Anda di halaman 1dari 29

TATA CARA

PENYUSUNAN
PERATURAN DESA

VINSENSIUS BURENI
Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan pengembangan Kampung
(Bengkel APPeK) NTT
Prinsip dasar Pemerintahan
Desa Musyawarah
• Check and balances antara Desa
Kepala Desa dengan Badan
Permusyawaratan desa.
• Demokrasi perwakilan + • RPJM-Desa
permusyawaran. • Asset Desa
• Proses demokrasi
• Hal-hal
partisipatoris melalui Musdes Strategis

Kepala Desa
Badan Permusyawaratan
• RPJM-Desa dan Desa (BPD)
RKP-Desa
Perangkat
• APB-Desa
Desa
• Peraturan Desa
(Pelayanan)
• Kinerja Pemerintah
Panitia (ad- Dipilih • Kerja Sama Perwakilan Bagian
hok) langsung Wilayah desa yang
Warga/Masyarak dipilih secara
Demokratis
BUMDes at

Lembaga Klp. Dengan


Kemasyarak kepentingan khusus
atan/Adat Bagian Wilayah
Desa
DASAR PEMBUATAN SEBUAH PERATURAN DESA

Peraturan desa adalah produk hukum tertinggi


ditingkat desa
Mengatur perilaku manusia bukan hewan atau alam

Wajib ditaati semua pihak


Proses pembuatan peraturan desa harus :
1) Partisipatif
2) Terbuka
3) Dapat dipertanggung-jawabkan
4) Jelas dan dapat dipahami
5) Memenuhi aturan
6) Menjamin keberlangungan hidup warga dan aparat desa
setempat
7) Tidak memberatkan salah satu pihak/mengatur semua
pihak
2. CARITAU SIAPA
1. CARITAU PELAKU DAN 3. CARITAU
MASALAH- PERILAKU KENAPA
MASALAH BERMASALAHNYA ORANG/LEMB
YANG YG AGA
TERJADI DI MENYEBABKAN BERPERILAKU
DESA MASALAH SEPERTI ITU?
MUNCUL

8. ASISTENSI 4. CARI CARA


DAN UNTUK MERUBAH
PENETAPAN CARA PERILAKU
PERDES OLEH MEMBUAT ORANG/LEMBAGA
PEMDES DAN ITU SEHINGGA
PERDES
BPD TIDAK MELAKUKAN
KESALAHAN LAGI

6. MASUKAN
7. ISI PERATUAN 5. SUSUN ISI
SOSIALISASI KEDALAM PERATURAN
RANCANGA STRUKTUR DESA NYA
N PERDES PERDES
CARA 1. CARITAU MASALAH-MASALAH?
Menemukan masalah :
Suatu masalah dapat diselesaikan melalui
peraturan desa jika :
a. Jika ada Kejadian berulang-ulang
b. Kejadian-kejadian tersebut Memiliki
dampak negatif
c. kejadian tersebut dihasilkan dari
sekumpulan perilaku
Cara 2. CARITAU SIAPA PELAKU DAN PERILAKU BERMASALAHNYA YG
MENYEBABKAN MASALAH itu MUNCUL
1. Siapa pelakunya yang membuat munculnya masalah tersebut ?
a. baik perorangan, kelompok/organisasi
b. Lembaga-lembaga apa saja yang memiliki tugas dan
tanggungjawab secara aturan atau kesepakatan untuk mengatur dan
mengurus tapi turut menimbulkan masalah itu?
2. Apa yang dilakukan oleh pelaku-pelaku tersebut yang dianggap
bermasalah?

3. Masukan hasil kedalam tabel pelaku dan perilaku bermasalah

Masalah ………….

Pelaku Perilaku bermasalah


1. Isu Perempuan dan Anak
2. Apa saja masalah yang berkaitan dengan
perempuan dan anak?
2. Siapa saja yang berhubungan dengan masalah
tersebut? :
- individu,kelompok,organisasi yang selalu
berperilaku menimbulkan masalah tersebut
- Lembaga yg memiliki kewenangan untuk
masalah tersebut tapi kurang berperan sehingga
masalah itu muncul
3 Apa perilaku apa yang ditimbulkan dari masing-
masing pelaku tersebut sehingga timbul masalah?
Masalah Pelaku/subyek Perilaku bermasalah

