Pada kista terdapat duktus yang terdilatasi yang biasanya disebabkan oleh obstruksi, hiperplasia epitel, sekresi berlebihan dan distorsi struktural. Sebagian kista timbul dari sisa-sisa epitel ektopik atau sebagai hasil nekrosis di tengah-tengah massa epitel Kista ini dapat tunggal, multipel, difus, terlokalisasi, unilokular, atau multilokular.
Kista soliter maupun penyakit polikistik hepar
lebih banyak ditemukan pada wanita usia 40 hingga 60 tahun
Sebuah massa di kuadran kanan atas yang
tidak nyeri adalah keluhan yang paling sering, dan ketika gejala muncul, biasanya dihubungkan dengan penekanan pada organ yang berdekatan Isi kista berupa material yang bening, dan memiliki karakteristik tekanan internal yang rendah
Biasanya cairan kista ini berwarna kuning
kecokelatan, yang diduga berasal dari parenkim yang nekrosis.
Penyakit polikistik hepar menunjukkan
gambaran honeycomb appearance dengan kavitas yang multipel, dengan lesi yang tersebar merata di seluruh hepar. Simple hepatic cyst muncul dalam jumlah besar dengan ukuran yang bervariasi, permukaan rata, mengkilat, berwarna biru- keabuan dan sering ditemukan pada lobus kanan.
Kista soliter dapat berasal dari duktus yang
tumbuh abnormal sebagai akibat dari hiperplasia inflamatorik atau obstruksi kongenital.
Kista ini dapat mengenai semua usia.
Secara khas, cairan yang terkandung di dalam kista ini memiliki komposisi elektrolit yang menyerupai plasma. Empedu, amylase, dan sel darah putih tidak ditemukan Penyakit polikistik hepar pada orang dewasa diwariskan secara dominan autosomal.
PCLD pada dewasa bersifat kongenital dan
biasanya berhubungan dengan autosomal dominant polycystic kidney disease (AD-PKD).
penyakit polikistik hepar sering diasosiasikan
dengan kista pada organ lain
Kista dapat ditemukan pada lien, pancreas,
ovarium, paru-paru, dan ginjal Infeksi Echinococcal disebabkan oleh Echinococcus granulosa, yang dapat asimptomatis selama bertahun-tahun dan menunjukkan hasil yang efektif dengan pembedahan, atau E. multilocularis, yang lebih virulen dan menyebabkan kista invasif yang multipel dan lebih sulit ditangani secara operatif. Pada hepar host intermediate, terbentuk hydatid unilocular yang tumbuh
Dinding hydatid ini memiliki dua lapisan yang terdiri
atas ektokista, yang berupa cangkang fibrous non- selular yang berfungsi proteksi, dan sebuah endokista, yang merupakan bagian yang aktif dari kista tersebut.
Endokista mensekresi cairan bening yang mengisi
kista dan memproduksi kapsul-kapsul (yang dikenal dengan hydatid sand) dan kista anakan. Selama bertahun-tahun kemudian, hydatid ini membesar dengan beberapa liter cairan dan kista anakan yang tak terhitung jumlahnya. Komplikasi kista hidatid yaitu adanya kompresi pada saluran empedu sehingga menyebabkan ruptur ke dalam sistem biliaris (cholangitis).
Strategi pengobatan dengan terapi medis
(albendazole atau mebendazole), drainase atau reseksi bedah, atau bahkan transplantasi hati Lesi kistik neoplastik hepar, jarang merupakan kistadenoma bilier primer atau kistadenokarsinoma.
Lesi ini lebih sering merupakan metastasis
dari tumor kistik dari organ lain, seperti pancreas atau ovarium, atau sekunder dari degenerasi kistik tumor hepar solid primer atau metastatik. Kistadenoma (benigna) atau kistadenokarsinoma (maligna) hepar lebih sering terjadi pada wanita (lebih dari 75%) dan biasanya muncul sebagai nyeri tumpul dan rasa penuh di perut bagian atas.
Lesi ini biasanya dapat didiagnosis dengan USG dan CT
scan, yang menunjukkan sebuah massa kistik dengan dinding yang tebal bertepi rata dan septa internal
Cystadenoma bilier paling sering ditemui pada wanita
kulit putih setengah baya dengan gejala sakit perut, mual, muntah, dan jaundice. Pada USG, CT, dan MRI, metastasis kistik muncul sebagai soliter atau, biasanya lesi multifokal dengan fitur yang kompleks, ireguler, dinding tebal atau adanya septations nodular; atau adanya debris Tipe kista hepatis ini dibentuk dari resolusi hematoma subscapular atau intraparenkimal yang berasal dari trauma abdominal.
Kista traumatic mengandung darah, empedu, dan
jaringan hepar yang nekrotik.
Lapisan epithelial yang sedikit menggambarkan
bahwa sebenarnya kista traumatik adalah pseudokista Pada saat laparotomi, kista traumatik biasanya dapat dibedakan dari kista congenital dengan adanya dinding yang sangat fibrotik dan mengandung hemosiderin.