Akan dipelajari :
Apakah data sampel yang diamati memadai untuk dipakai
menyimpulkan “ada hubungan “ antara variabel-variabel yang
diteliti dalam populasinya, sehingga perlu diuji lebih dulu
keberartiannya. Ingin disimpulkan “seberapa besar” derajat
hubungan antar variabel tersebut.
-
NOMINAL ORDINAL INTERVAL/RATIO
NOMINAL ∏ (phi) Theta Eta
C (Cramer)
(Lambda)
Gamma Jaspen (M)
Rank
Spearman (r)
INTERVAL/RATIO
Eta Jaspen (M)
r Pearson
• Koefisien Kontingensi Cramer dan Phi
• Kegunaan : - Mengukur asosiasi antara dua variabel
berskala ukur nominal
• Data disajikan dalam tabel kontingensi b x k (Cramer),
jika 2x2 (Phi)
• Langkah – langkah Analisis :
• Lakukan Uji Hipotesis terlebih dahulu dengan
Ho: Kedua variabel saling bebas ( independen)
H1: Kedua variabel saling berhubungan (dependen)
Distribusi Sampling :
• Jika 2x2 dan N < 20 , maka gunakan uji Eksak Fisher
N ≥ 20 , Gunakan uji Chi-Kuadrat
• Apabila Ho ditolak, maka Hitung Koefisien Phi
ad bc
Phi
b1b2 k1k2
• Jika tabel kontingensinya berkuran bxk, maka
ketika Ho ditolak hitunglah Koefisien Asosiasi
Cramer C :
2
C
N .min b 1 k 1
• Koefisien Korelasi Rank Spearman
Kegunaan : Untuk mengukur derajat keeratan
hubungan antara dua variabel berskala ukur ordinal.
rs
i
x 2
y 2
d 2
, dengan x
2 N 3
N Tx
2
x 2
. y 2 12
N 3 N Ty
y 2
12
T Ties ti ti2 1
• UJI KEBERARTIAN :
H 0 : 0 ( X dengan Y independen)
H1 : 0, atau 0 atau 0
Distribusi Sampling :
ˆ dicari dari TabelQ, jika 4 N 50
Apabila N tidak terpenuhi, maka gunakan pendeka tan
pada distribu si Normal atau Student , dengan :
Z rs N 1
N 2
t rs
1 rs2
• Koefisien Korelasi Tau Kendall
Kegunaanya sama dengan Koefisien Korelasi Rank Spearman.
denganT Ties t t 1
i i
• Uji keberartian :
• Digunakan statistik T untuk mencari p-value dari Tabel R-I
(satu sisi) dan R-II (dua sisi)
• Ketika tidak dapat ditemukan pada Tabel R di atas, maka
gunakan pendekatan pada Distribusi Normal dengan :
3 N N 1
Z
2 2 N 5
Koefisien Korelasi Parsial
H 0 : xy . z 0
H1 : xy . z 0, atau atau
ˆ diperoleh dari Tabel S , jika N 20 atau N 9
Jika N besar maka gunakan pendeka tan pada distribusi Normal dengan
3 xy . z N N 1
Z
2 2 N 5
• UKURAN KEERATAN HUBUNGAN UNTUK VARIABEL DENGAN
SKALA PENGUKURAN YANG BERBEDA
D i
T2
D i f a fb
T2 =perkalian total frekuensikelas variabel nominal
2. Correlation Ratio Eta
Digunakan untuk variabel dengan skala pengukuran Nominal
– interval
YT N i Yi
2 2
1
YT Ni YT
2 2
Uji keberartian
H 0 : 0
H1 : 0
Distribusi Sampling
2 N k
F
1 2
k 1
3. Jaspen’M
Jaspen’s Coefficient of Multiserial Association
Digunakan untuk mengukur asosiasi antara variavel ordinal
dengan variabel interval secara multiserial.
M=
Y O i b -Oa
,dengan:Sy =StandardErrorVariabel Y
Ob -Oa 2
Sy
p
Y
2
Y 2
NT
Sy , Ob dan Oa dicari dari Tabel A15
NT
Uji Keberartian
HO : M 0
M 2 .100%
H1 : M 0
Distribusi Sampling :
O O
2
rM b a
, Gunakan TabelA7, dengan df NT 2
p
Apabila Ho ditolak, maka dapat dihitung koefisien
determinasinya
M 2 .100%