Anda di halaman 1dari 91

PT.

Toyota-Astra Motor
National Service Division
2006
Pedoman Pelatihan
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3 )
di Area Bengkel
Petunjuk Penggunaan
Materi pedoman pelatihan Lingkungan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (LK3) di Area Bengkel sebaiknya digunakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
* Target peserta adalah teknisi bengkel (general/body/paint),
foreman, SA dan contract technician
* Durasi waktu training antara 2.5 s.d. 3 jam
* Materi training dapat dimodifikasi (ditambah/dikurangi) sesuai
dengan kebutuhan dari dealer masing-masing
* Sebaiknya diajarkan oleh instruktur atau PIC LK3 di dealer
Materi CD pedoman pelatihan ini terdiri dari 2 bagian utama:

1. MATERI POWER POINT
a) LINGKUNGAN
b) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

2. MATERI BUKU LK3
a) LINGKUNGAN
b) KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Halaman Utama
klik di sini
klik di sini
klik di sini
klik di sini

LINGKUNGAN
PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
National Service Division

Halaman
Utama
Dampak Kegiatan Dealer ke Lingkungan

Kegiatan di dealer mengakibatkan berbagai jenis pencemaran
Halaman
Utama
Masalah Lingkungan Dunia

Halaman
Utama

Apa itu:
Pemanasan
Global?
Penipisan Ozon?
Hujan Asam?


Mengapa Harus Mengelola Lingkungan?
Menjaga kelangsungan hidup manusia
Menjaga kelestarian lingkungan hidup
Tuntutan peraturan
* Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup
* Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengendalian Pencemaran Air
* Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
* Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
* dan lain-lain-lain
Kesadaran, citra dan reputasi perusahaan
Halaman
Utama
Definisi Limbah
Limbah dapat didefinisikan sebagai:
Larutan, sampah dan sisa produksi (semua
material, padat, cair atau gas atau gabungan dari
ketiganya yang habis dipakai/dibuang oleh
perusahaan)
Bahan atau materi yang dibuang tetapi dapat
didaur ulang atau dapat dijual/dipakai lagi
Halaman
Utama
Jenis-jenis Limbah di Bengkel
Limbah ORGANIK
contoh: kardus, kertas, kertas masking, sisa makanan
Limbah ANORGANIK
contoh: kaca, kaleng, karet dan seal, logam, plastik, gelas
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
contoh: brake fluid, brake pad, brake shoe, dempul, disc
clutch, kaleng bekas painting, limbah cat, LLC, majun dan
serbuk gergaji bekas oli, sarung tangan bekas oli, toner
Halaman
Utama

Karakteristik Limbah B3
Kriteria Keterangan Contoh
Mudah meledak Limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi yang merusak lingkungan sekitarnya
Mudah terbakar Limbah yang bila berdekatan dengan api,
percikan api, gesekan atau sumber nyala lain
akan mudah menyala atau terbakar dalam
waktu lama
Thinner, minyak
tanah, bensin
Reaktif Limbah yang menyebabkan kebakaran
karena melepaskan/menerima oksigen atau
limbah organik perosida yang tidak stabil
dalam suhu tinggi
Calcium Carbida
(karbit las), Metallic
Sodium

Halaman
Utama
Karakteristik Limbah B3 (lanjutan)
Kriteria Keterangan Contoh
Beracun Limbah yang mengandung racun berbahaya
bagi manusia dan lingkungan
Air yang bercampur
dengan bensin/oli
bekas, sisa cat
Infeksi Limbah yang apabila memasuki tubuh
manusia dapat menyebabkan penyakit atau
luka yang serius
Korosif Limbah yang menyebabkan iritasi (terbakar)
pada kulit atau menimbulkan karat pada baja
Asam baterai/aki,
pembersih lantai
Halaman
Utama
Penanganan Limbah Berbahaya di Bengkel



Halaman
Utama
a. Airbag
Jangan dibuang sebelum diaktifkan
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul



b. Baterai
Mencegah terjadinya kebocoran asam
Baterai disimpan ke kontainer khusus
yang tidak terkena hujan
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul



Halaman
Utama
c. Ban
Simpan di area yang ditentukan
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul


d. Filter Oli
Filter oli harus dikeringkan terlebih
dahulu dari oli selama tidak kurang dari
24 jam sebelum dibuang
Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul



Halaman
Utama
e. Seatbelt Pretensioner
Aktifkan seatbelt pretensioner atau dilepas dari mobil sebelum
dibuang (untuk metode pengaktifan dapat dilihat pada Buku
Pedoman Perbaikan Kendaraan)
Dikumpulkan di wadah tersendiri sebelum dibuang ke perusahaan
pengumpul

f. Limbah mengandung cat/solvent (contoh: sludge painting, filter
eks spray booth, kertas masking)
Jangan dibakar di Dealer
Simpan di kontainer khusus
Menyerahkan penanganan berikutnya ke perusahaan pengumpul

Halaman
Utama
g. Oli dan Fluida
Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul


h. Engine Coolant/Long Life Coolant
(LLC)
Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul



Halaman
Utama
i. Washer Fluid
Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul


j. Cat dan Solvent
Jangan dibuang ke got, sungai dan
tanah
Simpan di kontainer khusus yang bisa
mencegah terjadinya kebocoran
Menyerahkan penanganan berikutnya
ke perusahaan pengumpul


Halaman
Utama
k. Bahan Bakar
Mengikuti peraturan lokal/nasional mengenai cara
penyimpanan dan pembuangannya

l. Limbah mengandung oli
Jangan dibakar di Dealer
Simpan di kontainer khusus
Menyerahkan penangan berikutnya ke perusahaan
pengumpul

Halaman
Utama
m. Refrigerant HFC134a;
Refrigerant CFC12
Jangan dibuang ke
atmosfer/langsung ke udara
bebas
Penanganan daur ulang
refrigerant menggunakan alat
Recovery Refrigerant A/C atau
di-sublet ke bengkel A/C yang
memiliki alat Recovery
Refrigerant A/C




Halaman
Utama
Penanganan terhadap Jenis Polusi Lainnya
a. Air limbah dari cucian mobil
Jangan membuang air limbah yang belum
diolah oleh fasilitas penanganan limbah ke got,
sungai, tanah, dsb
Fasilitas drainase air limbah harus dilakukan
perawatan rutin


b. Gas buang dari mobil, paint mixing room,
dsb
Kurangi kadar emisi gas buang kendaraan
dengan penyetelan engine, kipas exhaust atau
memasang selang pembuangan gas

c. Suara bising dari compressor udara, mesin
gerinda
Peralatan tersebut harus terpasang di dalam
ruangan peralatan dengan tembok berperedam
suara
Mempersingkat waktu operasi/efisiensi waktu
pemakaian
Halaman
Utama
Sistem Pemisah Air-Oli (Oil Trap)
Aktivitas di bengkel sering
kali menggunakan bahan
yang berminyak (contoh:
oli, minyak rem). Untuk
mencegah terjadinya
pencemaran maka semua
drainase air bengkel dari
setiap stall dan area cuci
mobil harus melalui sistem
pemisah air-oli (oil trap).
Halaman
Utama

Bagaimana
cara kerja Oil
Trap?

Prosedur Pembuangan Limbah yang Benar
Pilah-pilah dan buang limbah material sesuai
dengan tipe limbahnya
Sebaiknya tempat sampah tidak terisi sampah
terlalu penuh
Pada akhir hari kerja, Teknisi mengumpulkan
sampah-sampah dari lantai untuk dibuang ke
tempat sampah

Halaman
Utama
klik di sini
klik di sini


SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Lanjut ke
Materi
K3
Halaman
Utama
Pemilahan limbah material di area servis
Halaman
Utama
Pemilahan limbah material di penampungan akhir
(sebelum dibawa ke luar area bengkel)
Dibedakan berdasarkan warna
Halaman
Utama
klik di sini
Halaman
Utama
klik di sini

Ada yang
salah???

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di Area Bengkel
PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
National Service Division
Halaman
Utama
Sekilas mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Definisi:
Suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu
dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan
pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang
memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses
produksi dapat secara aman dan efisien dalam
pemakaiannya.
Peraturan Pemerintah yang menjamin
diberlakukannya keselamatan dalam bekerja di
setiap perusahaan






UU Pokok Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No. 1 Tahun 1970

Halaman
Utama
Faktor Penyebab Kecelakaan
Disebabkan oleh
penggunaan mesin atau
peralatan yang tidak
tepat oleh manusia
Disebabkan oleh adanya
malfungsi peralatan,
kurang baiknya kualitas
peralatan keselamatan
atau lingkungan kerja
yang buruk
2 Faktor
Kecelakaan
Faktor Manusia
Faktor Alat dan
Lingkungan
85%
15%
Halaman
Utama
Biaya Kecelakaan
Kerugian biaya akibat kecelakaan terdiri
dari:
* tunjangan khusus karyawan yang
menderita kecelakaan
* biaya melatih karyawan baru
* biaya upah jam kerja yang hilang
* biaya lembur karena berkurangnya
tenaga kerja
* biaya pengawas dan administrasi
terkait kegiatan K3
Halaman
Utama

KECELAKAAN KERJA = MERUGIKAN DARI
SEGI KESEHATAN DAN BIAYA

Halaman
Utama

Bagaimana
menjaga
keselamatan
kerja di
bengkel?

Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)
Teknisi perlu melengkapi
dirinya dengan APD untuk
mencegah/melindungi
dirinya dari bahaya-bahaya
yang berpotensi terjadi di
tempat kerja.




Pelindung Telinga




Kaca Mata




Kaca Mata Hitam




Filter





Masker Gas





Pakaian Kerja Paint
Technician






Halaman
Utama
Jenis-jenis APD (lanjutan)






Pelindung Muka






Pelindung Muka
dengan Kaca Hitam






Sarung Tangan
Katun






Sarung Tangan Kulit





Sarung Tangan
Tahan Solvent





Pakaian Kerja Tahan
Panas





Penutup Kaki





Safety Shoes






Halaman
Utama
Penggunaan APD
Pekerjaan Body Repair



























































Pemotongan
panel
(menggunakan
gergaji, pahat)
Pemotongan
panel
(menggunakan
plasma cutter)

Persiapan
menggerinda
dan mengelas
panel


Spot welding
(pelepasan
panel)


Halaman
Utama
klik di gambar
Penggunaan APD
Pekerjaan Body Repair (lanjutan)

























































Pengelasan
dengan
CO2- MAG



Aplikasi
degreasing
(bahan anti
karat)
Body
Aligning
Pelepasan
Panel Las-an
Halaman
Utama
klik di gambar
Penggunaan APD
Pekerjaan Painting

























































Persiapan
permukaan

Color
matching,
aplikasi
dempul,
degreasing

Masking


Spraying



Polishing



Halaman
Utama
klik di gambar
Penggunaan APD
Pekerjaan General Repair
Alat pengaman yang digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan
pekerjaan. Item yang umum
dipakai:
sarung tangan
safety shoes
kacamata pelindung
(contoh:ketika
penggunaan mesin
gerinda)
Halaman
Utama
Pengenalan Bahaya di Bengkel
Rambu/tanda bahaya berguna agar orang dapat mengetahui
dan memahami jenis serta tingkat bahaya yang ada di
sekitarnya.

Limbah B3:
mudah
meledak
Limbah B3 cair:
mudah terbakar
Dilarang
Merokok
Limbah B3
padat:
mudah
terbakar
Limbah B3:
mudah
teroksidasi
Dilarang
Menyalakan Api
Beracun
Larangan
pengoperasian
Tanda rute
evakuasi
Halaman
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh para
personil di bengkel untuk menghindari bahaya
terjadinya kebakaran:

Jangan merokok kecuali di tempat yang telah
ditentukan
Kain-kain yang direndam dalam bensin atau oli
harus dibuang ke dalam wadah logam yang
dilengkapi dengan penutup.
Jangan menggunakan api terbuka di area
sekitar tempat penyimpanan oli atau larutan
pembersih part yang mudah terbakar.


Halaman
Utama
Larangan Merokok di Sekitar Area
Penyimpanan Thinner & Benzena
Halaman
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran (lanjutan)
Jangan pernah menggunakan api terbuka atau
menciptakan bunga api di area sekitar baterai yang
sedang diisi
Jangan membawa bahan bakar atau larutan
pembersih ke dalam bengkel kecuali bila perlu, dan
gunakan wadah khusus yang dapat ditutup.
Halaman
Utama
Pencegahan Bahaya Kebakaran (lanjutan)
Jangan membuang oli bekas yang mudah terbakar
ke dalam saluran air. Material-material tersebut
harus selalu dibuang ke dalam tangki kering atau
wadah yang tepat
Jangan menghidupkan mesin kendaraan bila
mengalami kebocoran bahan bakar
Halaman
Utama
Perhatian Keamanan Perlengkapan Kelistrikan
Hal yang harus diperhatikan terkait
penggunaan perlengkapan ini:

Jangan berada di dekat kabel listrik yang rusak
atau terlilit

Jangan pernah menyentuh perlengkapan
kelistrikan dengan tangan basah

Jangan pernah menyentuh switch yang
berlabelkan Rusak (Out of Order)

Halaman
Utama
Perhatian Keamanan Perlengkapan Kelistrikan (lanjutan)
Saat melepas plug, jangan menarik kabelnya
melainkan menarik plugnya itu sendiri

Jangan melewatkan kabel melalui tempat yang
basah/terendam oli, permukaan-permukaan
yang dipanaskan, atau melewati sudut-sudut
yang tajam

Jangan menggunakan benda-benda yang
mudah terbakar di dekat switch, papan switch,
motor listrik dan alat lain yang mudah
mengeluarkan api

Halaman
Utama
Ketika melepas plug, jangan menarik kabelnya
Jangan melewatkan kabel melalui tempat
basah
Jangan pernah menyentuh peralatan kelistrikan
dengan tangan basah
Halaman
Utama
Penanganan Keadaan Darurat
Kenalilah lokasi Alat Pemadam Kebakaran
terdekat dan cara menggunakannya
Setiap orang wajib mengetahui peta/rute
evakuasi di area tempat kerja dan tempat
berkumpul untuk masing-masing bagian atau
area kerja.
Benda-benda yang mudah terbakar harus
dijauhkan dari sumber api
Kenalilah lokasi alarm kebakaran terdekat
dan cara untuk menyalakan alarm tersebut.
Halaman
Utama
Kewajiban Perusahaan
Identifikasi jenis keadaan darurat
Menyediakan peta evakuasi & titik
berkumpul
Menyediakan tim penanggulangan
keadaan darurat terlatih
Menyediakan dan memelihara sarana
penanggulangan/evakuasi keadaan
darurat
Halaman
Utama
Kewajiban Perusahaan (lanjutan)
Melakukan uji coba secara periodik
beberapa prosedur
Mereview & merevisi (kalau perlu)
prosedur kesiapsiagaan dan tanggap
darurat setelah terjadi kecelakaan
Memeriksa, menguji dan memelihara
sarana/sistem proteksi keadaan darurat
Halaman
Utama
Penanganan Keadaan Darurat (tambahan)
Jadikan keselamatan diri sendiri sebagai
prioritas utama sebelum keselamatan orang
lain dan menyelamatkan aset-aset berharga
dalam bangunan.

Jangan bersikap panik ketika berada dalam
situasi darurat

Bersiaga jika mendengar alarm berbunyi.
Segera berjalan menuju tempat evakuasi
melalui rute yang telah ditentukan.
Halaman
Utama
3 Langkah Pengecekan Fire Protection Equipment
Step 1
Persiapan
Step 2
Pengecekan
Step 3
Pelaporan
Halaman
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel
Kendaraan yang dinaikkan di atas
auto lift slip dan jatuh
Dengan kendaraan dinaikkan
sedikit/rendah, periksa
keseimbangannya. Kemudian, naikkan
auto lift secara penuh
Kendaraan yang dinaikkan di atas
lift roboh
Melakukan perawatan terhadap rantai
atau kabel
Auto lift turun dengan sendirinya
Periksa kunci pengaman
Periksa apakah terjadi kebocoran oli
dari lift
Gambar kendaraan dinaikkan di atas auto lift
Halaman
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel (lanjutan)
Tumpahan
Minyak Rem
Seseorang tergelincir dan jatuh
ke lantai
Cepat pel lantai apabila ada tumpahan
oli/minyak/air
Gambar tumpahan minyak rem di lantai
Halaman
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel (lanjutan)
Seseorang tersandung tool dan
jatuh
* Gunakan stand suku cadang
* Peralatan dan tool harus diletakkan
di tempat yang sebenarnya
Gambar dongkrak yang diletakkan tidak
pada tempatnya
Gambar peralatan yang diletakkan
pada tempatnya
(dalam kotak-kotak berwarna oranye)
Halaman
Utama
Potensi Kecelakaan di Bengkel


Sebutkan
potensi
kecelakaan
di Bengkel
lainnya ?


Fasilitas dan Lingkungan Kerja yang Sehat

Work Stall
* Teknisi bertanggung jawab terhadap perawatan dan
kebersihan suatu stall
Penyimpanan Part Warranty
* Penyimpanan part warranty disusun berdasarkan
kategori bulan klaim
Lantai dan Saluran
* Terbuat dari material yang mudah dibersihkan dan
tidak licin
* Garis yang membagi work stall dan saluran ditandai
dengan jelas
* Hindarkan genangan air di lantai dan bersihkan
saluran
* Lubang-lubang harus diperbaiki


Halaman
Utama
Lantai yang Bersih dan Tidak Terdapat
Genangan Air/Oli
Halaman
Utama
Fasilitas dan Lingkungan Kerja yang Sehat (lanjutan)
Pencahayaan
* Teknisi harus menggunakan alat bantu pencahayaan
yang ada ketika diperlukan
Sirkulasi udara dan ventilasi
* Bengkel harus memiliki sirkulasi udara dan sistem
penyerapan buangan
* Sebuah pit harus disediakan dengan alat ventilasi
pendorong udara
Temperatur
* Skala temperatur harus berada antara 28
o
-30
o
C
Kebisingan
* Kompressor diletakkan di ruang terpisah (ruang
kedap suara)
Halaman
Utama
Teknisi Harus Menggunakan Alat Bantu
Penerangan Ketika Diperlukan
Halaman
Utama
Lingkungan Kerja yang Buruk
Saran untuk Menjaga Kesehatan
Sediakan ventilasi di area pengecatan
untuk menghindari terkumpulnya debu
cat dan uap solvent dari pengecatan.
Segera tinggalkan tempat/ruangan
pengecatan dan mencari tempat segar
jika terasa sesak nafas, pusing dan
mual, bau cat semakin terasa
Halaman
Utama
Saran untuk Menjaga Kesehatan (lanjutan)
Sediakan selalu obat-obatan untuk P3K









Hindari penguapan dari solvent:
* degreasing * pengadukan cat
* thinner cuci * proses pengeringan cat
* thinner * pencucian spray gun
* paint remover * asap dari knalpot mobil
* over spray

Kotak P3K berisikan Obat-obatan untuk
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Halaman
Utama
Bahaya Cat dan Solvent (Bahan Pelarut)
Solvent dapat masuk
melalui sentuhan (kulit)
atau uap yang dihirup
(pernafasan)
Solvent berkumpul dan
mengendap selama beberapa
tahun
Terjadi kerusakan liver dan
ginjal
Jika alergi, maka orang
tersebut dapat pingsan dan
reaksi terjadinya asma

Pekerjaan Pengecatan Harus Dilakukan
dengan Kesadaran yang Tinggi

Halaman
Utama
Dampak terhadap Kesehatan dari Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor
Jenis
Rumus
Kimia
Dampak
Karbon
Monoksida
CO Tubuh kekurangan oksigen dan jantung bekerja lebih
berat sehingga dapat menyebabkan pingsan atau
kematian
Nitrogen Dioksida NO
2
Iritasi mata, memicu serangan asma, menurunkan daya
tahan tubuh
Sulfur Oksida SO Penyakit paru-paru kronis dan akut, gangguan mata,
gangguan tenggorokan dan hidung, memperparah
penderita asma
Hidrokarbon HC Penyakit paru-paru kronis dan akut, kanker paru-paru,
kanker darah
Halaman
Utama
Dampak terhadap Kesehatan dari Emisi Gas
Buang Kendaraan Bermotor (lanjutan)
Jenis
Rumus
Kimia
Dampak
Debu atau
partikel halus
PM10 Infeksi saluran pernafasan, penyakit paru-paru kronis
dan akut, gangguan mata, gangguan tenggorokan dan
hidung, kanker paru-paru
Partikulat halus
emisi mesin
diesel
Dapat memasuki jaringan paru-paru terjauh sehingga
mengganggu fungsi paru-paru
Timbal Pb Tekanan darah tinggi, kerusakan permanen sistem saraf
pusat (menurunkan tingkat kecerdasan dan
perkembangan)
Ozon O
3
Gangguan saluran pernafasan, penyakit paru-paru kronis
dan akut, memicu serangan asma, menurunkan daya
tahan tubuh, kanker paru-paru

Kurangi Pengeluaran Emisi Gas Buang Kendaraan di Dalam
Area Bengkel. Jangan memainkan pedal gas terlalu sering
karena berbahaya kesehatan.

Halaman
Utama




10 PRINSIP TEKNISI PROFESIONAL
Halaman
Utama
1
2
3
4
Penampilan Profesional
Penanganan & perlakuan kendaraan
yang baik
Kerapihan, kebersihan
Keselamatan Kerja
Halaman
Utama
5
6
7
8
Perencanaan & Persiapan
Pekerjaan yang cepat,
dapat diandalkan
Memeriksa pekerjaan
bila telah selesai
Selesai tepat waktu
Halaman
Utama
9
10
Simpan part-part lama
Tindak lanjut
Halaman
Utama



SEKIAN DAN TERIMAKASIH
Halaman
Utama

Pemotongan Panel
(menggunakan gergaji,
pahat)
Kaca Mata
Alat Pernafasan
Pelindung Muka
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Topi Teknisi
Pelindung Telinga
Seragam Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Kaca Mata
Alat Pernafasan
Pelindung Muka
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Pakaian Kerja
Tahan Panas
Penutup Kaki
Topi Teknisi
Pemotongan Panel
(menggunakan
plasma cutter)
Halaman
Utama
klik di sini

Persiapan Menggerinda
Kaca Mata
Alat Pernafasan
Pelindung Muka
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Spot Welding,
Pelepasan Panel
Kaca Mata
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Pengelasan dengan CO2-MAG
Alat Pernafasan
Pelindung Muka
dengan Kaca hitam
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Pakaian Kerja
Tahan Panas
Penutup Kaki
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Aplikasi Degreasing
Kaca Mata
Alat Pernafasan
Sarung Tangan Tahan
Bahan Pelarut
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini
Body Aligning
Kaca Mata Pelindung Telinga
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini
Pelepasan Panel Las-an
Kaca Mata
Masker Debu
Sarung Tangan Kulit
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Kaca Mata Pelindung
Cahaya (Plasma Cutter)
Pelindung Wajah
Apron Tahan Api
Pelindung Sepatu
Halaman
Utama
klik di sini

Persiapan Permukaan
Kaca Mata
Sarung Tangan
Safety Shoes
Topi Teknisi
Seragam Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Color Matching
Kaca Mata
Masker Tipe Filter
Sarung Tangan
Tahan Pelarut
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Masking
Safety Shoes
Seragam Teknisi
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini

Spraying
Masker Air Line
Tipe Hood
Sarung Tangan
Tahan Pelarut
Safety Shoes
Mantel Kerja
Paint Technician
Halaman
Utama
klik di sini
Polishing
Kacamata
Pakaian Kerja Teknisi
Safety Shoes
Masker Sederhana
Topi Teknisi
Halaman
Utama
klik di sini
Lampiran:
Prosedur 12 Langkah Penggunaan APAR
1) Perhatikan segel (hasil pemeriksaan kondisi)
yang ada di APAR. Ingat hanya untuk
menggunakan APAR yang berada dalam
kondisi baik
2) Angkat APAR dari posisinya. Perhatikan pula
kondisi slang (baik/tidak)
3) Pegang leher APAR secara benar
4) Cabut slang dari pengikatnya
5) Posisikan slang ke arah atas
6) Cabut pin pengaman
Halaman
Utama
Lampiran:
Prosedur 12 Langkah Penggunaan APAR (lanjutan)
7) Lakukan pengetesan APAR dengan cara
menyemprotkan ke arah atas
8) APAR siap dioperasikan
9) Badan berada dalam posisi kuda-kuda
10)Mengarahkan slang ke arah api
11)Ingat untuk melakukan penyemprotan sesuai
dengan arah angin
12)Pastikan bahwa api telah padam sepenuhnya

Halaman
Utama
Lampiran:
Bagan APAR
Segel APAR
Slang (noozle)
Gagang pemadam
Segel pengaman
Leher APAR
Halaman
Utama

Anda mungkin juga menyukai