Kelenjar Bartholini
salah satu organ genitalia eksterna, usia 20 sampai 30 tahun dengan sekitar
kelenjar bartolini atau glandula 1 dalam 50 wanita akan mengalami
vestibularis major, berjumlah dua buah kista bartolini atau abses dalam hidup
berbentuk bundar, dan berada di sebelah mereka,
dorsal dari bulbus vestibulli
• Anamnesis
• Pada pemeriksaan dengan posisi litotomi
– pembengkakan pada kista pada posisi jam 5 atau
jam 7 pada labium minus posterior.
– Jika kista terinfeksi, maka pemeriksaan kultur
jaringan dibutuhkan untuk mengidantifikasi jenis
bakteri penyebab abses dan untuk mengetahui
ada tahu tidaknya infeksi menular.
Tata Laksana
• Marsupialisasi
– Prosedur ini tidak boleh dilakukan ketika terdapat
tanda- tanda abses akut.
– Kekambuhan kista Bartholin setelah prosedur
marsupialisasi adalah sekitar 5-10 %.
Tata Laksana
• Eksisi (Bartholinectomy)
– Eksisi dari kelenjar Bartholin dapat
dipertimbangkan pada pasien yang tidak
berespon terhadap drainase, namun prosedur ini
harus dilakukan saat tidak ada infeksi aktif.
– Eksisi kista bartholin karena memiliki risiko
perdarahan, maka sebaiknya dilakukan di ruang
operasi dengan menggunakan anestesi umum.
Tata Laksana
Pengobatan Medikamentosa
• Antibiotik diberikan sebelum dilakukan insisi dan drainase.
• Ceftriaxone.
– broad spectrum terhadap bakteri gram-negatif, efficacy yang lebih rendah terhadap bakteri
gram-positif, dan efficacy yang lebih tinggi terhadap bakteri resisten.
– menghambat sintesis dari dinding sel bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri.
– Dosis yang dianjurkan: 125 mg IM sebagai single dose .4,5
• Ciprofloxacin.
– Sebuah monoterapi alternatif untuk ceftriaxone.
– antibiotik tipe bakterisida yang menghambat sintesis DNA bakteri dan, oleh sebab itu akan
menghambat pertumbuhan bakteri dengan menginhibisi DNA-gyrase pada bakteri.
– Dosis yang dianjurkan: 250 mg PO 1 kali sehari.
• Doxycycline
– Menghambat sintesis protein dan replikasi bakteri dengan cara berikatan dengan 30S dan 50S
subunit ribosom dari bakteri.
– Diindikasikan untuk Ctra chomatis.
– Dosis yang dianjurkan: 100 mg PO 2 kali sehari selama 7 hari.