Waktu diskusi 30 menit


Masalah Pengrusakan Hasil
Pertanian

Pelaku Perilaku bermasalah


peternak Mengikat ernak di lahan pertanian
Memlihara dengan cara lepas
Tidak membuat pagar
Petani kebun Tidak membuat pagar di kebun
CARA 3. CARI TAU ALASAN KENAPA ORANG/LEMBAGA
BERPERILAKU SEPERTI ITU DAN APA SOLUSINYA?
Pelaku Perilaku bermasalah Penyebab perilaku bermasalah solusi

peternak Mengikat ernak di lahan pertanian Tidak punya pakan ternak Menanam pakan ternak :
Tidak memiliki lahan 1. lamtoro min 1ooo pohon
2. Pisang min. 50 pohon maks. 500
3. Kinggres 200 rumpun
4. Pemdes memberikan tanah
desa untuk di garap
5. Minimal memihara ternak
sebanyak 5 ekor
6. Membuat Perdes

Memlihara dengan cara lepas Keiasaan / tradisi Membuat peraturan desa


Merasa beban kerja kalau mengikat Sanksi denda min. 1.500.000 mak.
Belum ada perdes yang mengatur 3.000.000

Tidak membuat kandang Belum ada perdes untuk mewajibkan Membuat peraturan desa
semua peternak membuat kandang
Petani kebun Tidak membuat pagar di kebun Belum ada aturan yang mewajibkan Membuat peraturan desa tentang
membuat pagar pembuatan pagar “
Ukuran kebun terlalu luas Tinggi = 2 m
Kekurangan kayu Palang = 15 cm
Luas pagar seluas kebun

Pagar tiak sesuai standar sehingga Belum ada peraturan standar pagar
cepat rusak yang kuat

Membuka lahan di wilayah ternak Belum ada aturan


Lahan terbatas

Pemerintah desa Tidak membuat peraturan desa Tidak memahami cara membuat Pelatihan pembuatan perdes
dan BPD peraturan desa Menuntut untuk mrmbuat
Sengaja tidak membuat aturan
Tidak serius menanggapi persoalan Tidak tahu TUPOKSI Pelatihan TUPOKSI
masyarakat Ada kepentingan untuk calon kepala
desa
Cara 4. Susun isi peraturan desanya :

Menormakan tindakan dan solusi sebagai isi peraturan desa


dengan sifat norma hukum sebagai berikut :
1. Perintah. Sifat norma hukum perintah biasanya
menggunakan kata “WAJIB”
2. Larangan. Sifat norma larangan biasanya menggunakan
kata “DILARANG”
3. Pengecualian. Sifat norma hukum pengecualian biasanya
menggunakan kata “DAPAT”, KECUALI”
4. Pembebasan. Sifat norma hukum ini biasanya netral
DISKUSI KELOMPOK

1.CARI PERILAKU YANG AKAN DIATUR


2.TENTUKAN SIFAT NORMA HUKUM
3.MASUKAN DALAM TABEL
PERUMUSAN KALIMAT HUKUM
DENGAN MENGGUNAKAN SIFAT
NORMA HUKUM
Subyek Sifat norma Kategori perilaku keterangan sanksi
hukum yang
dinormakan
peternak Dilarang Mengikat ernak di lahan Menanam pakan ternak :
pertanian 1. lamtoro min 1ooo pohon
2. Pisang min. 50 pohon maks.
500
3. Kinggres 200 rumpun
4. Pemdes memberikan tanah
desa untuk di garap
5. Minimal memihara ternak
dilarang Memelihara sebanyak 5 ekor
ternak Dengan cara
lepas Sansksi berupa uang 1 juta, babi
1 ekor dan beras 20 kg.
Sanksi tersebut akan akan
dimasukan ke kas desa 500 000,
sedangkan 500 000 dan babi dan
beras akan dijadikan sebagi KIU
MUKE
Peternak Wajib Menanam Di lahan Sansksi berupa uang 1 juta, babi
pakan ternak : masing-masing 1 ekor dan beras 20 kg.
1. lamtoro min Sanksi tersebut akan akan
1ooo pohon dimasukan ke kas desa 500 000,
2. Pisang min. sedangkan 500 000 dan babi dan
50 pohon beras akan dijadikan sebagi KIU
maks. 500 MUKE
3. Kinggres 200
rumpun
Cara 5. Memasukan hasil
perumusan Isi Peraturan kedalam
Struktur Perdes
Mengenal dan memahami
kedudukan perdes dalam sistim
hukum Indonesia dan Makna
struktur Perdes
HIRARKI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan berdasarkan UU No 10 tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (pasal 7) adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.
DISKUSI KELOMPOK

