Anda di halaman 1dari 31

Penerapan program

[ Ringkas, Rapi, Resik , Rawat, Rajin ]


[ Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke ]

5R/5S
[ Implementasi ]
NIM NAMA
101814253013 Tedi Levinrarian

101814253014 Rizki Adi Sulistyanto


oleh :
101814253015 Ayu Prima Kartika

101814253016 Herman Bagus Dwicahyo

101814253018 Cut Suci Almadiana T


menyebutkan
6.2.1 yang
Peraturan Terkait 5R
“Kebersihan dan
berbunyi;
kerapihan di
OHSAS 18001 :tempat
“Dilakukan
Pelaksanakan SNI
kerja harus dijaga
2007 klausul 4.5.1 pengawasan untuk
ISO 2000 : 2009
sehingga bahan-
Pemantauan dan menjamin bahwa
sebagai wujud
bahan yang
Pengukuran Kinerja setiap pekerjaan
kesadaran akan
berserakan, bahan-
yang berisi dilaksanakan
pentingnya keadaan
bahan bangunan,
“Organisasi harus dengan aman
lingkungan kerja dan
peralatan dan
membuat, alat-
mengikuti prosedur
yang bersih, produk
alat kerja
menerapkan dantidak
dan petunjuk
yang dihasilkankerja
merintangi
memelihara dan
yang telah
aman dan
menimbulkan
prosedur untuk ditentukan” t
5 R /5 S

5R merupakan suatu konsep turunan yang berasal dari negeri matahari terbit yang
bernama 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.
5R/5S merupakan suatu program terstruktur yang secara sistematis menciptakan
ruang kerja (workplace) yang bersih, teratur dan terawat dengan baik.
menurut Royan (2009) 5R /5S ialah suatu cara (metode) untuk
mengatur/mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara
berkelanjutan.
5R/5S juga bertujuan meningkatkan moral karyawan, kebanggaan dalam pekerjaan
mereka serta rasa kepemilikan dan tanggung jawab mereka.
Pada dasarnya 5R merupakan proses perubahan sikap dengan menerapakan penataan
dan kebersihan tempat kerja.
Secara garis besar manfaat yang akan didapatkan dari penerapan
5R/5S yaitu:

a. Kemudahan identifikasi barang.


b. Penggunaan alat kerja secara benar.
c. Memperlancar waktu proses.
d. Menghilangkan kerancuan dan ketidakpastian.
e. Kemampuan konsentrasi kerja lebih baik.
f. Aliran transportasi internal yang lebih baik.
g. Higher productivity.
h. Tempat yang aman dan nyaman untuk bekerja.
i. Mempersingkat waktu pencarian.
Tujuan 5R
menurut SIEN Consultant (2012: 3) penerapan metode 5R ini bertujuan
untuk:
1. Memudahkan dalam pencarian suatu barang atau peralatan yang
diperlukan dalam bekerja sehingga mengurangi kelelahan bekerja.
2. Barang-barang yang sudah tidak terpakai mudah dikenali.
3. Sistem standard mudah dipahami dan terlihat jelas.
4. Memperbaiki kondisi fisik kerja, sehingga tidak ada benda yang
berlebihan dan tempat kerja menjadi lebih luas.
5. Menurunkan tingkat kerusakan produk dan alat produksi.
6. Mewujudkan perusahaan bercitra positif dimata pelanggan yang
tercermin dari kondisi tempat kerja yang rapi dan bersih.
7. Lokasi menjadi lebih teratur (tidak berantakan)
a. Aspek-aspek Tata Graha 5R (Housekeeping)
1. Ringkas (Seiri)
Ringkas merupakan langkah pertama yang sangat menentukan. Pada
dasarnya langkah ini adalah memilah apa yang benar-benar diperlukan
dan apa yang tidak, dan menyingkirkan apa yang tidak diperlukan serta
menentukan bagaimana menata tempat kerja yang semestinya. Hal
pertama adalah memutuskan apa yang dilakukan terhadap barang yang
tidak diperlukan lagi.
Ringkas (Seiri)

Prinsip utama dari kegiatan ringkas adalah “Singkirkan barang-barang


yang tidak diperlukan dari tempat kerja”
Langkah-langkah melakukan ringkas:
a. Pengecekan barang yang berada di area kerja masing-masing.
b. Pemilahan barang berdasarkan frekuensi dan kepentingan.
c. Pemberian label warna merah untuk barang yang tidak
digunakan.
d. Menyiapkan tempat untuk menyimpan/ membuang/
memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
e. Memindahkan barang-barang yang berlabel merah ke tempat
yang telah ditentukan.
f. Tidak membiarkan/ menyimpan barang rusak dan berlebihan di
tempat kerja.
Ringkas (Seiri)

