, 2004)

Head Pompa

Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan
kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.Menurut persamaan
Bernoulli yang berbunyi “bila fluida inkompresibel mengalir sepanjang
pipa yang penampangnya mempunyai beda ketinggian,perbedaan
tekanan tidak hanya tergantung pada perbedaan ketinggian tetapi juga pada
perbedaan antara kecepatan dimasing-masing titik tersebut”.Dalam
persamaan Bernoulli,ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem

74
instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi
potensial.Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : (Bruce
Munson, 2006)

H = P/ γ + Z + V 2/2.g

Dimana:

H = Head total pompa (m)

P/ γ = Head tekanan (m)

Z = Head statis total (m)

V 2/2.g = Head kecepatan (m)

Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi
pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada
rugi-rugi energi (losses).

Pada kondisi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan
Bernoulli adalah sebagai berikut :

75
Kecepatan Spesifik Pompa

Performansi pompa sentrifugal (kecuali turbin regeneratif) dihubungkan pada


suatu parameter yang disebut kecepatan spesifik (specific speed). Seperti yang
didefinisikan oleh The Hydraulic Institute hal ini merupakan hubungan antara
kapasitas, tinggi tekan, dan kecepatan pada efisiensi optimum yang
mengklasifikasikan impeller pompa dengan respek terhadap persamaan geometris.
Kecepatan spesifik merupakan sebuah bilangan aljabar yang dinyatakan
sebagai: (Sularso, 1978)

76
Kavitasi

Kavitasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam


cairan yang terjadi akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawah tekanan uap
jenuh cairan pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam
proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat. Knapp (Karassik dkk, 1976)
menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah
hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran
fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar
daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan
pecah dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk
secara tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi
sehingga mengakibatkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya
kerusakan mekanis pada pompa.

77
IV. DATA PENGAMATAN

Bagian – bagian utama pompa sentrifugal

Gambar Pompa Sentrifugal

Sumber : Sularso, pompa dan kompresor,137

78
Gambar Pompa Sentrifugal

Sumber : Dietzel, pompa,kompresor dan turbin, 244

No. Komponen Fungsi

1 Stuffing Box Stuffing Box berfungsi untuk mencegah


kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.

2 Packing Digunakan untuk mencegah dan mengurangi


bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

3 Shaft (poros) Poros berfungsi untuk meneruskan momen


puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya.

4 Shaft sleeve Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi


poros dari erosi, korosi dan keausan pada

79
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing dan
interstage atau distance sleever.

5 Vane Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya


cairan pada impeller.

6 Difuser guide vane Bagian ini biasanya menjadi satu kesatuan


dengan casing atau dipasang pada casing
dengan cara dibaut. Bagian ini berfungsi
untuk :
- mengarahkan aliran fluida menuju volute
(untuk single stage) atau menuju stage
berikutnya (untuk multi stage)
- merubah energi kinetik fluida menjadi
energi tekanan

7 Casing Casing adalah bagian terluar dari rumah


pompa yang berfungsi sebagai :
- pelindung semua elemen yang berputar
- tempat kedudukan difuser guide vane, inlet
dan outlet nozzle
- tempat yang memberikan arah aliran dari
impeler
- tempat mengkonversikan energi kinetik
menjadi energi tekan (untuk rumah pompa
keong atau volute).

8 Eye of Impeller Eye of Impeller adalah bagian sisi masuk


pada arah isap impeller.

9 Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi


mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan
secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi
isap secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya.

10 Wearing Ring Wearing ring berfungsi untuk memperkecil


kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller,

80
dengan cara memperkecil celah antara casing
dengan impeller.

11 Bearing Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu


dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun
beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.

12 Discharge nozzle Discharge nozzle adalah saluran cairan keluar


dari pompa dan berfungsi juga untuk
meningkatkan energi tekanan keluar pompa.

81
V. ANALISA DATA
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pompa
sentrifugal . Tujuan dari praktikum adalah untuk mengetahui bagian-
bagian dari pompa sentrifugal dan mengetahui prinsip kerja pompa
sentrifugal .
Dari praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa bagian-
bagian dari pompa sentrifugal yaitu Stuffing Box , Packing , Shaft
(poros) , Shaft sleeve, Vane, Difuser guide vane, Casing, Eye of
Impeller, Impeller, Wearing Ring, Bearing, Discharge nozzle. Stuffing
Box , Packing , dan Wearing Ring berfungsi untuk mencegah dan
mengurangi kebocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Shaft
(poros) berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya. Vane adalah Sudu dari impeller sebagai tempat
berlalunya cairan pada impeller.Impeller berfungsi untuk mengubah
energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara
terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan yang masuk sebelumnya.Casing adalah bagian terluar dari
rumah pompa. Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan
menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban
radial maupun beban axial. Discharge nozzle adalah saluran cairan
keluar dari pompa dan berfungsi juga untuk meningkatkan energi
tekanan keluar pompa.
Pompa sentrifugal sering kali mengandalkan zat cair yang
dipompakan sebagai pendinginan dan pelumasan terhadap bearing
pompa dan komponen pompa yang lainnya. Energi mekanik cairan
ditingkatkan menggunakan aksi(gaya) sentrifugal.Prinsip kerja dari
pompa sentrifugal yaitu gaya sentrifugal bekerja pada impeller
untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga kecepatan fluida
meningkat. kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa
(volute atau diffuser) menjadi tekanan atau head.Pompa sentrifugal
merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan
karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif
murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa
perpindahan positif adalah gerakan impeler yang kontinyu
menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi
tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya
katup-katup,kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang
dapat dikopel dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap

82
ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih
ringan dan biaya instalasi ringan,harga murah dan biaya perawatan
murah.
Perhitungan pompa sentrifugal dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus, untuk menghitung head pompa menggunakan
rumus H = P/ γ + Z + V 2/2.g.sedangkat untuk menghitung kecepatan

spesifik

83
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
- Bagian-bagian dari pompa sentrifugal yaitu Stuffing Box , Packing ,
Shaft (poros) , Shaft sleeve, Vane, Difuser guide vane, Casing, Eye of
Impeller, Impeller, Wearing Ring, Bearing, Discharge nozzle.
- Prinsip kerja dari pompa sentrifugal yaitu gaya sentrifugal bekerja
pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat. kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh
casing pompa (volute atau diffuser) menjadi tekanan atau head.

VII. DAFTAR PUSTAKA


- Jobsheet praktikum utilitas. POLSRI : Palembang.
- http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20
%20Pumps%20and%20pumping%20systems%20%28Bahasa%20Indon
esia%29.pdf

84
POMPA SENTRIFUGAL II

I. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengetahui bagian-bagian pompasentrifugal
 Memahami prinsip kerja pompasentrifugal
 Menghitung tekanan yang diberikan pompa dan daya
pompasentrifugal

II. ALAT YANG DIGUNAKAN ALAT


 Seperangkat alat HE
 Pompasentrifugal
 Beaker glass 2000ml
 Mistar

BAHAN

 Air

III. DASAR TEORI

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk


memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu
media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang
dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna
untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.
Transfortasi fluida melalui pipa , peralatan , ataupun udara terbuka
dilakukan dengan bantuan pompa , kipas , atau blower (penghembus). Alat-

85
Alat tersebut fungsinya untuk meningkatkan kecepatan , tekanan , atau
elevasi (ketinggian) fluida. Metode yang paling umum untuk menaikkan
energi ialah dengan aksi positve displacement atau aksi sentrifugal diberikan
dengan gaya dari luar. Pompa yang digunakan untuk memindahkan zat cair,
sedangkan kipas , blower atau kompresor untuk menambah energi pada gas.

Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu


cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan
cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk
mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran
itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek. Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2
bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa
kerja dinamis (non positive displacement pump).

Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal


yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi
energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam
casing. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin,
sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe
sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya
gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).

Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling


banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga
yang relatif murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis
pompa perpindahan positif adalah gerakan impeler yang kontinyu
menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi tinggi
disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya katup-
katup,kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga
hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi
ringan,harga murah dan biaya perawatan murah.

86
Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:

a. gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida


ke sisi luar sehingga kecepatan fluida meningkat
b. kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head.

Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat


dilihat seperti gambar berikut:

A. Stuffing Box: Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada


daerah dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing: Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran
cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes
atau teflon.
C. Shaft: Shaft (poros) berfungsi untuk meneruskan momen puntir
dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan
bagian-bagian berputar lainnya.

87
D. Shaft sleeve: Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi,
korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance
sleever.
E. Vane: Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
F. Casing: Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor
(guide vane), inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah
aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller: Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller: Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari
pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara
kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.
I. Wearing Ring: Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran
cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang
impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan
impeller.
J. Bearing: Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan
beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun
beban axial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek
menjadi kecil.

Karakteristik Pompa Sentrifugal

Karakteristik dari pompa sentrifugal merupakan sebuah cara dimana tinggi


tekan tekanan diferensial bervariasi dengan keluaran (output) pada
kecepatan konstan. Karakteristik dapat juga menyertakan kurva efisiensi
dan harga brake horse power- nya. Kurva kapasitas tinggi tekan (Gambar
2.8) ditunjukkan sebagai kapasitas peningkatan total tinggi tekan, dimana
tinggi tekan pompa mampu untuk dinaikkan atau dikurangi.Umumnya
sebuah pompa sentrifugal akan menaikkan tinggi tekan terbesarnya pada
suatu titik, dimana tidak ada aliran yang sering dianggap sebagai shut off
head. Jika shut off head kurang dari harga maksimum tinggi tekan,
pompa menjadi tidak stabil dan dibawah beberapa kondisi dapat
memperbesar daya dan kecepatan fluktuasi yang menyebabkan getaran
mekanis yang besar pada sistem pemipaan.

88
(Biro efisiensi energi, 2004)

Head Pompa

Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan
kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.Menurut persamaan
Bernoulli yang berbunyi “bila fluida inkompresibel mengalir sepanjang
pipa yang penampangnya mempunyai beda ketinggian,perbedaan
tekanan tidak hanya tergantung pada perbedaan ketinggian tetapi juga pada
perbedaan antara kecepatan dimasing-masing titik tersebut”.Dalam
persamaan Bernoulli,ada tiga macam head (energi) fluida dari sistem
instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi
potensial.Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : (Bruce
Munson, 2006)

H = P/ γ + Z + V 2/2.g

Dimana:

H = Head total pompa (m)

P/ γ = Head tekanan (m)

Z = Head statis total (m)

V 2/2.g = Head kecepatan (m)

89
Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi
pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada
rugi-rugi energi (losses).

Pada kondisi yang berbeda seperti pada gambar di atas maka persamaan
Bernoulli adalah sebagai berikut :

Kecepatan Spesifik Pompa

Performansi pompa sentrifugal (kecuali turbin regeneratif) dihubungkan pada


suatu parameter yang disebut kecepatan spesifik (specific speed). Seperti yang
didefinisikan oleh The Hydraulic Institute hal ini merupakan hubungan antara
kapasitas, tinggi tekan, dan kecepatan pada efisiensi optimum yang

90
mengklasifikasikan impeller pompa dengan respek terhadap persamaan geometris.
Kecepatan spesifik merupakan sebuah bilangan aljabar yang dinyatakan
sebagai: (Sularso, 1978)

91
IV. LANGKAHKERJA
1. Menyiapkan 1 set peralatan penukar panas beserta perlengkapan
lainnya seperti gelas kimia danstopwatch
2. Mengukur tinggi zat cair didalam tangki penampungan sebagai
(H1) dan tinggi dasar permukaan zat cair ke pipa keluaran
fluida(H2)
3. Mengukur diameter tangki (D1) dan diameter pipa(D2)
4. Mencatat daya yang terbaca padapompa
5. Menghidupkan pompa dan membiarkan beberapa saat hingga fluida
mengalir secara stabil
6. Mengatur laju pada rotameter 200 L/jam, menampung fluida yang
keluar pada pipa keluaran serta mencatat waktu yang dibutuhkan
hingga fluida yang ditampung mencapai volume 1000ml
7. Melakukan hal yang sama dengan laju aliran 200 L/jam, 300, 400 dan
500L/jam
8. Menghitung volume sebenarnya, kecepatan flida masuk dan keluar
total head serta efisiensipompa.

