Anda di halaman 1dari 17

Rencana Asuhan dan Melaksanakan Asuhan Masa Nifas

Evaluasi secara terus menerus meliputi :


1. Meninjau ulang data
a. Catatan intrapartum dan antepartum (jika tidak diketahui atau merupakan kunjungan
pertama)
b. Jumlah jam atau hari postpartum
c. Catatan pengawasan dan perkembangan sebelumnya
d. Vital sign, pemeriksaan fisik, lab, catatan pengobatan, mengkaji riwayat. suhu, nadi,
pernafasan, dan tekanan darah postpartum

Mengatasi cemas
Peran bidan disini menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang bagaimana tentang mengatasi rasa
cemas selama masa nifas, antara lain :
1. Memperhatikan dan memberi ucapan selamat atas kehadiran bayinya yang dapat memberi
perasaan senang pada ibu.
2 Melibatkan suami, keluarga, dan teman dalam merawat bayinya sehingga beban ibu
berkurang. Hal ini akan menciptakan hubungan baik antara ibu dan keluarga,
3Memberi informasi atau konseling mengenai kebutuhan ibu selama periode ini, sehingga
membangun kepercayaan diri ibu dalam perannya sebagai ibu.
4. Mendukung pendidikan kesehatan, termasuk pendidikan dalam peranya sebagai orang tua.
5. Membantu dalam hubungan ibu dan bayinya serta penerimaan bayi dalam keluarga.
6.teman bagi ibu dan keluarga dalam memberi nasihat :

C. Gangguan rasa nyeri


Gangguan rasa nyeri dan ketidaknyamanan masa nifas banyak terjadi, walaupun tanpa
komplikasi saat melahirkan. Bidan diharapkan dapat memberi asuhan terhadap rasa nyeri dan
ketidaknyaman rasa tersebut, yang diuraikan sbb.

1. After pain kram perut


Hal ini disebabkan oleh adanya serangkaian kontrkasi dan relaksasi terus-menerus pada
uterus. Gangguan ini lebih banyak terjadi pada wanita dengan paritas yang banyak (
multipara ) dan wanita menyusui. Cara yang efektif untuk mengurangi after pain adalah
dengan mengosongkan kandung kemih yang penuh menyebabkan kontraksi uterus tidak
optimal ketika kandung kemih kosong, ibu dapat telengkup dengan bantal dibawah perut. Hal
ini akan menjaga kontraksi dan menghilangkan nyeri. Beri tahu ibu bahwa ketika ia
telungkup pertama kali, ia akan merasakan kram yang hebat sekitar lima menit sebelum nyeri
hilang. Pada keadaan ini dapat juga diberi analgesik ( parasetamol, asam mefenamat, kodein,
asetaminofen ).
2. Pembengkakan payudara
Pembengkakan payudara terjadi karena adanya gangguan akumulasi air susu dan
meningkatnya vaskularitas dan kongesti. Hal tersebut menyebabkan penyumbatan pada
saluran limfa dan vena, terjadi hari ke- 3 postpartum baik pada ibumenyusui maupun tidak
menyusui dan berakhir kira-kira 24-48 jam.
Tanda-tanda gejala gangguan ini meliputi ibu merasa payudaranya bengkak dan
mengalami distensi, kulit payudara menjadi mengkilat dan merah, payudara hangat jika
disentuh, vena pada payudara terlihat, payudara nyeri, terasa keras, dan penuh. Cara
mengurangi pembengkakan atara lain :
a. Untuk ibu menyusui
Ø Menyusui sesering mungkin
Ø Menyusui 2-3 jam sekali secara teratur tanpa makanan tambahan
Ø Gunakan kedua payudara saat menyusui
Ø Gunakan air hangat pada payudara, dengan menempelkan kain atau handuk yang hangat pada
payudara
Ø Jika ada pembengkakan aerola atau jika payudara masih terasa penuh setelah menyusui.
Lakukan pengeluaran ASI secara manual
Ø Gunakan bra yang kuat untuk menyangga payudara, pastikan bahwa bra tidak menekan
payudara karena dapat menyebabkan penekanan lebih lanjut
Ø Letakkan kantong es pada payudara diantara waktu menyusui untuk mengurangi nyeri
Ø Minum paracetamol / asetaminofen untuk menguangi rasa nyeri dan menghalangi aliran ASI
b. Bagi ibu yang tidak menyusui
Ø Gunakan bra yang kuat untuk menyangga payudara dan tepat ukuranya
Ø Letakkan kantong es pada payudara untuk mengurangi rasa nyeri dan menghalangi aliran ASI
Ø Yakinkan diri bahwa itu hanya terjadi selama 24-48 jam
Ø Hindari masase payudara dan memberi sesuatu yang hangat pada payudara karena dapat
meningkatkan produksi ASI
Ø Minum parasetamol/asetaminofen untuk menghilangkan nyeri
3. Nyeri perineum
Nyeri perinium dapat disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum
memberikan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau
ada komplikasi, seperti hematoma atau infeksi, asuhan yang dapat diberikan untuk nyeri
perinium yaitu :
a. Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2
atau 3 kali sehari.
b. Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau dingin sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2
atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan bak mandi agar tidak terjadi infeksi ( tidak
dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c. Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu
memulihkan tonus otot. Untuk melakukan hal ini, bayangkan secara perlahan rileks kembali.
Gerakan ini dapat dilakukan kapan pun.
d. Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.

D. Menjelaskan tentang gizi,KB, tanda bahaya, hubungan seksual, senam nifas,


perawatan perinium, perawatan bayi sehari-hari

1. Gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolisme. Menu makanan
seimbang yang harus dikomsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak perlu asin, pedas atau
berlemak, atau pewarna. Disamping itu harus mengandung :
a. Sumber tenaga ( energi )
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi
meliputi karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung tepung terigu da ubi. Sedangkan zat (
lemak, mentega, keju ) dan nabati ( kelapa sawit, minyak sayur, minyak minyak kelapa dan
margarin ).
b. Sumber pembangun ( protein )
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati.sumber
protein yaitu hewani ( ikan, udang, kerang, kepitig, daging ayam, hati, telur, susu, dan keju )
dan protein nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau kedelai, tahu dan tempe ).
c. Sumber pengatur dan pelindung ( mineral, vitamin dan air )
Unsur-unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur
kelancaran metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air seditnya 3 liter setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui).
Jenis-jenis mineral penting :
1) Zat kapur
Untuk pembentukan tulang, sumber : susu, keju,kacang-kacang dan sayuran warna hijau
2) Fosfor
Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,sumbernya susu, keju, dan daging.
3) Zat besi
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan
sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB ) sehingga daya angkut oksigen
mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan,
kacangan-kacangan sayuran hijau.
4) Yodium
Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan dan kekerdilan fisik yang serius,
sumbernya : minyak ikan, ikan lauk dan garam beryodium.
5) Kalsium
Ibu menyusi membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan
keju.
Jenis-jenis vitamin
Ø Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi, dan tulang, perkembangan syaraf
penglihatan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber: sumber kuning telur,
hati, mentega, sayuran berwarna hijau, dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka
). Sumber : kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning (
wortel, mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU ).
Ø Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara
tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya hati,
kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, kentang bakar.
Ø Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makanan, pencernaan, system
urat syaraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan,
dan sayuran berwarna hijau.
Ø Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan
syaraf dan pertumbuhan. Sumber susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam,
kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
Ø Vitamin B6 (Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber :
gandum, jagung, hati dan daging.
Ø Vitamin B12 ( Cyanocobalmin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumbur :
telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
Ø Folid Acid
Vitamin ini butuhkan untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel.
Sumber : hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau.
Ø Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka),
pertumbuhan tulang gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan
pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya,
dan sayuran.
Ø Vitamin D
Dibutuhan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan
fosfor. Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan
sinar matahari pagi ( sebelum pukul 0.90 ).
Ø Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal. Sumber
vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira-kira 700 kkla/ hari dan
enam bulan kedua 500 kkal/ hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata-
rata sebesar 400 kkal/ hari.

