Anda di halaman 1dari 39

PT.

ANUGERAH MULTI PRIMA


Salah satu konsep dalam budaya industri adalah budaya 5R.

Konsep ini berasal dari 5S yang berasal dari Jepang yaitu :

• SEIRI RINGKAS PEMILAHAN

• SEITON RAPI PENATAAN

• SEISO RESIK PEMBERSIHAN

• SEIKETSU RAWAT PEMELIHARAAN

• SHITSUKE RAJIN PEMBIASAAN


TUJUAN PENERAPAN 5R DI PERUSAHAAN

Tujuan :
• menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan
indah.
• Mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
• Kesehatan dan keselamatan pekerja terjamin dan
mempertinggi moral kerja.
• Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
• Mengubah perilaku manusia.
Program 5R adalah sarana untuk mencapai 4 bidang sasaran
pokok industri berupa :

1. EFISIENSI KERJA

2. PRODUKTIVITAS KERJA

3. KUALITAS KERJA

4. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


• Efisiensi Kerja: Hasil perbandingan antara perkerjaan
dengan hasil yang dicapai. Bila waktu kerja hanya untuk
memperbaiki kesalahan atau mencari alat kerja yg hilang
maka pemborosan terjadi dan efisiensi pun menjadi
rendah.

• Produktivitas Kerja: Kemampuan meningkatkan hasil


kerja dalam menghasilkan suatu produk dengan volume
tertentu dalam waktu tertentu.
• Kualitas Kerja :merupakan suatu hasil yang dapat diukur
dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan, yang dilakukan
oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan
berdaya guna.

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA):

• Rangkaian usaha yang bertujuan untuk menciptakan


sistem kerja yang aman.

• Menjamin tercapainya kesejahteraan pada pekerja,


property dan lingkungan dalam melaksanakan
pekerjaan.
RINGKAS
Ringkas adalah menyimpan barang di tempat masing-masing
secara benar dan menyingkirkan barang barang yang tidak
diperlukan di tempat kerja.

Kegiatan pemilahan meliputi:


• Memilahkan barang sesuai dengan kebutuhan.
• Membuang barang-barang yang tidak diperlukan/ rusak.
• Membersikan lokasi barang.
• Meneliti penyebab terjadinya sumber kotoran ( yang
menyebabkan kerusakan ).
Prinsip Penerapan RINGKAS:

• penyeragaman pengertian barang yg berguna dan tak


berguna.

• kegiatan ringkas dilakukan serempak dan berkelanjutan.

• pemeriksaan berkala kondisi ringkas ( mingguan, bulanan ).


RAPI

Prinsip :

• Setiap barang yang ada ditempat kerja mempunyai tempat

yang pasti.

• Barang mudah ditemukan berdasarkan lokasi sehingga

risiko kehilangan barang berkurang.

• Kesan rapi ditempat kerja menjadi lebih tekun bekerja dan

lebih produktif
5 langkah menuju rapi :
• Pengelompokan barang
• Penyiapan tempat
• Penggunaan tanda batas
• Penggunaan tanda pengenal barang
• Membuat denah atau peta peletakan barang

Pengelompokan barang sesuai jenisnya. Ada 2 pola pengelompokan:


1. Uniform
Barang yang sama dikelompokan pada tempat yg sama
2. Fungsional
Beberapa barang meskipun berlainan jenis diletakan ditempat yg
sama dg alasan urutan maupun fungsi penggunaannya yg
bersamaan( kit atau set)
Pola Uniform dan Fungsional
Penempatan barang ada 2 pertimbangan:
1. Volume ( dimensi ruang yg dibutuhkan).

2. Sering tidaknya (Frekuensi) penggunaan barang dlm proses


kerja. Letak penempatan barang yang sering digunakan
ditempatkan dilokasi yg mudah diraih, terjangkau dan
sebatas pandangan mata.
Penggunaan Tanda Batas, Label, Denah :

• Tanda batas dapat berupa pembatas fisik atau garis


pembatas dg cat.

• Tanda pengenal barang dapat berupa label pengenal barang


berisi keterangan nama atau kode barang, lokasi dsb.

• Membuat denah merupakan standard peletakan barang


untuk memudahkan atau mempercepat proses pencarian
barang.
RESIK
• Keadaan tempat kerja yg kumuh dan kotor
berdampak pada kesulitan pemeriksaan mesin
maupun peralatan kerja. Membersihkan berarti
memeriksa sehingga perbaikan dan pencegahan
kemacetan pada mesin dapat dilakukan sedini
mungkin.
• Prinsip “bersihkan segala sesuatu yang ada ditempat kerja”

perhatikan kotoran debu, sisa minyak, abu, kerak, ceceran

barang cair, gemuk (grease), sarang laba-laba, dsb.

• Kendala berkisar pada adanya petugas khusus kebersihan

(cleaning service) karyawan beranggapan pekerjaan

tersebut merupakan tanggung jawab petugas kebersihan.

• Seluruh karyawan bertanggung jawab terhadap kebersihan

lingkungan kerjanya.
Ada 4 langkah penciptaan kondisi RESIK :

1. Penyediaan sarana kebersihan (tempat sampah,


penampungan cairan oli, sapu, vacuum cleaner dsb).

2. Pembersihan tempat kerja ( budaya kerja bakti).

3. Peremajaan tempat kerja (kurang beres diperbaiki, mesin


dicat kembali, pipa bocor diganti) juga sarana penerangan
dan lampu bebas dari penghambat cahaya seperti debu dan
sarang laba-laba.

4. Dilakukan secara kontinyu dan melakukan tindakan koreksi


terhadap penyimpangan.
RAHASIA PEMBINAAN KEBIASAAN DAN DISIPLIN

Dipusatkan pada 3R pertama (Ringkas, Rapi, Resik).

Kegiatan nyata secara fisik yg dikembangkan 3R

pertama akan membekas pola pikir karyawan sehingga

memudahkan penanaman disiplin


RAWAT

• Artinya dapat selalu terpelihara.

• Prinsip “semua orang memperoleh informasi yang

dibutuhkan ditempat kerja tepat waktu”.

• Kegiatan menjaga ketiga tahap sebelumnya ( Ringkas

– Rapi – Resik ) dengan membakukannya ke dalam

standarisasi.
RAJIN

Rajin berkaitan dengan kebiasaan karyawan yg harus

dibina agar dapat menjaga dan meningkatkan apa yang

sudah baik.
Inti Implementasi RAJIN :

• Disiplin terhadap standart.


• Malu melakukan pelanggaran.
• Senang melakukan perbaikan.
• Sikap kerja 5R adalah “Refleks”
PENTINGNYA 5R

Anda mungkin juga menyukai