Anda di halaman 1dari 31

PORTOFOLIO KASUS BEDAH

“HERNIA INGUINALIS LATERAL”

Disusun oleh :
dr. Febbyola Ramanda

Pendamping :
dr. Andriyani Putri
dr. Nike Anggreni

Konsulen pembimbing :
dr. Irsal Munandar, Sp.B
ANATOMI

Struktur Dinding Anterior Abdomen


Lapisan-lapisan dinding abdomen terdiri dari (luar ke
dalam):
 Kulit
 Fascia superficialis, terdiri dari fascia camperi
dan fascia scarpae
 Otot dinding anterior abdomen, antara lain: muskulus
obliquus externus abdominis, muskulus obliquus
internus abdominis, muskulus transversus abdominis
 Fascia transversalis
 Lemak extraperitoneal
 Peritoneum parietale
Kanalis Inguinalis

• Saluran oblik yang menembusbagian bawah dinding


anterior abdomen
• Padalaki-laki, saluran ini merupakan tempat lewatnya
struktur-struktur yang berjalan dari testis ke abdomen.
• Padaperempuan, saluran ini dilalui oleh ligamentum teres
uteri (rotundum) yang berjalan dari uterus ke labium majus
pudendi.
• Panjangnyasekitar 1.5 inci (4cm) pada orang dewasa dan
terbentang dari anulus inguinalis profundus (lubang
berbentuk oval terletak sekitar 1.3cm diatas ligamentum
inguinale pada pertengahan antara sias dan symphisis pubica)
pada fascia transversalis.
Hernia inguinalis

 DEFINISI
• Suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui
daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.
Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat
dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding
abdomen pada umumnya daerah inguinal.

• Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia


Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis
Medialis (HIM).
Hernia terdiri atas tiga bagian:
 Kantong hernia, merupakan kantong
(divertikulum) peritonei dan mempunyai leher
dan badan(corpus)
 Isi hernia dapat terdiri atas setiap struktur
yang ditemukandi dalam cavitas abdominalis
 Pelapis hernia dibentuk dari lapisan-lapisan
dinding abdomen yang dilalui oleh kantong hernia
STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal lahirUmur : 7 Mei 2017/ 1 Tahun 7 bulan
Alamat : Batu Bajanjang
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 13 Desember 2018
ANAMNESA

Keluhan utama : Benjolan di lipat paha kiri.

Telaah : Sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Ibu


pasien mengeluhkan benjolan pada lipat paha kiri
pasien yang dapat hilang timbul. Benjolan sebesar
telur puyuh, awalnya kecil kemudian semakin lama
semakin membesar. Benjolan timbul dengan gerakan
aktif pasien, batuk, ataupun menangis dan hilang
saat tidur/istirahat. BAK 3-4 kali sehari, BAK
berdarah (-), nyeri saat BAK (-), BAK menetes (-),
BAB 1-2 kali sehari, BAB berlendir (-), BAB berdarah
(-).
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Pneumonia : disangkal
Riwayat kejang demam : disangkal
Riwayat diare : disangkal
Riwayat Asma : disangkal
Riwayat Campak : disangkal
Riwayat Alergi obat/makanan : disangkal

 Riwayat Kelahiran
 Penderita dilahirkan per abdominal cukup bulan.
Saat dilahirkan penderita menangis kuat dan gerak
aktif. BBL : 3800 gram, panjang badan: 48 cm,
lingkar kepala : 34 cm, lingkar dada : 30 cm, lingkar
lengan: 11 cm. Anus (+)
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis

Tanda-tanda vital :
Nadi : 94 kali/menit
Frekuensi nafas : 24 kali/menit
Suhu : 36,0oc

Kulit
Kulit putih, kering(-), kelainan kulit(-), hiperpigmentasi (-)

Kepala
Bentuk normocephal, ramnut kering (-), rambut warna hitam, sukar dicabut

Wajah
Oedema (-), wajah orang tua(-)
Mata
Cekung (-/-), Oedema palpebra (-/-), oedema preorbita (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-) refleks cahaya (+/+), pupil isokor (2mm/2mm)

Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-/-), darah (-/-), deviasi (-/-)

Mulut
Mukosa basah (+), sianosis (-), pucat (+), kering (-)

Telinga
Daun telinga dalam batas normal, sekret (-)

Tenggorok
Uvula ditengah, mukosa faring hiperemis(-), tonsil T1-T1

Leher
Bentuk normocoli, limfonodi tidak membesar, glandula thyroid tidak membesar,
kaku kuduk (-), gerak bebas, deviasi trakhea (-), JVP tidak meningkat
Toraks
Cor :
inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
palpasi :ictus cordis teraba di ICS V linea mid-clavicularis sinistra
perkusi : kiri ; ICS V 2 jari lateral linea midclavicularis sinistra
kanan ; ICS V linea sternalis dextra
auskultasi : S1 S2 reguler.murmur (-)
Pulmo :
inspeksi : simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
palpasi : vocal fremitus sama pada kedua lapang paru
perkusi : sonor di kedua lapang paru
auskultasi : vesikuler (+/+) rhonci (-/-) wheezing (-/-)
Abdomen
inspeksi : distensi (-)
auskultasi : bising usus (+) normal
palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
perkusi : tympani
Genitourinaris
Penis normal, OUE di ujung glands penis

Skrotum
Testis dua buah

Inguinal
Status lokalis :
Regio Inguinalis Sinista
Inspeksi : tampak adanya benjolan ukuran 2cmx1cmx1cm dapatt keluar
masuk, tanda peradangan (-), warna sama dengan jaringan sekitar.

Ekstremitas :
akral hangat, CRT < 2 dtk, edema (-/-)
Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan 13 Desember 2018 Nilai Normal

Darah Rutin

Hemoglobin 10 g/ml 13-17 g/dL

Leukosit 9.700 /mm 5.000-10.000 /mm

Trombosit 670.000/mm 150-450 ribu

Hemostasis

Bleeding time 2’ 1-3

Cloting time 3’ 1-6


Diagnosis banding : Hidrocele sinistra
Diagnosis kerja : Hernia inguinalis lateral sinistra
reponibel.

Penatalaksanaan :
Operatif : Herniotomi.

Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Laporan operasi
Tanggal operasi : 14-12-2018
Diagnosis pra bedah : Hernia inguinalis lateral sinistra

Diagnosis pasca bedah : Hernia inguinalis lateral sinistra

Nama operasi : Herniotomi Sinistra

Laporan operasi
 Posisi supine
 Disinfeksi lapangan operasi
 Insisi skin crease inguinal sinistra, buka facia
 buka apponeurosis m. obliqus eskterna
 Identifikasi funiculus spermatikus
 Identifikasi kantong hernia bebaskan kantong, lakukan herniotomi
 Jahit luka lapis demi lapis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai