Anda di halaman 1dari 43

UNI INSYIRAH

1102100107
 Nama Penderita : Tn. TB
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tgl lahir : 22-03-1956
 Alamat : Bone
 No. Rekam Medis : 025005
 Tanggal Pemeriksaan : 29/07/ 2014
 Anamnesis : Heteroanamnesis

 Keluhan utama : Perut membesar

 Anamnesis terpimpin
Perut membesar dialami sejak 4 bulan yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya perut tidak terlalu besar, namun
lama kelamaan makin membesar selama 4 bulan ini. Nyeri perut
(-). Selain itu, pasien mengeluh perut terasa kembung, cepat
kenyang. Mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (-). Penurunan
nafsu makan (+) dan penurunan berat badan dalam 4 bulan
terakhir yang tidak diketahui berapa kg.
 Buang air besar belum sejak 4 hari, riwayat buang air
besar warna hitam (-), riwayat BAB dempul (-). Buang
air kecil lancar dan warna seperti teh.
 Demam (-), riwayat demam (+) saat di rawat di Rumah
Sakit Polewali sekitar 4 bulan yang lalu, dan turun
setelah minum obat penurun panas.
 Mata kuning (+) sejak 4 bulan terakhir, batuk (-), sesak
napas (+) dirasakan sejak perut mulai membesar. Sulit
tidur (+) dalam beberapa hari ini.
Riwayat penyakit dahulu :
 Riwayat di rawat di Rumah Sakit Polewali 4 bulan yang lalu dengan
keluhan perut membesar (+) selama 11 hari. Dan riwayat dikeluarkan
cairan dari perut (+) saat itu.
 Riwayat HT (-)

 Riwayat Diabetes melitus di sangkal

 Riwayat penyakit kuning disangkal

 Riwayat penyakit paru (-)

Riwayat pribadi :
 Riwayat transfusi darah (-)
 Riwayat merokok 1 bungkus/hari
 Riwayat minum alkohol (+) sejak umur 20 tahun kurang lebih 2-3
botol/minggu

Riwayat penyakit keluarga :


 Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (-)
 Status Present : SS/GK/CM
BB : 60 kg
BB koreksi : 42 kg
TB : 165 cm
IMT : = 15,4 kg/m2

 Tanda Vital :
T : 120/80 mmHg P : 26x/menit
N : 96 x/menit S : 36,5 0C(Axilla)
 KEPALA
Ekspresi : Biasa
Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Deformitas : Tidak ada
Rambut : Hitam, lurus, alopesia
 MATA
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : Dalam batas normal
Tekanan bola mata : Dalam batas normal
Kelopak mata : Edema palpebral (-)
Konjungtiva : Anemis (+/+)
Sklera : Ikterus (+/+)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, isokor 2,5mm/2,5mm
 TELINGA
Tophi : (-)
Pendengaran : Dalam batas normal
Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)
 HIDUNG
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)

 MULUT
Bibir : Pucat (-), Kering (-)
Gigi geligi : Caries (-)
Gusi : Perdarahan gusi (-)
Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)
Lidah : Kotor (-), tremor (-),hiperemis (-)

 LEHER
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
DVS : R+1 cm H2O
Pembuluh darah : Dalam batas normal
Kaku kuduk : (-)
Tumor : (-)
 THORAKS
Inspeksi
Bentuk : Normochest, simetris kiri dan kanan, spider nevi (+)
Pembuluh darah : Tidak ada kelainan
Buah dada : Ginekomasti kiri dan kanan
Sela iga : Dalam batas normal
Lain-lain : (-)
 PARU
Palpasi : Fremitus raba : Gerakan fremitus suara menurun pada kedua mediobasal paru
Nyeri tekan : Tidak ada
Perkusi :
: Paru kiri : Depan redup setinggi ICS 5,
Belakang redup setinggi ICS 5
Paru kanan : Depan redup setinggi ICS 5,
Belakang redup setinggi ICS 5,
Batas paru-hepar : ICS VI dekstra anterior
Batas paru belakang kanan : setinggi columna vertebra thorakal IX dekstra
Batas paru belakang kiri : setinggi columna vertebra thorakal X sinistra

