Anda di halaman 1dari 42

dr.

Abdurrahman Shiddiq
Dr. Cahya Fajriati Ismail
dr. Devi Rahma Yulianti
dr. Hayati Rizki Putri
Puskesmas Martapura Timur
Definisi
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Riset Kesehatan Dasar
Chart Title
40 37.2
36
35
30.8
30
25
20
15
10
5
0
2010 2013
tahun
Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk
jumlah anak dengan kondisi stunting.

1 dari 3 anak berusia di bawah lima tahun di Indonesia


tingginya berada di bawah rata-rata.
Pengukuran
Standar Antopometri Penilaian Stantus Gizi Anak

Table WHO berdasarkan Baku Rujukan WHO-NCHS

Cara menilai status gizi ->Zscore

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer


:1995/MENKES/SK/XII/2010.
ASI eksklusif
Kalsium ASI lebih efisien diserap dibanding susu
pengganti ASI atau susu formula

Sehingga bayi yang diberikan ASI Eksklusif cenderung


memiliki tinggi badan yang lebih tinggi dan sesuai
dengan kurva pertumbuhan dibanding dengan bayi
yang diberikan susu formula.
ASI Eksklusif
Puskesmas Martapura Timur
Jenis Kelamin
Laki laki perempuan

46%

54%
ASI Eksklusif
Puskesmas Martapura Timur
Pencapaian
real

324
330

Proyeksi
Gambaran Kelompok A
 Sungai Kitano
 Dalam Pagar
 Dalam Pagar Ulu
 Akar Baru
 Akar Begantung
Gambaran Stunting

Stunting
24%

Normal
76%
Gambaran ASI Eksklusif

ASI eksklusif ASI noneksklusif

25%

75%
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05)

Stunting Normal Jumlah

ASI Ekslusif 5 29 34

Non Eksklusif 7 10 17

Jumlah 12 39 51
Distribusi stunting pada pemberian ASI
eksklusif
Stunting Normal

29

10
7
5

ASI Ekslusif Non Eksklusif


Gambaran Kelompok B
 Melayu Ulu
 Melayu Ilir
 Melayu Tengah
 Mekar
 Pematang Baru
Gambaran Stunting
Stunting Normal

19%

81%
Gambaran ASI Eksklusif

Sales
ASI eksklusif ASI noneksklusif

20%

80%
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05)

Stunting Normal Jumlah

ASI Ekslusif 4 39 43

Non Eksklusif 6 5 11

Jumlah 10 44 54
Distribusi stunting pada pemberian ASI
eksklusif
Stunting Normal
39

4 6 5

ASI Ekslusif Non Eksklusif


Gambaran Kelompok C
 Pekauman
 Pekauman Dalam
 Pekauman Ulu
 Keramat
 Keramat Baru
Gambaran Stunting
Stunting Normal

22%

78%
Gambaran ASI Eksklusif

ASI eksklusif ASI noneksklusif

25%

75%
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05)

Stunting Normal Jumlah

ASI Ekslusif 5 36 41

Non Eksklusif 7 7 14

Jumlah 12 43 55
Distribusi stunting pada pemberian ASI
eksklusif
Stunting Normal

36

5 7 7

ASI Ekslusif Non Eksklusif


Gambaran Kelompok D
 Tambak Anyar Ulu
 Tambak Anyar
 Tambak Anyar Ilir
 Antasan Senor
 Antasan Senor Ilir
Gambaran Stunting
Stunting Normal

16%

84%
Gambaran ASI Eksklusif

ASI eksklusif ASI noneksklusif

22%

78%
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05)

Stunting Normal Jumlah

ASI Ekslusif 3 36 39

Non Eksklusif 5 6 11

Jumlah 8 42 50
Distribusi stunting pada pemberian ASI
eksklusif
Stunting Normal

36

5 6
3

ASI Ekslusif Non Eksklusif


Searah dengan hasil dari penelitian

Manoho di Deli Serdang tahun 2005 diketahui bahwa


praktek pemberian ASI berhubungan dengan
pertumbuhan anak. Semakin rendah tingkat
pemberian ASI makin tinggi angka pertumbuhan anak
kategori gizi kurang, baik dilihat dari indeks BB/U
maupun PB/U
“Exclusive breastfeeding has a significant role in
nutritional status of child.”

Abhishek Kumar and V. K. Singh. A Study of Exclusive Breastfeeding and its impact on
Nutritional Status of Child in EAG States. 2015.
“Risiko kejadian stunting pada anak usia 6 – 24 bulan
akan meningkat sebesar 74% pada anak yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif.”

Fariani Hidayah. Asi Eksklusif Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6 –
24 Bulan Di Kota Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada, 2013.
Anak yang diberi asi eksklusif memiliki resiko 3,4 kali
lebih besar untuk mengalami stunting dibandingkan
dengan anak yang tidak mendapat asi eksklusif.

Sugeng Wiyono. Pengaruh pemberian asi eksklusif terhadap kejadian stunting


pada balita usia 24-36 bulan di kabupaten tangerang.
Pembahasan
Bayi

Asi eksklusif

Kalsium tinggi yang lebih mudah diserap tubuh

Pertumbuhan baik
Bayi

Asi eksklusif

Imunitas alami tubuh

Tidak mudah sakit/terinfeksi


Kandungan ASI yang berhubungan
dengan pertumbuhan
Nukleotida
 meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus,
 merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus
 meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.
Mineral utama yang terdapat di
dalam ASI adalah kalsium
 pertumbuhan jaringan otot dan rangka
 transmisi jaringan saraf
 pembekuan darah

Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu


sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar.
zat besi
 Kandungan baik di dalam ASI maupun susu formula
keduanya rendah serta bervariasi.
 Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko
yang lebih kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi
dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula.

 Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari


ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan
hanya 4 -7% pada susu formula.
 Selenium yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan cepat
Kesimpulan
 Pemberian asi eksklusif pada anak paud di puskesmas
martapura timur 75-80%
 Kejadian stunting pada anak paud di puskesmas
martapura timur 16-24%
 Ada hubungan pemberian asi eksklusif dengan
kejadian stunting pada balita di wilayah kerja
puskesmas martapura timur pvalue (0,001< 0,05)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai