Anda di halaman 1dari 19

Praktikum II

Rasdiyanah Rahim, M.Kep., Ns. Sp. Kep. Kom


PENENTUAN STATUS GIZI LANSIA

 Tujuan :
Meningkatkan status kesehatan lanjut usia gara sehat,
mandiri dan produktif melalui pelayanan giziyang bermutu.
 Sasaran :
 Pra lansia usia (45-59 tahun)
 Lanjut usia (60-69 tahun)
 Lanjut usia risiko (70 tahun keatas atau 60 dengan masalah
kesehatan)
Kondisi Lanjut Usia Yang Mempengaruhi
Status Gizi
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi
lansia
 Umur
 Jenis Kelamin
 Aktifitas fisik dan pekerjaan
 Postur tubuh
 Iklim/suhu udara
 Kondisi kesehatan
 Lingkungan
Prinsip kebutuhan gizi lansia  Pesan gizi
seimbang
 Makanan yang beraneka ragam
 Makan untuk memenuhi kecukupan energi
 Batasi konsumsi lemak dan minyak
 Makanan mengandung sumber zat besi
 Rutin sarapan
 Minum air putih bersih dan aman
 Lakukan aktivitas fisik dan olahraga teratur
Pengkajian Gizi Lansia
 Pengkajian Antropometri
 Biokimia
 Klinis
 Riwayat makan
Antropometri
 Pengukuran fisik yang terdiri :
1. Pengukuran tinggi badan
2. Pengukuran berat badan
3. Pengukuran IMT
4. Lingkar perut
- Berpuasa pada malam hari
- Mengenakan pakaian longgar
- Posisi berdiri tegakm tangan disamping dan kaki
rapat.
- Beri tanda pada titik antara tepi tulang iga dan
krita illiaka pd garis aksila tengah.
- Letakkan pita diantara ke dua titik, ukur pada
posisi menghembuskan napas.
- Obesitas sentral jika pd LK lingkar perut > 90 cm
& PR lingkar perut > 80 cm.
 Tebal lipatan kulit
Pengukuran tebal lipatan kulit dengan menggunakan
Harpenden skinfold capiler, pada area triseps, biceps,
subscapula dan panggul.
 Pengkajian mini nutrisi I dan II (Mini Nutritional Assessment
(MNA))
Instrumen untuk mengukur/skrining status nutrisi pada
lansia. MNA terdiri atas konsisi kesehatan,
kebebasan, kualitas hidup, pengetahuan, mobilitas dan
kesehatan yang subjektif.
Aktivitas Fisik Pada Lansia
 Prinsip program latihan fisik
- Membantu tubuh agar tetap bergerak dan
berfungsi
- Meningkatkan daya tahan tubuh lansia
- Mencegah ketidakseimbangan pada lansia
- Mengurangi atau menghambat proses penuaan
Klasifikasi Aktivitas Fisik
WHO membagi Aktifitas Fisik dan Latihan Fisik menjadi 4
Kategori
1. AktivitasFisik untuk Hidup Aktif : dilakukan setiap
hari dari yang ringan sampai sedang minimal 10 menit
atau lebih setiap hari.
2. Aktivitas
fisik untuk hidup sehat : dilakukan setiap
hari minimal 30 menit sehari / lebih (berkebun,
membersihkan rumah, mencuci,dll)
3. Latihanfisik untuk kebugaran jasmani : dilakukan
seminggu 3 kali dari yang sedang sampai berat selama
20 menit/lebih (jalan kaki, joging, senam, bersepeda).
4. Latihan fisik untuk prestasi olah raga : durasi dan
frekwensinya tergantung tingkat kebugaran jasmani
dan target capaian seseorang (Pertandingan olahraga)
AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA
 Latihan fisik pada lansia perlu memperhatikan
terkait :
- Intensitas
- Durasi
- Frekuensi
- Metode/Mode
 Estimasi HR terendah s/d Estimasi HR tertinggi
- HR max terendah = 220 – umur
- HR max tertinggi = 210 – (0,5 x umum)
1. Latihan Aerobik (latihan daya tahan
jantung paru)  kebutuhan oksigen

 Latihan ini direkomendasi pada


lansia dengan lama latihan
kurang lebih 30 menit, dengan
intensitas 2-5 kali dalam
seminggu.
 Pada lansia diatas 65 tahun,
latihan fisik yang disarankan
adalah berjalan, bersepeda statis
dan latihan didalam air.
 Bagi lansia yang tidak terlatih
dianjurkan untuk memulai pada
tingkat terendah dan dalam
batas toleransi.
2. Latihan penguatan otot
 Latihan ini merupakan aktivitas
yang memperkuat dan
menyokong otot dan jaringan
ikat.
 Latihan dirancang agar otot
dapat membentuk kekuatan
untuk melakukan gerakan atau
menahan beban seperti berdiri
dibelakang kursi dan
mendorongnya dalam bbrp
detik.
 Ativitas ini disarankan untuk
dilakukan 2 kali dalam
seminggu. Latihan dilakukan
10-12 kali hitungan untuk
setiap sesi latihan. Intensitas
latihan ditingkatkan seiring
peningkatan kemampuan.
3. Latihan keseimbangan dan
Fleksibilitas
 Latihan keseimbangan dilakukan untuk
mencegah lansia jatuh dan latihan fleksibilitas
dilakukan untuk membantu mempertahankan
kisaran gerak sendi (ROM).
 Latihan fleksibilitas disarankan pada saat
dilakukan latihan aerobik 2-3 hari perminggu.
 Latihan fleksibiltas melibatkan perenggangan
pada otot dan sendi, dilakukan perenggangan 3-
4 kali dengan masing-masing tarikan 10-30
detik. Contohnya : yoga, latihan perenggangan
 Latihan keseimbangan dilakukan setidaknya 3
hari dalam seminggu dengan gerakan intensitas
rendah.
Hal Perlu Diperhatikan Dalam Latihan Fisik
Pada Lansia

 Waktu latihan inti lebih dari 60 menit


 Gerakan tubuh memantul (dihentak- hentakkan) &
melompat-lompat
 Latihan beban dg beban berlebihan dr luar (mengangkat
dumble)
 Latihan fisik yg mengganggu keseimbangan: berdiri di atas
1 kaki tanpa berpegangan, latihan di tempat yg tidak rata &
licin
 Gerakan rotasi leher 3600
 Gerakan hiperekstensi
 Gerakan hiperfleksi

Anda mungkin juga menyukai