92
V. DATA PENGAMATAN
Laju Waktu Waktu Laju % Kec.fluida Total
RUN 𝒙 (s) Efisiensi
(L/jam) (s) sebenarnya kesalahan In Out head
1 35,45
100 2 37,99 35,99 101,01 0,99 0,0001 0,0397 202650,85 49,06
3 34,52
1 16,07
200 2 16,00 16,71 217 8,5 0,0002 0,0797 202650,87 52,52
3 15,27
1 11,16
300 2 10,58 10,68 344 12,79 0,0003 0,1190 202650,89 55,96
3 10,35
1 8,62
400 2 8,55 8,55 416,66 3,99 0,0004 0,1587 202650,9 59,6
3 8,49
1 6,96
500 2 6,71 6,66 555,55 9,99 0,0005 0,1984 202650,92 63,25
3 6,31

Wp : 0,55 kw D2 : 3 cm
H1 : 28,5 cm D1 : 57 cm
H2 : 53,5 cm V : 1000 ml : 1 L

93
VI. PERHITUNGAN

 Menghitung laju sebenarnya


Run I

Q = V/t 1𝑙 3600𝑠
= 𝑥
35,966𝑠 1𝑗𝑎𝑚 = 100,08 l/jam

1𝑙
Run II 3600𝑠
= 𝑥 = 215,401l/jam
16,713𝑠 1𝑗𝑎𝑚
Q = V/t

1𝑙
Run III = 3600 𝑠 = 237,078 l/jam
10,68 𝑠 𝑥
1𝑗𝑎𝑚
Q = V/t

1𝑙
Run IV 3600 𝑠 = 420,3 l/jam
𝑥
= 8,553 𝑠 1𝑗𝑎𝑚
Q = V/t

Run V
Q = V/t 1𝑙
= 3600𝑠
𝑥 = 540,54 l/jam
6,66𝑠 1𝑗𝑎
𝑚

a. Daya pompa (P)


P = W/t
P = mgh / t
P = 10 kg x 10m/s2x 20m / (5x60) s
P = 6,67 watt

b. Daya hidrolik
hp = Q (m3/detik ) x (hd - hs dalam m) x 𝜌 (kg/m3) x g (m/s2 )/
1000

hp = 10 m3 / 300s x ( 20 – 16 )m x 1 𝑘𝑔/𝑚3 x 10 m/s2 / 1000


hp = 13,34 x 10-4 watt

94
c. Effisiensi pompa:
η= daya yang dipakai x 100%
daya yang tersedia pada pompa

= 6,67 watt x 100%


10 watt
= 66,7 %

95
VII. ANALISA PERCOBAAN
Percobaan yang dilakukan ini adalah mengenai pompa
sentrifugal, yang tujuannya itu menghitung lajunya, menghitung
kecepatan masuk dan keluar kemudian mengukur efisiensi pompa.
Dengan bahan yang diguanakn adalah hanya air saja.
Pada percobaan ini, laju alir fluida diatur dengan interval
100L/jam dan percobaan fluida ditampung sebanyak 1000 ml didalam
waktu yang terukur. Hasil perhitungan diperoleh laju sebenarnya yang
tidak terlalu jauh dengan laju fluida pada saat praktek. Perbedaannya
itu disebabkan oleh berkurangnya kinerja alat. Kemudian dilakukan
pengukuran tinggi dan diameter baik untuk silinder maupun pipa. H1
merupakan tinggi fluida didalam silinder, H2 merupakan tinggi dasar
fluida didalam bak ke pipa keluaran pipa. Sedangkan D1 adalah
diameter bak penampung sedangkan D2 adalah diameter diameter pipa.
Berdasarkan percobaan diperoleh head total sebesar 202650,85
J/Kg untuk 100L/jam, 202650,87 J/Kg untuk 200 L/jam, 202650,89
J/Kg untuk 300L/jam, 202650,9 J/Kg untuk 400L/jam, 202650,92 J/Kg
untuk 500L/jam. Sedangkan efisiensi tertinggi 63,25% yaitu pada debit
500L/jam.

VIII. KESIMPULAN
1. Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa yang bekerja untuk
meningkatkan level cairan berdasarkan gerakan dariimpeller.
2. Bagian dari pompa sentrifugal meliputi ruang masuk fluida,
impeller, sudu-sudu impeller, volut dan ruang keluarfluida.
3. Perubahan efisiensi pompa kemungkinan disebabkan oleh
kesalahan praktikan dalam pengambilandata.

96
DAFTAR PUSTAKA

Yerizam, Muhammad. 2013. “Penuntun Praktikum Utilitas”. Politeknik Negeri Sriwijaya:


Palembang

97
WATER TREATMENT I DAN II

I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Minggu I
 Dapat mengoperasikan Jarr Test
 Dapat menentukan dosis optimum koagulan yang digunakan
b. Minggu II
 Mahasiswa dapat memahami dan menggambarkan proses pengolahan air baku
menjadi air bersih.
 Mahasiswa dapat menghitunglaju alir koagulan yang digunakan.
 Mahasiswa mampu menganalisa air disetiap bak.

