GENBA KAIZEN
DAN BUDAYA KERJA
hrindosociety
HRindoSociety
KAIZEN
KAIZEN
Perubahan menjadi lebih baik atau
perbaikan berkelanjutan
Filosofi Jepang yang berfokus
pada perbaikan kecil secara terus-
menerus.
Kaizen menekankan pola pikir
berorientasi pada proses,
karenanya disempurnakan terus.
Integrasi dari TQC + ZD + JIT +
SS sasaran akhir QCD
TQC = Total Quality Control, ZD = Zero Damage, JIT = Just In Time,
SS = Suggestive System, QDC = Quality Cost Delivery
KAIZEN
• KAIZEN dibangun di atas kerangka kerja 5 R bersamaan dengan
Eliminasi Pemborosan dan Standarisasi.
• 5R menjadi fondasi yang kuat untuk kegiatan KAIZEN
• Standarisasi diperlukan agar ada aturan dan tolok ukur yang jelas atas
proses Kaizen dalam mengelola sumber daya (tenaga kerja, informasi,
peralatan, material). Standarisasi dapat diubah bila sudah tidak sesuai.
• Housekeeping / 5R melatih disiplin secara mandiri.
• Eliminasi Pemborosan: Produksi berlebihan, persediaan berlebihan,
talenta tidak terpakai, pengerjaan berulang-ulang, gerak kerja
berlebih, proses lama, waktu tunggu lama, transportasi lama.
KONSEP BUDAYA KAIZEN
KAIZEN
GENBA KAIZEN
Semua orang dalam perusahaan/organisasi harus bekerja sama
melakukan seluruh kegiatan tiga pilar dasar Kaizen di Genba, yaitu:
Standarization
Housekeeping/5R (pemeliharaan tempat kerja)
Muda Elimination (mengurangi pemborosan)
Pelaksanaan Kaizen menganut 5 aturan emas Genba
Lebih kondusif
Lebih terorganisasi
Lebih produktif
Lebih aman
Tidak memalukan!
5S 5S 5C 5R ARTINYA
JEPANG AMERIKA EROPA INDONESIA
SEIRI SORT CLEARCUT RINGKAS PEMILAHAN
SEITON SET IN ORDER CONFIGURE RAPI PENATAAN
SEISO SHINE CLEAR AND RESIK PEMBERSIHAN
CHECK
SEIKETSU STANDARDIZE CONFORM RAWAT PEMELIHARAAN
SHITSUKE SUSTAIN CUSTOM RAJIN PEMBIASAAN
AND
PRACTICE
Physical Psychological
(Appearance) (Cultural)
Bukan sekadar kegiatan bersih-bersih!!
BUDAYA 5R
• 整 理 (seiri), Ringkas: kegiatan memilah dan menyingkirkan barang/berkas
yang tidak diperlukan sehingga segala sesuatu yang ada di lokasi kerja hanya
yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
• 整 頓 (seiton), Rapi: kegiatan menata barang diletakkan sesuai posisi yang
ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
• 清楚 (seiso), Resik: kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja
sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga kebersihannya dan dalam
kondisi yang baik.
• 清潔 (seiketsu), Rawat: kegiatan menjaga dan mematuhi ketiga tahap
sebelumnya.
• 躾 け (shitsuke), Rajin: pemeliharaan kedisiplinan pribadi pekerja dalam
menjalankan seluruh tahap 5R.
TAHAPAN IMPLEMENTASI BUDAYA KERJA 5R
1. Mempersiapkan Tim
2. Mengkomunikasikan Konsep 5R
3. Menetapkan jadwal
4. Persiapan Implementasi
5. Pelaksanaan 5R
MEMPERSIAPKAN TIM
Mengenalkan 5R pada Top Management
Training & Tour
Top Management menetapkan Kebijakan Manajemen tentang tujuan
5R.
Membentuk Steering Committee 5R dan menetapkan ketua dan
anggota tim 5R.
Semua personil Top Management harus terlibat di setiap level dan
menjadi ketua di setiap level.
Menetapkan zona dan tanggung jawab, timeline dan fase-fase 5R.
Menetapkan jadwal training di setiap level.
KOMUNIKASI 5R
• Komunikasi dimulai dengan perkenalan mengapa (WHY) dan apa
itu (WHAT) 5R dalam organisasi.
• Karena 5R dilakukan untuk tempat kerja (WHERE), maka komunikasi
difokuskan pada kapan (WHEN), siapa (WHO) dan bagaimana
(HOW) 5R dilakukan.
• Komunikasi yang sering, pendek dan terarah dilakukan oleh
anggota Steering Committee.
• Dalam setiap meeting difokuskan pada hanya 1R atau 2R, dengan
menggunakan 5W + 1H.
• Lakukan meeting 1 atau 2 kali dalam 1 bulan untuk mendiskusikan
dan menindaklanjuti pelaksanaan 5R.
PENDEKATAN PROMOSI
CONTOH JADWAL PELAKSANAAN 5R
Time Topic Note
8:00 Tiba di area kerja
8:00 - 8:15 Briefing
8:15 – 8:45 Menyortir barang-barang sesuai dengan tingkat kegunaannya R1
8:45 – 9:15 Memindahkan barang-barang yang tidak berguna ke garbage zone R1
secara teratur dan rapi
9:15 – 9:45 Membersihkan garbage zone dan melakukan labelling sesuai dengan R2 & R3
kategori barang
9:45 – 10:00 Coffee Break
10:00 – 10:30 Mengatur penempatan barang-barang berguna di zona kerja dan melakukan R2
labelling sesuai dengan kategori barang
10:30 – 11:00 Mengepel lantai zona kerja R3
11:00 – 12:00 Membuat marka zona kerja dengan sticker R2
12:00 – 13:00 Istirahat
13:00 – 13:30 Melakukan dokumentasi dengan memotret zona kerja R4
13:30 – 13:45 Melakukan evaluasi R5
PERSIAPAN
Aturan 48 Jam: Jika dalam waktu 48 jam tidak digunakan di area kerja, maka benda
tersebut tidak seharusnya berada di tempat itu.
Flowchart Ringkas - Rapi
Seiri/ Apakah
Ringkas – Tidak barang Tidak
Apakah tersebut
barang itu masih
diperlukan? bernilai?
Ya Ya
Standardisasikan
aturan Pindahkan le lokasi lain
atau buang dalam
peletakannya waktu 2 minggu
Teruskan pengaturan
peletakan tersebut Buang
secara konsisten
Anda Kenal Situasi ini?
Anda tahu di mana barang Apa kegunaan barang- Kapan akan digunakan?
yang Anda cari? barang ini?
Mana yang bisa membuat Anda
nyaman dalam bekerja?
A B
Mana yang membuat bingung?
A B
Apa yang Anda lakukan atas barang-barang ini?
Eliminate
DEAD / OBSOLETE
STOCK
TAGGED
SUPPLY/STOCK
Move to tagged item storage
SLEEPING / SLOW
area
MOVING STOCK
Berapa banyak?
Fix Quantity (menunjukkan jumlah)
LOCATION LABELLING
• Sebelum kita memulai penandaan barang, kita harus menandai lokasi
setiap barang tersebut.
• Tempat penyimpanan harus memuat nomor bagian (section), baris (row),
dan rak (shelf).
• Bila tempat penyimpanan sangat luas, maka sebaiknya penandaan
juga dilakukan berdasarkan nomor zona atau ruangan.
• Konsisten dalam menggunakan huruf atau angka kode label .
• Pada rak, gunakan denominator terendah untuk tempat
penyimpanan paling bawah (“A” untuk huruf dan “1” untuk angka)
ITEM LABELLING
• Pastikan setiap barang diberi deskripsi.
• Nama pada label harus diawali nama jenis barang.
Contoh: Di pabrik ada berbagai macam palu, maka pada
penandaannya, awalilah nama item itu dengan nama jenis
barang, yaitu “palu”.
• Setelah nama jenis barang, lanjuti dengan kata sifat dari barang terkait
pada label tersebut. Maka nama label menjadi “palu besar” atau
“palu kecil”.
• Kelompokan barang-barang sesuai dengan klasifikasi spesifik jenisnya.
Contoh: tempatkan palu besar pada bagian palu besar, dan bagi lagi
sesuai dengan warnanya.
• Untuk memudahkan, foto barang tersebut.
• Ketika memasukan ukuran, dimensi atau berat barang pada deskripsi,
gunakanlah singkatan.
Painting Strategy
Metode untuk mengidentifikasi lokasi barang pada lantai, permukaan stasiun kerja atau lintasan jalan.
Dapat menggunakan cat atau menggunakan tape/lakban. Standar warna harus ditetapkan untuk
keseragaman dan penyamaan makna dari garis atau area yang ditandai.
Signboard Strategy
Langkah untuk menempatkan barang-barang berguna secara rapi dan teratur kemudian diberikan
indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar
pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses.
Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.
Shadow Board System
Classify into groups
Store them together
5 R PERSONAL COMPUTER
R 3 – RESIK (seiso, shine)
• Menjaga lingkungan
kerja/tempat kerja dan
seluruh barang/ peralatan
yang digunakan dalam
keadaan baik dan bersih
pada tempatnya.
• Cleaning as a form of
inspection.
R 3 – RESIK (seiso, shine)
Area Penyimpanan
Lemari, Ruang Kerja, Rak
Peralatan Kantor
Fax/Copy Machines, AC
Blower.
Cubicles, Meja, Kursi