2. Keluarga berencana
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberi nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Manfaat keluarga berencana ( KB )
a. Untuk ibu
1) Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka
waktu yang terlalu pendek.
2) Adanya waktunya yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk istirahat, dan menikmati
waktu luang, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
b. Untuk anak yang dilahirkan
1) Dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya berada dalam keadaan sehat.
2) Sesudah lahir anak tersebut akan memper leh perhatian, pemeliharaan, dan makanan yang
cukup. Hal ini disebabkan oleh kehadiran anak tersebut yang memang diinginkan dan
diharapkan.
c. Untuk anak yang lain
1) Memberi kesempatan perkembangan fisiknya lebih baik karena memperoleh makanan yang
cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga.
2) Perkembangan mental dan sosial lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebi baik dan
lebih banyak waktu yang diberikan oleh ibu untuk anak.
d. Untuk ayah
1) Memperbaiki kesehatan fisiknya
2) Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak
waktu luang untuk keluarganya.
Evaluasi yang perlu dilakukan bidan dalam memberi asuhan kepada ibu nifas dan rencana
ber-KB antara lain.
a. Ibu mengetahui pengertian KB dan manfaatnya.
b. Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungn pemakaian alat kontrasepsi
c. Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu menyusui.

4. Tanda Bahaya
Bidan berperan menjelaskan pada ibu dan suaminya tentang tanda bahaya selama masa nifas :

Tanda bahaya masa nifas terdiri dari:


a. Lelah dan sulit tidur
b. Adanya tanda infeksi puerperalis ( demam )
c. Nyeri / panas saat berkemih, nyeri abdomen
d. Sembelit, hemoroid
e. Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati, dan edem
f. Lokea berbau busuk, sangat banyak ( lebih dari 2 pembalut dalam 1 jam ) dan disertai nyeri
abdomen
g. Puting susu pecah dan mamae bengkak
h. Sulit menyusui
i. Rabun senja
j. Edema, sakit, panas pada tungkai

5. Seksual
Solusi untuk mengatasi masalah diatas, antara lain :
a. Bidan biasanya memberi membatasi rutin 6 minggu pasca persalinan. Akan tetapi, jika
pasangan ingin lebih cepat, konsultasikan hal ini untuk mengetahuai dengan pasti jenis
persalinan, kondisi perineum, luka episiotomi, dan kecepatan pemulihan sesunggunya. Jika
permintaan ditolak dokter atau bidan, pasangan hendanya menaati dan menunggu hingga 6
minggu pascapersalinan agar tidak menyakiti ibu secara fisik.
b. Ungkapan cinta dengan cara lain, seperti dengan duduk berpeluka didepan TV, menggosok
punggung pasangan, dan berdansa berdua. Jika tidak lelah, dapat membantu melakukan
pasangan dengan masturbasi. Jika keduanya menginginkan, dapat melakukan hungan intim
secara oral. Namun, kadang tidak ada keintiman yang lebih memuaskan dari berbaring dan
berpelukan.
c. Proram kontrasepsi harus segera dilakukan sebelum hubungan seksual karena ada
kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu kurang dari 6 minggu ( kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan ).

