Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Jika pada suatu keadaan ditemukan seseorang dengan penilaian dini terdapat gangguan
tersumbatnya jalan nafas, tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak teraba nadi, maka
penolong harus segera melakukan tindakan yang dinakan dengan istilah Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
Bantuan Hidup Dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang dapat membantu
mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. Beberapa cara sederhana tersebut adalah
bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas, bagaimana memberikan bantuan
pernafasan dan bagaimana membantu mengalirkan darah ke tempat yang penting dalam tubuh
korban, sehingga pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.
Penilaian dan perawatan yang dilakukan pada bantuan hidup dasar sangat penting guna
melanjutkan ketahanan selanjutnya. Hal ini harus dilakukan secara cermat dan terus menerus
termasuk terhadap tanggapan korban pada proses pertolongan.
Bila tindakan ini dilakukan sebagai kasatuan yang lengkap maka tindakan ini dikenal dengan
istilah Resusitasi Jantung Paru (RJP).

2. PENGERTIAN

Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan nafas dengan tujuan
untuk membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa menggunakan alat
bantu ( Alkatri,2007 ). Tujuan tindakan bantuan hidup dasar adalah oksigenisasi darurat secara
efektif pada organ vital seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan
sampai paru dan jantung dapat menyediakan oksigen dengan kekuatan sendiri secara normal
(Latief, 2009 ). Tindakan bantuan hidup dasar sangat penting pada pasien trauma terutama pada
pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi di luar rumah sakit (Alkatri,
2007).

3. TUJUAN

Tujuan dari bantuan hidup dasar adalah untuk :


a. Menyelamatkan jiwa penderita
b. Mencegah cacat

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 1


c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan.

Respon time atau hitungan waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar. Otak dan
jantung bila tidak mendapat oksigen lebih dari 8 10 menit akan mengalami kematian, sehingga
korban dapat mati. Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah untuk mati. Yaitu mati klinis dan
mati biologis. Mati klinis memiliki pengertian bahwa pada saat melakukan pemeriksaan penderita
penolong tidak menemukan adanya pernafasan dan denyut nadi yang berarti sistem pernafasan dan
sistem peredaran darah berhenti. Pada beberapa keadaan, penanganan yang baik masih
memberikan kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi kembali. Penderita mengalami henti
nafas dan henti jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam rantai
penyelamatan dilakukan bersamaan.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung dengan tujuan mencegah
berhentinya respirasi dan sirkulasi dan memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan
ventilasi dari korban yang mengalami hanti jantung / henti nafas melalui resusitasi jantung paru.

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 2


BAB II
RUANG LINGKUP

RSI Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat melaksanakan pelayanan terhadap seluruh
pasien yang membutuhkan bantuan hidup dasar di lingkungan Rumah Sakit. Berdasarkan Surat
Keputusan Direktur RSI Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat No : ....................... tanggal
................ tentang Pelayanan Kesehatan Yang Berfokus Pasien. Untuk mencapai tujuan dari pelayanan
terhadap pasien yang membutuhkan bantuan hidup dasar maka perlu dibuat suatu panduan bantuan
hidup dasar sebagai acuan dalam pelaksanaan terhadap seluruh personil yang membutuhkan tindakan
darurat tersebut.
Tindakan bantuan hidup dasar dilaksanakan untuk seluruh pengunjung, baik pasien, keluarga
pasien, tamu dan karyawan didalam lingkup RSI Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat yang
memerlukan pertolongan bantuan hidup dasar. Koordinasi pelaksanaan dengan Dokter Medik dan
Perawat terampil yang bersetifikat. Seluruh karyawan diwajibkan dapat melaksanakan tindakan
bantuan hidup dasar pada saat dibutuhkan.
Panduan ini dirancang sebagai rujukan teknis yang dapat digunakan oleh / atau disesuaikan dengan
kebutuhan dan kapasitas pelayanan kesehatan di rumah sakit yang meliputi :
Fasilitas yang dibutuhkan untuk tindakan bantuan hidup dasar.
Tatalaksana Bantuan Hidup Dasar.
1. Anamnesa
2. Langkah langkah pertolongan
3. Pemeriksaan Fisik
4. Penatalaksanaan Bantuan Hidup Dasar
5. Pemanggilan Tim Reaksi Cepat.
Panduan ini merupakan dasar dasar untuk aksi, mengidentifikasi peran dan tanggung jawab,
menetapkan kebijakan kebijakan dan aksi pokok yang diperlukan untuk manajemen pasien yang
mengeluhkan rasa nyeri dalam pelayanan kesehatan, dan juga memberikan rujukan inti dalam setiap
bagian.

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 3


BAB III
TATA LAKSANA

Dalam persiapan tindakan Bantuan Hidup Dasar dibutuhkan persiapan alat kesehatan sebagai
penunjang medik yang memenuhi Standar sesuai ketentuan. Adapun kebutuhan tersebut adalah :
1. Kebutuhan Sarana non medis (alat/bahan)

No
Alat / Bahan Kebutuhan (Unit)
1 Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan ukuran 4 x 6 meter 1
2 Bed Tindakan 1
3 Meja Instrumen 1
4 Lemari Alkes 1
5 Status Pasien 1
6 Informed consent 1
7 Scort 4
8 Tempat sampah tertutup non medis 1
9 Alat tulis 1
10 Tempat cuci tangan dengan air mengalir 1
11 Sabun cair 1
12 Handuk kecil 4
13 Sikat tangan halus 1
14 Tirai /sketsel 2
15 Selimut 2
16 Lampu tindakan 1
17 Meja 1
18 Kursi 2

2. Kebutuhan Sarana medis Non Steril :

No Sarana Medis Non Steril Kebutuhan ( Unit


)
1 Brancard 1
2 Tabung Oksigen dan Regulator yang terisi 1
3 Sungkup 1
4 Tempat Sampah Medis Tertutup 1
5 Tensimeter 1
6 Stetoskop 1
7 Bengkok 2
8 Masker 4
9 Neck Collar 1
10 Bidai 1
11 Cairan RL 3
12 Standar Infus 1
13 Desinfektan 1

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 4


3. Kebutuhan Sarana Medis Steril

No Bahan Steril Kebutuhan ( Unit )


1 Bag Valve Mask 1
2 Nasopharingeal tube 1
3 Osopharingeal tube 1
4 Laringoscope
5 Endotracheal tube : 1 Set
Perempuan : No 7,0 ; 7,5 ; 8,0
Laki laki : No 8,0 ; 8,5
6 Handscoen 4 Pasang
7 Abocath 1 set
8 Infusion set 1 set
9 Cateter + Urobag 1 set
10 Alat Suction 1

4. Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Semua petugas / personil yang melakukan pembebasab jalan nafas ( bantuan hidup dasar ) dan
resusitasi jantung paru, perlu mendapatkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan tersetifikasi. Kebijakan
di RSI Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat, seluruh petugas dilakukan pelatihan Bantuan Hidup
Dasar. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar perlu dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga petugas
dapat selalu siap melaksanakan pelayanan dengan cepat dan tepat.

Urutan Tatalaksana Pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar adalah :

A. Anamnesa
B. Langkah langkah pertolongan
C. Pemeriksaan fisik
D. Penatalaksanaan Bantuan Hidup Dasar
E. Cara pemanggilan tim reaksi cepat ( F 1 )

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. ANAMNESA

1. Menyapa klien / pengantar dengan ramah dan penuh perhatian, sambil menanyakan secara
singkat keperluannya datang ke Instalasi Gawat Darurat, ( misal : Selamat pagi pak / ibu,
ada yang bisa saya bantu ? )
2. Bila kondisi klien tidak sadar, kita lakukan anamnesa secara singkat kepada keluarga atau
pengantar mengenai kejadian yang dialami pasien,
Nama pasien ?
Sudah berapa lama tidak sadar
Tindakan apa yang sudah dilakukan terhadap pasien ?

3. Bila pasien mengalami kegawatdaruratan yang harus ditangani segera, maka anamnesa kita
lakukan setelah pasien stabil, atau bila memungkinkan kita l;akukan anamnesa sambil kita
memberikan pertolongan kepada pasien.
4. Tanda tanda kegawatdaruratan :
a. Adanya sumbatan jalan nafas
b. Adanya henti nafas

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 5


c. Adanya henti jantung
d. Adanya perdarahan

5. Jika pada anamnesa pasien menghendaki untuk tidak diresusitasi (baik menggunakan atau
tidak menggunakan gelang dengan kancing berwarna ungu / Do Not Resucitate ), maka
petugas tidak melakukan tindakan Bantuan Hidup Dasar.

B. LANGKAH LANGKAH PERTOLONGAN

Panduan Bantuan Hidup Dasar Tahun 2018 Page 6

Anda mungkin juga menyukai