Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Sepsis
SIRS adalah Sindrom respons inflamasi sistemik / Systemic Inflammatory
Response Syndrome (SIRS) atau yang sering disebut sindrom sepsis ditandai
dengan 2 dari gejala berikut :

1. Hyperthermia/hypothermia (>38,3°C; <35,6°C)


2. Tachypneu (resp >20/menit)
3. Tachycardia (pulse >100/menit)
4. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm
5. 10% >cell immature

Sepsis merupakan SIRS yang disertai dengan dugaan ataupun bukti adanya
sumber infeksi yang jelas. Merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks
dimulai dengan rangsangan endotoksin atau eksotoksin terhadap sistem
imunologi, sehingga terjadi aktivasi makrofag, sekresi berbagai sitokin dan
mediator, aktivasi komplemen dan netrofil, sehingga terjadi disfungsi dan
kerusakan endotel, aktivasi sistem koagulasi dan trombosit yang menyebabkan
gangguan perfusi ke berbagai jaringan dan disfungsi/kegagalan organ multiple

Diare
BAB cair yang dialami oleh pasien disebut sebagai diare akut. Diare akut
adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah,
dengan atau tanpa muntah, dan berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa
hari. Pasien saat ini berusia 3 bulan. Berdasarkan literature, penularan diare pada
umumnya melalui cara fekal-oral yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung dengan penderita atau barang-
barang yang telah tercemar oleh tinja penderita atau tidak langsung melalui lalat.
Penyebab diare ada dua yakni penyebab tidak langsung dan penyebab
langsung. Penyebab tidak langsung merupakan faktor-faktor yang mempermudah
terjadinya diare, meliputi: kedaan gizi, hygiene sanitasi, sosial budaya, kuman
penyebab penyakit diare, kepadatan penduduk, sosial ekonomi, dan faktor yang
lain. Penyebab langsung diare dibagi menjadi dua yakni infeksi dan infestasi atau
non infeksi. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi tidak kurang dari 25 jenis
mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare pada anak dan bayi. Penyebab
infeksi utama timbulnya diare umumnya adalah golongan virus, bakteri, dan
parasit. Pada negara berkembang kuman pathogen penyebab penting diare akut
pada anak-anak yaitu: rotavirus, Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella,
Campylobacter jejuni, dam Cryptosporodium.

Muntah
Muntah adalah proses reflex yang sangat terkoordinasi, yang mungkin
didahului oleh peningkatan air liur dan dimulai dengan muntah-muntah secara
tidak sengaja. Penurunan diafragma yang hebat dan konstriksi otot-otot perut
dengan relaksasi bagian kardia lambung, secara aktif mendesak isi lambung
kembali ke esophagus. Proses ini dikoordinasi oleh pusat muntah di medulla, yang
dipengaruhi langsung oleh inervasi serabut aferen dan secara tak langsung oleh
daerah picu kemoreseptor dan pusat-pusat SSP yang lebih tinggi. Muntah terjadi
dalam 3 tahap :
1. Nausea : berkeringat, pucat, panas, vasokonstriksi
2. Retching : lambung berkontraksi, sfingter esofagus bawah terbuka dan yang
atas tertutup, diafragma kontraksi, relaksasi dinding perut
3. Ekspulsi : inspirasi dalam, diafragma kontraksi, dinding abdomen kontraksi,
glotis menutup, sfingter atas terbuka.
Muntah diawali dengan rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre),
suatu pusat kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau
Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel
keempat Susunan Saraf. Koordinasi pusat muntah dapat diransang melalui
berbagai jaras.
1. Muntah terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek serebri
dan sistem limbik menuju pusat muntah (VC).
2. Muntah terjadi jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim
vestibuloserebella dari labirint di dalam telinga.
3. Nervus vagal dan visceral merupakan jaras keempat yang dapat
menstimulasi muntah melalui iritasi saluran cerna disertai saluran cerna
dan pengosongan lambung yang lambat.
Muntah pada diare merupakan indikasi terhadap peradangan gastrointestinal
akibat dari sinyal aferan vagal ke central pattern generator yang dipicu oleh
pelepasan lokal mediator inflamasi dari mukosa yang rusak dengan pelepasan
sekunder neurotransmitters eksitasi yang paling penting adalah serotonin dari sel
entrochromaffin mukosa. Muntah pada diare adalah simptom yang non spesifik
akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh organisme yang menginfeksi saluran
cerna bagian atas seperti enterik virus, bakteri yang memproduksi enterotoksin,
giardia, dan Crystosporidium. Muntah juga sering terjadi pada noninflamatory
diare. Biasanya penderita tidak panas, hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal
tidak berat, watery diare, menunjukkan bahwa saluran cerna bagian atas yang
terkena.

Demam
Demam sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di area preoptik
hipotalamus anterior yang dipengaruhi oleh pirogen. Pirogen adalah suatu zat
yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan
pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh yaitu pirogen mikrobial
dan pirogen non-mikrobial. Pirogen mikrobial diantaranya seperti bakteri gram
positif, bakteri gram negatif, virus maupun jamur; sedangkan pirogen non-
mikrobial antara lain proses fagositosis, kompleks antigen-antibodi, steroid dan
sistem monosit-makrofag; yang keseluruhannya tersebut mempunyai kemampuan
untuk merangsang pelepasan pirogen endogen yang disebut dengan sitokin yang
diantaranya yaitu interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis Factor (TNF), limfosit
yang teraktivasi, interferon (INF), interleukin-2 (IL-2) dan Granulocyte-
macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF). Sebagian besar sitokin ini
dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap pirogen
eksogen. Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan
sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu
tubuh. Demam pada diare dapat dimungkinkan karena proses peradangan atau
sebagai akibat dari dehidrasi.

Tanda dehidrasi
Tanda-tanda atau gejala dehidrasi akan tampak apabila penderita banyak
kehilangan cairan dan eletrolit akibat diare. Tingkat beratnya atau derajat
dehidrasi dapat ditentukan dengan cara:
 Objektif: membandingkan BB sebelum dan sesudah diare (namun hal ini
sulit untuk dilakukan)
 Subjektif: menggunakan kriteria MMWR 2003, kriteria WHO, skor
Maurice King, dll.

Diagnosa Banding
 GEA et causa virus
 GEA et causa bakteri

GEA virus GEA bakteri


 Diare akut tanpa disertai  Diare yang disertai lendir
lendir dan darah dan darah
 Demam naik secara tiba-tiba  Keluhan abdominal seperti
 Nyeri perut mulas sampai nyeri seperti
 Tanda dehidrasi kolik, mual, muntah, demam
yang naik perlahan,
tenesmus
 Gejala dan tanda dehidrasi

Diagnosa kerja sementara : GEA et causa bakteri


Diagnosa Komplikasi : dehidrasi ringan
Pada pasien ini terjadi dehidrasi sedang
Skor Maurice King = 5
Bagian tubuh yang diperiksa 0 1 2

Keadaan umum Gelisah, cengeng, Mengigau, koma


Sehat
mengantuk, apatis
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Ubun – ubun Normal Sedikit cekung Sangat cekung

Mulut Normal Kering Kering, membiru

Nadi Kuat < 120x/menit Sedang (120 – 140) > 140

Nilai : 0 - 2 = d. ringan, 3 - 6 = d. sedang, 7 - 12 = d. Berat

Anda mungkin juga menyukai

  • Status KK CVA-Inge
    Status KK CVA-Inge
    Dokumen35 halaman
    Status KK CVA-Inge
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Pratiknyo Dipo L
    Belum ada peringkat
  • Airway Dipo
    Airway Dipo
    Dokumen3 halaman
    Airway Dipo
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • 4 D145 A77 D 01
    4 D145 A77 D 01
    Dokumen104 halaman
    4 D145 A77 D 01
    Apriliyani Iin
    Belum ada peringkat
  • GANGGUAN DISOSIATIF
    GANGGUAN DISOSIATIF
    Dokumen36 halaman
    GANGGUAN DISOSIATIF
    Anwar Syaputra
    60% (5)
  • GANGGUAN DISOSIATIF
    GANGGUAN DISOSIATIF
    Dokumen36 halaman
    GANGGUAN DISOSIATIF
    Anwar Syaputra
    60% (5)
  • Airway Dipo
    Airway Dipo
    Dokumen3 halaman
    Airway Dipo
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen18 halaman
    Bab Iii
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Anak Gea BAB IV
    Anak Gea BAB IV
    Dokumen17 halaman
    Anak Gea BAB IV
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Anak Gea BAB IV
    Anak Gea BAB IV
    Dokumen5 halaman
    Anak Gea BAB IV
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Ima
    Lapsus Ima
    Dokumen20 halaman
    Lapsus Ima
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Kondrosarkoma
    Kondrosarkoma
    Dokumen12 halaman
    Kondrosarkoma
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Stase Anak KESIMPULAN
    Stase Anak KESIMPULAN
    Dokumen1 halaman
    Stase Anak KESIMPULAN
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Kondrosarkoma
    Kondrosarkoma
    Dokumen12 halaman
    Kondrosarkoma
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Kondrosarkoma Tulang
    Kondrosarkoma Tulang
    Dokumen8 halaman
    Kondrosarkoma Tulang
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • GBS
    GBS
    Dokumen17 halaman
    GBS
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Kondrosarkoma
    Kondrosarkoma
    Dokumen20 halaman
    Kondrosarkoma
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Miastania Gravis
    Miastania Gravis
    Dokumen16 halaman
    Miastania Gravis
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Sanati
    Sanati
    Dokumen33 halaman
    Sanati
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Ns 1
    Ns 1
    Dokumen12 halaman
    Ns 1
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • PR 6 Herniasi Serebri
    PR 6 Herniasi Serebri
    Dokumen7 halaman
    PR 6 Herniasi Serebri
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Ns 1 Fisio
    Ns 1 Fisio
    Dokumen10 halaman
    Ns 1 Fisio
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • PR 1 Pemeriksaan Saraf Kranialis
    PR 1 Pemeriksaan Saraf Kranialis
    Dokumen11 halaman
    PR 1 Pemeriksaan Saraf Kranialis
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Miastania Gravis
    Miastania Gravis
    Dokumen16 halaman
    Miastania Gravis
    Ima Maili
    Belum ada peringkat
  • Forensik
    Forensik
    Dokumen15 halaman
    Forensik
    dylover
    Belum ada peringkat
  • kuliahOdontologiForensik
    kuliahOdontologiForensik
    Dokumen34 halaman
    kuliahOdontologiForensik
    Amelia Imas Voleta
    Belum ada peringkat