Padatan Anor
Padatan Anor
KRISTAL:
Partikel zat padat terikat kuat sehingga saling bersentuhan.
Bila partikel itu tersusun teratur maka zat padat yang
terbentuk disebut kristal, misalnya gula,NaCl.
Amorf:
Bila susunan partikel tidak teratur, misalnya karet dan plastik
1. Reaksi kimia
AgNO3(aq) + NaCl (aq) AgCl(s)+NaNO3 (aq)
2. Penjenuhan
Pembuatan garam dari air laut
3. Pembekuan
air menjadi es
Dinyatakan
y
dengan (hkl) c a
hkl merupakan x b Bid. (110) ekivalen
bilangan bulat
z Bid (111) mengacu
titik asal O
c y
a
x b Bid. (111) ekivalen
Menentukan Indeks Miller
Bidang Kristal
z z’
Prosedur menentukan
bidang kristal
x y
z
Perpotongan ~a
c
-b c/2
a y
Perpotongan (dlm a, b
dan c) b
~ -1 x x’ bid.(012)
½
Resiprokal 0 -1
2
Penentuan (012)
14 kisi kristal
Tujuh Sistem Kristal
1. Kubus a= b = c a = b = = 90
2. Tetragonal a= b c a = b = = 90
3. Ortorombik a b c a = b = = 90
4. Monoklin a b c a = b = = 90
5. Triklin a b c a b 90
6. Rombohedral A= b= c a = b = 90
7. Heksagonal A= b c a = b = 90, = 120
Jenis Kristal
Kristal Ion
Kristal ion merupakan kristal yang terbentuk melalui
interaksi elektrostatik antara ion- ion penyusunnya dalam hal
ini adalaah ion negatif dan positif.
Cacat kristal non stoikiometri dibagi menjadi dua yaitu metal excess dan
metal deficiency .
Metal excess dibagi menjadi dua yaitu F-Centres dan Intertitial ion dan
elektron.
Cacat F- Centres
Tipe cacat ini dapat terjadi apabila ion positif tidak berada pada
posisinya, meninggalkan Hole yang diisi oleh elektron sehingga terjadi
kesetimbangan elektrik. Cacat ini diharapkan dapat membentuk cacat
Schottky. Biasanya terjadi pada kristal NaCl, KCl dan LiCl.
Kisi kristal yang mempunyai kekosongan pada posisi anion,
kekosongan tersebut akan diisi oleh elektron, posisi anion yang diisi oleh
elektron disebut F-centres (F adalah Farbe yang berarti warna). Padatan
kristal yang mengandung F-centres bersifat paramagnetik karena elektron
yang mengisi kekosongan tidak berpasangan. Padatan F-centres apabila
diradiasi dengan cahaya maka akan bersifat sebagai photokonduktor,
padatan ini menyerap sinar/ panas sehingga elektron mengalami promosi
pada pita konduksi sehingga padatan ini bersifat sebagai semikonduktor
tipe-n.
Cacat Kristal Interstitial Ion dan Elektron
Pada atom silicon ( 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 ; 3s2 3p2 = pits
valensi) , selanjutnya dapat berkombinasi dengan 3d 4s 4p
dsb. Jika pada atom silicon diberikan suhu tinggi beberapa
electron akan teriksitasi secara termal dari pita valensi ke
pita terendah yang kosong di atasnya membentuk pita
konduksi. Jumlah yang terksitasi ditentukan dengan
distribusi Boltzman sebagai fungsi suhu dan pita gap, ΔE.
Setiap electron yang yang tereksitasi ke antibonding pita
konduksi, membentuk hole atau lubang. Eketron pada
kedua pita valensi dan konduksi akan bebas berpindaah,
tetapi jumlah electron (pita konduksi) dan hole (pada pita
valensi) dibatasi, hanya bergeser bergeser pada yang tidak
terisi dari kiri ke kanan dan konduktivitas yang terjadi tidak
setinggi logam. Fenomena ini dikenal dengan
semikonduktor.
Semikonduktor Tidak Murni Berdasarkan Pita
Terlarang (Bandgap)
Semikonduktor tipe-n
Misalnya pada silikon (3s2 3p2) dimasuki arsenik (4s2 4p3),
jika sebuah atom arsenik mengganti satu atom Si pada kristal
silicon 4 elektronnya ikut dalam ikatan kovvaalen dengan
tetangga dekatnya electron yang kelima perlu energi kecil ( ~ 0,05
eV) untuk terlepas dan bergerak ke seluruh bagian kristal.
Kehadiran arsenik sebagai ketidakmurnian menyediakan energi
sedikit di bawah pitaa yang harus diisi eketron supaya proses
kondduksi terjadi. Tingkat seperti ini disebut tingkat donor dan
zatnya disebut semikonduktor tipe-n, karena arus listrik di
dalamnya dibawa oleh muatan negatif. Kehadiran tingkat donor di
bawah pita konduksi meningkatkan energi fermi di atas tengah-
tengah pita terlarang antara pita valensi dan pita konduksi.
Semikonduktor tipe-p