6. Senam masa nifas


Tujuan senam masa nifas adalah:
a. Mengurangi rasa sakit pada otot
b. Meperbaiki peredaran darah
c. Mengencangkan otot-otot perut dan perineum
d. Melancarkan pengeluaran lokea
e. Mempercepat involusi
f. Menghindarkan kelainan ( mis, emboli, trombosis, dll )
g. Untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan otot-otot
punggung, pelvis dan abdomen.
Postur tubuh yang baik dianjurkan sejak awal untuk membantu mencegah nyeri punggung.
Latihan yang dilakukan pascapersalinan normal meliputi :
1) Berbaring telentang, kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua belah tangan pada perut dibawah
tulang iga. Tarik nafas perlahan dan dalam melalui hidung, keluarkan melalui mulut sambil
mengencangkan dinding perut untuk membantu mengosongkan paru.
2) Berbaring telentang, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan telapak tangan menhadap
keatas. Kendurkan sedit lengan kiri dan kencankan lengan kanan. Pada saat yang sama,
lemaskan tungkai kiri menjadi kencan sepenuhnya. Ulangi sisi tubuh yang kanan.
3) Kontraksi vagina berbaring telentang kedua tungkai sedikit dijauhkan. Kencangkan dasar
panggul, pertahankan sampai 3 detik dan kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan
berdiri dan duduk.
4) Meringkan panggul. Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk. Kontraksi otot-otot
perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot bokong menjadi kencang,
pertahankan selama 3 detik, kemudian lemaskan.
5) Sesudah hari ketiga, berbaring telentang, kedua lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan.
Angkat kepala dan bahu hingga sudut sekitar 45 derajat, pertahankan selama 3 detik dan
lemaskan perlahan.
6) Posisi yang sama seperti diatas. Letakkan kedua lengan disebelah luar lutut kiri dan ulangi
sebelah luar lutut kanan.

7. Nyeri perineum
Nyeri perinium dapat disebabkan oleh episiotomi, laserasi, atau jahitan. Sebelum
memberikan asuhan, sebaiknya bidan mengkaji apakah nyeri yang dialami ibu normal atau
ada komplikasi, seperti hematoma atau infeksi, asuhan yang dapat diberikan untuk nyeri
perinium yaitu :
a. Letakkan kantong es didaerah genital untuk mengurangi rasa nyeri, selama ± 20 menit, 2
atau 3 kali sehari.
b. Lakukan rendam duduk dalam air hangat atau dingin sedalam 10-15 cm selama 30 menit, 2
atau 3 kali sehari. Perhatikan kebersihan bak mandi agar tidak terjadi infeksi ( tidak
dilakukan pada ibu dengan jahitan diperinium ).
c. Lakukan latihan kegel untuk meningkatkan sirkulasi didaerah tersebut dan membantu
memulihkan tonus otot. Untuk melakukan hal ini, bayangkan otot perinium sebagai elevator.
Ketika rileks, elevator tersebut berada dilantai satu. Secara perlahan, kontraksikan otot anda
untuk mengangkatnya kelantai 2, 3, dan 4. Ketika sudah mencapai lantai 4, tahan selama
beberapa detik , kemudian secara perlahan rileks kembali. Gerakan ini dapat dilakukan kapan
pun.
d. Minum paracetamol/asetaminofen untuk mengurangi nyeri.

8. Perawatan bayi
Perawatan bayi terdiri dari uapaya menjaga kebersihan bayi, menyusui, perawatan tali pusat,
dan pemberian imunisasi. Tindakan kita sebagai tenaga kesehatan adalah memberi penjelasan
dan menganjurkan ibu :
a. Menjaga kebersihan bayi
1) Memandikan bayi. Bidan berperan dalam memberikan penjelasan dan memperagakan bagai
manacara memandikan bayi. Tujuan memandikan bayi adalah menjaga kebersihan, memberi
rasa segar, dan memberi ransangan pada kulit. Yang harus diperhatikan pada saat
memandikan bayi adalah
§ Mencegah kedinginan
§ Mencegah masuknya air kedalam mulut, hidung, dan telingga
§ Memperhatikan adanya lecet pada bokong, lipatan kulit ( ketiak bayi, lipatan paha, dan
punggung bayi
§ Perlengkapan yang dibutuhkan saat memandikan bayi adalah ember sedang berisi air hangat
kuku, sabun bayi, handuk waslap, pakaian bayi lengkap.
2) Memberi pakaian pada bayi. Bahan pakaian yang akan digunakan oleh bayi hendaknya yang
lembut mudah menyerap keringat.
3) Higiene personal pada bayi setiap kali defekasi dan berkemih, bersihkan perinealnya dengan
air dan sabun, serta keringkan dengan baik. Kotoran bayi dapat menyebabkan infeksi
sehingga harus dibersihkan.

b. Menyusui
1) Bidan menganjukan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin sesuai dengan keinginan
bayi dan kebutuhan ibu.
2) Biasanya bayi meminta minum atau merasa lapar setiap 2-3 jam
3) Pastikan bayi menyusui paling tidak setiap 4 jam
4) Berikan ASI saja. Hindari pemberian susu formula, air gula, atau makanan lain karena akan
membuat isapan bayi melemah yang akan mengakibatkan produksi ASI berkurang. Makanan
padat menimbulkan alergi dan gangguan pencernan. Beri ASI saja 4-6 bulan.

c. Perawatan tali pusat


1) Sampai tali pusat kering dan lepas, didaerah ini dapat terjadi infeksi sehingga harus dijaga
agar bersih dan kering.
2) Ibu harus mencuci sekitar tali pusat setap hari dengan sabun dan air
3) Beri tahu ibu untuk melapor kebidan bila tali pusat berbau, ada kemerahan disekitarnya,
atau mengeluarkan cairan.

E. Membantu ibu menyusui bayinya


Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui
1. Berbaring miring. Posisi ini adalah posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang
pertama kali atau bila ibu merasa lelah dan merasa nyeri.
2. Duduk penting untuk memberi topangan atau sandaran pada punggung ibu dalam posisinya
tegak lurus ( 90 derajat terhadap pangkuannya ).ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk
bersila diatas tempat tidur atau dilantai, atau duduk dikursi.
3. Berbaring miring atau duduk ( dengan punggung dan kaki ditopang )akan membantu bentuk
payudara dan memberi ruang untuk mengerakkan bayinya keposisinya yang baik
4. Badan bayi harus dihadapkan ke arah badan ibu dan mulutnya bayi dihadapkan keputing
susu ibu. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan
5. Bayi sebainya ditopang pada bahunya sehingga posisi kepala yang agak tegadah dapat
dipertahankan. Posisikan birbir bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal puting susu. Bayi
harus mengulum sebagian besar areola, bukan hanya ujung putingnya. Hal ini akan
memungkinkan bayi menarik sebagian dari jaringan payudara masuk kedalam mulutnya
dengan lidah dan rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu
pentil dari jaringan puting susu dan payudara, dan sinus laktiferus sekarang akan berada
didalam rongga mulut bayi. Puting susu akan masuk sampai langit-langit tersebut. Sentuhan
ini akan merangsang refleks pengisapan.
6. Bayi harus ditempatkan dekat dengan ibunya dikamar yang sama ( rawat gabung, rooming-in
). Dengan demikian, ibu dapat dengan menyusui bayinya. Ibu harus belajar mengenali tanda-
tanda yang menunjukkan bahwa bayinya lapar.
7. Pemberian ASI pada bayi sesering mungkin. Biasanya bayi baru lahir ingin minum ASI
setiap 2-3 jam atau 10-12 kali dalam 24 jam. Bila bayi tidak minta diberi ASI, anjurkan ibu
untuk memberi ASInya pada bayi setidaknya 4 jam. Namun, selama 2 hari pertama sesudah
lahir, beberapa bayi tidur panjang selama 6-8 jam.
8. Hanya berikan kolostrum dan ASI. Makanan lain termasuk air dapat membuat bayi sakit dan
menurunkan persedian ASI. Ibu memproduksi ASI bergantung pada seberapa banyak ASI-
nya diisap oleh bayi.
9. Hindari susu botol dan dot empeng
10. Susu botol dan empeng membuat bayi bingun dan dapat membuatnya menolak puting ibunya
atau tidak mengisap dengan baik.mekanisme menghisap botol atau empeng berbeda dari
mekanisme menghisap puting susu pada payuda ibu. Hal ini akan membingunkan bayi. Bila
bayi diberi susu botol atau empeng, ia akan lebih susah belajar menghisap ASI ibunya.

F. Memfasilitasi menjadi orang tua


Perilaku orang tua mempengaruhi ikatan kasih sayang perilaku yang memfasilitasi meliputi
:1. Menatap, mencari ciri khas anak
2. Kontak mata
3. Memberi perhatian
4. Menganggap anak sebagai individu yang unik
5. Menganggap anak sebagai anggota keluarga
6. Memberi senyuman
7. Berbicara / bernyanyi
8. Menujukan kebanggan pada anak
9. Menunjukan anak pada acara keluarga
10. Memahami perilaku anak dan memenuhi kebutuhan anak
11. Bereaksi positif terhadap perilaku anak

Perilaku yang penghambat meliputi :


1. Menjauhi dari anak, tidak memperdulikan kehadiranyan, menghindar, menolak untuk
menyentuh anak
2. Tidak menempatkan anak sebagai anggota keluarga, tidak memberi nama
3. Menggangap anak sebagai sesuatau yang tidak disukainya
4. Terburu-buru dan menyusui
5. Tidak menggenggam jarinya
6. Menunjukan kekecewaannya pada anak,tidak berusaha memenuhi kebutuhannya

Komunikasi antara orang tua dan bayi dapat berupa :


a. Menyentuh, yang dapat terjadi pada waktu menyusui, memeluk,membuai,dan mengusap
tubuh dengan lembut.
b. Kontak mata, yang dilakukan terus-menerus face to face ( wajah ibu dan bayi sejajar 20 cm
).
c. Suara bentuk respons bayi terhadap suara yang didengarnya
d. Bau ciri khas bau bayi dan ibunya.
e. Penyerapan. Umpan balik yang positif antara orang tua dan bayi untuk komunikasi
f. Timbal balik dan sinkronisasi

G. Persiapan pasien pulang


1. Mengajari ibu tanda-tanda bahaya. Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan
bila tidak ada sesuatau yang tidak beres, sehingga perlu menemui seorang bidan dengan
segera.
a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secra tiba-tiba ( melebihi haid biasa atau jika
perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut dalam waktu setengah jam )
b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras
c. Rasa nyeri diperut dibagian bawah atau punggung
d. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastrik, atau masalah penglihtan
e. Pembengkakan pada wajah dan tangan
f. Demam, muntah, rasa sakit saat berkemih atau merasa tidak enak badan
g. Payudara merah, panas, dan / atau sakit
h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang lama
i. Rasa sakit, warna merah, nyeri tekan, dan / atau pembengkakan pada kaki
j. Merasa sedih merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya
k. Merasa sangat letih atau napas terengah-engah

2. Mengajari ibu proses fisiologis masa pascabersalin dan perilaku yang baik pada kondisi
tersebut.
a. Pengeluran lokea setelah bersalin, rahim berusaha memulihkan keadaannya sendiri dengan
cara membersihkan lapisan bagian luar dan membangun kembali lapisan baru dari dalam.
Ketika ia menguras lapisan lama, kotoran tersebut akan keluar melalui vagina seperti saat
datang bulan. Warna dan konsistensi akan berubah seiring waktu. Jelaskan dan konsisistensi
yang normal dari lokea. Sangat penting menjaga kebersihan, mengganti pembalut secara
teratur, dan menjaga vagina tetap kering dan bersih.
b. Nyeri kelahiran pada fundus. Mulas terjadi karena rahim berkontraksi agar ia dapat keadaan
sebelum hamil. Selain itu, dipengaruhi oleh pemberian obat-obatan dan proses menyusui ada
berapa hal yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi rasanyeri, antara lain :
Ø Cegah agar kandungan kemih tidak penuh
Ø Berbaring telungkup dengn sebuah bantal dibawah perut
Ø Mandi, duduk, berjalan-jalan, atau mengubah posisi
Ø Minum parasetamol kira-kira satu jam sebelum menyusui
Ø Pastikan ibu mengerti bahwa kontraksi ini sangat penting untuk mengendalikan perdarahan.
c. Perinium. Vagina dan vulva akan sedikit memerah, bengkak, lecet, dan nyeri, mungkin juga
terluka. Selain itu, teasa lebih lembut. Biasanya akan hilang setelah 1-2 minggu. Tindakan
mengurangi rasa nyeri :
Ø Kompres es
Ø Rendam duduk
Ø Latihan kegel
d. Hemoroid. Sangat wajar terjadi hemoroid karena tekanan kepala dan upaya meneran. Ada
beberapa hal untuk mengurangi rasa nyeri ini , yaitu :
Ø Rendam duduk
Ø Hindari duduk terlalau lama
Ø Bamyak minum dan makan-makanan berserat
Ø Bidan dapat menggunakan salep Nupercainal
e. Diuresis diaforesis. Saat hamil, tubuh menyimpan cairan yang banyak. Setelah lahir, tubuh
membuangnya lewar urine dan keringat. Hal ini terjadi pada minggu pertama pascabersalin.
Anjurkan ibu untuk tidak menghambat proses ini. Tetap minum air putih yang banyak,
hindari menahan berkemih, kenakan pakaian yang menyerap keringat , dll
f. Bengkak dan pembesaran payudara. Lakukan beberapa hal berikut.
· Kompres hangat payudara dengan kain atau handuk yang dihangatkan, atau mandi air
hangat.
· Jika bengkak, perah ASI secara manual sebelum memberikannya kepada bayi
· Jika bayi sudah kenyang dan payudara masih penuh, perah susu secara manual.
· Gunakan BH / bra yang baik.
· Jika perlu, minum parasetamol untuk mengurangi rasa sakit
g. Hubungan sekssual. Dapat dilakukan pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4 jika tidak ada
perdarahan dan luka episiotomi sudah sembuh. Untuk mengurangi rasa nyeri, gunakan
lubrikasi. Penetrasi penis harus hati-hati.

H. Anticipatory guidance
Secara garis besar anticipatory giudance meliputi instruksi dan bimbingan dalam
mengantisipasi periode nifas dan bagaimana memberikan asuhan sepanjang masa nifas
tersebut. Kebutuhan ibu nifas berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Dalam
memberikan asuhan, bidan harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan ibu. Ibu nifas juga
perlu memberitahu bidan jika ada hal yang dibutuhkan sehingga dapat membantu bidan
melaukan asuhan yang lebih berfokus. Anticipatory guidance meliputi hubungan antara ibu,
bayi dan hubungan ibu dengan yang lain.

I. Health Education
1. Nutrisi
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah
konstipasi, dan untuk memulai proses pemberian ASI. Asupan kalori perhari ditingkatkan
sampai 2700 kalori. Asupan cairan per hari ditingkatkan sampai 3000 ml ( susu 1000 ml ).
Suplemen zat besi dapat diberikan kepada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah
kelahiran

Gizi ibu menyusui dibutuhkan untuk produksi ASI dan pemuluhan kesehatan ibu. Kebutuhan
gizi yang diperhatikan yaitu :
a. Makanan dianjurkan seimbang antara jumlah dan mutunya
b. Banyak minum, setiap hari harus minum 6 gelas
c. Makanan-makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis, atau kimia untuk
menjaga kelancaran pencernaan
d. Gunakan makanan yang dapat merasang produksi ASI, misalnya yang hijau.
Pada wanita dewasa, kebutuhan kalori sebesar 2200 kkal, sedangkan untuk ibu
menyusui diperlukan tambahan 700 kkal untuk 6 bulan pertama setelah melahirkan dan
selanjunya 500 kkal
2. Hygiene
Sering membersihkan area perinium akan meningkatkan kenyamanan dan mencegah
infeksi. Tindakan ini paling sering menggunakan air hangat yang dialirkan (dapat dilarutkan
antiseptik) ke atas vulva perinium setelah berkemih atau defekasi, hindari penyemprotan
lansung. Ajarkan ibu untuk membersihkan sendiri.
Pasien yang harus istirahat ditempat tidur (misal, hipertensi, post-seksio sesaria) harus
dibantu mandi setiap hari dan mencuci daerah perinium dua kali sehari dan setiap selesai
eliminasi. Setelah ibu mampu mandi sendiri (dua kali sehari ), biasanya daerah perinium
dicuci sendiri. Penggantian pembalut hendaknya sering dilakukan, setidaknya setelah
membersihkan perinium atau setelah berkemih atau defekasi.
Luka perinium akibat episiotomi, ruptura, atau laserasi merupakan daerah yang tidak
mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Tindakan membersihkan vulva dapat
memberi kesempatan untuk melakukan inspeksi secara seksama daerah perinium.
Payudara juga harus diperhatikan kebersihannya. Jika puting terbenam, lakukan masase
payudara secara perlahan dan tarik keluar secara hati-hati.
Pada masa postpartum, seorang ibu akan rentang terhadap infeksi. Untuk ibu, menjaga
kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan. Ajari ibu untuk membersihkan alat genitalnya
dengan sabun dan air bersih setiap kali setelah berkemih dan defekadi. Sebelum bersih pada
waktu mencuci luka ( episiotomi ), ia harus mencuci dari arah depan kebelakang dabn
mencuci daerah anusnya yang terakhir. Ibu harus mengganti pembalut sedikitnya 2 kali
sehari. Jika ia menyusui bayinya, anjurkan untuk menjaga kebersihan payudara.

3. Perawatan perineum
Apa bila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin.
Caranya dibersihkan dengan air sabun lembut minimal sekali sehari. Biasanya ibu merasa
takut pada kemungkinan jahitannya akan lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak
dibersihkan atau dicuci. Cairan sabun atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah buang air
kecil atau air besar.
Membersihkan dimulai simpisis sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi. Ibu diberitahu
caranya mengganti pembalut yaitu bagian dalam jangan sampai terkontaminasi oleh tangan.
Pembalut sudah kotor harus diganti paling sedikit 4 kali sehari. Ibu diberi tahu tentang
jumlah, warna dan bau lochea sehingga apabila ada kelainan dapat diketahui secara dini.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin. Apabila ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi,
sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
Perawatan perinium 10 hari :
a. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam. Posisikan pembalut dengan baik sehingga
tidak bergeser.
b. Lepaskan pembalut dari arah depan kebelakang untuk menghindari penyebaran bakteri dari
anus ke vagina.
c. Alirkan atau bilas dengan air hangat/ cairan antiseptik pada area perinium setelah defekasi.
Keringkan dengan kain pembalut atau handuk dengan cara ditepuk-tepuk, dan dari arah
depan kebelakang.
d. Jangan dipegang sampai area itu pulih
e. Rasa gatal pada area sekitar jahitan adalah normal dan merupakan tanda penyembuhan.
Namun, untuk meredakan rasa tidak enak, atasi dengan mandi berendam air hangat atau
kompres dingin dengan kain pembalut yang telah didinginkan .
f. Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk lama untuk mengurangi tekanan pada daerah
tersebut.
g. Lakukan latihan kegel sesering mungkin guna merangsang peredarahan darah disekitar
perinium. Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan memperbaiki fungsi otot-
otot. Tidak perlu terkejut bila tidak merasakan apapun saat pertama kali berlatih karena area
tersebut akan kebal setelah persalinan dan pulih secara bertahap dalam beberapa minggu.
4. Istirahat dan tidur
Kebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat. Seorang ibu baru akan cemas
apakah ia akan mampu merawat anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Juga
akan terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus bangun malam
untuk meneteki atau mengganti popok sebelumnya tidak pernah dilakukan. Anjurkan ibu
supaya istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Sarankan untuk ibu
kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan serta untuk tidur siang atau
istirahat selama bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal
antara lain mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uteri dan
memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi
dan dirinya sendiri.
5. Ambulasi
Disebut juga early ambulation yaitu kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klein
keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.klien sudah
diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam post partum. Keuntungan early
ambulation adalah :
a. Klien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c. Dapat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu dalam merat atau memelihara anaknya,
memandikan dll selama ibu masih dalam perawatan.

Anda mungkin juga menyukai