Anda di halaman 1dari 12

KELAINAN KONGENITAL JANIN

AKIBAT GIANT PLACENTAL


CHORIOANGIOMA PADA KEHAMILAN

Andrew B Ch Rattu, Najoan Warouw, Freddy Wagey, Maria Loho,

Departemen Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi / RSUP Prof DR. R. D. Kandou
Manado
Latar belakang
 Giant placental Chorioangioma  komplikasi janin yang
parah dan kematian perinatal yang tinggi
 Diagnosis  pemeriksaan USG dan Doppler antenatal +
histopatologi pasca persalinan
 Chorioangioma (hemangioma plasenta)  pertumbuhan
plasenta hamartomatous jinak yang terdiri dari jaringan
vaskular
 Chorioangioma besar (diameter > 5 cm)1/10000 -
1/50000 kehamilan
 Kematian perinatal  sekitar 30-40% kasus

 Diagnosis prenatal sangat penting untuk menindaklanjuti


kehamilan ini dengan cermat
Laporan kasus

Wanita 32 tahun

Keluar cairan dari jalan lahir


Nyeri perut (-) Perdarahan (-) Gerakan janin (+)
sejak 30 menit SMRS.

G1P0A0, 32
suspek
tahun, UK 21-22
chorioangioma +
Kontrol di minggu, belum dirujuk ke
anomali tidak melakukan
Sp.OG satu dalam konsultan
kongenital pemeriksaan
bulan yang lalu persalinan, janin fetomaternal
multiple +
intra uterin,
polihidramnion
tunggal, hidup
Laporan kasus
USG  UK 27-28
minggu +
chorioangioma
plasenta besar +
PF  TFU setinggi anomali kongenital
umbilicus, DJJ 140- multipel (mungkin
145 kpm. kelainan genetik)

Inspekulo  tampak
keluar cairan putih
jernih dari OUE, OUE
tidak dilatasi, tes
Nitrazine (+)
Laporan kasus

Bayi perempuan
• Kala tiga yang memanjang • Keluar dari rumah sakit
 plasenta manual  tiga hari setelah observasi
berat plasenta 2400gr • BB 2100gr, PB 41cm, AS
• Transfusi darah karena 3-1-1 dengan anomali
perdarahan postpartum kongenital multiple
(1100ml) • meninggal 1 jam kemudian
karena kegagalan
Persalinan hemodinamik dan respirasi
Pulang
pervaginam spontan
Laporan kasus
Pembahasan

Chorioangioma  tumor non-trofoblas (1 per 10000 plasenta)


Chorioangioma  hari ke-16 pembuahan
Prevalensi meningkat  perempuan dan kehamilan kembar
Polihidramnion  peningkatan produksi urin , hiperdinamik janin , shunting darah
Anemia janin  perdarahan fetomaternal, hemolisis mikroangiopati atau hemodilusi
Diagnosis
Diagnosis prenatal tidak sulit

Peningkatan kadar AFP trimester kedua  kemungkinan angioma plasenta

USG  massa echogenic kompleks plasenta dan tumor yang menonjol ke dalam rongga amnion

Doppler  konfirmasi diagnosis tumor plasenta

MRI plasenta  memberikan informasi tentang anatomi ibu, letak plasenta


Diagnosis Banding

Teratoma/hematoma plasenta
Mioma uteri yang mengalami
 massa padat avaskular degenerasi,
kistik dengan kalsifikasi

Hematoma Mola parsial  pola difus


Tatalaksana

Transfusi intrauterin Farmakoterapi


Amniosentesis
janin serial untuk transplasenta ibu
terapeutik
anemia janin dengan indometasin

Steroid percepatan Ablasi radio frekuensi


kematangan paru Devaskularisasi bedah
pembuluh darah
janin sebelum 34 endoskopi definitif
tumor
minggu
Kesimpulan

Diagnosis dan
Konseling Pasien
penatalaksanaan

Diagnosis  PAN teratur


USG, dan Doppler

Anda mungkin juga menyukai