II. BAHAN YANG DIGUNAKAN


a. Air
b. Koagulan (tawas)

III. ALAT YANG DIGUNAKAN


a. Hot plate : 2 buah
b. Turbidity Meter : 1 buah
c. Magnetic stirrer : 2 buah
d. Erlenmenyer 400 ml : 4 buah
e. Gelas Ukur 100 ml : 2 buah
f. Pipet ukur 10 ml : 2 buah

98
IV. DASAR TEORI
Proses Pengolahan Air
Proses pengolahan air bertujuan agar didapatkan air yang memenuhi syarat untuk
didapatkan sebagai air bersih. Pengolahan air bersih melalui beberapa tahapan proses
yaitu :
1. Proses Penyaringan
2. Proses Koagulasi
3. Proses Flokulasi
4. Sedimentasi
5. Aerasi
6. Penyaringan
7. Proses penambahan disinfektan
Air baku yang biasanya digunakanunutk keperluan domestik atau industri berasal
dari air sungai, air danau, air laut dan air sumur. Kualitas akir baku dari berbagai sumber
tersebut mempunyai karakteristik kualitas dan kuntitas yangberbeda-beda. Air baku
digunakan selain untuk keperluan sehari-hari seperti makan dan minum di beberapa
sektor kegiatan digunakan sebagai air pendingin. Air umpanboiler dan air air untuk
keperluan proses produksi. Adanya kualitas air yang berbeda-beda dari berbagai sumber
air yang ada, menghendaki suatu system yang berbeda-beda dari berbagai sumber air
yang ada, menghendaki suatu system pengolahan air yang berbeda pula dan tergantung
dari penggunaan air tersebut.
Air yang digunakan sebagai air umpan boilermempunyai karakteristik kualitas
tertentu, sehingga untuk penyediaan air biasanya dilakukan 3 tahap pengolahan yaitu :
a. Pengolahan air beku
b. Pengolahan air secara external
c. Pengolahan air secara internal
Jenis pengolahan air baku tergantung dari asal air bakunya. Pengolahan air baku
biasanya terdiri dari pengolahan fisika seperti penyaringan dan sedimentasi. Serta
pengolahan secara kimia yang meliputi flokulasi, koagulasi, dan netralisasi.
Dalam makalah ini hanya akan diuraikan tentang pengolahan tahap kedua dan ketiga
.karena pengolahan tahap pertama yaitu pengolahan air beku sudah banyak dibahas dalam
penyedian air bersih pada umumnya.

99
A. KARAKTERISTIK KUALITAS AIR BAKU
a. Air Tanah
Air tanah tersedia sebagai air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah
dangkal berada dalam lapisan pembawa air yang bagian atasnya tidak dilapisi oleh
lapisan yang immpermeabel sehingga kualitas dan kuantitas air tanah dangkal juga
dipengaruhi oleh aktivitas yang ada dipermukaan tanah bagian atasnya.
Air tanah dalam beberapa dalam lapisan pembawa air yang terletak lebih
bawah, biasanya lebih dari 60 m permukaan tanah setempat.Lapisan pembawa airnya
dilapisi oleh suatu lapisan bantuan impermeable sehingga tidak memungkinkan air
dari permukaan bagian atas menyerap sampai kelapisan pembawa air ttanah dalam.
Kualitas maupun kuantitas air tanah tidak tergantung pada aktivitas dipermukaan atas,
tetapi pada daerah catchment area (daerah tangkapan hujan) yang berhubungan
dengan lapisan pembawa air yang bersangkutan. Kualitas air tanah banyak
dipengaruhi struktur geologi setempat. Parameterdominan yang biasanya muncul
adalah: mineral seperti Ca, Mg, dan Fe serta gas terlarut seperti CO2. Air tanah
biasanya hanya sedikit mengandung padatan tersuspensi.
b. Air Laut
Air laut tersedia dalam jumlah yang melimpah dengan kualitas air yang hampir
sama dan tetap untuk jangka waktu tertentu. Parameter dominan yang ada di air laut
adalah garam mineral seperti Na Cl (biasanya ditunjukkan dalam kadar salinitas) yang
sangat korosif terhadap peralatan proses produksi.

c. Air permukaan
Air permukaan yang sering dimanfaatkan adalah air danau dan air
sungai.Kualitasnya sangat tergantung dari aktivitas manusia yang berada di daerah
aliran sungai. Parameter yang cukup menonjol adalah mikroorganisme dan kadar
padatan tersuspensi atau kekeruhan.

B. PARAMETER KUALITAS AIR


a. Padatan Tersuspensi ( suspended solid / SS )
Sumber dari padatan tersuspensi berasal dari :
 Padatan anorganik, seperti lempung, kerikil, dan padatan buangan industri

100
 Padatan organik, seperti serat tumbuhan, mikroba, sisa buangan domestik dan
industri
 Cairan laut seperti minyak dan lemak.
Pengukuran padatan tersuspensi dilakukan secara gravimetri dengan satuan mp, lt.
Ukuran diameter partikel dari padatan tersuspensi antara 1-100 am.

b. Kekeruhan ( turbidity )
Parameter kekeruhan biasa dilakukan untuk analisis kualitas air bersih bukan air
limbah. Nilai kekeruhan bisa menunjukkan tingkat atau kadar padatan tersuspensi di
dalam air. Pengukuran kekeruhan dilakukan dengan metode photometri dengan cara
menetukan persentase cahaya yang diserap atau dihamburkan oleh cairan jika
diberikan cahaya dengan intensitas tertentu. 1 Jakson Turbidity Unit ( JTU ) sama
dengan kekeruhan yang dihasilkan oleh 1 mg SiO2 dalam liter air distilasi. Satuan
kekeruhan yang lain adalah Nephelometri Turbidity Unit ( NTU ) yang didasarkan
pada prinsip penghambatan cahaya.

101
c. Alkalinitas
Definisi : julah anion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralisir ion II.
Merupakan suatu ukuran kemampuan air menetralisir asam. Parameter yang tergolong
alkalinitas :
 CO32-, HCO3-, H2BO3-, CO2
 OH-, HSiO3-, H2PO4-, NH3
Parameter yang pada umumnya diperhatikan sebagai alkalinitas adalah sebagai
bikarbonat ( HCO3 ), carbonat ( CO3 ), dan hidroksida ( OH- ). Sumber alkalinitas
antara lain disolusi garam bicarbonat. Gas CO2 yang terlarut dalam air berasal dari
transfer CO2 dari udara dan respirasi mikroorganisme. Gas CO2 ini akan melarutkan
mineral magnesium dan calsium dalam bentuk CaCO3 atau MgCo3, dan menghasilkan
komponen hardness dan alkalinitas menurut reaksi :

H2O + CO2 + MgCO3 →Mg (HCO3)2 ↔ Mg 2+ + 2( HCO3- )


H2O + CO2 + CaCO3 → Mg (HCO3)2 ↔ Ca2+ + 2(HCO3-)

Pengukuran alkalinitas dilakukan dengan titrasi dengan asam. Jika digunakan


0,02 N H2SO4 sebagai titran, maka 1 ml asam dapat menetralisir 1 mg alkalinitas
sebagai CaCO3. Ion H+ dari asam bereaksi dengan komponen alkalinitas menurut
persamaan reaksi :

H+ + OH- ↔ H2O
H+ + CO32- ↔ HC3-
H+ + HCO3- ↔H2CO3

Konversi karbonat menjadi bicarbonate pada prinsipnya sempurna pada pH


=8,9. Tetapi karena bikarbonat juga merupakan spesi alkalinitas sehingga masih
dibutuhkan sejumlah asam yang sama untuk menyempurnakan netralisasi. Sehingga
netralisasi CO2 pada pH= 8,3 hanya setengahnya konversi OH- menjadi air
berlangsung sempurna pada pH =8,3 sehingga semua OH- dan CO3-ikut terukur pada
pH= 8,3. Pada pH 4,5 semua bikarbonat telah terkonversi menjadi asam carbonat
termasuk bicatbonat hasil netralisasi karbonat. Sehingga jumlah asam yang diperlukan

102
untuk menitrasi contoh air sampai pH 4,5 eqivalent dengan alkalinitastotal ( CO3- ,
HCO3- , OH- ) dalam air.
P-Alkalinitas adalah nilaai alkalinitas yang ditunjukkan oleh jumlah asam yang
diperlukan untuk mencapai pH air contoh menjadi 8,3 sedangkan M-Alkalinitas
adalah ilai alkalinitas yang ditunjukkan oleh jumlah asam yang diperlukan untuk
mencapai pH air contoh dari 98,3 menjadi 4,5 . Hubungan umum bentuk-bentuk
alkalinitas :
pH 8,3 netralisasi OH- , ½ CO32
pH 8,3 netralisasi sisa ½ CO32 dan HCO3asal/murni
P=M semua alkalinitas adalh OH
P= ½ M semua alkalinitas Carbonat
P= 0 (pH dibawah 8,3) semua alkalinitas HCO3

d. Kesadahan (Hardness)
Definisi :
 Konsentrasikation metal multivalen dalam larutan
 Dapat bereaksi dengan anion dan timbul prespitasi padatan
 Biasanya dinyatakan dalam mg lt CaCO3
Kesadahan dikenal dua macam, yaitu kesadahan karbonat dan non karbonat

a. Carbonat : Bersifat sementara karena akan hilang atau terendapkan jika mengalami
pemansan
Contoh :-Ca bikarbonat Ca( HCO3)2
-Mg bikarbonat
b. Non carbonat : kesadahan tetap tidakhilang mengendap jika dipanaskan
contoh :Ca atau Mg sulfat ,clorida, nitrat

Ca( HCO3)2 → CaCO3 (s) + CO2 + H2O


Pengukuram kesadahan dilakukan dengan cara titrasi oleh EDTA dengan indicator
EBT membentuk komplek warna merah. Jika digunakan 0.01 M EDTA 1 : 1 titran
menunjukkan kesadahan sebagai CaCO3

Klasifikasi air sadah :


Air lunak 50 mg/l sebagai CaCO3

103
Air sadah sedang 50-150 mg/l
Air sadah 150-300 mg/l
Air sangat sadah >300 mg/l

Air sadah yang jika digunakan memerlukan lebih baynyak sabun agar tetap berbusa.
Menurut standar WHO kesdahan maksimum untuk air minum adalah 500 mg/l
sebagai CaCO3. Demikian juga menurut peraturan Mentri Kesehatan No.416/890
untuk syarat kualitas air minum
konversi : 1 gennan degree = 17,9 mg/l CaCO3

e. O2 (gas oksigen)
Salah satu gas yang bayak mendapat perhatian dalam pengelohan air umpan boiler
adalh gas O2 yang larut dalam air baku. Daftar kesetimbangan nilai oksigen terlarut
sebagai fungsi dari suhu dan konsentrasi CT (salinitas) disajikan di tabel berikut :

Tabel C-3 Equilibrium concentration (mg/L) of dissolved oxygen as a function of


temperature and chloride
Temperature Chloride concentration (mg/L)
o
C 0 5.000 10.000 15.000 20.000
0 14,64 13,79 12,97 12,14 11,32
1 14,23 13,41 12,61 11,82 11,03
2 13,84 13,05 12,28 11,51 10,76
3 13,48 12,72 11,98 11,24 10,50
4 13,13 12,41 11,69 10,97 10,25
5 12,80 12,09 11,39 10,70 10,01
6 12,48 11,79 11,12 10,45 9,78
7 12,17 11,51 10,85 10,21 9,57
8 11,87 11,24 10,61 9,98 9,36
9 11,59 10,97 10,36 9,76 9,17
10 11,33 10,73 10,13 9,55 8,98
11 11,08 10,49 9,92 9,35 8,80
12 10,83 10,28 9,72 9,17 8,62
13 10,60 10,05 9,52 8,98 8,46

104
14 10,37 9,95 9,32 8,80 8,30
15 10,15 9,65 9,14 8,63 8,14
16 9,95 9,46 8,96 8,47 7,99
17 9,74 9,26 8,78 8,30 7,84
18 9,54 9,07 8,62 8,15 7,70
19 9,35 8,89 8,45 8,00 7,56
20 9,17 8,73 8,30 7,86 7,42
21 8,99 8,57 8,14 7,71 7,28
22 8,83 8,42 7,99 7,57 7,14
23 8,68 8,27 7,85 7,43 7,00
24 8,53 8,12 7,71 7,30 6,87
25 8,38 7,96 7,56 7,15 6,74
26 8,22 7,81 7,42 7,02 6,61
27 8,07 7,60 7,28 6,88 6,49
28 7,92 7,53 7,14 6,75 6,37
29 7,77 7,39 7,00 6,62 6,25
30 7,63 7,25 7,86 6,49 6,13

Satuan untuk parameter kualitas air biasanya dinyatakan dalam mg/l atau ppm
(part per million). Untuk parameter kesadahan dan alkalinitas selain satuan tersebut
juga sering dinyatakan dalam satuan mg/l sebagai CaCO3. Konsentrasi senyawa A
dapat dinyatakan sebagai konsentrasi eqivalent dari senyawa B dengan rumus :
[g/l]A x = (g/l)A dinyatakan sebagai B

Contoh : Nyatakan dalam konsentrasi eqivalent CaCO3 untuk :


117 mg/l NaCl
Jawab :
1 eqivalent CaCO3 =40+12+3(16) = 50 g/eqivalent
1 eqivalent NaCl = 23 + 35,5 = 58,5 g/eqivalent
117 mg/l x = 100 mg/l NaCl sebagai CaCO3

Faktor-faktor konversi untuk berbagai senyawa disajikan dalam tabel berikut :


Perhitungan
Menghitung banyaknya alum yang harus ditambahkan pada bak fakulator.

105
Dari lampiran 1, tabel 4 :
a. Diketahui :
D : Dosis alum 17mg/l
K : Konsentrasi alum pada 3.BE = 4,6% mg/cc
Q : Debit air pada ketinggian 32 cm = 82,1 l/dtk
Maka alum yang harus ditambahkan adalah :
𝐷𝑥𝑄
𝑃=
𝐾
𝑚𝑔
17 𝑥 81, 𝑙/𝑠
𝑃= 𝑙
46 𝑚𝑔/𝑐𝑐
= 30,34 cc/dtk
= 303,4 cc/10dtk

Karena terdapat dua keran aliran penambahan, maka perhitungan alum yang harus
ditambahkan dibagi dua.
303,4 𝑐𝑐/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑃=
2

= 151,7 cc/10 detik

b. Diketahui
D : Dosis alum 21mg/l
K : Konsentrasi alum pada 3.BE = 4,6% = 46 mg/l
Q : Debit air pada ketinggian 32 cm = 82,1 l/dtk
Maka Alum yang harus ditambahkan adalah :
𝐷𝑥𝑄
𝑃=
𝐾
𝑚𝑔
21 𝑥 81, 𝑙/𝑠
𝑃= 𝑙
46 𝑚𝑔/𝑐𝑐
= 37,02 cc/dtk
= 370,2 cc/10dtk

106
Cara Menentukan Penambahan Alum pada Bak Flukolator
A. Penentuan Dosis Alum
1. Alat-alat yang digunakan
- Peralatan jar test : 1 set
- Beaker glass 1000 ml : 4 buah
- Pipet ukur 10 ml : 1 buah

2. Bahan yang digunakan


- Air baku sebanyak 4000 ml
- Aluminium sulfat secukupnya

3. Langkah kerja

- Memasukkan ke dalam masing-masing beaker glass air baku sebanyak 1000 ml


- Menambahkan alum ke dalam beaker glass dengan dosis yang berbeda
- Menghubungkan peralatan jas test ke arus listrik
- Mengaduk dengan kecepatan :
1 menit = 100 rpm
5 menit = 60 rpm
15 menit = didiamkan
- Menentukan dosis optimum penambahan alum dari percobaan ini
- Mengukur pH setelah flok mengendap

B. Pemeriksaan pH
Air permukaan di daerah tropis sering keruh dan mengandung zat-zat penyebab
warna.Kekeruhan dapat berasal dari erosi tanah, pertumbuhan ganggang atau kotoran
hewan yang terbawa air sewaktu mengalir di permukaan bumi.Warna dapat
disebabkan oleh substansi yang berasal dari pembusukan zat-zat organik, daun atau
tanah seperti gambut.
Koagulan yang umum digunakan adalah aluminium sulfat (Al2(SO4)3) dimana
ion-ion aluminium sulfat yang bermuatan positif tiga merupakan agen netralisasi.
Untuk mendapatkan koagulasi yang baik, koagulan dengan dosis optimum harus
dibubuhkan dalam air dan dicampurkan secara baik. Dosis optimal akan bervariasi
tergantung pada sifat alamiah air baku dan komposisi keseluruhan (pH, kekeruhan,

107
komposisi kimia) adalah tidak mungkin untuk menghitung dosis koagulan optimum
untuk air baku tertentu.
Proses Pengolahan Air
Dalam pengolahan air, agar diperoleh air bersih maka dilakukan proses tahap
demi tahap, yaitu mulai dari pengambilan air baku sampai air bersih yang sudah siap
untuk didistribusikan ke konsumen. Air bersih dan air buangan mempunyai
karakteristik tertentu seperti sifat fisik, kimia, dan biologi. Dalam proses pengolahan
air ini harus disesuaikan dengan ketidakmurnian dari air itu sendiri. Pengolahan air
bersih maksudnya adalah usaha-usaha untuk merubah sifat-sifat suatu zat. Dengan
adanya pengolahan air bersih ini maka akan didapatkan suatu air bersih yang
memenuhi standar kesehatan yang telah ditentukan.
Dalam proses pengolahan air ini pada umumnya dikenal dengan dua cara, yaitu
:
1. Pengolahan lengkap (completed treatment process)
Pengolahan lengkap yaitu air akan mengalami pengolahan lengkap, baik fisika,
kimiawi, dan biologi. Pengolahan ini biasanya dilakukan terhadap air sungai kotor
dan keruh. Pada hakikatnya, pengolahan lengkap ini dibagi dalam tiga lingkungan
pengolahan, yaitu :

a. Pengolahan fisik
Pengolahan fisik ini untuk mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran yang
kasar, penyisihan lumpur dan pasir serta mengurangi kadar organik yang ada dalam
air yang akan diolah.

b. Pengolahan kimia
Pengolahan kimia yaitu pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk
membantu proses selanjutnya. Misalnya dengan pembubuhan aluminium sulfat.

c. Pengolahan bakteriologi
Pengolahan ini bertujuan untuk memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung di
dalam air dengan jalan membuktikan desikfektan.Desinfektan yang digunakan adalah
kaporite.

108
2. Pengolahan sebagian (patril treatment process)
Pengolahan sebagian ini merupakan pengolahan air dimana hanya dilakukan
pengolahan kimiawi atau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini umumnya
dilakukan untuk :
a. Mata air bersih
b. Air sumur yang dangkal

Koagulant Aluminium Sulfat


Dalam bidang pengolahan air bersih, penambahan dari beberapa bahan kimia
digunakan untuk berbagai proses. Pada pengolahan air bersih di PDAM Instalasi
Lahat I menggunakan aluminium sulfat sebagai pembentukan koagulant yang
berfungsi membentuk partikel padal lebih besar (flok) agar bias diendapkan dari hasil
reaksi partikel kecil (koloidal), selanjutnya proses pengolahan air dapat dilanjutkan.
Aluminium sulfat atau tawas mempunyai rumus kimia Al2(SO4)318 H2O dengan
berat molekul 666,4 gram/mold an density 1,69 gram/liter. Alum larut sempurna
dalam air, daya larutnya 500 gram/liter pada 15 oC. Alum lebih banyak digunakan
sebagai bahan penggumpal karena :
1. Berbentuk serbuk dan Kristal
2. Lebih efektif untuk menurunkan kadar karbonat
3. Harganya murah
4. Mudah disimpan

Pembentukan Larutan Aluminium Sulfat


Aluminium sulfat terdapat dalam bentuk butiran halus dalam kantong
aluminium sulfat berwarna putih keabu-abuan sampai coklat muda yang merupakan
material asam berkristal dan bersifat korosif, metode pembubuhan aluminium sulfat
yang paling umum adalah dalam bentuk larutan. Suatu larutan dibuat dalam sebuah
tangki dengan kapasitas yang cukup untuk pembubuhan koagulan 10 jam atau lebih.
Diperlukan dua tangki, satu tangki beroperasi sementara, larrutan disiapkan pada
lainnya.
Contoh :
Bila kita ingin membuat 5% larutan aluminium sulfat sebanyak 1000 liter, yaitu
sebagai berikut :
1. Menimbang aluminium sulfat 5% x 1000 liter = 50 kg

109
2. Memasukkan aluminium sulfat kedalam bak aluminium sulfat yang lebih ditimbang.
3. Mengisi bak dengan air sepertiga dari bak dan mengaduk sampai homogeny.
4. Mengisi terus bak sampai larutan menjadi 1000 liter.

Koagulasi (pengumpulan)
Koagulasi merupakan salah satu tahapan proses dalam pengolahan air yang
menggunakan bahan pengumpal. Koagulasi berasal dari bahasa
latin “Coagulare” yang berarti bergerak bersama. Dalam proses kimia koagulasi
dapat diartikan sebagai mekanisme penetralan.
Koagulasi adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air akan membantu pada
proses pengendapan paertikel-partikel. Alat pembubuhan koagulasi ini dibedakan
pada cara pembubuhan yaitu:
1. Memakai pompa, pembubuhan zat kimia dengan bantuan pompa
2. Secara gravitasi, dimana zat kimia (larutan) mengendap dengan sendirinya karena
gravitasi.
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses koagulasi :
a. Dosis koagulasi
b. Kecepatan pengadukan
c. pH dan waktu
Air baku yang akan diolah ditambahkan bahan kimia penggumpal. Bahan kimia
penggumpal yang lebih intensif dalam pengolahan air adalah aluminium sulfat atau
yang dikenal dengan tawas.
Tujuan dari penggumpalan untuk memudahkan air lebih homogeny sehingga
terbentuk flok-flok.Agar pengalirannya dan pembentukan flok- flok yang lebih besar
dibutuhkan pengadukan yang lambat dengan adanya bantuan sekat-sekat pada bak
penggumpalan.
Dengan adanya sekat-sekat ini berarti waktu pengalirannya agak lama, sehingga
campuran akan semakin merata dan mempercepat terbentuknya butiran-butirran yang
lebih besar agar memudahkan terjadinya pengendapan pada proses berikutnya.

Sedimentasi
Proses ini terjadi berdasarkan gaya gravitasi bumi terhadap flok-flok yang telah
terbentuk flok-flok yang mempunyai density yang lebih besar daripada air akan
mengendap dengan sendirinya. Pada bak ini sebagian besar kotoran air akan

110
dipisahkan tetapi tidak semuanya mengendap seperti kotoran-kotoran halus yang
melayang,akan disaring pada proses selanjutnya.

Filtrasi (penyaringan)
Proses penyaringan merupakan proses pembersihan dari sisa-sisa kotoran kecil
yang masih melayang-layang didalam air setelah proses pengendapan. Filter yang
biasa terdiri dari selapis pasir atau pasir atau pasir dan batu dan batu kerikil. Bila air
lolos melalui filter tersebut, partikel-partikel terapung dan bahan-bahan penggumpal
akan bersentuhan dengan butir-butir pasir dan melekat ke pasir tersebut. Hal ini akan
memperkecil ukuran celah-celah yang dapat dilalui air dan menghasilkan daya
penyaring. Dengan lewatnya maka akan semakin banyak bahan yang terperangkap
oleh tumpukan pasir. Dan air tersebut akan ditambahkan bahan kimia pada proses
desinfeksi.
Desinfeksi
Desinfeksi bertujuan membunuh kuman-kuman yang terdapat dalam air dapat
menimbulkan bibit penyakit. Jenis bahan kimia yang dipergunakan untuk di proses
desinfeksi antara lain larutan kaporit dan gas chlor.

Pemeriksaan Dosis Aluminium Sulfat dengan Jar Test


Jar test adalah suatu metode untuk mengvaluasi proses koagulasi. Apabila
percobaan dilakukan secara tepat maka akan diperoleh informasi yang dapat
membantu operator instalasi dalam mengoptimalkan proses penjernihan air. Jar test
memberikan data mengenai kondisi optimum untuk parameter-parameter :
a. dosis koagulasi
b. pH sebelum dan sesudah proses
c. metoda pembubuhan bahan kimia.

111
V. LANGKAH KERJA
Percobaan 1
1. Mengambil air dari kolam.
2. Membuat larutan dengan konsentrasi 100, 150, 200, dan 250 ppm
dengan air sampel.
3. Melakukan pengadukan cepat selama 5 menit dengan magnetic stirrer.
4. Mengurangi kecepatan dan melakukan pengadukan selama 15 menit.
5. Memberhentikan pengadukan dan mendiamkan selama 30 menit.
6. Melakukan pengukuran pH dan turbidity.

