Anda di halaman 1dari 19

RETINOPATI

DIABETIK

KELOMPOK 6
Anggota Kelompok

1. Encik Arinne Mariza


2. Edrian Roby Azramon
3. Lia Agustina
4. Mega Amelia
5. Monika Zikra Ilahi
6. M.Habil Efrizal
7. Sinta Prapita
8. Siti Halimah Hidayat
9. Tri Sulistiya Wati
10. Yunita
Retinophaty
Diabeticum
DEFENISI

 Retinophaty : merupakan kelainan pada retina yang tidak


disebabkan radang.
 Diabetes : merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
 Retinophaty diabetic : suatu kondisi kerusakan progresif pada retina
yang terjadi pada orang yang menderita diabetes.

IPM,FK UI– IPD


JILID II- AOA
EPIDEMIOLOGI

– Retinopati diabetic merupakan penyulit penyakit diabetes yang paling


penting. Hal ini disebabkan karena insiden nya yang cukup tinggi yaitu
mencapai 40-50 % penderita diabetes dan prognosis nya yang kurang
baik terutama bagi penglihatan.
– Di AS terdapat kebutaan 5000 orang per tahun akibat retinopati diabetic
sedangkan di Inggris retinopati diabetic merupakan penyebab kebutaan
nomor 4 dari seluruh penyebab kebutaan.

IPM,FK UI
FAKTOR RISIKO

– Durasi of diabetic
– Poor metabolic control
– Pregnancy
– Hipertension
– Nephropathy
– Other risk factors ( obesity ,hyperlipidemia and anemia )

Disease Of Ocular Fundus


KLASIFIKASI

– Derajat 1 : terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak


pada fundus okuli.
– Derajat 2 : terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak
dengan atau tanpa bintik eksudat lemak pada fundus okuli.
– Derajat 3 : terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak
terdapat neovaskularisasi dan profilisasi pada fundus okuli.
Jika pada gambaran mata kiri tidak sama beratnya dengan mata sebelah
kanan maka digolongkan pada derajat yang lebih berat.

IPM,FK UI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Retinopati merupakan gejala diabetes melitus utama pada mata, dimana di


temukan pada retina :
1. Mikroaneurisma
2. Perdarahan
3. Dilatasi pembuluh darah
4. Hard exudate
5. Soft exudate
6. Pembuluh darah baru pada retina
7. Edema retina
8. Hiperlipidemia
KRITERIA DIAGNOSIS

 Anamnesis :
– Pasien datang biasanya dengan keluhan penglihatan mata kabur biasanya
terjadi pada kedua belah mata.
– Riwayat pasien : tanyakan adanya diabetes dan masalah kesehatan umum
lainnya yang mungkin mempengaruhi penglihatan pasien (American
Optometric Association).
 Pemeriksaan fisik :
– Pengukuran ketajaman visual : untuk menentukan seberapa besar
penglihatan sentral telah terpengaruh.
 Pemeriksaan Penunjang
FUNDUSKOPI
PENATALAKSANAAN

1. Kontrol tekanan darah, lipid, dan glikemik


– Menurunkan progresi dan keparahan retinopati diabetik (DR)
– Menurunkan kebutuhan akan laser
2. Laser fotokoagulasi panretina (PRP)
– Laser (biasanya argon)
– Diindikasikan pada DR proliferative untuk mengurangi risiko hilng
penglihatan akibat pendaran vitreus atau ablasio retina traksional
3. Laser macula
– Pola fokal atau kisi (grid)
– Membantu absorpsi edem
4. Vitrektomi
– Tujuannya untuk: membersihkan perdarahan vitreus
– Memungkinkan laser PRP berikutnya
– Menghilngkan traksi retina dan memperbaiki ablasio retina
– Mengobati edema macula difus akibat traksi vitreus
At a glance oftalmologi
DIAGNOSIS BANDING

– Sindrom iskemik okular


– Oklusi vena sentral retina
– Penyakit sickle cell
– Terson syndrome
– Retinopati Valsalva
– Hemoglobinopati retinopati
KOMPLIKASI

– Progressiv rubeosis iridis


– Cataract
– Glaucoma
– Recurrent vitreous haemorrhage
– Retinal detachment

(Diseases of the ocular fundus)


PROGNOSIS

– Meskipun terapi laser dan bedah telah meningkatkan


prognosis pasien dengan retinopati diabetic, penyakit ini
masih menyebabkan kehilangan penglihatan berat untuk
beberapa pasien
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai