Anda di halaman 1dari 38

TRIAD KRR 3 :

NAPZA
Oleh:
dr. Sheilla Virarisca, MPH & dr. Budi Utami Handajani

Disampaikan pada
Diklat TOT Pengelola PIK Remaja/Mahasiswa dan BKR
Bogor, 1-5 April 2013
NAPZA
a. Pengertian NAPZA

Napza :

Narkotika,
Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya
NAPZA
a. Pengertian NAPZA

Napza =  Zat/Obat berasal dari


tanaman/bukan tanaman,
sintesis/semi sintesis
 Narkotika
 Psikotropika  Menyebabkan Penurunan
 Zat adiktif kesadaran, hilangnya rasa,
hirangnya rasa nyeri dan
ketergantungan
NARKOTIKA (ada 3 gol)
UU. N0. 35 th.2009

 Gol. 1 :
- Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Tidak digunakan dalam terapi/pengobatan
- Mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan

Contoh :
Opium, Heroin, Kokain, ganja, ekstasi,
shabu, Katinona dll (64 jenis)
 Gol 2 :
- Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Untuk Pengobatan/ Terapi
- Mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan

Contoh:
Morfin, Benzetidine, Petidin dll (85 jenis)
 Gol 3:
- Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Untuk Pengobatan/ Terapi
- Mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan

Contoh :
Kodein, Polkodina, Nikodikodina, polkodina, dll
( 11 jenis)
NAPZA
a. Pengertian NAPZA

Napza =
zat atau obat, baik alamiah
 Narkotika maupun sintetis bukan
 Psikotropika narkotika, yang berkhasiat
 Zat adiktif psikoaktif

menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan
perilaku
Psikotropika Ada 4 Gol.
UU. N0. 5 Th. 1997

 Gol. 1 :
- Tidak digunakan dalam pengobatan
- Mempunyai Sangat Potensi kuat
ketergantungan

contoh : Lisergid, Tenosiklidin


Psikotropika Ada 4 Gol.
UU. N0. 5 Th. 1997

 Gol. 2 :
- Digunakan dalam pengobatan
- Mempunyai Potensi Kuat ketergantungan

contoh :
Fensiklidin, Metakualon, Metilfenidat,
Sekobarbital
Psikotropika Ada 4 Gol.
UU. N0. 5 Th. 1997

 Gol. 3 :
- Digunakan dalam pengobatan
- Mempunyai Potensi Sedang
menimbulkan ketergantungan

contoh :
Pentobarbital, Pentazosina dan
Flunitrazepam
Psikotropika Ada 4 Gol.
UU. N0. 5 Th. 1997

 Gol. 4 :
- Banyak digunakan dalam pengobatan
- Mempunyai Potensi Ringan menimbulkan
ketergantungan

contoh :
Alprazolam, Bromazepam, Diazepam,
Fenobarbital, Klobazam, Klonazepam,
Klordiazekposida, Nitrazepam (BK/Koplo)
Zat Adiktif

Zat/bahan yang memabukan dan


menimbulkan ketergantungan.
Yang bukan termasuk gol
narkotika / psikotropika
Contoh:
 Alkohol
 Inhalasi dan Solven (Lem, Tiner, Aseton)
 Nikotin (Tembakau)
 Kopi (Cafein)
DAMPAK NAPZA

 1. Dampak Kesehatan
- Kanker
- Kerusakan Hati
- Penurunan Daya Ingat
- Pusing, kehilangan keseimbangan tubuh
- Euphoria
- Mual, Muntah
- Kebingungan
- Banyak Bicara
- Gangguan tidur
- Gigi Rapuh
DAMPAK NAPZA

 2. Dampak Sosial
- Sulit Bersosialisasi
- Tidak Percaya Diri
- Sulit Pengendalian Diri
- Susah menyambung Pembicaraan
- Berpikir negatif pada diri sendiri
- Bergembira secara berlebihan
- Lebih banyak berdiam diri
- Dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat
- Mendorong untukmelakukan tindak
kriminal
DAMPAK NAPZA

 3. Dampak Ekonomi
- Akan banyak uang dibutuhkan untuk
penyembuhan dan perawatan kesehatan
- Masalah keuangan, Kecanduan menjual
barang pribadi atau barang milik orang
lain
- Tidak bisa menabung karena lebih
mementingkan obat daripada kebutuhan
pokoknya
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja
2. Heroin
3. Kodein
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
(shabu)
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
NAPZA
b. Jenis NAPZA

Mengenal Beberapa
Jenis Napza:

1. Ganja/Mariyuana
2. Heroin/Putaw
3. Kokain/Crack
4. MDMA/Ecstasy
5. Methamphetamin
/shabu-shabu
6. Amphetamin
7. LSD
8. Sedativa
Penyalahgunaan Napza

Penggolongan Pemakai Napza

1. Pemakai coba-coba
Untuk memenuhi rasa ingin tahu atau
agar diakui oleh kelompoknya

2. Pemakai sosial/rekreasi
Untuk bersenang-senang, umumnya
dilakukan dalam kelompok
3. Pemakai situasional
Untuk menghilangkan perasaan stress
dan depresi ( ketegangan, kesedihan)

4. Pemakai ketergantungan
Pemakai yang berulang dan mencari
napza sebagai kebutuhan sehari-hari,
sehingga pemakai mau melakukan apa
saja untuk mendapatkannya
Ketergantungan Napza

1. Ketergantungan Fisik
Mengalami beberapa gejala fisik yang tidak enak bila
jenis napza tersebut tidak dipakai lagi dalam jangka
waktu tertentu

2. Gejala putus zat


Kejang, mual, muntah, gemetar, gelisah, berkeringat.
Tergantung juga dengan jenis zat, dosis dan lama
penggunaan. Makin tinggi dosis napsa dan makin
lama penggunaannya, makin kuat gejala sakitnya.
3. Sakau
Gejala putus zat karena penggunaan putau
(heroin) dan gejala sakau umumnya
berlangsung 4-5 hari setelah penggunaan
dihentikan.

4. Toleransi
Keadaan dimana dosis yang sama tidak lagi
berpengaruh seperti penggunaan sebelumnya.
Akibatnya perlu penambahan dosis dan ini dapat
menimbulkan OD dan meninggal
5. Ketergantungan psikologis
Rasa kurang enak dan gelisah bila jenis
napza itu tidak ada. Keadaan ini bersifat
kejiwaan dan disebut ketergantungan
psikologis.
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA

Tahap Ketergantungan Napza :

1. Kompromi
2. Coba-coba
3. Toleransi
4. Kebiasaan
5. Ketergantungan
6. Intoksifikasi
7. Meninggal dunia
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA
Tahap Ketergantungan Napza :

1. Kompromi :
Sikap menentang napza tidak tegas mau bergaul
dengan pemakai napza

2. Coba-coba
Segan menolak tawaran. Ikut-ikutan memakai Napza
untuk mencoba

3. Toleransi
Sesudah memakai beberapa kali, tubuh menjadi
toleran. Perlu penambahan dosis yang lebih besar agar
mendapat efek yang dikehendaki.
4. Kebiasaan
Pengguna napza sudah menjadi
kebiasaan yang mengikat dan mulai
berpengaruh pada kehidupan sosial si
pengguna seperti malas sekolah, dll

5. Ketergantungan
Keterikatan pada napza sudah mendalam.
Kalau berhenti pakai atau dosisi kurang,
timbul gejala putus obat.
6. Intoksifikasi
Keracunan karena penyalahgunaan
napza, mengalami kerusakan pada organ
tubuh dan otak

7. Meninggal dunia
Terjadi kematian karena timbulnya
berbagai penyakit atau overdosis
Gejala ketergantungan:

1. Keinginan kuat (kompulsif) untuk


memakai berulangkali
2. Kesulitan mengendalikan penggunaan
3. Terjadi gejala putus obat
4. Toleransi
5. Mengabaikan alternatif kesenangan lain
6. Terus memakai
7. Menyangkal
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA

Dampak
menggunakan:

1. Fisik
2. Psikologik
3. Sos-ek
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA

Dampak Gangguan :
• Sistem saraf
menggunakan: • Jantung
• Pembuluh darah
• Kulit
1. Fisik • Paru
2. Psikologik • Darah
• Pencernaan
3. Sos-ek • Otot dan tulang

Lain-lain:
• Hepatitis
• kematian
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA

Dampak • Malas belajar


menggunakan: • Hilang kepercayaan diri
• Menjadi ganas dan
tingkah laku brutal
1. Fisik • Sulit berkonsentrasi
• Cenderung menyakiti
2. Psikologik diri, bahkan bunuh diri
3. Sos-ek
NAPZA
c. Penyalahgunaan NAPZA

Dampak
menggunakan:

1. Fisik 1. Keluarga : suasana nyaman


2. Psikologik dan tentram terganggu
2. Sekolah : penurunan
3. Sos-ek prestasi belajar
3. Tempat tinggal dan
masyarakat : mengganggu
ketertiban dan keamanan
lingkungan
KRR
NAPZA

HIV/AIDS SEKS

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai