Anda di halaman 1dari 17

Guillain Barre Syndrome

Definisi

 Guillain Barre Syndrome (GBS)


 kegawatdaruratan neurologi berupa neuropati perifer,
akut, akibat kesalahan sistim imun (autoimun)
 ditandai dengan gangguan motorik, sensibilitas,
arefleksia, disotonomia, dimulai dari distal ke
proksimal

 Nama lain :
Landry-Guillain-Barre syndrome, Acute Idiopathic
Polyradiculoneuritis, Acute Idiopathic Polyneuritis,
Acute Inflammatory Polyneuropathy, French Polio,
Landry’s Ascending Paralysis
Etiologi

 Infeksi
 2/3 pasien mengalami infeksi pada 3 minggu sebelum
onset
 Infeksi : bakteri atau virus
 Umumnya infeksi saluran nafas bagian atas dan
saluran pencernaan
 Gejala : demam (52%), batuk (48%), radang
tenggorokan (39%), sekret dari hidung (30%), diare
(27%)
 Biasanya infeksi tersebut telah sembuh saat timbul
gejala awal GBS
PATOLOGI GBS

I. Limfosit migrasi mell dinding pbl


drh , mengell srbt srf akson dan
mielin masih utuh
II. Limfosit makin banyak, makrofag
mulai banyak demielinisasi mulai
III. Demielinisasi segmental di
beberapa tempat
Cell body neuron chromatolysis
Otot mulai atropi denervasi
IV. Destruksi akson luas, cell body
beberapa rusak irreversibel
5
Varian GBS

1. Acute Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy


(AIDP)
 Subtipe GBS yang paling sering
 Umumnya didahului dengan infeksi bakteri atau virus
 Infiltrasi limfosit dan macrophage-mediated
demyelination pada saraf perifer
 EMG : demyelinasi
 Gejala membaik dengan remyelinasi setelah reaksi
imun berhenti
2. Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)
 Sering terjadi pada anak-anak
 Murni gangguan motorik
 1/3 kasus  hiperrefleksia
 EMG :
 normal pada saraf sensoris
 berkurang atau hilang pada saraf motoris
 Penyembuhan baik dan cepat
3. Acute motor sensory axonal neuropathy (AMSAN)
 Biasanya menyerang pasien dewasa
 Terjadi wallaerian-like degeneration pada serabut
saraf motoris dan sensoris yang bermielin
 Terjadi inflamasi dan demyelinasi minimal
 Penyembuhan buruk
4. Miller Fisher Syndrome (MFS)
 Insiden jarang, cepat
 Trias : ataksia, arefleksia, dan oftalmoplegia
 Umumnya tidak terjadi gangguan saraf sensoris
 EMG :
 Aksi potensial saraf sensoris ↓ / hilang
 Hilangnya tibial H refleks
 Perbaikan : 1-3 bulan
5. Acute panautonomic neuropathy
 Paling jarang
 Melibatkan saraf simpatis maupun parasimpatis
 Sering melibatkan sistim kardiovaskuler
 Penyembuhan : gradual, biasanya tidak sempurna
Diagnosis

 Kriteria diagnosis GBS menurut National Institute


of Neurological and Communicative Disorder and
Stroke (NINCDS) meliputi 3 hal :
 gambaran klinis yang khas
 analisa cairan serebrospinal
 pemeriksaan elektrodiagnostik
Gambaran Klinis

1. Temuan yang diperlukan untuk diagnosis


 Kelemahan motoris pada lebih dari satu ekstremitas
 Arefleksia

2. Temuan yang sangat mendukung diagnosis


 Progresif  Penyembuhan
 Relatif Simetris  Disfungsi otonomik
 Gejala sensoris ringan  Tidak ada demam
 Keterlibatan n.cranialis
Analisa Cairan Serebrospinal

1. Protein pada CSF 


2. Hitung leukosit mononuklear 10 atau kurang /mm3
pada CSF
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan nyeri
 33% hingga 71% pasien terganggu
 Nyeri fase akut  nosiseptif
 Nyeri tahap lanjut  nyeri neuropatik non-nosiseptif
 Terapi :
 Analgesik sederhana atau obat antiinflamasi
nonsteroid
 Antidepresan trisiklik, tramadol, gabapentin,
carbamazepin
Mencegah terjadinya Deep-Vein Thrombosis
(DVT) dan emboli pulmonal
 Imobilisasi  faktor risiko DVT
 4-67 hari setelah onset penyakit
 Terapi :
 heparin subkutan (5000 U, 12 jam sekali)
 enoxaparin subkutan (40 mg perhari)
 stocking
Prognosis

 85%  sembuh dalam 6-12 bulan (maks. 18 bulan)


 Beberapa pasien mengalami kelemahan, arefleksia, dan
parestesia yang menetap
 Kekambuhan : 3-5%
 Mortalitas : < 5%
 Causa mortis : ARDS, sepsis, emboli pulmonal, aspirasi
pneumonia, henti jantung.

Anda mungkin juga menyukai