KGDK
Proses penyempitan
arteri koroner yg
memperdarai miokard
Berkurangnya
Ketidakcukupan suplai pengisian ventrikel Takipnea
O2 kiri 35x/menit
Lemah CRT>3dtk
Diaphoresis
NOC : Cardiac Pump Effectiveness keb O2
Dx curah jantung
NIC : Cardiac Care
Lemah b.dperubahan irama jantung
Ny. M
(50Thn) Pengkajian Takikardi 140x/mnt
Faktor yg mempengaruhi
keberhasilan - Lebih efektif dan menimbulkan
KASIH GAMBAR EKG 1
Lama memuali DC shock sedikit cedera
akan membuat jantung - Tingkat keberhasilan kejutan
kelelahan, kondisi asidosis, (97,6% vs 85,2%)
besarnya jantung, energi yg - Energi yg digunakan max 200 J
dibutuhkan DC shock, letak (mempengaruhi cadangan energi
PAD, Gell yg digunakan membuat aktifitas jantung
normal
- Meminimalkan komplikasi
sengatan listrik Kenapa BIFASIK?
- Indikasi DC Shock
VT / VF
Diberikan DC Shock-
BIFASIK 50 Joule
Komplikasi
Henti jantung, henti nafas,
kematian, anoxia cerebral, luka
bakar, hipotensi, disfungsi
pacemaker
Dokumentasi
Print out EGK sebelum dan
Monitoring pasca DC shock sesudah, status neurologi
Evaluasi status neurologi (Orientasi), status respirasi dan kardiovaskuler - Streptokinase : (-) luas infark
respirasi, kardiovaskuler, EKG, berikan anti sebelum dan sesudah, energi - NaCl 0,9% 500 cc/24jam
disritmia, kaji kulit terbakar, monitor elektrolit - Nasal kanul 4 Lpm
yg dipakai DC shock, semua
- Cak Lab. Darah lengkap, AGD, CK,
intervensi yg diberikan CKMB, LD, LDH dan troponin T/I
Berkurangnya O2
otot jantung ↑ respon Edema pulmonal
simpatis
Aliran darah dan
oksigenasi
terganggu
vasokontriksi
Mekanisme
anaerob O2 4 Lpm
TD menurun batuk dispnea
Bagging 2 jam
Angina Kongesti mukosa bronkial
hipoksemia
pectori
CRT >3s ↑ produksi mukus Menyumbat jalan napas
pusat
sianosis Ronchi +/+ Pola napas ≠ efektif
Perfusi ↓
Akral dingin Inhalasi Asidosis respiratorik
Kesadaran ↓ bisolvon 3x
Apatis somnolen
hipoperfusi
Dobutamin
Syok kardiogenik
5mcg/kgbb
Peningkatan
Kerja jantung
kebutuhan O2 otot
bertambah
“Keringatku Segede Jagung”
Ny M (50 tahun) beragama islam diantar suaminya masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) hari Rabu, 20 September 2015. Hasil
pengkajian diruang triageditemukan kesadaran composmentis, sangat lemah, megeluh nyeri dada sejak 6 jam SMRS , diaphoresis, nadi
140x/menit irreguler lemah, P 35x/menit, TD 90/70 mmHg, bibir pucat, akral dingin, CRT > 3 detik. Emergency severity index tingkat 2 (tidak
stabil). Gambaran EKG1 : ventrikel takikardi, Ny M diberikan DC schock 50 J biphase. Setelah dilakukan DC gambaran EKG ditemukan EKG
2 : ST elevasi. Setelah DC schock mendapatkan intruksi streptokinase, Nacl 0.9% 500cc/24 jam, terapi O2 nasal kanul 4L/menit, cek laboratorium
darah lengkap, AGD, CK CKMB, LD &LDL, troponin I/T.
Pasien dipindahkan keruang ICCU hasil anamnesa pasien riwayat pernah serangan jantung, DM, hipertensi dan merokok sejak usia 15
tahun. Kondisi pasien 4 hari di ruang ICCU cenderung tidak stabil kesadaran CM, TD 80/50 mmhG-100/50 mmHg , HR 120-140x/menit, P 30-35
x/menit, paru-paru rochi +/+, urine output 500-700cc/24 jam, balance cairan +500cc/24 jam , pitting edema, foto thorak CTR 70% . Pemeriksan
laboratorium ditemukan Hb 12 g/dl, hematokrit 37%, eritrosit 5,2 juta, leukosit 12 U/L, trombosit 300 UL, CK 555u/L, ck-mb 40 u/L troponin T
0,20 mg/ml, GD 600 g/dl, urinalisasi : ph 4, BJ 10,20, protein +, glukosa ++, nitrogen -, keton ++, urobilin -, eritrosit -, kristal -, epitel +.
Pada hari keempat ICCU hasil AGD : pH 7,28, PCO2 70 mmHg, PO2 109 mmHg, HCO3 25 mmol/L, be-10, Sat O2 97%. Berdasarkan
hasil AGD tersebut perawat melaporkan kepada dokter dan di instruksikan bicarbonate 10 cc, bagging tiap 2 jam hingga AGD PCO2 turun.
Setelah dilakukan bagging hasil AGD tetap memburuk Ph 7,30 PCO2 75 mmHg, PO2 120 mmHg, HCO3 40 mmol/L, BE-10, Sat O2 97 % pasien
mengeluh semakin sesak, P 40x/menit, sianosis, saturasi perifer cenderung turun 70%.
Pasien dipindahkan keruang ICU, saat di ICU pasien menggunakan ventilator mekanik mode SIMV 12, TV 400, FiO2 90%, +EEP 5 PS15.
Kondisi pasien selama di ICU apatis-somnolen, TD 60/40 mmHg- 80/40 mmHg, HR 112-130x/menit, P 25-35x/menit, ronchi +/+, BJ normal,
pitting edema, balance cairan selalu + 400-500cc/24 jam. Terapi yang diberikan selama di ICU adalah ISDN 5mg, dobutamine
5microgram/KgBB/menit, Lasix 3mg/jam, meropenem 2x2gr, inhalasi bisolvon 1 cc +Nacl 2 cc 3x/hari
KELOMPOK 3
Tanda gejala di iccu dan icu coba diperhatikan dan beri tanda jika ada dalam kasus, kalo belum ada tolong dicari
Askep di iccu hipervolemia, gangguan pertukaran gas kasih warna yg sama berdasarkan manifestasinya (bersihan jalan napas diangkat gk ?) kalo
iya berarti masukin juga
Di icu dikasih ventilator dg mode bla bla bla nanti dijelasin juga ya