Auskultasi : Bunyi pernapasan :Vesikuler dan suara napas menurun setinggi


ICS 5 pada paru depan kanan, setinggi ICS 5 pada paru depan kiri, setinggi ICS 5 pada paru
belakang kanan dan setinggi ICS 5 pada paru belakang kiri
Bunyi tambahan : Rh : -/-, wh -/-
 JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kesan normal (batas jantung kanan di
linea parasternalis dextra, batas jantung kiri di linea midclavicularis sinistra ICS
V, batas jantung atas ICS II)
Auskultasi: Bunyi jantung I/II murni regular, bunyi tambahan (-)

 ABDOMEN
Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas, dinding abdomen nampak
distended, venektasi (+), caput medusa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), MT (-)
Hepar / Lien sulit dinilai
Perkusi : Timpani dengan batas redup, undulasi (+)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan menurun.
 ALAT KELAMIN
Tidak dilakukan pemeriksaan
 Alat Kelamin
Tidak dilakukan pemeriksaan

 Anus dan Rektum


Tidak dilakukan pemeriksaan

 Punggung
Palpasi : NT (-), MT (-)
Nyeri ketok : (-)
Auskultasi : BP: Vesikuler, Rh -/- , Wh -/-
Gerakan : Dalam batas normal

 Ekstremitas
 Superior : Akral hangat
 Edema : +/+
 Eritem Palmaris : (+)
 Flapping tremor : (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Jenis Pemerikaan Hasil Nilai Rujukan

DARAH WBC 5,10x103/Ul 4 - 11 x 103/uL


RUTIN RBC 3,16x106/Ul 4,5-5,5 x 106/uL
HGB 10,9 g/dL 13 - 16 g/Dl
HCT 31,6 % 40 – 50 %
MCV 100 fl 80 – 100 pl
MCH 34 pg 27 - 34 pg
MCHC 34,5 g/dl 31 - 36 g/dl
PLT 80x103/Ul 150 - 400 x 103/uL
NEUT 79,0 % 50.0 - 70,0
LYMPH 10,2 % 20,0 – 40,0
MONO 9,4 % 2,00 – 8,00
EOS 1,0 % 1,00 – 3,00
BASO 0,4 % 0,00 – 0,10
ELEKTROLIT Hasil Nilai Rujukan Satuan
Natrium 128 136-145 mmol/L
Kalium 3.7 3.5-5.1 mmol/L
Klorida 101 97-111 mmol/L

IMUNOSEROLOGI Hasil Nilai Rujukan Satuan

HbsAg (Rapid) Positif Negatif

Anti HCV (Rapid) Negatif Negatif

KIMIA DARAH HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN


SGOT 59 <35 U/L
SGPT 32 <45 U/L

Glukosa sewaktu 92 80-180 mg/dl


Ureum 34 0-53 mg/dl
Kreatinin 0.9 0.6-1.3 mg/dl
Albumin 2.1 3.3-5.0 mg/dl
USG Abdomen :
Kesan : * Sesuai gambaran sirosis hepatis
* Splenomegali
* Ascites
Foto thorax : Efusi Pleura Bilateral
 Ensefalopati hepatikum grade I
 Asites grade III
 Sirosis Hepatis Dekompensata e.c.HBV kronik
CTP C
 Efusi Pleura Bilateral
PENATALAKSANAAN AWAL
Terapi
 O2 2-4 lpm
 Diet Hepar II, Diet rendah garam 1 gram/hari
 IVFD Asering 20 tpm
 Spironolactone 100 mg 1-0-0
 Furosemid 40 mg 1-0-0
 Sotatic tab 3x1 (klp)
 Ursodeoxycholic acid 250 mmg 2 x 1
 Timbang BB/hari, target 0,8-1 gram/hari
Rencana pemeriksaan untuk diagnostik :
 Apusan darah tepi
 Analisa dan sitologi cairan pleura dan ascites
 Bilirubin total, bilirubin direk, alkali phosphate, Globulin, Gamma
GT,AFP
 Periksa PT/APTT

Monitoring
 Monitoring tanda-tanda ensefalopati hepatikum

PROGNOSIS
 Ad Functionam : Dubia ad bonam
 Ad Sanationam : Dubia ad bonam
 Ad Vitam : Dubia ad bonam
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/2014 02/07/2014
Perawatan

Tanda- TD :120/80 TD :120/80 TD: 120/70 TD :110/60 TD :110/70


tanda vital N : 96 N :80 N :80 N : 96 N : 80
P :26 P : 24 P : 26 P : 24 P : 24
S : 36,5 S : 36,5 S :36,5 S : 36,5 S : 36,5

KU SS/GK/CM SS/GK/CM SS/GK/CM SS/GK/CM SS/GK/CM

Keluhan Perut membesar (+), Perut Perut Perut Perut


utama mual (+), muntah (-) membesar (+) membesar (+) membesar (+), membesar,
nafsu makan Perut kembung , sesak (+), sesak (+), mata sesak (+). Tidur
menurun (+). Sesak (+),mual (-), mata kuning kuning (+), sulit kadang gelisah.
nafas (+), mata nafsu makan (+), sulit tidur tidur (+), Bengkak kedua
kuning (+), sulit menurun (+), (+), Kaki Bengkak kedua kaki sudah
tidur (+), Kaki sesak (+), mata bengkak (+) kaki sudah berkurang.
bengkak (+) kuning (+), sulit berkurang.
BAB : belum sejak 4 tidur (+), Kaki Urin warna teh
hari bengkak (+) pekat.
BAK : lancar, warna BAB : biasa (+),
seperti teh kuning
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/2014 02/07/2014
Perawat
an
KEPALA Anemis (+) Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-)
Ikterus (+) Ikterus (+) Ikterus (+) Ikterus (+) Ikterus (+)
DVS R-2 cm H20 DVS R-2 cm H20 DVS R-2 cm H20 DVS R-2 cm H20 DVS R-2 cm H20

THORAK Insp: spider nevi Insp: spider nevi Insp: spider nevi Insp: spider Insp: spider
S (+), ginekomasti (+), ginekomasti (+), ginekomasti nevi (+), nevi (+),
ki/ka ki/ka ki/ka ginekomasti ginekomasti
BP : Vesikuler, ki/ka ki/ka
BP : Vesikuler, dan BP : Vesikuler, dan dan meredup di BP : Vesikuler, BP : Vesikuler,
meredup di ICS 5 meredup di ICS 5 ICS 5 pada paru dan meredup di dan meredup di
pada paru kanan pada paru kanan kanan dan ICS 5 ICS 5 pada paru ICS 5 pada paru
dan ICS 5 pada paru dan ICS 5 pada pada paru kiri, kanan dan ICS 5 kanan dan ICS 5
kiri, paru kiri, Rh-/- wh-/- pada paru kiri, pada paru kiri,
Rh-/- wh-/- Rh-/- wh-/- Rh-/- wh-/- Rh-/- wh-/-

ABDOME Insp: cembung, Insp: cembung, Insp: cembung, Insp: cembung, Insp: cembung,
N dinding abdomen dinding abdomen dinding abdomen dinding dinding
distended, distended, distended, abdomen abdomen
venektasi (+), caput venektasi (+), venektasi (+), distended, distended,
medusa (-) caput medusa (-) caput medusa (-) venektasi (+), venektasi (+),
Palpasi : Palpasi : Palpasi : caput medusa (- caput medusa (-
Nyeri tekan (-) MT (- Nyeri tekan (-) MT Nyeri tekan (-) ) Palpasi : )
) (-). MT (-) Nyeri tekan (-) Palpasi :
MT (-) Nyeri tekan (-)
MT (-)
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/2014 02/07/2014
Perawata
n
ABDOMEN Hepar/lien sulit Hepar/lien sulit Hepar/lien sulit Hepar/lien sulit Hepar/lien sulit
dinilai dinilai dinilai dinilai dinilai
Perkusi : timpani Perkusi : timpani Perkusi : Perkusi : Perkusi :
dengan batas dengan batas timpani dengan timpani dengan timpani dengan
redup, ascites (+), redup, ascites (+), batas redup, batas redup, batas redup,
undulasi (+) undulasi (+) ascites (+), ascites (+), ascites (+),
Auskultasi : Auskultasi : undulasi (+) undulasi (+) undulasi (+)
Peristaltik(+)kesan Peristaltik (+) Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
menurun kesan menurun Peristaltik (+) Peristaltik (+) Peristaltik (+)
kesan menurun kesan menurun kesan menurun

EXTREMIT Edema +/+ Edema +/+ Edema +/+ Edema +/+ Edema +/+
AS eritem palmaris eritem palmaris eritem palmaris eritem palmaris eritem palmaris
(+), Flapping (+), Flapping (+), Flapping (+), Flapping (+), Flapping
tremor (+) tremor (+) tremor (+) tremor (+) tremor (+)

DIAGNOSA Koagulopati Koagulopati Koagulopati Koagulopati Koagulopati


hepatikum hepatikum hepatikum hepatikum hepatikum
Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati
hepatikum grade 1 hepatikum grade 1 hepatikum grade 1 hepatikum grade 1 hepatikum grade 1
Asites grade III Asites grade III Asites grade III Asites grade III Asites grade III
Sirosis Hepatis Sirosis Hepatis Sirosis Hepatis Sirosis Hepatis Sirosis Hepatis
Dekompensata e.c. Dekompensata e.c. Dekompensata Dekompensata Dekompensata
HBV Kronik CTP C HBV Kronik CTP C e.c. HBV Kronik e.c. HBV Kronik e.c. HBV Kronik
Efusi Plura Bilateral Efusi Plura Bilateral CTP C CTP C CTP C
Efusi Plura Efusi Plura Efusi Plura
Bilateral Bilateral Bilateral
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/201 02/07/2014
Perawat 4
an
Lab HGB : 10,9 g/dl Hasil lab sama Hasil lab sama Hasil lab HGB : 11,4
PLT : 80 x 103/ul sama PLT : 75
WBC : 5.10 x 103/ul WBC : 5.05 x 103/ul
HCT : 31,6 HCT : 32,2
HbsAg (+) HbsAg (+)
Anti HCV (-) Anti HCV (-)
Ur/cr : 34/0,9 Ur/cr : 37/0,7
Na/K/Cl : 128/3,7/101 Na/K/Cl :
GOT/GPT/GDS : 131/3,6/107
59/32/92 GOT/GPT/GDS :
Albumin 2,1 59/32/92
PT :19,9 INR : 1,84 Albumin 2,6
APTT : 34,1 LDH : 299
Gamma GT : 34,6 u/L PT : 21.5 INR : 2.04
Alkali fosfate 135 u/L APTT : 40.5
Bilirubin direk 1,3
mg/dl
Bilirubin total : 2,5
mg/dl
AFP : 2,2 mg/dl
LDH : 229

- Foto thorax : Efusi Pemeriksaan Analisa cairan


Pleura Bilateral apusan darah pleura :
- USG Abdomen :
tepi : Kesan :
Kesan : * Sesuai
gambaran sirosis hepatis Trombositopenia Transudat
* Splenomegali kausa suspek
* Ascites kausa infeksi
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/2014 02/07/2014
Perawata
n
TERAPI 02 2-4 liter/menit 02 2-4 02 2-4 02 2-4 02 2-4
Diet hepar II, liter/menit liter/menit liter/menit liter/menit
Diet rendah garam Diet hepar II, Diet hepar II, Diet hepar II, Diet hepar II,
Connecta Diet rendah garam Diet rendah Diet rendah Diet rendah
Spironolacton 100 Connecta garam garam garam
mg 1-0-0 Spironolacton Connecta Connecta Connecta
Furosemid 40 mg 100 mg 1-0-0 Spironolacton Spironolacton Spironolacton
1-0-0 Furosemid 40 mg 100 mg 1-0-0 100 mg 1-0-0 100 mg 1-0-0
Laktulosa syr 3 x 1-0-0 Furosemid 40 Furosemid 40 Furosemid 40
1 cth Laktulosa syr 3 mg 1-0-0 mg 1-0-0 mg 1-0-0
Hepatosol LOLA x 1 cth Laktulosa syr Laktulosa syr Laktulosa syr
3-4 gls/hari Hepatosol LOLA 3 x 1 cth 3 x 1 cth 3 x 1 cth
Sotatic tab 3x1 3-4 gls/hari Hepatosol Hepatosol Hepatosol
(klp) Sotatic tab 3x1 LOLA 3-4 LOLA 3-4 LOLA 3-4
Ursodeoxycholic (klp) gls/hari gls/hari gls/hari
acid 250 mmg 2 x 1 Ursodeoxycholic Sotatic tab Sotatic tab Sotatic tab
acid 250 mmg 2 x 3x1 (klp) 3x1 (klp) 3x1 (klp)
1 Ursodeoxycho Ursodeoxycho Ursodeoxycho
lic acid 250 lic acid 250 lic acid 250
mmg 2 x 1 mmg 2 x 1 mmg 2 x 1

Usul terapi : Usul terapi : Usul terapi : Usul terapi :


- Albumin 20% 1 - Albumin 20% 1 - Albumin 20% 1 - Albumin 20% 1
botol/hari botol/hari botol/hari botol/hari
- LVP - LVP - LVP - LVP
Hari 29/07/2014 30/07/2014 31/07/2014 01/07/2014 02/07/2014
Peraw
atan
Rencana : Diagnostik : Diagnostik : Diagnostik : Diagnostik :
Pemeriksaan untuk Apusan darah Analisis cairan Analisa dan Analisa dan
diagnostik : tepi pleura sitologi cairan sitologi cairan
Apusan darah tepi Analisa dan Analisa dan ascites (belum ascites (belum
Analisa dan sitologi sitologi cairan sitologi cairan dilakukan dilakukan
cairan pleura dan pleura (belum ascites (belum pemeriksaan) pemeriksaan)
ascites. dilakukan dilakukan
Bilirubin total, pemeriksaan) pemeriksaan) Monitoring : Monitoring :
bilirubin direk, alkali Analisa dan Monitoring Kontrol darah
phosphate, Gamma GT, sitologi cairan Monitoring : tanda-tanda rutin,
Globulin, AFP,LDH ascites (belum Monitoring Ensefalopati ureum/kreatini
Periksa PT/APTT dilakukan tanda-tanda hepatikum n, elektrolit,
pemeriksaan) Ensefalopati Timbang albumin
Monitoring : hepatikum BB/hari, target Kontrol
-Monitoring darah rutin,
Timbang 0,8-1 PT/APTT/INR
elektrolit,ureum/kreatinin,
albumin, PT/APTT Monitoring : BB/hari, target gram/hari. Monitoring
Monitoring tanda-tanda Monitoring 0,8-1 tanda-tanda
ensefalopati hepatikum tanda-tanda gram/hari. Ensefalopati
Timbang BB/hari, target ensefalopati hepatikum
0,8-1 gram/hari hepatikum Timbang
Timbang BB/hari, target
Konsul GEH
BB/hari, target 0,8-1
0,8-1 gram/hari. gram/hari.
Seorang laki-laki masuk rumah sakit dengan keluhan perut
membesar dialami sejak 4 bulan yang lalu sebelum masuk rumah
sakit, perut terasa kembung (+), cepat kenyang (+). Mual (+). Pasien
juga mengeluh terjadi penurunan nafsu makan dan penurunan berat
badan dalam 4 bulan terakhir yang tidak diketahui berapa kg. Buang
air besar belum sejak 4 hari. Buang air kecil lancar dan warna seperti
teh.
Riwayat demam (+) saat di rawat di Rumah Sakit Polewali
sekitar 4 bulan yang lalu, dan turun setelah minum obat penurun
panas.
Mata kuning (+) sejak 4 bulan terakhir, sesak napas (+)
dirasakan sejak perut mulai membesar, dan sulit tidur (+)
Riwayat di rawat di Rumah Sakit Polewali 4 bulan yang lalu
dengan keluhan perut membesar (+) selama 11 hari dan riwayat
dikeluarkan cairan dari perut (+). Riwayat Diabetes melitus di
sangkal. Riwayat penyakit kuning disangkal. Riwayat merokok 1
bungkus/hari. Riwayat minum alkohol (+) sejak umur 20 tahun
kurang lebih 2-3 botol/minggu.
Dari pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah
120/80, nadi 96 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu
36,5oC. Konjungtiva anemis (+), sklera ikterus (+),
DVS R+1 cmH2O. Pada inspeksi thorak didapatkan
spider nevi (+), dan ginekomasti pada kedua buah dada.
Auskultasi pada paru didapatkan bunyi vesikuler, dan
meredup di ICS 5 pada paru kanan dan ICS 5 pada paru
kiri. Abdomen pada inspeksi ditemukan bentuknya yang
cembung ikut gerak nafas dan dinding abdomen
nampak distended, venektasi (+), hepar dan lien sulit
dinilai, perkusi timpani dengan batas redup, ditemukan
ascites (+) undulasi (+), auskultasi ditemukan peristaltik
(+) kesan menurun. Pada extremitas, edema pada kedua
kaki (+), eritem palmaris (+), flapping tremor (+).
 Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan hasil
yakni sesuai gambaran sirosis hepatis, Splenomegali,
dan Ascites. Sedangkan pada hasil foto thoraks
didapatkan efusi pleura bilateral.
 Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, maka pasien ini didiagnosis
sebagai Koagulopati hepatikum, Ensefalopati
Hepatikum grade 1, Asites grade III, Sirosis Hepatis
Dekompensata e.c. HBV Kronik CTP C, dan Efusi
Plura Bilateral.
 Dari anamnesis didapatkan keluhan utama pasien
adalah perut membesar sejak 4 bulan yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. Perut terasa
kembung (+) cepat kenyang (+). Mual (+),
penurunan nafsu makan dan penurunan berat
badan dalam 4 bulan terakhir yang tidak
diketahui berapa kg. BAB belum sejak 4 hari.
Buang air kecil lancar dan warna seperti teh.
 Riwayat demam (+)
 Mata kuning (+) sejak 4 bulan terakhir, sesak
napas (+), sulit tidur (+)
 Riwayat di rawat di Rumah Sakit Polewali (+)
selama 11 hari, riwayat dikeluarkan cairan dari
perut (+).
 Riwayat penyakit kuning disangkal. Riwayat
merokok 1 bungkus/hari. Riwayat minum alkohol
(+) sejak umur 20 tahun kurang lebih 2-3
botol/minggu.
 Dari pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah
120/80, nadi 96 x/menit, pernapasan 20 x/menit,
suhu 36,5oC. Konjungtiva anemis (+), sklera
ikterus (+), DVS R+1 cmH2O. Pada inspeksi thorak
spider nevi (+), dan ginekomasti pada kedua buah
dada.
 Abdomen pada inspeksi ditemukan bentuknya
yang cembung ikut gerak nafas dan dinding
abdomen nampak distended, venektasi (+), hepar
dan lien sulit dinilai, perkusi timpani dengan
batas redup, ditemukan ascites (+) undulasi (+),
auskultasi ditemukan peristaltik (+) kesan
menurun. Pada extremitas, edema pada kedua
kaki (+), eritem palmaris (+), flapping tremor (+).

 Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan RBC :


3,16x106/u/l, HGB : 10,9 g/dl, PLT : 80x103u/L.
Natrium 121 mmol/L, albumin 2,3 gr/dl, PT 20,8
INR 1,95, APTT 34.1 HbsAg (+), SGOT 59 U/l,
Biliribun direk 1,3 mg/dl, bilirubin total 2,5
mg/dl, alkali phosphate 135 U/L.
 Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan
sesuai gambaran sirosis hepatis, Splenomegali,
dan Ascites. Sedangkan pada hasil foto thoraks
didapatkan efusi pleura bilateral.

 Darihasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosa sebagai Sirosis
Hepatis Dekompensata. Dimana sirosis hati
dekompensata pada pasien ini sudah disertai
dengan komplikasi.
Pada kasus ini pengobatan yang diberikan lebih
mengarah pada pengobatan simptomatis. Terapi yang
diberikan pada sirosis hati dekompensata yang disertai
dengan asites yaitu dimulai dengan diet rendah garam,
diet rendah garam dikombinasi dengan obat-obatan
diuretik.
Awalnya dengan pemberian spironolakton dengan
dosis 100-200mg sekali perhari. Respon diuretik dapat
dimonitor dengan penurunan berat badan 0,5kg/hari
tanpa edema kaki atau 1kg/hari dengan edema kaki.
Apabila pemberian spironolakton tidak adekuat
dapat diberikan kombinasi berupa furosemid dengan
dosis 20-40mg/hari. Pada pasien ini diberi spironolakton
100 mg dan furosemid 20 mg.
Pada pasien ini diberi vitamin K 1 amp/24 jam/im
akibat pada hasil lab terjadi pemanjangan pada PT/APTT.
 Padapasisen ini juga diberi Hepatososl LOLA 3-4
gelas/hari akibat sudah terjadi komplikasi yaitu
ensefalopati hepatikum, terjadinya ensefalopati
hepatikum dapat dilihat dari adanya gejala yakni
susah tidur yang dialami oleh pasien. Pada
pasien ini juga di beri laktuloasa syr akibat
pasien belum BAB sejak 4 hari.
PEMBAHASAN