Percobaan 2
1. Mengukur panjang, lebar dan tinggi bak koagulasi, flokulasi,
sedimentasi dan filtrasi.
2. Menjawab soal-soal yang diberikan.
3. Melakukan analisis dari percobaan yang dilakukan.

112
VI. DATA PENGAMATAN
Percobaan 1
Konsentrasi (gram) Turbidity pH
0,3 40,7 7,26
0,4 9,76 6,99
0,5 4,91 6,91

Percobaan 2
Lokasi Panjang (m) Lebar (m) Tinggi (m)
Bak Koagulasi 156 41 11

113
VII.PERHITUNGAN
Percobaan 1
1. Pembuatan Larutan
Konsentrasi 100 ppm dalam 300 ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 1000 ppm= 300 ml x 100 ppm
V1 = 30 ml
Konsentrasi 150 ppm dalam 300 ml

V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 1000 ppm= 300 ml x 150 ppm
V1 = 45 ml
Konsentrasi 200 ppm dalam 300 ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 1000 ppm= 300 ml x 200 ppm
V1 = 60 ml
Konsentrasi 250 ppm dalam 300 ml
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 1000 ppm= 300 ml x 250 ppm
V1 =75 ml
Percobaan 2
Diketahui :
- Debit = 26 L/min
- Dosis = 150 ppm
- Koagulan 16 kg/bak = 16 kg/100 listrik
- 1 kwh listrik = Rp.600,-
- 1 kg koagulan = Rp.500,-
- 1 m3 air = Rp.2400,-
- Daya pompa = 290 watt
- Volume bak koagulasi = 98.787,3 cm3 = 98,7873 L
- Volume bak flokulasi = 73.623,480 cm3 = 73,62348 L
- Volume bak sedimentasi = 57.982.680 cm3 = 57.982,68 L
- Volume bak filtrasi = 8.780.800 cm3 = 8.780,8 L
Ditanya :

114
1. Berapa konsentrasi koagulan ?
2. Berapa debit koagulan ?
3. Berapa lama menghabiskan 1 koagulan ?
4. Berapa lama air memenuhi bak flokulasi ?
5. Berapa lama air memenuhi bak sedimentasi ?
6. Berapa lama air memenuhi bak filtrasi ?
7. Berapa lama waktu total untuk mendapatkan air bersih ?
8. Berapa banyak air yangdihasilkan selama 6 hari ?
9. Berapa kali harus membuat larutan koagulan selama 6 hari dan berapa biayanya ?
10. Berapa kwh listrik yang digunakan selama 6 hari ?berapa biayanya ?
11. Berapa keuntungan yang dihasilkan ?

Penyelesaian :
1. Volume Bak Koagulan =PxLxT
= 156 cm x 41 cm x 11 cm
= 70.356 cm3 x
= 70,356 L
Konsentrasi Koagulan = x = 160.000
2. Debit Koagulan = 0,02437

3. Lama Menghabiskan 1 bak Koagulan = 4.103,405 min x


= 68,39 jam

4. Lama Air Memenuhi Bak Flokulasi = 2831,672 min x


= 47,1945 jam

5. Lama Air Memenuhi Bak Sendimentasi = 2230,103 min x


= 37,168 jam

6. Lama Air Memenuhi Bak Filtrasi = 337,723 min x


= 5,628 jam

7. Waktu total untuk mendapatkan air bersih

115
Air pada bak flokulasi + Air pada bak sendimentasi + Air pada bak filtrasi
= 47,1945 jam + 37,168 jam + 5,628 jam
= 89,9905 jam x
= 3,75 hari

8. Banyak air bersih yang dihasilkan selama 6 hari


6 hari x x 26 x = 224.640 L

V total = 140.386,96 L
Jadi volume air bersih yang dihasilkan selama 6 hari
224.640 L - 140.386,96 L
= 84.253,04 L
= 84.253,04 dm3 x = 84,25304 m3

116
VIII. ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan diatas dapat dianalisa bahwa dalam melakukan
proses pengolahan air baku menjadi air bersih yang menjadi air baku adalah air yang
berasal dari kolam yang terletak di belakang laboratorium Teknik Kimia. Pengolahan
air baku ini dilakukan untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat/karakteristik air
bersih.
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah mengambil air
yang berada di kolam sebagai sampel. Lalu dilakukan proses koagulasi dan flokulasi.
Dimana pada proses koagulasi menggunakan tawas sebagai koagulan yang berfungsi
untuk menurunkan pH air dan juga untuk memudahkan kotoran membentuk flok-flok
dan kemudian akan mengendap. Pada proses ini juga dilakukan dengan poengadukan
cepat dengan menggunakan magnetic stirrer yang bertujuan agar reaksi antara air dan
tawas dapat berjalan dengan baik sehingga akan terbentuk flok. Setelah itu sampel
didiamkan agar flok-flok yang terbentuk mudah mengendap.Selanjutnya dilakukan
pengukuran nilai pH dan turbidity untuk masing-masing sampel yang memiliki
konsentrasi tawas berbeda-beda.Dari hasil pengukuran yang didapatkan terlihat
bahwa semakin besar konsentrasinya maka nilai pH dan tubiditinya semakin kecil.
Pada percobaan minggu kedua dilakukan analisis perhitungan laju alir koagulan
yaitu 0,037 L/min dengan waktu total untuk mendapatkan air bersih yaitu 2,84 hari.
Konsentrasi koagulan 0,7 kg tawas adalah7000 mg/L. jumlah koagulan selama 6 hari
adalah 25,6002 kg. banyaknya air bersih yang di dapat yaitu 70,356 m3.

117
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
 Semakin banyak koagulan maka semakin rendah nilai pH dan turbidity serta
semakin banyak flok-flok yang terbentuk.

118
DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet.2013.Petunjuk Praktikum utilitas.jurusan Teknik Kimia.Palembang: POLSRI

119

Anda mungkin juga menyukai