PROMOTIF PREVENTIF
REHABILITATIF
KURATIF
KONSEP PENYAKIT CKD
Nefropati toksik
Penyakit
infeksi
tubulointerst Penyakit metabolic
Gangguan jaringan
itial : Diabetes ikat : Lupus
mellitus, gout, eritematosus
hiperparatiroidism sistemik, poliarteritis
e, amiloidosis nodosa, sklerosis
sistemik progresif
Penyakit vaskuler
hipertensif :
Nefrosklerosis Gangguan congenital
benigna, Penyakit dan herediter :
Nefrosklerosis peradangan : Penyakit ginjal
maligna, Stenosis Glomerulonefritis polikistik, asidosis
arteria renalis tubulus ginjal
Baughman (2000)
Manifestasi Klinis
1. Manifestasi kardiovaskuler : hipertensi, pitting edema, edema periorbital,
friction rub pericardial, pembesaran vena leher, gagal jantung kongestif,
perikarditis, disritmia, kardiomiopati, efusi pericardial, temponade
pericardial.
2. Gejala dermatologis/ system integumen : gatal-gatal hebat (pruritus),
warna kulit abu-abu, mengkilat dan hiperpigmentasi, serangan uremik
tidak umum karena pengobatan dini dan agresif, kulit kering, bersisik,
ecimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar, memar (purpura).
3. Gejala gastrointestinal : nafas berbau ammonia, ulserasi dan perdarahan
pada mulut, anoreksia, mual, muntah dan cegukan, penurunan aliran
saliva, haus, rasa kecap logam dalam mulut, kehilangan kemampuan
penghidu dan pengecap, parotitis dan stomatitis, peritonitis, konstipasi
dan diare, perdarahan darisaluran gastrointestinal.
4. Perubahan neuromuskular : perubahan tingkat kesadaran, kacau mental,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang.
5. Perubahan hematologis : kecenderungan perdarahan.
6. Keletihan dan letargik, sakit kepala, kelemahan umum.
7. Pasien secara bertahap akan lebih mengantuk; karakter pernafasan
menjadi Kussmaul ; dan terjadi koma dalam, sering dengan konvulsi
(kedutan mioklonik) atau kedutan otot.
Stadium Gagal Ginjal Kronik
Penurunan cadangan ginjal, yang terjadi apabila GFR turun
50% dari normal.
2) Insufisiensi ginjal, yang terjadi apabila GFR turun
menjadi 20-35% dari normal. Nefron-nefron yang tersisa
sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya
beban yang mereka terima.
3) Gagal ginjal, yang terjadi apabila GFR kurang dari 20%
normal. Semakinn banyak nefron yang mati.
4) Penyakit ginjal stadium-akhir, yang terjadi apabila GFR
menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit nefron
fungsional yang tersisa. Di seluruh ginjal ditemukan jaringan
parut dan atrofi tubulus.
Corwin (2001)
Penatalaksanaan Medis
Corwin (2001)
Komplikasi
Komplikasi hematologi
Penyakit vascular dan hipertensi
Dehidrasi
Kulit
Gastrointestinal
Endokrin
Neurologis
Imunologis
lipid
O’Callaghan (2006)
Pengkajian
Berdasarkan pemeriksaan tenaga
Tn.S jenis kelamin laki-laki, usia 52 kesehatan klien di diagnosa
tahun, Agama Islam, status sudah menderita Chronic kidney disease
menikah, pendidikan terakhir SMA, (CKD ) stage V. diagnose tersebut
pekerjaan wiraswasta, alamat Jl. Ujung ditegakan berdasarkan hasil dari
pemeriksaan diagnostic. klien
Menteng Rt 07 Rw 01 Cakung, Jakarta
dirawat di ruang Cempaka Bawah
Timur RSUP Persahabatan dengan
nomor registrasi 02385977. Klien
masuk pada tanggal masuk 04
Oktober 2018 dengan keluhan :
klien mengatakan nyeri skala 3
(nyeri moderate) pada area
pinggang kanan dan kiri, klien tidak
dapat mengeluarkan urine, mual
muntah, klien mengatakan
sebelumnya ia pernah operasi batu
ginjal pada tahun 2012
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan bd
Input dan output yang tidak seimbang dd Klien tampak diam, Klien tampak memikirkan sesuatu, Wajah klien
tampak pucat,Hasil TTV klien :
TD = 130/ 80 mmHg N = 82
S = 36 RR = 20
Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin = 7,6
Ureum darah = 98
Kreatinin darah = 10,5
2. Nyeri akut berhubungan dengan retensi urine ditandai dengan nadi meningkat, meringis, tampak
memegangi pinggang kanan dan kiri, Tampak meringis, frekuensi nadi meningkat 105 x/ menit, klien
sering terbangun ketika tidur
2. Ansietas bd kurang terpapar informasi dd Klien tampak diam, Klien tampak memikirkan sesuatu, Wajah
klien tampak pucat Hasil TTV klien :
TD = 130/ 80 mmHg N = 82
S = 36 RR = 20
Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin = 7,6
Ureum darah = 95
Kreatinin darah = 10,5
4. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif dan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder (penurunan hemoglobin) dibuktikan dengan klien terpasang infus pada tangan kanan,
terpasang kateter urine dan terpasang CDL di vena central. penurunan hemoglobin (Hb; 7,6 g/dL).
TERIMAKASIH