Anda di halaman 1dari 14

MERUMUSKAN DIAGNOSA/MASALAH

AKTUAL MASA NIFAS


(MASALAH NYERI & MASALAH INFEKSI)

Oleh :

KELOMPOK 3

1. Alldyna Mardaritha.
2. Dewi Fortuna Sari.
3. Lena Rahma Wati.
4. Riska Juniarti.
5. Sintia Helen.
6. Yuniar Handayani.
Merumuskan Diagnosa atau Masalah Aktual
Masa Nifas

Masalah sering berkaitan dengan bagaimana ibu menghadapi


kenyataan tentang diagnosisnya dan ini seringkali bisa diidentifikasi
berdasarkan pengalaman bidan dalam mengenali masalah
seseorang.

Dalam perumusan diagnosa atau masalah aktual pada masa nifas


terbagi dalam beberapa pokok bahasan diantanya, nyeri, infeksi,
masalah cemas, perawatan perineum, perawatan payudara,
masalah asi exclusif , masalah KB, gizi ibu nifas, tanda-tanda bahaya
pada masa nifas, senam nifas dan cara menyusui.
- Nyeri -

Nyeri setelah melahirkan disebabkan oleh kontraksi dan


relaksasi uterus berurutan yang terjadi secara terus – menerus.
Nyeri setelah melahirkan akan hilang jika uterus tetap berkontraksi
dengan baik, yang memerlukan kandung kemih kosong. Ibu harus
diingatkan bahwa pengisian kandung kemih yang sering, seiring
tubuhnya mulai membuang kelebihan cairan setelah melahirkan
akan menyebabkan kebutuhan berkemih yang sering. Kandung
kemih yang penuh menyebabkan posisi uterus keatas, menyebabkan
relaksasi dan kontraksi uterus yang lebih nyeri. Jika kandung kemih
kosong, beberapa ibu akan merasa nyerinya cukup berkurang
dengan mengubah posisi menjadi posisi telungkup
Gangguan rasa nyeri yang
dialami ibu antara lain :
:

1. Nyeri akibat 3. Nyeri luka bekas


pembengkakan pada operasi pada
payudara persalinan SC.

2. Nyeri luka jahitan 4. Konstipasi dan


perineum pada Haemoroid.
persalinan spontan
Nyeri setelah melahirkan disebabkan
oleh :

1. Kontraksi dan relaksasi uterus berurutan


yang terjadi secara terus – menerus.

2. Penurunan tonus otot uterus secara


bersamaan menyebabkan intermitten (
sebentar – sebentar

3. Pada wanita menyusui, isapan bayi


menstimulasi produksi oksitosin oleh
hipofisis posterior. Pelepasan oksitosin
tidak memicu refleks let down
(pengeluaran asi) pada payudara, tetapi
juga menyebabkan kontraksi uterus.
Potensial terjadi nyeri pada ibu
nifas :

1)Mules-mules sesudah partus.


2)Berlangsung 2-3 hari post
partum.
3)Lebih terasa saat menyusui.
4)Timbul bila terdapat sisa-
sisa selaput ketuban, sisa
plasenta, gumpalan darah
dalam cavum uteri.
- Infeksi -

Infeksi nifas adalah infeksi peradangan pada semua


alat genital pada masa nifas oleh sebab apapun
dengan ketentuan meningkatnya suhu bada melebihi
38 C tanpa menghitung dari hari pertama dan
berturut-turut selama da hari pada 10 hari pertama
masa nifas.

Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang


disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam
alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.
Dahulu infeksi ini merupakan sebab kematian
maternal yang paling penting, akan tetapi berekat
kemajuan ilmu kebidanan tingkat kematian akibat
infeksi sudah berkurang.
Sumber terjadinya infeksi kala nifas

adalah manipulasi penolong yang terlalu


sering melakukan pemeriksaan dalam dan
penggunaan alat yang kurang steril, infeksi
nosokomial, hubungan seks menjelang persalinan
atau sudah terdapat infeksi intrapartum,
persalinan lama terlantar, ketuban pecah lebih dari
6 jam, terdapat pusat infeksi dalam tubuh (fokal
infeksi).
Data dasar subjektif : luka yang semakin nyeri
dan badan panas dingin.

Data objektif bisa diamati dari :

1. Vital sign (adanya peningkatan suhu, frekuensi


nadi, dan pernafasan).

2. Inspeksi : adanya tanda-tanda infeksi pada luka


jahitan.
•Dolor : Perubahan Rasa (Nyeri).
•Kalor : Perubahan suhu (meningkat).
•Rubor : Perubahan warna kulit (memerah).
•Functio laesa : Gangguan fungsi tubuh.
•Tumor : Perubahan bentuk.
Potensial yang terjadi secara umum pada infeksi
ibu nifas :

1.Demam merupakan gejala klinis terpenting


untuk mendiagnosis metritis, dan suhu tubuh
penderita umumnya berkisar melebihi 38oc –
39oc. Demam yang terjadi sering juga disertai
menggigil, yang harus diwaspadai sebagai tanda
adanya bakteremia yang bisa terjadi pada 10-
20% kasus. Demam biasanya timbul pada hari
ke-3 disertai nadi yang cepat.

2. Penderita biasanya mengeluh adanya nyeri


abdomen yang pada pemeriksaan bimanual
teraba agak membesar, nyeri, dan lembek.

3. Lokhia yang berbau menyengat sering


disertai dengan timbulnya metritis, tetapi
bukan merupakan tanda pasti. Pada infeksi oleh
grup A β – hemolitik streptokokus sering
disertai lokhia bening yang tidak berbau
Selain tanda-tanda klinik diatas ada juga infeksi lokal dan
infeksi generl.

Infeksi general:
Infeksi lokal:
• Tampak sakit dan lemah.
• Pembengkakan luka
• Temperatur meningkat diatas
rpisiotomi.
39oc.
• Bernanah.
• Tekanan darah dapat
• Perubahan warna
menurun dan nadi menigkat.
lokal.
• Pernafasan dapat meningkat
• Pengeluaran lokhea
dan nafas terasa sesak
bercampur nanah.
• Kesadaran gelisah sampai
• Mobilitas terbatas
menurun dan koma.
karena rasa nyeri.
• Terjadi gangguan involusi
• Temperatur badan
uterus
dapat meningkat
• Lokhea berbau, bernanah
serta kotor
Organisme pada infeksi puerperium berasal dari 3 sumber :

1.Organisme yang normalnya berada dalam saluran genetalia


bawah atau dalam usus besar.

2.Infeksi saluran genetalia bawah.

3.Bakteri dalam nasofaring atau tangan personel yang


menangani persalinan atau di udara dan debu
lingkungan.Bakteri dari sumber infeksi pertama adalah
bakteri endogen dan menjadi patogaen hanya jika terdapat
kerusakan jaringan atau jika terdapat kontaminasi saluran
genetalia dari usus besar.
Macam-macam infeksi nifas :

1. Endometritis
2. Peritonitis
3. Infeksi luka
4. Abses velvic
5. Tromboflebitis
6. Pielonefritis
7. Sistiti
8. Bendungan payudara
9. Mastitis

Anda mungkin juga menyukai