Anda di halaman 1dari 36

Bencana terjadi sejak :

1. Zaman purba
a. Kaum Nabi Nuh a.s (6000 SM)
 Dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat
Al A’raaf ayat 64 : “ Dan kami
tenggelamkan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat kami “
 Pada abad ke-20 ditemukan bukti-
bukti (situs arkeologi) reruntuhan
kota di sebelah selatan irak (kota
kufah)
 Perahu nabi Nuh a.s berlabuh di
gunung Arafat didaerah turki
bagian selatan
b. Kaum Nabi Syu’aib a.s
 Dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat
Al A’raaf ayat 78 dan 91 : “
kemudian mereka ditimpa gempa,
maka jadilah mereka mayat-
mayat yang bergelimpangan
didalam rumah-rumah mereka “
c. Kaum Luth a.s
 Dikisahkan dalam Al-Qur’an Surat
Al A’raaf ayat 84 : “ dan kami
turunkan kepada mereka hujan
batu, maka perhatikanlah
kesudahan bagi orang-orang yang
berdosa itu “
 Pada tahun 1924 ditemukan sisa
kehancuran kaum nabi Luth a.s
disekitar laut mati (kota sodom
dan gomoroh
 Diceritakan bahwa kehancuran
kaum Nabi Luth tersebut melalui
sebuah gempa yang hebat
d. Dalam buku “Sejarah Nasional
Indonesia dan Umum”
 I wayan Badrika menceritakan : “
kejadian bencana gempa bumi, banjir
musim panas berkepanjangan dan
serangan dari suku bangsa lain
didaratan Asia terjadi sekitar tahun
1500 SM.
2. Zaman Modern
 Tsunami aceh, nias
 Gempa yogyakarta
 Lapindo
 Gunung meletus (krakatau, kelud,
sinabung, merapi)
 Gempa bumi diperu dan cina
 Bom atom hirosima dan nagasaki
 Indonesia berada diatas lempeng benua
aktif, dijejeri dengan deretan gunung api
yang sangat aktif yang disebut ring of fire
 Kerentanan indonesia terhadap bencana
dipengaruhi oleh berbagai faktor :

1. Geografi
 Ribuan pulau diantara dua benua (asia,
australia) dan dua samudra (hindia, pasific)
 Kerentanan bencana dipengaruhi oleh :
iklim, badai tropis, arus laut
2. Geologi
 Tempat bertemunya lempeng australia,
asia, pasifik (bergerak, bergeser kearah
yang berbeda-beda)
 Penumpukan energi yang akan
menimbulkan gempa

3. Hidrometeorologi
 Curah hujan tinggi
 Rawan banjir, longsor
4. Demografi
 Kepadatan penduduk
 Mengakibatkan potensi kerawanan terhadap
bencana sangat tinggi : kebakaran, konflik
antar kelompok

5. Faktor lingkungan hidup


 Degradasi lingkungan hidup
 Kerusakan hutan, kerusakan ekologi,
perubahan fungsi hutan
 Bencana tidak terjadi begitu saja,
namun ada faktor kesalahan dan
kelalaian manusia dalam
mengantisipasi alam dan
kemungkinan bencana yang dapat
menimpanya
 Dlm Al-Qur’an surat Asy syuura ayat
30 : “ Dan apa saja musibah yang
menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri “
 Oleh karena itu selama masih hidup dimuka
bumi yang rawan dengan bencana,
hendaknya manusia senantiasa waspada dan
siaga menghadapi setiap kemungkinan
bancana yang akan terjadi
1. Menurut WHO 2002 :
 Setiap kejadian/peristiwa
 Menyebabkan kerusakan gangguan
ekologis, hilangnya nyawa manusia
atau memburuknya derajat kesehatan
atau pelayanan kesehatan
 skala tertentu yang memerlukan
respon dari luar masyarakat dan
wilayah yang terkena
2.Menurut UU No 24/2007 tentang
penanggulangan bencana
 Peristiwa atau rangkaian peristiwa
 Mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat
 Disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau non
alam maupun faktor manusia
 Sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis
Bahaya

Resiko Bencana
bencana

Kerentanan
Bencana terjadi setelah melalui proses dan
memenuhi unsur-unsur atau kriteria :

1. Pertama : adanya unsur bahaya, misal


gunung api aktif
2. Kedua : Adanya kerentanan : masyarakat
tinggal di dekat/bantaran sungai dimana
lahar biasanya mengalir
3. Resiko bencana : kemungkinan-
kemungkinan yg terjadi yg ditimbulkan oleh
letusan gunung api
 Jika diamati terjadinya bencana karena
adanya pertemuan antara bahaya dan
kerentanan, serta ada pemicunya
 Dapat dirumuskan sebagai berikut:

“ Bencana = Bahaya (hazard) x Kerentanan


(vulnerability)”
1. Bahaya ( Hazards )
 Fenomena alam yang luar biasa
 Berpotensi merusak atau
mengancam kehidupan manusia,
kehilangan harta-benda,
kehilangan mata pencaharian,
kerusakan lingkungan.
 Misal : tanah longsor, banjir,
gempa-bumi, letusan gunung api,
kebakaran dll;
2. Kerentanan ( Vulnerability )
 Keadaan atau kondisi suatu
komunitas atau masyarakat
 Yang menyebabkan
ketidakmampuan masyarakat
untuk mempersiapkan diri untuk
menghadapi bahaya atau
ancaman bencana;
Kerentanan terbagi atas :
1. Kerentanan fisik
 Menggambarkan suatu kondisi fisik
(infrastruktur) yang rawan terhadap faktor
bahaya ttt, misalnya : kepadatan
penduduk/bangunan, kekuatan
bangunan/struktur (rumah, jalan, jembatan)

2. Kerentanan ekonomi
 Menggambarkan suatu kondisi tingkat
kerapuhan ekonomi dalam menghadapi
ancaman bahaya, misal : Presentase rumah
tangga miskin yg tinggi
3. Kerentanan sosial
 Kondisi sosial masyarakat yang
menggambarkan kerapuhan dalam
menghadapi bahaya, dilihat dari aspek
pendidikan, pengetahuan tentang
ancaman dan resiko bencana, kepadatan
penduduk, presentase penduduk usia
balita-tua
4. Kerentanan lingkungan
 Keadaan di sekitar masyarakat yang
tinggal, misalnya : masyarakat yang
tinggal dilereng bukit atau pegunungan
rentan terhadap ancaman bencana tanah
longsor
 Interaksi antara tingkat kerentanan dengan
ancaman bahaya yang ada
 Ancaman bahaya biasanya bersifat tetap
karena merupakan bagian dari dinamika
pembentukan roman muka bumi baik dari
tenaga internal maupun eksternal
 Sedangkan tingkat kerentanan dapat
dikurangi
 Sehingga kemampuan dalam menghadapi
ancaman bencana semakin meningkat
 Berdasarkan potensi ancaman bahaya dan
tingkat kerentanan yang ada , maka daapat
diperkirakan risiko bencana yang akan terjadi

 Dengan demikian semakin tinggi bahaya,


kerentanan dan ketidakmampuan , maka akan
semakin besar pula resiko bencana

 Dalam kaitan pengurangan resiko bencana,


upaya yang dapat dilakukan adalah melalui
penurunan tingkat kerentanan karena hal tsb
relatif lebih mudah dibandingkan dengan
mengurangi atau memperkecil bahaya
Example :
 Bahaya gempa bumi (tidak dpt
dirubah/konstanta)
 Menurunkan kerentanan dengan
cara : membuat bangunan tahan
gempa, sosialisasi, pelatihan,
simulasi cara penyelamatan diri
dll
 Sehingga resiko bencana ancaman
bahaya akan berkurang
1. Bencana alam (Natural disaster)
 Kejadian-kejadian alami seperti banjir,
genangan, gempa bumi, gunung meletus dan
sebagainya
2. Bencana ulah manusia (man-made disaster)
 Kejadian-kejadian karena perbuatan manusia
seperti : tabrakan pesawat udara atau
kendaraan, kebakaran, ledakan, sabotase,
konflik dan lainnya
1. Bencana lokal
 Bencana ini memberikan dampak pada
wilayah sekitarnya yang berdekatan, misal :
kebakaran, ledakan, kebocoran kimia dll
2. Bencana regional
 Jenis bencana ini memberikan dampak atau
pengaruh pada area geografis yang cukup
luas dan biasanya disebabkan oleh faktor
alam, seperti : banjir, gunung meletus dll
UU No. 24 tahun 2007 mengelompokan
Bencana ke dalam tiga kategori yaitu:

 Bencana alam adalah bencana yang


diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain
berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.
 Bencana non-alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non-alam yang antara lain berupa
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi,
dan wabah penyakit.

 Bencana sosial adalah bencana yang


diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat, dan teror
1. Fase pre impact
 Merupakan warning phase, tahap
awal bencana
 Infromasi didapat dari badan
satelit dan meteorologi cuaca
 Seharusnya pada fase inilah segala
persiapan dilakukan dengan baik
oleh pemerintah, lembaga dan
masyarakat
2. Fase impact
 Merupakan fase terjadinya
klimaks bencana
 Inilah saat-saat dimana manusia
sekuat tenaga mencoba bertahan
hidup
 Fase impact ini terus berlanjut
hingga terjadi kerusakan dan
bantuan-bantuan yang darurat
dilakukan
3. Fase post impact
 Saat dimulainya perbaikan dan
penyembuhan dari fase darurat, juga
tahap dimana masyarakat mulai
berusaha kembali pada fungsi
komunitas normal
 Secara umum dalam post impact ini
para korban akan mengalami tahap
respon psikologis mulai penolakan,
marah, tawar-menawar, depresi
hingan menerima
 Akibat yang timbul dari kejadian
bencana
 Berupa : korban jiwa, luka, kerusakan
pada infrastruktur/aset, lingkungan,
ekosistem, kehilangan harta benda,
gangguan pada stabilitas sosial,
ekonomi, politik dan dampak lainnya
yang pada akhirnya dapat menurunkan
tingkat kesejahteraan masyarakat
Menurut Benson and clay (2000,2004),
Dampak bencana dibagi menjadi 3 :

 Dampak langsung (direct impact), meliputi


kerugian finansial dari kerusakan aset
ekonomi (rusaknya tempat tinggal, tempat
usaha, infrastruktur, lahan pertanian dll)

 Dampak tidak langsung (indirect impact),


meliputi berhentinya produksi, hilangnya
output dan sumber penerimaan
 Dampak sekunder atau dampak
lanjutan, meliputi terhambatnya
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
angka kemiskinan, angka kesakitan,
kematian, menurunya derajat
kesehatan dll
Besar kecilnya dampak bencana
tergantung dari :
1. Tingkat ancaman (hazard)
2. Kerentanan (vulnerability)
3. Kapasitas/kemampuan untuk
menanggulangi bencana (capacity)
4. Waktu datangnya bencana : tiba-tiba
(sudden-on-set disaster) dan
perlahan-lahan (slow-on- set disaster)

Anda mungkin juga menyukai