Anda di halaman 1dari 31

UTAMAKAN

KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan
dan
kesehatan kerja
dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja

Suatu ilmu terapan (applied science) yang didasari pendekatan


ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya (hazard)
dan risiko (risk) kesehatan dan keselamatan yang mungkin
terjadi.
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Kerugian materi

Kecelakaan kerja

Korban SDM

di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja/Th


UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA Jamsostek (Persero) 2002-2005

 > 300 ribu kecelakaan kerja


 > 5000 kematian
 >500 cacat tetap
 Konpensasi > dari Rp. 550 milyar.
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Aspek Hukum

K3  Kumpulan peraturan perundang-undangan yang


mengatur tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja.

• Sanksi Tegas
• Perlindungan K3
UTAMAKAN
Dasar hukum yang terkait dengan pelaksanaan K3 RS :
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
 UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
 UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
 UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit berisi akreditasi
RS dan syarat fisik RS
 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
 Permenaker Nomor 5/Men/1996 tentang SMK3
 Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/IV/2007 tentang
pedoman Manajemen K3 Rumah Sakit
 Permenkes Nomor 432/Menkes/ SK/VIII/2010 tentang
Standar K3 Rumah Sakit
K3  Perlindungan tenaga kerja
 Risiko kecelakaan kerja
UTAMAKAN

 Penyakit akibat kerja


KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

 Tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat


 Tenaga kerja produktif
 Produktivitas perusahaan meningkat.

Perencanaan dan pertimbangan yang tepat


Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
UTAMAKAN

Beban Lingkungan
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

kerja kerja
-Fisik -Fisik
-Mental -Kimia
-Biologi
-Ergonomi

Kapasitas kerja
-Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani
& rohani
- Status
kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
Identifikasi Potensi Bahaya
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Identifikasi Potensi Bahaya
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Identifikasi Potensi Bahaya
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

MANUAL
HANDLING
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

POSTUR DUDUK

POSTUR
MEMBUNGKUK
KEGIATAN MENYUNTIK/AMBIL
DARAH
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
LAY OUT LABORATORIUM
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
POSTUR DUDUK
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
UTAMAKAN
Sumber Masalah Keperawatan
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

• Alat tidak pada tempatnya atau tidak adekuat


• Repetitive travel
• Situasi yang tidak diharapkan
• Berhenti untuk menunggu sistempelayanan
• Tidak adekuatnya akses terhadap sumber
perawatan dan prosedur batu
• Misscommunication
• Hambatan lingkungan kerja
• Perilaku destruktif
Jenis Risiko Cidera Klien di RS
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Jatuh

Kecelakaan karena alat Penyebab Cidera klien di RSadalah


sakit atau tidak peduli
Kecelakanan karena klien

Kecelakaan karena prosedur


UTAMAKAN Kecelakaan Kerja
KESELAMATAN

• Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga


DAN KESEHATAN KERJA

dan tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan


menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari
yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.

Kecelakaan di rumah sakit dapat berbentuk 2 jenis yaitu :


1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas
rumah sakit
itu sendiri.
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Manajemen risiko
 Proses interdisipliner yang dirancang untuk
melindungi aset keuangan organisasi dan
untuk menjaga kualitas perawatan medis
yang tinggi
(Velianoff & Hobbsm 1998 dalam Hubber,
2006)
Pengkajian
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan pasien Perumusan


terintegrasi/ manajemen Evaluasi diagnosa
risiko

Keselamatan
asuhan Pelaksanaan Perencanaan
keperawatan

Alat bantu mobilisasi

Alat bantu handling


Strategi Keuntungan
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

• Bentuk kesadaran diri akan • Keselamatan dalam bekerja


keselamatan pasien • Kepuasaanpasien
• Bentuk tim khusus darimultidisiplin
ilmu
• Susun program sesuai dengan standar
internasional dan depkes
• Susun perlengkapan yang terdiri dari
perencanaan, gambaran pekerjaan, dan
daftar check list keselamatan pasien
• Dokumentasi yang baik
Lingkup Askep Berbasis Keselamatan
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Pasien

Petugas kesehatan

Bangunan lingkungan dan peralatan RS

Bisnis -> kelangsungan RS


Pengendalian Infeksi
Nosokomial
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

pada Pasien dan Pekerja


• Beberapa sarana Keselamatan kerja
UTAMAKAN
yang perlu diawasi antara lain bejana
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA tekan uap, penangkal petir, sistem
pemadaman kebakaran, sistem
jaringan gas medis. Sarana tesebut
perlu mendapat pemeliharaan dan
pengawasan sehingga aman dalam
pengoperasiannya.
PENANGKAL PETIR & BEJANA TEKAN
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
ALAT PELINDUNG DIRI
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
• Kebakaran terjadi apabila
terdapat tiga unsur bersama-
sama. Unsur-unsur tersebut
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

adalah adalah oksigen, panas


dan bahan yang mudah
terbakar. Bahan yang mudah
terbakar di Rumah Sakit antara
lain ethyl eter, ethylene oxide
dan ethyl alcohol.
• Sebagai tempat layanan
umum perlu disediakan
peralatan pemadaman
kebakaran mulai dari APAR,
Hydran hingga sistem
pemadaman Otomatis. Jalur
evakuasi juga perlu dipasang.
• Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang
dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi
pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi,
menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun
mengancam finansial dan citra RS.
• Sistem Tanggap Darurat RS : BSB dan Internal.
PETUNJUK EVAKUASI
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA SMK3 RS: lingkungan kerja aman, sehat dan
nyaman baik bagi karyawan, pasien,
pengunjung ataupun masyarakat di sekitar
RS.
Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan
dengan baik bila ada komitmen pimpinan
puncak/Direktur RS.
Perlu pemahaman, kesadaran dan
perhatian yang penuh dari segala pihak
yang terlibat di RS, sehingga apa yang
diharapkan bisa tercapai.

Anda mungkin juga menyukai