Keuntungan kegiatan ringkas adalah:


a. Segera mengetahui nilai suatu barang dan
menentukan fungsinya.
b. Dapat segera melakukan tindakan terhadap
barang-barang yang diragukan nilai atau
fungsinya.

t
2. Rapi (Seiton)
Hal yang mendasar dalam merapikan tempat kerja adalah menentukan tata
letak untuk peralatan dan perlengkapan kerja seingga semua siap tersedia
saat diperlukan. Banyak waktu akan terbuang dalam mencari peralatan,
dokumen maupun benda kerja yang tak tertata rapi. Kegiatan mencari
adalah pemborosan karena tidak memberikan nilai tambah pada hasil
produksi. Tanpa kegiatan mencari, pemanfaatan waktu benar-benar
terfokus pada kerja.

r
Prinsip utama tempat kerja yang rapi adalah “Setiap barang yang
berada di tempat kerja mempunyai tempat yang pasti”

Langkah-langkah melakukan rapi:


a. Merancang metode penempatan barang
yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan
saat dibutuhkan.
b. Menempatkan barang-barang yang
diperlukan ke tempat yang telah dirancang
dan disediakan.
c. Menandai batas antara area dan
penempatan barang sesuai dengan tata letak
yang ditetapkan, serta dibuat papan petunjuk
untuk tiap-tiap area kerja.
Rapi (Seiton)

d. Pemberian label/identifikasi untuk mempermudah


penggunaan maupun pengembalian ke tempat
semula.

Keuntungan kegiatan merapikan adalah:


a. Dapat mengurangi kerugian waktu yang
disebabkan lamanya mencari barang.
b. Dapat memudahkan memantau barang dan
tempat, bila ada yang hilang segra terdeteksi.
c. Dengan tertata rapinya barang dapat pula
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
WAH ADA
YG
HILANG…!
LENGKAP
PADA
TEMPATNYA

r
3. Resik (Seiso)
Resik pada dasarnya berarti menyingkirkan segala sesuatu yang seharusnya
tidak ada di tempat kerja dan memelihara kondisi tempat kerja sebaik
mungkin dengan cara melakukan pemeriksaan yang teratur dan perhatian
yang teratur pula. Inti dari kegiatan resik adalah pemeriksaan yang teliti.

a
KOTOR…
KOTOR…
TIDAK
BAGUS…!
BERSIH
BAGUS…!
RESIK (SEISO)

Hal yang perlu ditekankan adalah setiap kotoran maupun


limbah dapat menjadi sumber gangguan kerusakan mesin,
produk yang jelek, rendahnya efisiensi dan bahkan
kecelakaan. Program resik sangat dengan dimulainya suatu
“operasi pembersihan awal” yang mencakup seluruh area
perusahaan.
Prinsip utama resik adalah “Bersihkan segala sesuatu yang
ada di tempat kerja”.

Langkah-langkah melakukan resik:


a. Menyediakan sarana kebersihan seperti
tempat sampah, tempat kotoran,
penampungan cairan oli dan sebagainya yang
diletakkan pada tempat tertentu dan dibuang
secara teratur.
b. Menyediakan alat kebersihan seperti sapu,
kain pel, kemoceng, penghisap debu, cairan
pembersih dan lain sebagainya yang
ditempatkan di tempat kerja secara memadai
dengan tanda pengenal yang sesuai.
Prinsip utama resik adalah “Bersihkan segala sesuatu yang
ada di tempat kerja”.

c. Kegiatan pembersihan yang dilaksanakan


bersamaan dengan melibatkan para
karyawan secara periodik.
d. Melakukan peremajaan tempat kerja
seperti mengecat kembali obyek-obyek
yang perlu dicat, mengganti pipa yang
bocor, pembersihan sarana penerangan dan
sebagainya.
e. Menghilangkan dan mencegah sumber
kerusakan dan kebocoran.
Keuntungan yang didapatkan dengan penerapan
konsep resik adalah:

a. Melatih semua karyawan menjaga


kebersihan hingga hal tesebut menjadi
kebiasaan.
b. Terciptanya lingkungan kerja yang sehat,
indah, dan nyaman.
c. Semua orang akan langsung melakukan
pembersihan apabila melihat ada yang kotor.
d. Menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja.
e. Mencegah kerusakan terhadap benda kerja.
f. Meningkatkan semangat kerja pada pekerja.

a
4. Rawat (Seiketsu)
Rawat pada prinsipnya mengusahakan agar tempat kerja yang sudah
menjadi baik dapat selalu terpelihara dan serta melibatkan pengembangan
sistem yang jelas untuk merawat hasil yang telah dicapai pada penerapan
tiga langkah yang pertama (Ringkas, Rapi, Resik). Hal ini berarti menetapkan
standar seragam untuk pelabelan dan penunjuk kondisi operasi maupun
sejenisnya dalam suatu sistem pengendalian.

h
SUPAYA TETAP
JALAN 5Snya DI
STANDARISASI…!
5s STANDARD
Prinsip utama rawat adalah “Semua orang memperoleh
informasi yang dibutuhkan tempat kerja tepat waktu”.

Langkah-langkah melakukan rawat:


a. Menetapkan standar kebersihan, penempatan,
penataan.
b. Mengadakan pemeriksaan berkala terhadap
kondisi ringkas, rapi dan resik.
c. Menyingkirkan baran-barang yang tidak
diperlukan sesuai dengan prosedur.
d. Melakukan perawatan kondisi ringkas, rapi dan
resik pada saat bekerja dan sebelum selesai
bekerja.
Rawat (Seiketsu)

e. Menyediakan papan informasi 5R di lapangan untuk


pemeriksaan kondisi ringkas, rapi dan resik.

Keuntungan dari kegiatan rawat adalah


a. Kondisi tata graha tetap terjaga sesuai standar.
b. Semua orang dapat mengetahui prosedur yang benar
dalam menjaga kondisi tata graha sesuai standar.

h
5. Rajin (Shitsuke)
Pemeliharaan Kedisiplinan Pribadi Masing-masing Pekerja Dalam Menjalankan Seluruh Tahap
5R/5S. Rajin (Shitsuke) adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan etika kerja:
 Disiplin terhadap standar
 Saling menghormati
 Malu melakukan pelanggaran
 Senang melakukan perbaikan
Prinsip utama rajin adalah “Lakukan apa yang harus dilakukan
dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”. Banyak
sekali hal yang harus dilakukan di tempat kerja dan banyak
sekali hal yang tidak boleh dilakukan di tempat kerja.

Langkah-langkah melakukan rajin:


a. Mengadakan sambung rasa kurang lebih 5 menit
berkaitan dengan pelaksanaan 5R.
b. Melaksanakan pembinaan disiplin/kebiasaan
pribadi karyawan terhadap 5R dengan jalan
penyuluhan dan pengarahan secara terus
menerus.
a. Sasaran Pelaksanaan Manajemen Tata Graha 5R/5S
Menurut sistem dan prosedur penerapan 5R/5S
sasaran pelaksaan manajemen tata garaha 5R/5S
adalah sebagai berikut:

1. Tercapai dan terwujudnya:


a. Peningkatan produktivitas.
b. Peningkatan mutu kerja dan produk dengan
berkurangnya penyimpangan hasil kerja.
c. Penurunan biaya.
d. Semangat kerja yang tinggi
e. Disiplin dan tertib kerja.
f. Efisiensi kerja.
g. Standar kerja yang dibutuhkan pada masing-masing unit.
2. Terawatnya:
a. Peralatan dan perlengkapan kerja.
b. Kondisi bangunan dan mesin.
c. Tempat kerja yang bersih, cerah, aman, nyaman, dan
menyenangkan.
3. Terjaga dan terbinanya:
a. Keselamatan dan kestabilan kerja.
b. Mutu hasil kerja.
c. Suasana kerja yang mnyenangkan dan kekeluargaan.
d. Hubungan antar teman dan unit/sub unit yang saling
menghargai.
Important 5R/5S

 Membutuhkan Keterlibatan/Partisipasi Semua Orang Dalam Organisasi Dari Level


Atas Sampai Level Bawah.
 Membutuhkan Komitmen Manajemen Untuk Memastikan Kegiatan 5R/5S
Dilakukan Setiap Hari Dan Dianggap Sebagai Prioritas.
 Merubah Perspektif Semua Orang Dalam Organisasi Bahwa 5R/5S Lebih Dari
Sekedar Program Kebersihan Maupun Housekeeping Management.
 Menerapkan 5R/5S Secara Konsisten Untuk Perubahan Budaya.
 Menggunakan Sistem Visual Display Untuk Mengkomunikasikan Aktivitas 5R/5S
Secara Efektif.
 Melakukan Audit 5R/5S Secara Teratur (Mingguan, Bulanan, Dan Surprise Audit)
Untuk Menilai Performance.
 Membutuhkan Edukasi Tentang Konsep Dan Keuntungan Aktivitas 5R/5S.
MATURSUWUN 

Anda mungkin juga menyukai