Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 10

1. Asih Wahyuni (P17120016003)


2. Ayu Khalifah (P17120016004)
3. Dwi Indriani (P17120016011)
4. Dwi Putri Utami (P17120016012)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN


DIAGNOSA MEDIS CKD STAGE V
Di dunia prevalensi gagal ginjal
kronis menurut ESRD Patients
(End-Stage Renal Disease)
pada tahun 2011 sebanyak
2,786,000 orang, tahun 2012
sebanyak 3.018.860 orang dan Menurut World Healt
tahun 2013 sebanyak 3.200.000 Organization (WHO),
orang. secara global lebih dari
500 juta orang
mengalami penyakit
Dari data tersebut gagal ginjal kronik
disimpulkan adanya (Ratnawati, 2014). Di
peningkatan angka Indonesia angka
kesakitan pasien kejadian gagal ginjal
gagal ginjal kronis kronis berdasarkan data
tiap tahunnya dari Riskesdas pada
sebesar sebesar 6 tahun 2013, prevalensi
(Fresenius Medical gagal ginjal kronis 0,2%
Care AG & Co., dari penduduk Indonesia.
2013). Hanya 60% dari pasien
gagal ginjal kronis
tersebut yang menjalani
LATAR BELAKANG terapi dialisis).
Peran perawat dalam memberi
asuhan keperawatan pada klien
CKD melalui

PROMOTIF PREVENTIF

REHABILITATIF
KURATIF
KONSEP PENYAKIT CKD

• GGK biasanya akibat akhir dari kehilangan


fungsi ginjal lanjut secara bertahap (Doenges,
1999; 626).
• Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap
akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal
yang progresif dan irreversible dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner &
Suddarth, 2001; 1448).
• Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan
gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya
berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
Etiologi Sylvia Anderson (2006)

Nefropati toksik
Penyakit
infeksi
tubulointerst Penyakit metabolic
Gangguan jaringan
itial : Diabetes ikat : Lupus
mellitus, gout, eritematosus
hiperparatiroidism sistemik, poliarteritis
e, amiloidosis nodosa, sklerosis
sistemik progresif
Penyakit vaskuler
hipertensif :
Nefrosklerosis Gangguan congenital
benigna, Penyakit dan herediter :
Nefrosklerosis peradangan : Penyakit ginjal
maligna, Stenosis Glomerulonefritis polikistik, asidosis
arteria renalis tubulus ginjal
Baughman (2000)
Manifestasi Klinis
1. Manifestasi kardiovaskuler : hipertensi, pitting edema, edema periorbital,
friction rub pericardial, pembesaran vena leher, gagal jantung kongestif,
perikarditis, disritmia, kardiomiopati, efusi pericardial, temponade
pericardial.
2. Gejala dermatologis/ system integumen : gatal-gatal hebat (pruritus),
warna kulit abu-abu, mengkilat dan hiperpigmentasi, serangan uremik
tidak umum karena pengobatan dini dan agresif, kulit kering, bersisik,
ecimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar, memar (purpura).
3. Gejala gastrointestinal : nafas berbau ammonia, ulserasi dan perdarahan
pada mulut, anoreksia, mual, muntah dan cegukan, penurunan aliran
saliva, haus, rasa kecap logam dalam mulut, kehilangan kemampuan
penghidu dan pengecap, parotitis dan stomatitis, peritonitis, konstipasi
dan diare, perdarahan darisaluran gastrointestinal.
4. Perubahan neuromuskular : perubahan tingkat kesadaran, kacau mental,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang.
5. Perubahan hematologis : kecenderungan perdarahan.
6. Keletihan dan letargik, sakit kepala, kelemahan umum.
7. Pasien secara bertahap akan lebih mengantuk; karakter pernafasan
menjadi Kussmaul ; dan terjadi koma dalam, sering dengan konvulsi
(kedutan mioklonik) atau kedutan otot.
Stadium Gagal Ginjal Kronik
 Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun
50% dari normal.
 2) Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun
menjadi 20-35% dari normal. Nefron-nefron yang tersisa
sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya
beban yang mereka terima.
 3) Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20%
normal. Semakinn banyak nefron yang mati.
 4) Penyakit ginjal stadium-akhir, yang terjadi apabila GFR
menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron
fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan
parut dan atrofi tubulus.

Corwin (2001)
Penatalaksanaan Medis

 Pada penurunan cadangan ginjal dan insufisiensi ginjal, tujuan


penatalaksanaan adalah memperlambat kerusakan nefron
lebih lanjut, terutama dengan restriksi protein dan obat-obat
antihipertensi.
 Pada gagal ginjal, terapi ditujukan untuk mengoreksi
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
 Pada penyakit ginjal stadium-akhir, terapi berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.
 Pada semua stadium, pencegahan infeksi perlu dilakukan.

Corwin (2001)
Komplikasi
 Komplikasi hematologi
 Penyakit vascular dan hipertensi
 Dehidrasi
 Kulit
 Gastrointestinal
 Endokrin
 Neurologis
 Imunologis
 lipid

O’Callaghan (2006)
Pengkajian
Berdasarkan pemeriksaan tenaga
Tn.S jenis kelamin laki-laki, usia 52 kesehatan klien di diagnosa
tahun, Agama Islam, status sudah menderita Chronic kidney disease
menikah, pendidikan terakhir SMA, (CKD ) stage V. diagnose tersebut
pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Ujung ditegakan berdasarkan hasil dari
pemeriksaan diagnostic. klien
Menteng Rt 07 Rw 01 Cakung, Jakarta
dirawat di ruang Cempaka Bawah
Timur RSUP Persahabatan dengan
nomor registrasi 02385977. Klien
masuk pada tanggal masuk 04
Oktober 2018 dengan keluhan :
klien mengatakan nyeri skala 3
(nyeri moderate) pada area
pinggang kanan dan kiri, klien tidak
dapat mengeluarkan urine, mual
muntah, klien mengatakan
sebelumnya ia pernah operasi batu
ginjal pada tahun 2012
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan bd
Input dan output yang tidak seimbang dd Klien tampak diam, Klien tampak memikirkan sesuatu, Wajah klien
tampak pucat,Hasil TTV klien :
TD = 130/ 80 mmHg N = 82
S = 36 RR = 20
Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin = 7,6
Ureum darah = 98
Kreatinin darah = 10,5
2. Nyeri akut berhubungan dengan retensi urine ditandai dengan nadi meningkat, meringis, tampak
memegangi pinggang kanan dan kiri, Tampak meringis, frekuensi nadi meningkat 105 x/ menit, klien
sering terbangun ketika tidur

2. Ansietas bd kurang terpapar informasi dd Klien tampak diam, Klien tampak memikirkan sesuatu, Wajah
klien tampak pucat Hasil TTV klien :
TD = 130/ 80 mmHg N = 82
S = 36 RR = 20
Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin = 7,6
Ureum darah = 95
Kreatinin darah = 10,5

4. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder (penurunan hemoglobin) dibuktikan dengan klien terpasang infus pada tangan kanan,
terpasang kateter urine dan terpasang CDL di vena central. penurunan hemoglobin (Hb; 7,6 g/dL).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai