Anda di halaman 1dari 17

SpondilitisTB

Kelompok 4
 Spondilitis tuberkulosa (TB) adalah infeksi
granulomatosis dan bersifat kronis destruktif
yang di sebabkan oleh Mycobacterium
Definisi tuberculosa yang mengenai tulang vertebra.
Dikenal juga dengan istilah Vertebral
Osteomyelitis.
Etiologi
disebabkan oleh kuman Myobacterium
Spondilitis TB Tuberculosis
 Droplet Mycobacterium tuberculosis masuk melalui
saluran napas, kuman TB yang terhirup mencapai
alveolus dan segera diatasi oleh mekanisme imunologis
nonspesifik. Makrofag alveolus akan memfagosit
kuman TB dan sanggup menghancurkan sebagian
Patofisiologi besar kuman TB. Pada sebagian kecil kasus, makrofag
tidak mampu menghancurkan kuman TB dan kuman
dari akan bereplikasi dalam makrofag. Kuman TB dalam
Spondilitis TB makrofag yang terus berkembang-biak, akhirnya akan
menyebabkan makrofag mengalami lisis, dan kuman
TB membentuk koloni di tempat tersebut. Lokasi
pertama koloni kuman TB di jaringan paru disebut
fokus primer Ghon.
 Setelah imunitas selular terbentuk fokus primer di jaringan
paru biasanya mengalami resolusi secara sempurna
membentuk fibrosis atau kalsifikasi setelah mengalami
nekrosis perkijuan dan enkapsulasi. Kelenjar limfe regional
juga akan mengalami fibrosis dan enkapsulasi tetapi
penyembuhannya biasanya tidak sesempurna fokus primer
di jaringan paru. Kuman TB dapat tetap hidup dan menetap
Patofisiologi selama bertahun-tahun dalam kelenjar tersebut.
dari  Di dalam koloni yang sempat terbentuk dan kemudian
Spondilitis TB dibatasi pertumbuhannya oleh imunitas selular, kuman
tetap hidup dalam bentuk dorman. Fokus tersebut
umumnya tidak langsung berlanjut menjadi penyakit, tetapi
berpotensi untuk menjadi fokus reaktivasi, disebut sebagai
fokus Simon. Bertahun-tahun kemudian, bila daya tahan
tubuh pejamu menurun, fokus Simon ini dapat mengalami
reaktivasi dan menjadi penyakit TB di organ terkait,
misalnya meningitis, TB tulang dan lain-lain
 Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas
selular, dapat terjadi penyebaran limfogen dan
hematogen. Pada penyebaran limfogen, kuman
menyebar ke kelenjar limfe regional membentuk
kompleks primer sedangkan pada penyebaran
hematogen kuman TB masuk ke dalam sirkulasi darah
dan menyebar ke seluruh tubuh. Adanya penyebaran
Patofisiologi hematogen inilah yang menyebabkan TB disebut
dari sebagai penyakit sistemik Penyebaran basil dapat
terjadi melalui arteri intercostal atau lumbar yang
Spondilitis TB memberikan suplai darah ke dua vertebrae yang
berdekatan, yaitu setengah bagian bawah vertebra
diatasnya dan bagian atas vertebra di bawahnya atau
melalui pleksus Batson’s yang mengelilingi columna
vertebralis yang menyebabkan banyak vertebra yang
terkena yang disebut spondilitis TB.
woc
 Badan lemah dan lesu
 Nafsu makan berkurang
 Berat badan menurun
 Suhu tubuh meningkat pada malam hari
Manifestasi  Sakit pada daerah punggung

Klinis  Nyeri radikuler pada daerah dada dan perut


 Paraparesis yang kien memberat
 Nyeri spinal yang menetap
 Kifosis
 Bengkak pada daerah paravertebrata
 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
 Nyeri punggung belakang adalah keluhan yang paling awal
 Dari anamnesis bisa didapatkan adanya riwayat TB paru, atau
riwayat gejala-gejala klasik (demam lama, diaforesis nokturnal,
batuk lama, penurunan berat badan) jika TB paru belum
Pemeriksaan ditegakkan sebelumnya.
 Paraparesis adalah gejala yang biasanya menjadi keluhan utama
Diagnostik yang membawa pasien datang mencari pengobatan
 Gejala neurologis lainnya yang mungkin: rasa kebas, baal,
gangguan defekasi dan miksi.
 Infiltrat paru akan terdengar sebagai ronkhi
 Kesegarisan (alignment) tulang belakang harus diperiksa secara
seksama.
 Infeksi TB spinal dapat menyebar membentuk abses paravertebra
Pemeriksaan yang dapat teraba, bahkan terlihat dari luar punggung berupa
pembengkakan.
Diagnostik  Permukaan kulit juga harus diperiksa secara teliti untuk mencari
muara sinus/fistel hingga regio gluteal dan di bawah inguinal
(trigonum femorale).
 Tidak tertutup kemungkinan abses terbentuk di anterior rongga
dada atau abdomen
 Pemeriksaan Radiologi
X-RAY
CT-SCAN
Pemeriksaan MRI

Diagnostik Pencitraan lainnya


Biopsi dan pemerksaan mikrobiologis

Pemeriksaan Lab
 Medikamentosa

Penatalaksana
an
 Pembedahan
 drainase abses
 debridemen radikal
 penyisipan tandur tulang; artrodesis/fusi
Penatalaksana  penyisipan tandur tulang; dengan atau tanpa
an instrumentasi/ fiksasi baik secara anterior maupun
posterior dan osteotomi.

Intervensi bedah dilakukan pada pasien dengan


GATA IB hingga GATA III.
 Abses, deformitas tulang belakang, defisit
Komplikasi neurologis dan paraplegia.
Prognosis bergantung pada cepatnya
dilakukan terapi dan ada tidaknya
komplikasi neurologik. Untuk spondilitis
dengan paraplegia awal, prognosis untuk
Prognosis kesembuhan sarafnya lebih baik,
sedangkan spondilitis dengan paraplegia
akhir prognosis biasanya kurang baik
Asuhan
Keperawatan
Umum
Asuhan
Keperawatan
Kasus

Anda mungkin juga menyukai