Anda di halaman 1dari 38

IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)

PROGRAM IMUNISASI DAN PWS

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Tujuan Imunisasi

Melindungi seseorang terhadap


penyakit tertentu (intermediate goal)

Menurunkan prevalensi penyakit


(mengubah epidemiologi penyakit)

Eradikasi penyakit (final goal)


9/20/2018 2
Prinsip Imunisasi
 Penerima imunisasi harus sehat
 Tidak boleh sedang sakit
 Tidak boleh dalam keadaan akan menjadi sakit kalau
diimunisasi
 Berat badan harus diatas 2.000 gram pada bayi prematur
(atau berat badan lahir rendah)  program 2.500 gram
IMUNISASI

harus tetap sehat

 Tata laksana imunisasi harus mengikuti SOP


 Safe injection (aman bagi Petugas, aman bagi sasaran,
aman bagi lingkungan)

9/20/2018 3
Prinsip Imunisasi
 Vaksin untuk imunisasi harus potent  punya kemampuan
merangsang sistem imun tubuh utk membuat antibodi yg cukup.

 Vaksin untuk imunisasi harus aman  tidak boleh


menimbulkan masalah  Tidak boleh mempunyai kejadian ikutan yg
membahayakan penerima vaksin.

 Vaksin yg diberikan memenuhi persyaratan pembuatan


dan penyimpanan yg sudah dibakukan
 pembuatan vaksin mengikuti persyaratan global dan diawasi
secara berkala dengan teratur oleh WHO
 penyimpanan vaksin yang baik dan ketat pengawasannya

9/20/2018 4
Target Program Imunisasi
2015-2019
1. Target IDL  Indikator RPJMN.
T
2. Target UCI min 100 % bayi dg IDL di desa/kel
E
3. Target imunisasi lanjutan pd batita
R
4. Eradikasi polio dunia 2020
C
5. Validasi Eliminasi Tetanus Maternal & Neonatal
A
6. Eliminasi campak & pengendalian peny.rubela/
P congenital rubella syndrome
A 7. Penyelenggaraan pemberian imunisasi yg aman &
I pengelolaan limbah medis (safety injection practise and
N waste disposal management).
Y •
A
INDIKATOR PROGRAM IMUNISASI
2015-2019
Target capaian
Indikator RPJMN/Renstra
Kemenkes RI.
HK.02.02/Menkes/52/2015 2015 2016 2017 2018 2019

% anak usia 0-11 bln


93
yg mendapat IDL 91 91,5 92 92,5
% Kab/Kota yang
mencapai 80% Imunisasi
Dasar Lengkap (IDL) pada 75 80 85 90 95
bayi

Batita 30% 35% 40% 55% 70%


INDIKATOR PROGRAM IMUNISASI
2015-2019

TARGET CAPAIAN
INDIKATOR RPJMN/RENSTRA
2015 2016 2017 2018 2019

% Kab/Kota yang mencapai 80% IDL


(Imunisasi Dasar Lengkap) pada bayi 75 80 85 90 95

% anak usia 0-11 bulan yang


mendapat imunisasi dasar lengkap 91 91,5 92 92,5 93

% Desa yang mencapai UCI 100 %


(RPJMD)
98,9 99 99 99 100
Target Cakupan Imunisasi per Antigen
2015-2019
ANTIGEN TARGET CAKUPAN

HB0 95%
BCG 95%
POLIO1 95%
DPT-HB-Hib1 95%
POLIO2 95%
DPT-HB-Hib2 95%
POLIO3 dan POLIO4 93%
DPT-HB-Hib3 93%
CAMPAK 95%
Universal Child Immunization (UCI) &
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
UCI Desa/Kelurahan:
Cakupan imunisasi desa/kelurahan dimana ≥ 85% anak
yang akan berusia 1 tahun telah mendapatkan imunisasi
dasar lengkap *

IDL:
bayi berusia < 1 tahun yang telah mendapatkan satu kali
Hepatitis B, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-
HB-Hib, empat kali imunisasi Polio, dan satu kali imunisasi
Campak **
* Permenkes No.42 tahun 2013
** Kepmenkes No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Renstra Kemenkes 2015-2019
Sasaran Imunisasi Berdasarkan Usia yang Diimunisasi
a. Imunisasi Rutin :
 Bayi (0-11 bln)
 Anak Batita
 Anak usia sekolah dasar
 Wanita usia subur (WUS): wanita berusia 15 – 39 tahun, terrmasuk
Ibu hamil (Bumil) dan Calon Pengantin (Catin)

b. Imunisasi Tambahan
Bayi dan anak
- BLF, Kampaye, SubPIN, PIN
Backlog Figthing
• Melengkapi anak umur < 3 tahun yang belum
lengkap imunisasinya
• Bila menemukan bayi > 1 tahun belum pernah
diimunisasi maka yang tidak boleh diberikan
adalah Hb.0 dan BCG untuk yang lain boleh
diberikan sesuai dengan jadwal pemberianya
dengan interval minimal 4 minggu.
Hep B /
(HB) O
-BCG
-Polio 1
-DPT/HB/Hib
-Polio 2
-DPT/HB/Hib
-Polio 3
-DPT/HB/Hib CAMPAK
-Polio 4 + IPV

24 jam
0-7 hr
1 Bulan

2 Bulan

3 Bulan
4 Bulan
9 Bulan
Pendekatannya:
- Imunisasi lanjutan - Melalui Posyandu
DPT/HB/Hib - Melalui PAUD
CAMPAK

18 Bulan

18 Bulan
Imunisasi Dasar Lengkap
& booster pertama

-DT - Td
-Campak

1 SD 2 SD 3 SD/5 SD

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


DPT 1

DPT 2
Status TT1 s.d TT5 :
Dihitung Sejak Imunisasi
3 TAHUN Dasar Pada Bayi

DT KLS 1 SD

5 TAHUN

Td KLS 2 SD

10 TAHUN
TT WUS
Td KLS 3 SD

25 TAHUN
X
Bagaimana Mencatat Hasil Imunisasi
• Buku KIA terbaru telah tersedia
kolom utk mencatat dosis
pemberian IPV
• Untuk buku KIA versi lama,
BUKU KIA
catatlah pemberian IPV
tersebut pd tabel “imunisasi
tambahan”
• Pencatatan IPV harus
dipisahkan dengan OPV
• Pada kohort bayi juga sudah
tersedia kolom IPV
KOHORT
BAYI • Format pelaporan di setiap
jenjang jg harus sudah
menyediakan 1 kolom untuk
hasil imunisasi IPV
Tugas Bidan dlm Penurunan
Angka Kecacatan & Kematian Neonatal
Saat lahir 1 – 7 hari 8 – 28 hari
• Resusitasi • Konseling perawatan • Konseling perawatan
• Perawatan tl pusat bayi baru lahir, ASI bayi baru lahir, ASI
• Inisiasi menyusu eksklusif eksklusif (6 bln)
dini • Vit K 1 injeksi (bila • Kunj Neonatal 2
• Cegah hipotermi belum) • MTBM
• Cegah infeksi dg • Hep B 0 injeksi (bila • Penanganan dan
salep mata belum saat lahir) rujukan kasus
• Vit K inj (paha ki) • Kunj Neonatal 1 • Deteksi intervensi TK
• HB 0 inj (paha ka) • MTBM • AMP
• Penanganan gawat • Penanganan dan
darurat neonatal rujukan kasus
• Rujukan kasus • AMP
• AMP
Keluarga : Buku KIA Keluarga : Buku KIA Keluarga : Buku KIA
Perawatan neonatus Perawatan neonatus
Stimulasi
18
Masalah
1. Laporan Cakupan tidak sesuai target  Risiko KLB
 Indikator Kinerja & Indikator Program
2. Laporan KIPI tdk lengkap & terlambat*
– *)Dilaporkan terlambat  Laporan disimpan
– *)Kejadian baru ditemukan baru diketahui

 Analisa kajian, Feedback   Keamanan vaksin ??


3. Risiko  Kepercayaan Masy  >> Imunisasi
 Outbreak
 Dampak Sosial
Mekanisme Pencacatan Pelaporan
• Pencacatan & Pelaporan Imunisasi rutin
– Imunisasi Dasar (Kohor bayi) Individual IDL/UCI
 Software PWS (Rekapitulasi)
 Website Cakupan  Progress
– Imunisasi lanjutan  Form Penct Batita/Baduta, BIAS, TT/Td WUS
– Form Penct.Logisitik vaksin, ADS, SB, Grafik suhu dsb
• Imunisasi tambahan
• Surveilen KIPI
SEMUA FORMAT PELAPORAN DISETIAP LEVEL PENYELENGGARAAN
SUDAH TERSEDIA
Kampanye MR Target Cakupan 95%

Niprida Mardin (WHO-EPI)


INDONESIA
Imunisasi MR akan dapat melindungi anak anda dari

Mencegah anak
lahir cacat bawaan
karena CRS
Kerusakan
otak
Kebutaan

Ketulian
CRS tidak ada obatnya, tapi bisa dicegah
1. Kerugian macroeconomic diperkirakan Rp1.09 triliun.
2. Biaya perdan mudah
DALY yang hanya
akan dihemat dengandengan pemberian
penggunaan vaksinasi MR ,
dibandingkan dengan tidak divaksinasi sebesar Rp 26.598.238,-
imunisasi MR
Penyakit Campak

Diare + Brpn
Apa dan Bahayanya
• Penyebab: virus
• Penyakit campak sangat menular dan

Radang Otak
menyerang semua kelompok umur
yang TIDAK mempunyai KEKEBALAN
terhadap virus Campak
• Penyakit campak juga sangat
berbahaya jika menimbulkan
komplikasi serius.
• Komplikasi penyakit campak :

Jaringan parut kornea


radang paru (pneumonia), radang
otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk
dan bahkan kematian.

Buta
• Hanya IMUNISASI Campak yang dapat
mencegah infeksi virus Campak tsb.
BAHAYA PENYAKIT CAMPAK
• Sakit berat  kematian
• Tidak mau makan minum  gizi buruk
• Diare berat
• Infeksi paru (pneumonia)  kematian
• Memperberat penyakit tb paru
• Radang otak
• Dapat menimbulkan wabah/KLB
Penyakit Rubela
Apa dan Bahayanya
• Penyebab: virus
• Menyerang semua kelompok umur dan
jenis kelamin yang TIDAK mempunyai
KEKEBALAN terhadap virus Rubela
• Penyakit Rubela pada anak gejala ringan
 sering tidak menyadari sedang sakit
Rubela dan menjadi sumber penularan
terutama pada ibu hamil disekitarnya.
• Penyakit Rubela pada ibu hamil dapat
mengakibatkan: abortus, bayi lahir mati,
bayi lahir cacat seumur hidup (Buta, Tuli,
Jantung bocor, Gangguan pertumbuhan,
Kepala kecil) tidak ada obatnya
• Hanya IMUNISASI Rubela yang dapat
mencegah infeksi virus Rubela.
Kesimpulannya
Penyakit campak dan rubella tidak
ada obatnya, tetapi bisa dicegah
Satu suntikkan mencegah banyak
penyakit dan komplikasinya
Imunisasi dengan imunisasi MR
adalah pencegahan terbaik
Target Global adalah Mengeliminasi
Penyakit Campak, Rubela dan
Penyakit Cacat Bawaan Karena
Rubella (Kongenital Rubela
Sindrom/CRS)
Jika Ingin mengeliminasi
penyakit campak dan rubella CRS
Cakupan Imunisasi MR Harus
95%
Mengapa
Cakupan MR Harus 95% ?
Vaksinasi versus Imunisasi Divaksinasi dan terlindungi

MCV 1 Rentan
Divaksinasi tapi tetap rentan

Cakupan Imunisasi Campak pd anak 9 bl = 100%


Kekebalan masyarakat terbentuk = 85%. Populasi ini
belum mencapai 95% ambang kekebalan populasi
(herd immunity) yang diperlukan untuk menghentikan
sirkulasi virus  Perlu dosis ke dua

MCV 2

Imunisasi campak dosis kedua akan membentuk


Kekebalan populasi
kekebalan kepada mereka yang tidak terbentuk
sekarang ≥ 95%
kekebalan pada dosis pertama: >95% dari kohort
Ambang Herd immunity
tercapai ini sekarang terlindungi: ambang herd immunity
untuk campak tercapai
Contoh Cakupan imunisasi >95%
Herd Immunity - Skenario I
kebal Rentan Penular

Kekebalan populasi rendah


Kemungkinan penular bertemu yg rentan tinggi
Penyakit menyebar cepat. Transmisi terus berlangsung.
KLB sering
Herd Immunity - Skenario II
Kebal Rentan Penular

Kekebalan populasi tinggi

Diatas ambang tertentu kekebalan populasi (mis., 95% utk campak),


peluang penular untuk berkontak dengan yang rentan adalah rendah

Penyebaran penyakit terbatas. KLB kecil. Populasi ini mempunyai


herd immunity
Central Java

Very High Risk


High Risk
Medium Risk
Low Risk
Alasan Tidak Imunisasi
35.0

30.0 28.8
26.3
25.0
21.9

20.0
16.3
15.0

10.0
6.8 6.7
5.0

0.0
Takut Keluarga Pos Imunisasi Orangtua Anak sedang Tidak tahu tempat
Demam Menolak Jauh Sibuk Sakit Pos Imunisasi

*) Data Tidak Imunisasi 2013: 8,7 %


Sumber: Riskesdas 2013
Alasan Anak tidak mau diimunisasi
1. Takut anak Panas/sakit
2. Tidak tau manfaat vaksin/Tidak diizinkan suami
3. Ragu akan kehalalan vaksin
4. Orang tua tidak peduli/tidak ada waktu
5. Orang tua tidak tau tempat dan waktu
pelayanan, atau pelayanan jauh, sulit dijangkau
6. Masyarakat lebih sering mendapat informasi dari
orang yang tidak berkopetensi atau bukan
ahlinya (Berkembang isu2 negatif dari orang
yang tidak kompeten)
Dari Data PIN sebelumnya
1. Takut Anak Panas atau sakit
• Tanya Ahlinya (Dokter & Ahli vaksin) :
– Imunisasi MR sangat aman, Efek samping relatif ringan
– Kader, petugas kesehatan dan kita semua harus bisa menjelaskan
kepada masyarakat
2. Tidak tau manfaat vaksin MR :
– Melindungi anak dari penyakit campak dan rubella dan komplikasinya.
– Melindungi kita dan orang lain agar tidak saling menularkan.
– Dokter , petugas kesehatan dan kader dan kita semua juga harus bisa
menjelaskan kepada masyarakat.
– Ingat penyakit cacar, kenapa bisa musnah ?, karena ada vaksin cacar.
3. Ragu dengan kehalalan vaksin
 Sudah ada fatwa MUI tentang imunisasi
 MR sudah diberikan di 152 negara di dunia, termasuk negara islam,
negara maju dan negara berkembang. Indonesia yang ke 152

Anda mungkin juga menyukai