Sirosis adalah suatu keadaan patologis


yang menggambarkan stadium akhir
fibrosis hepatik yang berlangsung progresif
yang ditandai dengan distorsi dari
arsitektur hepar dan pembentukan nodulus
regeneratif.
1. Infeksi
2. Alkohol
3. Penyakit metabolik dan keturunan
4. Biliaris
5. Terkait toksin dan obat-obatan
6. Penyebab lain atau tidak terbukti (sarkoidosis
dll)
Fibrosis merangsang pembentukan
kolagen hati mengecil  berbenjol-benjol
(nodular) menjadi keras  Terbentuk sirosis

Penelitian terakhir
Fibrosis fungsi sel stellata berubah
(perubahan proses keseimbangan)  sel
stellata membentuk kolagen Fibrosis
 Sering tanpa gejala
 Gejala awal (kompensata) : perasaan mudah
lelah dan lemas, selera makan berkurang,
perasaan perut kembung, mual, berat badan
menurun, pada laki-laki testis mengecil, buah
dada membesar, impotensi.
 Bila berlanjut (dekompensata) : gangguan tidur,
demam tidak terlalu tinggi,hilangnya rambut
badan
 Gangguan pembekuan darah, perdarahan gusi,
epistaksis, gangguan siklus haid, ikterus dengan
air kemih berwarna seperti teh pekat,
hematemesis, melena, serta perubahan mental,
meliputi mudah lupa, sukar konsentrasi,
bingung, agitasi, sampai koma.
1. Spider nevi
2. Eritema palmaris
3. Perubahan kuku-kuku Murchche
4. Ginekomasti
5. Atrofi testis impotensi dan infertil
6. Splenomegali
7. Ascites
8. Ikterus
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisis
3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
 SGOT/SGPT meningkat tak terlalu tinggi
 Alkali fosfatase meningkat kurang dari 2-3 kali
diatas normal
 Gamma-glutamil transpeptidase (GGT) meningkat
 Bilirubin meningkat
 Konsentrasi albumin menurun, globulin cenderung
meningkat
 Waktu protrombin akan memanjang
 Konsentrasi Na akan menurun
 Dapat anemia, trombositopenia,leukopenia
USG Abdomen, CT Scan Abdomen
Ascites :
 Tirah baring
 Diet rendah garam
Dikombinasi dengan obat-obat diuretik. Spironolakton 100-
200 mg sekali sehari.
Jika tidak adekuat : dikombinasi dgn furosemid 20-40
mg/hari.
 Parasintesis dilakukan bila ascites sangat besar.
Ensefalopati hepatikum :
 Laktulosa membantu pasien untuk mengeluarkan amonia
Varises esofagus :
 Sebelum berdarah dan sesudah berdarah bisa diberikan obat
penyekat beta (propanolol).Jika perdarahan akut diberi
preparat somatostatin atau oktreotid, diteruskan dengan
ligasi endoskopi.
Peritonitis bacterial spontan(SBP) :
 diberikan antibiotika seperti sefotaksim
intravena, amoksisilin, atau aminoglikosida.
Sindrom hepatorenal :
 Mengatasi perubahan sirkulasi darah di hati,
mengatur keseimbangan garam dan air.
Transplantasi hati :
 Terapi definitif pada sirosis dekompensata.
1. Peritonitis Bakterial Spontan
2. Sindrom Hepatorenal
3. Varises Esofagus
4. Enselopati Hepatikum
5. Sindrom Hepatopulmonal
Skor
Parameter pasien
1 2 3
Mudah dikontrol
Ascites tidak ada (minimal) Sukar 3
PSE/Ensefalopati tidak ada Minimal( derajat I-II) Berat/koma(derajat III-IV) 2
Bilirubin total (mg/dl) <2,0 2-3 >3,0 2
Albumin (g/dl) >3,5 2,8-3,5 <2,8 3
1
PT INR <1.7 1.7-2.3 >2.3

Kategori Skor 1 tahun 2 tahun

A 5-6 100% 85%

B 7-9 81% 57%

C 10-15 45% 35%


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai