Disusun oleh :
Kelompok 3
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
MANAJEMEN PEMBANGUNAN PROYEK
E Memersilahkan 7 5 1 11.00-
pelanggan memilih 00.00
makanan
2. Perencanaan:
A. Apa, siapa, kapan, bagaimana.
Apa
Bisnis Angkringan Wedangan “Kembali Mengenang” merupakan angkringan yang tidak
hanya menjual nasi dan berbagai pelengkapnya, angkringan ini juga berfokus pada
minuman sehat yang kaya akan rempah-rempah, diantaranya yaitu wedang ronde, wedang
tahu, wedang jahe, jamu djun dan berbagai jamu herbal.
Siapa
Pihak-pihak yang terlibat dalam Angkringan Wedangan :
Chief Executive Officer
Staff Finance
Staff Serving
Staff Operasional
Supplier
Pelanggan
Kapan
Rencana produksi Angkringan Wedangan untuk Triwulan I dilaksanakan pada bulan
Oktober - Desember 2021.
Bagaimana
Proses produksi Angkringan Wedangan dibagi menjadi 3 tahap yaitu, penyortiran,
pembersihan dan pengolahan, dan proses pembuatan.
1. Penyortiran. Rencana produksi sendiri akan diawali dengan pembelian bahan-bahan di
pagi hari sekitar pukul 06.00-07.00 WIB di pasar. Pembelian bahan di pagi hari
bertujuan agar bahan-bahan masih tersedia banyak dan kualitasnya masih bagus.
Untuk bahan baku utama (rempah-rempah seperti jahe, daun serai, kencur, dan
sebagainya) supplier akan mengirimkannya langsung ke angkringan. Sedangkan untuk
gula pasir, gula jawa, gula aren, himalayan salt, lemon, madu harus membeli di Pasar
Karangjati
2. Pembersihan dan Pengolahan. Setelah bahan rempah-rempah
tersedia, kami akan langsung memprosesnya. Untuk Proses produksi jamu tradisional,
dilakukan cukup beragam sesuai dengan jenis jamu tradisional yang dibuat, namun
sebelumnya rempah-rempah harus dicuci hingga bersih kemudian dimasukkan ke
wadah yang telah disediakan. Kemudian rempah tersebut ada beberapa yang digeprek,
diparut, dan direbus untuk diambil sarinya. proses dari tiap-tiap jenis jamu ini tentu
berbeda dan lama pembuatannya cukup bervariasi.
3. Proses Pembuatan.
Untuk minuman hangat seperti jahe anget, wedang uwuh, wedang tahu (tahu sebelumnya
dibuat dahulu) dilakukan langsung di tempat penjualan (Angkringan Wedangan).
Berbagai jenis wedang rempah akan dibuat ketika ada konsumen yang mau menikmati
minuman tersebut. Pembuatan dilakukan ketika konsumen datang dengan alasan wedang
atau minuman rempah sangat nikmat dihidangkan dengan hangat.
B. Fasilitas yang dibutuhkan.
Fasilitas yang dibutuhkan dalam proyek bisnis Angkringan Wedangan “Kembali
Mengenang” ini adalah tanah yang luas dan area outdoor. Angkringan Wedangan
“Kembali Mengenang” memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari kamar mandi pria dan
wanita, mushola, dan parkir yang cukup luas. Angkringan Wedangan juga menyediakan
tikar bagi yang ingin menikmati wedangan dan makanan sambil lesehan dan juga kursi
serta meja. Di dalam mushola kami menyediakan perlengkapan alat sholat seperti sarung,
mukena, dan sajadah. Di berbagai sudut tempat kami juga menyediakan hand sanitizer.
C. Pengawasan yang diperlukan.
Chief Executive Officer (CEO) menjadi manajer eksekutif dengan peringkat tertinggi
dalam sebuah organisasi dan memiliki tanggung jawab atas keberhasilan Angkringan
Wedangan secara keseluruhan. CEO Angkringan Wedangan “Kembali Mengenang”
bertugas memimpin, membimbing, dan mengarahkan. CEO juga harus mengawasi
seluruh karyawan apabila ada yang kurang tepat dalam bekerja.
3. Alat Perencanaan
A. Bagan Gantt
PERT:
CPM (Critical Path Method)
Dari hasil kedua diagram yaitu metode PERT dan CPM, dapat disimpulkan
bahwa pada serangkaian aktivitas bisnis Angkringan Wedangan “Kembali Mengenang”
terdapat pada aktivitas dengan kode A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M. Angkringan
Wedangan “Kembali Mengenang” perlu memperhatikan aktivitas - aktivitas tersebut
supaya tidak melebihi batas durasi yang telah ditentukan. karena jika terdapat
keterlambatan pada aktivitas yang kritis akan mengganggu jalannya aktivitas yang
lainnya.
MANAJEMEN DALAM OPERASI
Tugas :
Menerima pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen
Memberikan laporan pada pemilik
Mencatat semua pembukuan yang
menyangkut pada kegiatan
Angkringan
Melakukan pembayaran kepada
pemasok bahan baku
Mengelola keuangan Angkringan
Menyimpan dokumen yang
menyangkut keuangan
2. Staff Posisi ini terdiri dari 3 juru masak untuk 2 Kualifikasi pendidikan:
Production shift. Juru Masak dipilih yang sudah handal, SMA / Sederajat
cepat dan berpengalaman. Juru masak Pengalaman: 6-12 bulan
bertugas memasak dan mengolah minuman Kemampuan: Mampu
yang dipesan oleh konsumen. memasak berbagai jenis
minuman dengan berbagai
Lokasi pekerjaan :Jalan Pringapus Karang variasinya dan bekerja
Jati, Ngempon, Kec. Bergas, Kabupaten cepat di bawah tekanan
Semarang, Jawa Tengah 50552
Staff Production
staff produksi adalah posisi yang sangat penting di Angkringan Wedangan. Staff
Produksi mempunyai tanggung jawab pada seluruh kegiatan Angkringan
Wedangan, mulai dari pemilihan supplier, pemilihan bahan maupun pemilihan
alat yang akan digunakan. Melaksanakan pengecekan terhadap produk yang
diproduksi oleh Angkringan Wedangan. Ada beberapa tanggung jawab:
Melaksanakan rencana produksi
Mengontrol proses produksi serta kesesuaiannya dengan aturan
Angkringan Wedangan
Memastikan proses produksi dan prosedur kualitas produk
Melakukan pengontrolan terhadap alat dan bahan yang digunakan di
Angkringan Wedangan
Staff Serving
Staff Serving merupakan posisi pada level staff yang berperan sebagai garis
terdepan dalam pelayanan informasi produk dan transaksi perbankan dengan
mengutamakan service excellence. Tugas atau tanggung jawab staff serving pada
Angkringan Wedangan Kembali Mengenang, yaitu:
Menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan berkualitas.
Menghadirkan suasana yang ramah dan nyaman.
Memberikan layanan yang bersih, sopan dan penuh perhatian.
Staff Operasional
Staff operasional adalah staff yang mengurusi semua kegiatan Angkringan
Wedangan. Staff yang bertugas untuk membantu agar bisnis Angkringan
Wedangan tetap berjalan lancar. Tugas atau tanggung jawab pada Angkringan
Wedangan, yaitu:
Melakukan pengurusan operasional Angkringan Wedangan.
Melakukan absensi staff Angkringan Wedangan.
Melakukan komunikasi kepada semua staff Angkringan Wedangan,
tujuannya agar tercapai koordinasi antara satu dengan yang lain.
Memonitoring persediaan bahan yang digunakan untuk produksi wedang.
Monitoring segala aktivitas, baik yang berada di dalam Angkringan
Wedangan maupun di luar Angkringan Wedangan.
Organisasi buruh
Dalam Undang-undang telah diatur mengenai keberadaan organisasi buruh.
Dalam undang-undang tersebut telah menjelaskan bahwa serikat pekerja
merupakan organisasi yang didirikan oleh pekerja dan untuk pekerja, baik dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan, serta memiliki sifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab demi kesejahteraan
pekerja.Beberapa contoh serikat pekerja yang ada di Indonesia di antaranya
adalah:
ILO (International Labour Organization)
PPMI (Persatuan Pekerja Muslim Indonesia)
FSPS (Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa)
SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia)
KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia)
KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)
Setiap pekerja berhak untuk menggabungkan dirinya ke dalam organisasi atau
serikat pekerja yang sesuai dengan dirinya. Dengan demikian Angkringan
Wedangan Kembali Mengenang, terbuka akan adanya serikat pekerja ini dan
mendukung sepenuhnya supaya tercipta hubungan yang baik antara pekerja dan
Angkringan Wedangan Kembali Mengenang.
Karyawan yang sudah ada
Saat ini Angkringan Wedangan Kembali Mengenang belum memiliki karyawan.
Akan tetapi Angkringan ini dibentuk oleh 3 orang. Satu sebagai sekutu aktif dan 2
orang sebagai sekutu pasif. Sekutu aktif bertanggung jawab sampai dengan harta
pribadi. Sekutu aktif bertindak dalam menjalankan CV (perusahaan),
kepengurusan, dan melakukan perjanjian atau hubungan hukum dengan pihak
ketiga. Sekutu aktif bertanggung jawab atas karyawan yang ada nantinya, dimana
jumlah dan kualifikasinya dijelaskan dalam poin deskripsi pekerjaan. Sedangkan
Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan ke
dalam CV. Sekutu pasif tidak turut dalam pengurusan CV.
Lembaga pendidikan
Teknologi telah berkembang pesat di segala aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Kemajuan ini akan berdampak luas pada masalah ketenagakerjaan.
Pendidikan keterampilan diperlukan untuk menunjang pendidikan formal yang
belum sepenuhnya dapat menyiapkan tenaga kerja siap terjun dalam industri dan
bisnis.Lembaga pendidikan juga dapat dipertimbangkan untuk mencari kandidat
yang sesuai dengan kebutuhan, khususnya jika mencari tenaga kerja ahli dengan
keterampilan tertentu. Dengan mencari dari tempat tenaga ahli tersebut ditempa,
besar kemungkinan untuk mendapatkan kandidat yang dicari. Untuk menjadi
bagian dari Angkringan Wedangan Kembali Mengenang, misalnya pekerja
dengan keterampilan dalam tata boga dapat diperoleh dari Lembaga pendidikan
nonformal ini.