Kelompok 7
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Definisi
Definisi
SIRS (Systemic Inflammatory Response
Syndrome) adalah respon klinis terhadap rangsangan
(insult) spesifik dan nonspesifik (Leksana, 2013).
Systemic Inflammatory Response Syndrome
atau SIRS terdiri dari rangkaian kejadian sistemik
yang terjadi sebagai bentuk respons inflamasi.
Etiologi
SIRS dapat disebabkan oleh infeksi-infeksi bakteri gram negatif (
paling banyak 60%) atau sebagian kecil bakteri gram positif(Grac
e&Borley, 2007) :
1. Luka bakar
2. Trauma
3. Syok hipovolemik
4. Pankreatitis
5. Bakteri gram negatif (60%)
Patofisiologi
SIRS terjadi karena respon tubuh terhadap produk-produk bakteri seperti
endotoksin pada bakteri gram (-) paling banyak dan peptidoglikan complex
pada bakteri gram (+). prodik bakteri dan sitokin (dihasilkan tubuh sebagai
respon terhadap infeksi) menyebabkan
Trauma, peradangan, atau infeksi biasanya terjadi pada bacteri gram (-)
sebesar 60% yang biasanya ditemukan dalam saluran empedu,
gastrointestinal dll. Masuk kedalam tubuh bisa karena makanan atau
tindakan operasi. Bacteri tersebt masuk kedalam tubuh akan endotoksin.
Dimana bacteri tersebut mempunyai lapisan bernama lipo polisakarrida
(LPS) . LPS akan memikat protein dalam plasma dan akan dikenali oleh
makrofag. Sebelum makrofag memfagosit, dia mengikat CD14 yang ada di
lapisan luar makrofag dan mengenalkan ke TLR 4 yakni protein khusus
dalam respon imun terhadap Patogen. Selanjutnya makrofag akan
memfagosit dan menstranskrip dan memicu sitokinin memproduksi Tumor
necrotizing factor-a (TNF-a) dan interleukin-1 (IL-1) yang dirilis pertama.
IL-1 menstimulasi pelepasan endotelin-1 yang
merupakan suatu vasokonstriktor yang kuat. IL-1 juga
menstimulasi inducible nitric oxide synthase (iNOS) yang
menyebabkan peningkatan pembentukan ROS dan reactive
nitrogen species (RNS) seperti nitrotyrosine yang
selanjutnya akan menyebabkan stres oksidatif dan disfungsi
endotel.
Inducible Nitric Oxide Synthase (INOS) dalam miosit
dan endotel vaskular untuk memproduksi Nitric Oxide
(NO). Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa jumlah
NO yang diproduksi secara berlebih dalam jantung dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian
miokardium menyebabkan sesak nafas (takipnea)
Selanjutnya pada tahap progresi selain menyebabkan disfungsi
endotel IL-1 juga berperan dalam mengaktivasi lekosit dan
protease. Kemudian pada tahap komplikasi IL-1 mengakibatkan
aktivasi platelet sampai menyebabkan terjadinya ruptur plak
ateroma dan selanjutnya mengakibatkan tromboss (stroke/sepsis).
Pelepasan IL-1 dan TNF-a (atau adanya endotoksin atau
eksotoksin) menyebabkan pembelahan inhibitor factor-kB nuklir
(NF-kB). Setelah inhibitor dihapus, NF-kB mampu untuk memulai
produksi asam ribonukleat messenger (mRNA), yang menginduksi
produksi sitokin proinflamasi lainnya. IL-6, IL-8.
Sedangkan TNF memiliki efek biologik antara lain :
– Pengerahan neutrofil dan monositke tempat infeksi
sertamengaktifkan sel-sel tersebutuntuk menyingkirkan mikroba.
– Merangsang makrofag mensekresi kemokin dan menginduksi
kemotaksis dan pengerahan leukosit.
– Merangsang hipotalamus yang menginduksi panas
WOC
Manifestasi Klinis
Dikatakan SIRS apabila terdapat 2 atau lebih dari 4
variabel berikut (Leksana, 2013) :
1. Suhu lebih dari 38oC atau kurang dari 36 oC
2. Denyut jantung lebih dari 90 x/menit
3. Frekuensi napas lebih dari 20 x/menit atau
tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2) kurang
dari 32 mmHg
4. Leukosit >12.000/μL atau <4.000/μL atau >10%
bentuk imatur
Penatalaksanaan
Oksigenasi
• Pada keadaan hipoksemia berat dan gagal napas bila disertai
dengan penurunan kesadaran atau kerja ventilasi yang berat,
ventilasi mekanik segera dilakukan.
Antibiotik :
• Cefepime adalah obat yang dapat digunakan baik sebelum atau
sesudah operasi tertentu untuk mencegah infeksi
• piperacillin-tazobactam, mengobati berbagai infeksi berbeda
yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi saluran kemih,
infeksi tulang dan sendi, infeksi vagina yang berat, infeksi
lambung, infeksi kulit, dan pneumonia
• carbapenem (imipenem, meropenem, atau doripenem),
menghentikan pertumbuhan bakteri.
• Quinolone atau aztreonam . mengobati infeksi bakteri
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk
menunjang diagnosis SIRS (Burns M. & Chulay,
2006), yaitu:
1. Pemeriksaan sel darah lengkap
2. Arterial Blood Gas
3. Tanda-tanda Vital
Komplikasi
– ARDS
– Koagulasi intravaskular diseminata
– Gagal ginjal akut
– Perdarahan usus
– Gagal hati gagal jantung
– Disfungsi sistem saraf pusat
– Kematian
KONSEP SEPSIS
Definisi
Sepsis adalah kondisi kompleks yang ditandai dengan
aktivasi simultan peradangan dan koagulasi sebagai
respons terhadap perlawanan terhadap mikroba.
Tahap sepsis (Mertens K. Applied Biology. University of
Aberdeen.; 2014. Zinc in inflammation and sepsis) :
1. Sepsis
Infeksi memiliki gejala klinis (memiliki dua atau lebih dari yang berikut):
Suhu tubuh> 38 ° C atau <36 ° C,
Tachycardia: detak jantung lebih dari> 90 / mnt,
Takipnea (frekuensi pernapasan> 20 / mnt) atau kebutuhan pernapasan
mekanis
Jumlah sel darah putih> 12 × 109 / L atau <4 × 109 / L
2. Severe Sepsis: Disfungsi organ yang diinduksi sepsis atau hipotensi bersamaan
dengan sepsis.
3. Syok Septik: Sepsis berat bersama dengan hipotensi arteri (tekanan arteri sistolik
<90 mmHg atau tekanan darah arteri rerata <65 mmHg.
4. MODS: Menyebar ke 2 organ atau lebih
Etiologi Sepsis