Anda di halaman 1dari 49

PADATAN

Macam Padatan, sifat dan


kegunaannya
MACAM PADATAN

KRISTAL:
Partikel zat padat terikat kuat sehingga saling bersentuhan.
Bila partikel itu tersusun teratur maka zat padat yang
terbentuk disebut kristal, misalnya gula,NaCl.

Amorf:
Bila susunan partikel tidak teratur, misalnya karet dan plastik

Padatan kristal mempunyai titik lebur yang tajam (rentangan


suhunya kecil), sedangkan zat padat amorf akan melunak
kemudian melebur dalam rentang suhu yang besar. Zat padat
amorf sulit dipelajari karena tidak teratur, sedangkan padatan
kristal lebih mudah untuk dipelajari karena keteraturan
permukaan dan strukturnya dapat menggambarkan pola
susunan atom, molekul atau ion dan ukuran atom serta ion
penyusunnya
Spektrogram XRD: cangkang kepiting, Kitin, Kitosan
Cara terbentuknya kristal

1. Reaksi kimia
AgNO3(aq) + NaCl (aq) AgCl(s)+NaNO3 (aq)

2. Penjenuhan
Pembuatan garam dari air laut
3. Pembekuan
air menjadi es

Bagaimana pertumbuhan kristal ?


Berdasarkan bentuknya :
 Dua zat yang mempunyai struktur kristal
yang sama disebut isomorfik (sama
bentuk) contohnya NaF dan MgO, K2SO4
dan K2SeO4.
 Suatu zat yang mempunyai dua struktur
kristal atau lebih disebut polimorfik (banyak
bentuk), misalnya karbon mempunyai
struktur grafit dan karbon, belerang
mempunyai struktur rombohedral dan
monoklin.
Kisi dan Struktur Kristal

1. Kristal padat mempunyai kisi ruang yaitu susunan titik-titik


khayalan dalam tiga dimensi yang berulang secara teratur.
2. Tiap titik melambangkan letak satu partikel .
3. Partikel-pertikel itu akan tersusun secara teratur membentuk
struktur dari kristal.
4. Stuktur kristal biasanya digambarkan dengan unit terkecilnya
yang disebut sel satuan.
5. Untuk menggambarkan letak titik sel satuan dapat dibuat
sumbu x,y dan z yang disebut sumbu kristalografi.
6. Sumbu tersebut tidak selalu saling tegak lurus, tetapi dapat
membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 90o .
Bagaimana gambarnya ?
Struktur dan Cacat Kristal
Material Teknik
Pendahuluan
z
 Kristal adalah
susunan atom-atom
secara teratur dan
kontinu pada arah
tiga dimensi c b a y
d
 Satuan sel adalah a
susunan terkecil
dari kristal b
x
 Parameter kisi
struktur kristal
 Panjang sisi a, b, c
 Sudut antara sumbu
a, b, d
Sistem Kristal
Parameter kisi diklasifikasikan dalam
tujuh sistem kristal dan empat belas kisi
kristal
 Arah kristal
dinyatakan z
sebagai vektor
dalam [uvw]
[111]
 uvw merupakan c y
bilangan bulat [100] a
 Himpunan arah [110]
<111> terdiri x b
dari [111],
[111], [111],
[111], [111],
[111], [111],
Menentukan Indeks Miller Arah
Kristal
z
 Prosedur menentukan
arah kristal
x y z
Proyeksi a/2
Proyeksi pd sb y: b
b 0 Proyeksi pd
c sb x: a/2
Proyeksi (dlm a, b, c) a y
½ 1 0
Reduksi 1 2 b
0 x
Penentuan [120]
Bidang Kristal z Bid (110) mengacu
titik asal O

 Dinyatakan
y
dengan (hkl) c a
 hkl merupakan x b Bid. (110) ekivalen
bilangan bulat
z Bid (111) mengacu
titik asal O

c y
a
x b Bid. (111) ekivalen
Menentukan Indeks Miller
Bidang Kristal
z z’
 Prosedur menentukan
bidang kristal
x y
z
Perpotongan ~a
c
-b c/2
a y
Perpotongan (dlm a, b
dan c) b
~ -1 x x’ bid.(012)
½
Resiprokal 0 -1
2
Penentuan (012)
14 kisi kristal
Tujuh Sistem Kristal

No Sistem Panjang Sisi Sudut


.

1. Kubus a= b = c a = b =  = 90
2. Tetragonal a= b  c a = b =  = 90
3. Ortorombik a b  c a = b =  = 90
4. Monoklin a b  c a = b =  = 90
5. Triklin a b c a  b    90
6. Rombohedral A= b= c a = b =   90
7. Heksagonal A= b c a = b = 90,  = 120
Jenis Kristal

Kristal Ion
 Kristal ion merupakan kristal yang terbentuk melalui
interaksi elektrostatik antara ion- ion penyusunnya dalam hal
ini adalaah ion negatif dan positif.

 Bentuk kristal ion sangat dipengaruhi oleh perbandingan jari-


jari ion positif dan ion negatif.
Dalam kristal ion, satu ion positif akan dikelilingi oleh
beberapa ion negatif dan sebaliknya. Jumlah ion tetangga
yang dimiliki oleh sebuah ion disebut bilangan koordinasi (BK).
Nilai BK tergantung pada perbandingan jari-jari ion, nilai BK
akan menentukan struktur dari kristal yang terbentuk.
3.Apabila kristal telah terbentuk, ion penyusunnya akan tersusun
sedemikian rupa sehingga tarikan antara ion positif dan negatif
maksimum sedangkan tolak-menolak ion yang sejenis
minimum.

4.Karena gaya elektrostatik yang terbentuk sangat kuat, kristal ion


memiliki energi kisi yang relatif besar, sehingga kristal yang
terbentuk keras, titik lelehnya relatif tinggi dan sangat getas (
mudah patah). Bila terkena pukulan keras cenderung
berantakan, sebab bidang kristal akan bergeser , bergerak dari
keadaan tarik-menarik menjadi tolak menolak. Pada keadaan
padat, merupakan konduktor yang buruk karena ion terpadu
kompak pada kisinya, tetapi bila melelh atau melarut ion-
ionnya akan bebas bergerak sehingga senyawa ion ini akan
berfungsi sebagai konduktor yang baik.
Kristal Logam

 Kristal ini terbentuk melalui tarikan elektrostatik


antara kisi dan ion posisit dengan lautan elektron.
 Kristal logam kaya akan elektron dan ion positif
yang terletak paada titik-titik kisinya.
 Kristal logam hanya tersusun oleh satu jenis
logam, karena jari-jarinya sama maka struktur
yang mungkin adalah heksagonal dan kubus.
 Pada kristal logam elektron dapat bergerak bebas,
sehingga dapat berfungsi sebagai konduktor
listrik dan panas yang baik. Titik leleh dan
kekerasannya sangat beragam.
Kristal Kovalen

 Kristal kovalen adalah kristal yang terbentuk dari atom yang


berikatan kovalen.
Contohnya karbon (intan dan grafit). Satu atom karbon berikatan
dengan empat atom karbon lainnya.
Pada intan keempat ikatan membentuk tetrahedron sehingga
molekul dapat berkembang ke segala arah menjadi molekul
raksasa. Akibatnya intan sangat keras.

 Pada Grafit, atom karbon juga membentuk ikatan dengan empat


atom karbon lainnya, tetapi tidak berbentuk tetrahedron. Tiga
ikatan kovalen berada dalam satu bidang, sedangkan elektron
valensi yang keempat membentuk ikatan kovalen sesaat dengan
karbon lapisan atas dan bawah secara bergantian. Ikatan yang
terbentuk dalam satu bidang sangat kuat, tetapi antar bidang
sangat lemah, hal tersebut mengakibatkan grafit dapat digeser.
Pensil merupakan grafit, bila digoreskan pada kertas akan
berbekas karena ada lapisan yang tertinggal.
Kristal Molekul
 Kristal yang terbentuk dari partikel melalui gaya van der Waals,
disebut kristal molekul.

 Pada kristal ini, sebagai partikel terkecilnya adalah molekul kovalen


sederhana atau atom.

 Gaya tarik antar partikel lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen


yang ada dalam molekul partikel. Karena gaya tarik antar partikel
pada kristal molekul lemah maka kristal molekul cenderung memiliki
energi kisi yang kecil dan mudah sekali berubah bentuk, bentuknya
lunak atau lembek. Energi panas yang diperlukan untuk memutus
ikatan antar partikelnya kecil, maka kristal molekul mempunyai titik
leleh yang rendah.Kristal molekul merupakan konduktor yang buruk,
sebab semua elektronnya terikat pada molekul kovalen sehingga tidak
bebas bergerak dalam sistem kristalnya.
Penentuan Jumlah dan Volume Partikel

Jumlah partikel dalam sel satuan dapat


dihitung dengan cara terlebih dahulu harus
dapat membayangkan seolah-olah atom
dibelah menjadi beberapa bagian, karena
partikel itu milik beberapa sel satuan.
Berikut ini akan dicontohkan cara
menghitung jumlah partikel dalam kristal
kubus sederhana, berpusat badan dan
berpusat muka.
Kubus sederhana
 pada sistem kubus ini ada satu partikel di setiap
sudut, sedangkan sudut tersebut milik delapan kubus
lainnya ( 4 di atas dan 4 di bawah). Sehingga partikel
tiap sudut harus dibagi menjadi 8. Jumlah sudut juga
8 sehingga jumlah partikel tiap sel satuan = 8 x 1/8
partikel = 1 partikel.
 Pada kristal logam (jari-jari pertikelnya sama) yang
berstruktur kubus sederhana dengan panjang sisi
kubus sebesar a maka jari-jari atom (r) = 1/2a
 Volume kubus = a3
 Volume atom = 4π r3 = 4π ( 1/2 a) 3
 3 3
= 0,524 a3
Kubus berpusat badan
Pada sistem ini partikel di tiap sudut dibagi 8 dan terdapat
satu partikel yang berada di pusat yang tidak terbagi ,
sehingga jumlah partikel tiap sel satuan adalah :
 8 sudut x 1/8 partikel = 1 partikel
 1 partikel di pusat = 1 partikel
 2 partikel
 Jika panjang sisi kubus adalah a, maka jari-jari partikel :

 r = 1/2a √3 Volume kubus = a3

Volume partikel = 2 x 4π r3 = 8π ( 1/4 a√3) 3


3 3
= 0,680 a3
Kubus berpusat muka
 Kubus berpusat muka, contohnya NaCl. Partikel yang berada di sudut
(Cl-) terbagi delapan, yang berada di rusuk (Na) terbagi empat dan yang
berada di muka (Cl-) terbagi dua, sedangkan yang berada di pusat (Na+)
tidak terbagi, sehingga jumlah partikelnya adalah :
 Jumlah Cl- 8 sudut x 1/8 Cl- = 1 Cl-
6 muka x 1/2 Cl- = 3 Cl-
 4 Cl-

 Jumlah Na+ : 12 sisi x 1/4 Na+ = 3 Na+


1 Na+ di pusat = 1 Na+
4 Na+

 Jumlah partikel tiap sel satuan = 8 partikel

Jika panjang sisi = a; dan jari-jari atom = r maka:


r = 1/4a √2
Volume partikel = 8 x 4π r3 = 32π ( 1/4 a√2) 3 = 0,741 a3
3 3
Penggolongan Struktur Padatan ionik

 Penggolongan struktur padatan ionik dikelompokkan menjadi 2 yaitu tipe


AX; dan AX2;
 Tipe AX ( ZnS , NaCl dan CsCl)

 Struktur seng Sulfida ( ZnS)


Pada struktur seng sulfida tiap ion Zn2+ dikelilingi oleh 4 ion S2- dan setiap
ion S2- dikelilingi oleh 4 ion Zn2+ sehingga bilangna koordinasi (BK) kedua
ion tersebut adalah 4 dan disebut sebagai 4: 4. Perbandungan r+/r-
sebesar 0,4 dan kristal ionik ini mempunyai struktur tetrahedral.

 Struktur Natrium Klorida (NaCl)


Kristal natrium klorida mempunyai struktur octahedral dengan harga
perbandingan jari-jarinya 0,52 . Pada kristal ini tiap ion Na+ dikelilingi oleh
6 ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ sehingga bilangan
koordinasi kedua ion 6 dan dikatakan sebagai 6:6.

 Struktur Caesium Klorida (CsCl)


Pada struktur caesium klorida setiap ion Cs+ dikelilingi oleh 8 ion Cl- dan
setiap ion Cl- dikelilingi oleh 8 ion Cs+ sehingga bilangan koordinasi (BK)
kedua ion tersebut adalah 8 dan disebut sebagai 8: 8. Perbandungan r+/r-
sebesar 0,93 dan kristal ionik ini mempunyai struktur kubus berpusat
badan.
TIPE AX2 ( CaF2, TiO2 dan SiO2)
 TIPE AX2 ( CaF2, TiO2 dan SiO2)
 Dua struktur yang paling umum yaitu CaF2 dan rutil (TiO2) ,
sedangkan yang lain yaitu SiO2 biasa disebut β- cristobalite.
 Struktur Calsium florida
 Pada struktur Calsium florida setiap ion Ca2+ dikelilingi oleh 8 ion
F- dan setiap ion F- dikelilingi oleh 4 ion Ca2+ sehingga bilangan
koordinasi (BK) kedua ion tersebut adalah 8 dan 4 disebut sebagai
8: 4. Perbandungan r+/r- sebesar 0,73 dan kristal ionik ini
mempunyai struktur kubus berpusat badan.
 Struktur Rutil
 TiO2 eksis berada dalam 3 bentuk yaitu anatase, brookit dan
rutil . Struktur rutil ditemukan pada beberapa kristal ionik. Pada
struktur TiO2 setiap ion Ti4+ dikelilingi oleh 6 ion O2- dan setiap ion
O2- dikelilingi oleh 3 ion Ti4+ sehingga bilangan koordinasi (BK)
kedua ion tersebut adalah 6 dan 3 disebut sebagai 6: 3.
Perbandungan r+/r- sebesar 0,4 dan 0,73 .
Struktur Kristal Tipe AX
Cth.; NaCl, CsCl, ZnS dan intan
 Struktur NaCl (Garam)
 Bentuk kubik berpusat
muka (FCC)
 1 atom kation Na+
dikelilingi 6 atom anion Cl-
(BK 6)
 Posisi atom kation Na+:
½½½, 00½, 0½0, ½00
 Posisi atom anion Cl-:
000, ½½0, ½0½, 0½½
 Cth seperti kristal garam:
MgO, MnS, LiF dan FeO.
 Perbadingan jari-jari atom
kation dan anion =
0,102/0,181 = 0,56
Struktur kristal tipe AX
 Struktur CsCl
 Bentuk kubik
sederhana (simple
cubic)
 1 atom kation Cs+
dikelilingi 8 atom anion
Cl- (BK 8)
 Posisi atom kation Na+:
½½
 Posisi atom anion Cl-
:000
 Perbandingan jari-jari
aton kation dan anion
= 0,170/0,181 = 0,94.
Struktur kristal tipe AX
 Struktur ZnS
 Bentuk Sphalerite
 1 atom kation Zn+
dikelilingi 4 atom anion
S- (BK 4)
 Posisi atom kation Zn+:
¾¾¾, ¼¼¾, ¼¾¼,
¾¼¼
 Posisi atom anion S-:
000, ½½0, ½0½, 0½½
 Cth seperti kristal ZnS:
ZnTe, BeO dan SiO.
 Perbandingan jari-jari
atom kation dan anion =
0,060/0,174 = 0,344
Struktur kristal AX
 Struktur intan
 Bentuk sama seperti
ZnS, tetapi seluruh
atomnya diisi atom
C.
 Ikatan atomnya
ikatan atom kovalen

Struktur kristal intan


Struktur kristal AmXp
 Al2O3 (korundum)
 Bentuk heksagonal
tumpukan padat

Struktur kristal Al2O3


Struktur kristal AmBnXp
 BaTiO3
 Bentuk kristal
perouskite
 Atom kation: Ba2+
dan Ti4+
 Atom anion: O2-

Struktur kristal perouskite


CACAT KRISTAL ( CRYSTAL DEFECT)

Suatu kristal dikatakan sempurna apabila interaksi antara kation- anion


maksimal dan tolakan kation-kation dan anion-anion miminal. Apabila
hal tersebut tidak terpenuhi maka suatu kristal dikatakan mengalami
cacat atau defect. Beberapa factor penyabab terjadinya cacat kristal
salah satunya adalah suhu. Cacat kristal yang disebabkan oleh factor
suhu disebut sebagai Thermodynamics Defect . Pada suhu 0 0K partikel
–pertikel penyusun kristal mempunyai kecenderungan menempati posisi
yang seharusnya. Bila suhu dinaikkan partikel –partikel ion tersebut
mengalami vibrasi secara termal sehingga kisi kristal mengalami
perubahan terutama dengan lobang dari kisi. Jika suhu bertambah
tinggi maka akan terjadi loncatan partikel ion dari kisis kristal sehingga
menyebabkan terjadinya cacat kristal yang berupa titik (cacat titik). Jika
suhu makin meningkat maka lobang kisi menjadi besar dan pada
akhirnya kisi tersebut kosong sehingga terbentuk hole .
 Kristal stoikiometri (Daltonide) yaitu kristal yang sama secara kimia
mengandung unsur yang sama dalam komposisi dan berat. Sedangkan
kristal non stoikiometri ( Berthollide) komposisi kimianya bervariasi,
tidak konstan. Cacat kristal secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu
cacat secara stoikiometri dan non stoikiometri.
 Dua tipe cacat kristal senyawa stoikiometri yaitu : Schottky dan
Frenkel.
Cacat kristal Schottky (Schottky
Defect)

 Cacat kristal model ini terjadi pada pasangan lubang


pada kisis kristal dimana satu ion positif dan satu ion
negatif tidak ada. Cacat ini biasa terjadi pada kristal
dengan derajat ionik yang tinggi dimana ukuran ion
negatif dan ion positif sama (hampir sama) dan terjadi
pada kristal dengan Bilangan Koordinasi (BK) 6 dan 8.
Contohnya NaCl, CsCl, KCl dan KBr.Jumlah cacat Schottky
perCm3 (Ns) dapat dihitung dengan persamaan:
 N = jumlah dari tempat yang kosong per Cm3
 Ws = kerja yang diperlukan untuk menghasilkan cacat
(Joule)
 K = konstanta gas
 T = temperatur absolut (0K)
Cacat Frenkel (Frenkel Defect)

 Cacat ini terjadi karena adanya kisi yang


kosong (hole) dan ion yang seharusnya
mengisi tersebut berada pada posisi antara
(interstitial). Cacat ini dapat terjadi pada
kristal yang mempunyai jari-jari kation sangat
kecil dibandingkan jari-jari anionnya. Sehinnga
perbedaan antara kation dan anion sangat
besar. Anion mudah mendesak kation pada
posisi antara,sehingga kation mengisis posisi
antara. Kristal yang mengalami cacat ini
misalnya kristal ZnS, AgCl, AgBr dan AgI
dengan bilangan koordinasi 4 atau 6
Cacat Kristal Non Stoikiometri ( Non Stoichiometric Defect)

Cacat kristal non stoikiometri dibagi menjadi dua yaitu metal excess dan
metal deficiency .
Metal excess dibagi menjadi dua yaitu F-Centres dan Intertitial ion dan
elektron.

 Cacat F- Centres
 Tipe cacat ini dapat terjadi apabila ion positif tidak berada pada
posisinya, meninggalkan Hole yang diisi oleh elektron sehingga terjadi
kesetimbangan elektrik. Cacat ini diharapkan dapat membentuk cacat
Schottky. Biasanya terjadi pada kristal NaCl, KCl dan LiCl.
 Kisi kristal yang mempunyai kekosongan pada posisi anion,
kekosongan tersebut akan diisi oleh elektron, posisi anion yang diisi oleh
elektron disebut F-centres (F adalah Farbe yang berarti warna). Padatan
kristal yang mengandung F-centres bersifat paramagnetik karena elektron
yang mengisi kekosongan tidak berpasangan. Padatan F-centres apabila
diradiasi dengan cahaya maka akan bersifat sebagai photokonduktor,
padatan ini menyerap sinar/ panas sehingga elektron mengalami promosi
pada pita konduksi sehingga padatan ini bersifat sebagai semikonduktor
tipe-n.
Cacat Kristal Interstitial Ion dan Elektron

 Cacat metal excess dapat terjadi karena ion positif ekstra


mengisi posisi interstitial pada kisi kristal, sifat
kelistrikkannya dinetralkan karena masuknya electron
pada posisi interstitial. Pada cacat kristal tipe ini, apabila
dilakukan pemanasan kemudian didinginkan pada suhu
kamar maka kemampuan kristal sebagai konduktor
(konduktivitasnya) menurun. Karena mekanisme
konduktivitas pada cacat kristal ini adalah konduksi
elektron secara normal maka semikonduktor jenis ini
disebut semikonduktor tipe-n. Contohnya ZnO, CdO, Fe2O3
dan Cr2O3.
Defisiensi Logam ( ion positif absen)

 Cacat kristal ini dapat terjadi apabila ion positif


absen dari kisi kristal, sehingga muatan pada
kristal tidak seimbang. Muatan kristal harus
disetimbangkan dengan cara menambahkan
ion logam yang bermuatan positif ekstra.
Misalnya pada kristal FeO, apabila satu ion
Fe2+ absen ( hilang) dari kisi pada kristal,
maka harus ditambahkan dua ion Fe3+
disembarang tempat dari kisi untuk
menyeimbangkan muatan listrik pada
kristal.Tipe cacat ini dapat dimanfaatkan
sebagai semikonduktor tipe-p.
Teori Pita

 Jika dua fungsi gelombang diinteraksikan, satu dari


resultan fungsi gelombang ditinggikan dan yang
satunya direndahkan. Demikian pula interaksi antara
dua orbital 2s dari dua atom litium maka akan
dihasilkan energi pada σ bonding dan tingkat energi
σ* anti bonding. Bila yang diinteraksikan 8 orbital 2s
dari Litium maka akan dihasilkan 8 tingkat energi.
Bonding dari satu mol dari orbital 2s atom litium akan
mengisi ½ pita . Bagian paling tinggi terisi electron
disebut tingkat Fermi, Ef.
 Konduktivitas pada logam.
Jika logam dipanaskan, hanya electron yang dekat puncak
distribusi energi yaitu electron sekitar kT dari energi Fermi yang
tereksitasi ke keadaan energi lebih tinggi. Elektron yang kurang
energitik tidak dapat mengaabsorpsi energi lebih lagi karena
keadaan di atasnya sudah terisi.
 Konduktivitas pada insulator
 Salah satu contoh insulator adalah intan.
 Pada intan, pita energi yang terisi penuh electron
dipisahkan oleh pita terlarang dengan energi 6 eV dari pita di
atasnya, berarti harus tersedia minimal 6 eV energi tambaahan
supaya electron dalam kristal intan memiliki energi kinatik
translasi, karena electron tidak bisa memiliki energi yang
terletak daalam pita terlarang; kT = 0,025 eV pada temperatur
kamar, sehingga electron tidak cukup energi untuk meloncat ke
celah 6 eV. Diperlukan 108 V/m medan listrik untuk
mengahasilkan eneri 6 eV dan hal tersebut tidak mungkin.
Semikonduktor

 Pada atom silicon ( 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 ; 3s2 3p2 = pits
valensi) , selanjutnya dapat berkombinasi dengan 3d 4s 4p
dsb. Jika pada atom silicon diberikan suhu tinggi beberapa
electron akan teriksitasi secara termal dari pita valensi ke
pita terendah yang kosong di atasnya membentuk pita
konduksi. Jumlah yang terksitasi ditentukan dengan
distribusi Boltzman sebagai fungsi suhu dan pita gap, ΔE.
Setiap electron yang yang tereksitasi ke antibonding pita
konduksi, membentuk hole atau lubang. Eketron pada
kedua pita valensi dan konduksi akan bebas berpindaah,
tetapi jumlah electron (pita konduksi) dan hole (pada pita
valensi) dibatasi, hanya bergeser bergeser pada yang tidak
terisi dari kiri ke kanan dan konduktivitas yang terjadi tidak
setinggi logam. Fenomena ini dikenal dengan
semikonduktor.
Semikonduktor Tidak Murni Berdasarkan Pita
Terlarang (Bandgap)

Elektron merupakan pembawa arus dalam semikonduktor tipe-n,


lubang merupakan pembawa arus dalam semikonduktor tipe-p.

 Semikonduktor tipe-n
 Misalnya pada silikon (3s2 3p2) dimasuki arsenik (4s2 4p3),
jika sebuah atom arsenik mengganti satu atom Si pada kristal
silicon 4 elektronnya ikut dalam ikatan kovvaalen dengan
tetangga dekatnya electron yang kelima perlu energi kecil ( ~ 0,05
eV) untuk terlepas dan bergerak ke seluruh bagian kristal.
 Kehadiran arsenik sebagai ketidakmurnian menyediakan energi
sedikit di bawah pitaa yang harus diisi eketron supaya proses
kondduksi terjadi. Tingkat seperti ini disebut tingkat donor dan
zatnya disebut semikonduktor tipe-n, karena arus listrik di
dalamnya dibawa oleh muatan negatif. Kehadiran tingkat donor di
bawah pita konduksi meningkatkan energi fermi di atas tengah-
tengah pita terlarang antara pita valensi dan pita konduksi.
Semikonduktor tipe-p

Jika pada kristal silicon dimasukkan gallium (4s2


4p1) maka efeknya akan berbeda.Kehadiran gallium
menimbulkan kekosongan yang disebut lubang dalam
struktur elektron kristal. Elektron memerlukan energi
relatif kecil untuk memasuki lubang baru pada lokasi
semula. Jika dipasang medan listrik, electron
bergerak ke anoda dengan berturut-turut mengisi
lubang. Aliran arus elktron lebih enak dinyatakan
dengan mengacu pada lubangnya yang berlaku
sebagai muatan + karena lubang bergerak ke arah (-)
disebut semikonduktor tipe-p. Kehadiran gallium
menyediakan tingkat energi yang disebut tingkat
akseptor (penerima), sedikit di atas pita terisi teratas,
kekosongan yang memungkinkan arus listrik
mengalir. Energi fermi dalam semikonduktor tipe-p
terletak di bawah tengah-tengah pita terlarang.

Anda mungkin juga menyukai