Pertanyaan penuntun untuk didiskusikan dalam kelompok :

1. DISKUSIKAN APA JUDUL PERATURAN Desa


2. Apa tujuan /Harapan / mimpi yang perlu dicapai dari
peraturan desa tsbt?
3. Apa dasar Hukum yang dapat dijadikan sebagai acuan
dari pembuatan perdes tersebut?
4. Apa substansi / isi dari perdes tersebut?
5. TEMUKAN PENGERTIAN-PENGERTIAN PENTING DLM
perdes trsbt UNTUK DIMASUKAN DLM KETENTUAN
UMUM

Masukan Hasil Diskusi Kelompok kedalam Sturktur Peraturan


Desa sebagai Rancangan Peraturan Desa (RANPERDES)
 Judul dimasukan pada judul perdes
 Tujuan dimasukan kedalam konsideran
menimbang
 Dasar hukum masuk pada konsideran
mengingat
 Pengertian-pengertian dimasukan pada
ketentuan umum
 Isi dimasukan pada pasal setelah
ketentuan umum dan sebelum ketentuan
penutup
PERATURAN DESA
NOMOR 03 TAHUN 2014
Tentang
PALOLI NIKU MONE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Kepala Desa Tetaf
Menimbang :
a. bahwa untuk menjamin keamanan hasil pertanian dan peternakan
b. bahwa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
c. bahwa untuk mengatasi perselisihan antar warga
d. bahwa untuk maksud huruf a, b dan huruf c maka perlu ditetapkan
dalam peraturan desa Tetaf

Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
2. Peraturan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Nomor 11 tahun
2012 Tentang Ketahanan pangan dan penyuluhan.......
3. Peraturan Daerah.............................
Atas persetujuan Bersama Badan permusaywaratan Desa
dan kepala Desa Tetaf

MEMUTUSKAN

Menetapkan Peraturan desa tentang Paloli Niku Mone

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan desa ini yang dimaksud dengan :


a. Desa adalah desa tetaf
b. Pemerintah desa adalah Pemerintah desa tetaf
c. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah BPD
tetaf
d. Masyarakat adalah masyarakat desa tetaf
e. Paloli Niku Mone adalah sistim pemeliharaan kebun dan ternak
f. Kiu Muke adalah pemberian sanksi adat yang membuat jera pelaku yang
bermasalah
BAB II
Hak Peternak dan Petani
Pasal 2
1) Setiap orang berhak untuk memelihara ternak dan berkebun
2) Setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari berbagai
persoalan

BAB III
Kewajiban
Pasal 3
1) Setiap peternak wajib membuat kandang
2) Kandang yang dimaksud pada ayat 1 memenuhi standar berupa :
a. Tinggi pagar 2 meter
b. Jaraka pailng 15 cm

3) Setiap peternak wajib menanam pakan ternak


4) Pakan ternak yang dimaksud dalam ayat 1 adalah :
a. Lamtoro 1000 pohon
b. Pisang minimal 50 pohon dan maksimal 500 pohon
BAB IV
LARANGAN
Pasal 5
1)Setiap peternak dilarang memelihara
ternak dengan cara melepas
2)Setiap petani kebun dilarang membuka
lahan kebun diwidaerah ternak
BAB V
SANKSI DAN PENGHARGAAN
Pasal 6
1) Setiap peternak yang memelihara ternak
dengan cara melepas, maka yang
bersangkutan dikenakan Kiu Muke berupa :
a. uang 1 juta,
b. babi 1 ekor dan
c. beras 20 kg.
2) Sanksi tersebut sebagaiman dimaksud dalam
ayat 1 pasal 6 peraturan ini, akan dimasukan ke
kas desa senilai Rp. 500 000, sedangkan sisa nilai
uang Rp. 500 000, babi 1 ekor dan beras akan
dijadikan sebagi kunsumsi penyelesaian masalah
BAB VII
PENUTUP

Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan desa ini, akan diatur
lebih lanjut dalam peraturan Kepala Desa

Peraturan desa ini, mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di desa Tetaf


Pada tanggal 23 Bulan Oktober Tahun 2014
Kepala Desa Tetaf

Lot Tanoen

Dicantumkan dalam lembaran desa………………..


Sekertaris desa Tamakh

..............................................
Pada tahun.........nomor........................

Anda mungkin juga menyukai