Anda di halaman 1dari 21

LUKA BAKAR

DEFINISI

 Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera


(injuri) sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal),
listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau
radiasi (radiation) .
Penyebab Luka Bakar

 Menurut penyebabnya, luka bakar dapat


dibagi dalam beberapa jenis, meliputi hal –
hal berikut ini.
 Panas basah (luka bakar) yang disebabkan
oleh air panas (misalnya: teko atau minuman).
 Luka bakar dari lemak panas akibat memasak
lemak.
 Luka bakar akibat api unggun, alat
pemanggang, dan api yang disebabkan oleh
merokok di tempat tidur.
 Benda panas (misalnya radiator).
 Radiasi (misalnya terbakar matahari)
 Luka bakar listrik akibat buruknya
pemeliharaan peralatan listrik.
Mungkin tidak jelas adanya kerusakan
kulit, tetapi biasanya terdapat titik
masuk dan keluar. Luka bakar
tersengat listrik dapat menyebabkan
aritmia jantung dan pasien ini harus
mendapat pemantauan jantung minimal
selamat selama 24 jam setelah cidera.
 Luka bakar akibat zat kimia,
disebabkan oleh zat asam dan basa
yang sering menghasilkan kerusakan
kulit yang luas. Antidot untuk zat
kimia harus diketahui dan digunakan
untuk menetralisir efeknya.
 Cedera inhalasi terjadi akibat pajanan
gas panas, ledakan, danluka bakar pada
kepala dan leher, atau tertahan di
ruangan yang dipenuhi asap.
Tingkat Luka Bakar

 Grade I
 Merupakan luka bakar yang paling
ringan, hanya mengenai epidermis
saja. Kulit yang terbakar menjadi
merah, nyeri, sangat sensitif terhadap
sentuhan dan lembab atau
membengkak. Jika ditekan, daerah
yang terbakar akan memutih, belum
terbentuk lepuhan.
Grade II
 mengenai epidermis dan sebagian dari
dermis, gejalanya terbentuk bula.
Namun bila bula sudah pecah, akan
menyisakan lesi yang berwarna merah
muda, basah, dan nyeri
• Grade III
• mengenai epidermis dan seluruh bagian
dermis, bahkan dapat melibatkan
struktur di bawah dermis. Pada luka
bakar grade III, luka akan terlihat
pucat/abu-abu, banyak jaringan kulit
yang mati (eschar), dan tidak terasa
nyeri.
Grade IV
Derajat empat yaitu luka bakar yang merusak
tulang, otot, dan jaringan dalam, serta luka
bakar akibat sengatan arus listrik yang
menyebabkan robeknya jaringan.
Gambar untuk grade 1,2,3
Karakteristik Luka Bakar
• Klasifikasi : Luka bakar superficial
• Etiologi : Terbakar matahari
• Karakteristik
- Penampilan : Terbatas di epidermis. Terdapat
eritema, tetapi tidak segera timbul lepuh
- Sensasi : nyeri
- Waktu penyembuhan : Penyembuhn terjadi secara
spontan dalam 3-4 hari.
- Bekas Luka : Tidak menimbulkan jaringan parut.
Biasanya tidak timbul komplikasi, Luka bakar ini
biasanya sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.
Komplikasi jarang terjadi, walaupun mungkin timbul
infeksi sekunder pada luka.
Karakteristik Luka Bakar
• Klasifikasi : Luka bakar partial-thickness dalam
• Etiologi : Pajanan air panas, kontak langsung dengan api
atau minyak panas
• Karakteristik
- Penampilan : Meluas ke seluruh dermis. Namun, daerah
di sekitarnya biasanya mengalami luka bakar derajat
kedua superficial yang nyeri
- Sensasi : Nyeri dengan tekaan parsial.
- Waktu penyembuhan : Penyembuhan beberapa minggu.
Memerlukan tindakan debridement untuk membuang
jaringan yang mati. Biasanya diperlukan tandur kulit.
- Bekas Luka : Fplikel rambut mungkin utuh dan akan tubuh
kembali. Pada luka bakar ini selalu terjadi pembentukan
jaringan parut.
Karakteristik Luka Bakar
• Klasifikasi : Luka bakar full-thickness
• Etiologi : Pajanan air panas, kontak langsung dengan api,
minyak panas, uap panas, agen kimia dan listrik tegangan
• Karakteristik
- Penampilan : Meluas ke epidermis, dermis, dan jaringan
subkutis. Kapiler dan vena mungkin hangus dan aliran
darah ke daerah tersebut berkurang
- Sensasi : Saraf rusak sehingga luka tidak terasa nyeri
kecuali dengan tekanan dalam. Namun, daerah di
sekitarnya biasanya nyeri seperti pada luka bakar derajat
kedua.
- Waktu penyembuhan : Luka bakar jenis ini mungkin
memerlukan waktu berbulan-bulan untuk sembuh dan
diperluka pembersihan secara bedah dan penanduran
- Bekas Luka : Luka bakar derajat ketiga membentuk
jaringan parut dan jaringan tampak seperti kulit yang
keras. Resiko tinggi untuk terjadinya kontraktur.
Manajemen Luka Bakar

• Prioritas pengelolaan penderita luka bakar


secara umum perlu dierhatikan seperti
pengelolaan penderita trauma pada
umumnya yaitu, Airway, Breathing, dan
Circulation.
• Pengelolaan Nyeri
• Nyeri yang hebat dapat menyebabkan
neurogenik syok yang terjadi pada jam-jam
pertama setelah trauma. Morphin diberikan
dalam dosis 0,05 mg/Kg (iv).
• Perawatan luka
• · Perawatan pertama
• - Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air
dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama
15 menit
• - Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan
khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja.
• - Luka bakar tingkat II dan III, penderita
dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi,
kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan
yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid
0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit
yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan
cairan di dalamnya akan terinfeksi
• · Perawatan Definitif
• - Perawatan tertutup
• Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain
steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung
vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat
tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi
kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi
ditempatkan pada posisi full extension.
• - Perawatan Terbuka
• Eksudat yang keluar dari luka beserta debris
akan mengering akan menjadi lapisan eschar.
Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar.
Penderita dirawat di dalam ruangan isolasi.
Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-
obatan lokal dan dikontrol bila ada penumpukan
pus dibawah eschar maka haru dilakukan
pempukaan eschar (escharotomi).
• - Perawatan Semi terbuka
• Sama seperti perawatan terbuka tetapi
diberikan juga obat-obatan lokal. Obat
lokal berberntuk krim yang akan
melunakkan eschar dan memudahkan
perawatan untuk dibersihkan.
• Nutrisi
• - Dukungan nutrisi yang baik sangat
membantu penyembuhan luka bakar
• Komplikasi Luka Bakar
• - Fase Akut: syok, gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
• - Fase Subakut: infeksi dan sepsis
• - Fase Lanjut: parut hipertropik
• Mortalitas
• Mortalitas pada luka bakar disebabkan
oleh:
• - Syok karena kehilangan cairan
• - Gagal jantung karena Myocardial
Depressing Factor
• - Sepsis
• - Gagal ginjal akut
• - Komplikasi lain seperti pneumonia
• Perawatan dan Follow up
• Rehabilitasi
• · Peletakan sendi harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kontraktur
• · Fisioterapi sangat diperlukan untuk
mencegah kekakuan sendi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai