KELOMPOK 2 :
1. Dita setyaningsih (1081150
2. Septiyaningsih (1081150
3. Sheina (1081150
4. Diyah apriningsih (108115021)
5. Nuhrowi (108115007)
DEFINISI WAHAM
dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari
1. Waham kebesaran
2. Waham agama
3. Waham curiga
4. Waham somatik
5. Waham nihlistik
ETIOLOGI
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak Menurut
Kusumawati, (2010) yaitu :
1. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan menilai dan menilik
terganggu.
Tanda dan gejala pada klien dengan Waham Adalah : Terbiasa menolak
makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri, Ekspresi wajah sedih dan
ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah tersinggung, isi pembicaraan tidak
sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan, menghindar dari orang lain,
mendominasi pembicaraan, berbicara kasar, menjalankan kegiatan
keagamaan secara berlebihan.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN WAHAM
A. Pengkajian
1. Faktor predisposisi
a. Biologi
Waham dari bagian dari manifestasi psikologi dimana abnormalitas otak yang menyebabkan
respon neurologis yang maladaptif yang barumulai dipahami, ini termasuk hal-hal berikut :
1. Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan otak yang luas dan
dalam perkermbangan skizofrenia. Lesi pada area frontal, temporal dan limbik paling
berhubungan dengan perilaku psikotik.
2. Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia. Hasil penelitian sangat menunjukkan
hal-hal berikut ini :
a. Dopamin neurotransmitter yang berlebihan
b. Ketidakseimbangan antara dopamin dan neurotransmitter lain.
c. Masalah-masalah pada sistem respon dopamin
b. Psikologi
c. Sosial budaya
a. Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang maladaptif termasuk:
1. Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses informasi
b. Stres Lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi dengan stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Pemicu Gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang yang sering menunjukkan episode baru suatu
penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon neurobiologik yang maladaptif berhubungan dengan
kesehatan. Lingkungan, sikap dan perilaku individu (Direja, 2011).
B. Pohon Masalah
C. Diagnosa Keperawatan
SP 1p:
SP 2p :
2. Beri pujian pada penampilan klien yang dimiliki pada masa lalu dan saat ini.
4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai Wahamnya tidak ada
SP 3p:
Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi.
1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari
2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi
3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham.
4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dalam memerlukan waktu dan tenaga.
5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.
SP 4 K:
1. Klien dapat berhubungan dengan realitas
2. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, orang lain, waktu, dan tempat)
3. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok: orientasi realitas.
4. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan oleh Klien.
Sp 5 k:
1. Klien dapat dukungan dari keluarga
2. Diskusikan dengan keluarga tentang
a. Gejala waham
b. Cara merawatnya
c. Lingkungan keluarga
d. Follow up dan obat
3. Anjurkan keluarga melaksanakannya dengan bantuan perawat.
Sp 6 k:
1. Klien dapat menggunakan obat dengan benar
2. Diskusikan denga klien dan keluarga tentang obat, dosis, efek samping dan akibat
penghentian
3. Diskusikan perasaan klien setelah minum obat
4. Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.
Dx 2 : Menarik Diri
Pasien :
Sp 1p :
1. Mengidentifikai penyebab isolasi sosial pasien
2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Melatih pasien berkenalan dengan satu orang
5. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Sp 2p :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Sp 3p :
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
2. Melatih pasien berinteraksi dalam kelompok
3. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga
Sp 1k :
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya
Sp 2k :
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah isolasi sosial langsung
dihadapan pasien.
Sp 3k :
Pasien
Sp 1p :
4. kemampuan klien
Sp 2p :
Sp 1k :
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialam pasien beserta proses
terjadinya.
Sp 2k :
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial
Sp 3k :
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat (discharge planing)