Anda di halaman 1dari 35

Syarat Kajian Pancasila secara Akademik

MEMAHAMI PANCASILA SECARA ILMIAH


SYARAT PENDEKATAN ILMIAH

 Berobyek, obyek yang akan dikaji jelas


 Memiliki metode tertentu

 Memiliki sistem

 Bersifat universal
OBYEK KAJIAN
. Berobjek terbagi dua yakni objek material dan
objek formal. Objek material berarti memiliki
sasaran yang dikaji, disebut juga pokok soal
(subject matter) merupakan sesuatu yang
dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki.
Sedangkan objek formal adalah titik perhatian
tertentu (focus of interest, point of view)
merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi
tertentu sesuai dengan ilmu yang
bersangkutan
 Pancasila yang dipelajari harus mempunyai
obyek: tata cara hidup manusia yang sudah
menjadi kebiasaan (membudaya) khususnya
bagi bangsa Indonesia sebagai obyek
materialnya dan rumusan Pancasila beserta
penjabarannya (obyek formalnya) sehingga
selanjutnya yang dibahas adalah persesuaian
antara rumusan Pancasila dengan tata cara
hidup bangsa Indonesia
METODE
Bermetode atau mempunyai metode berarti
memiliki seperangkat pendekatan sesuai
dengan aturan-aturan yang logis.
Metode merupakan cara bertindak menurut
aturan tertentu.
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah
diperlukan metode, misalnya melalui
penelusuran sejarah, filosofis, yuridis dlsnya
 yaitu suatu cara untuk mencari persesuaian
antara rumusan Pancasila dengan obyek
materialnya sehingga mencapai kebenaran.
Apakah Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa Indonesia ini sesuai dengan
kenyataannya atau apakah benar Pancasila ini
sebagai jiwa bangsa Indonesia dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
 Metode yang sering digunakan menurut
Notonegoro disebut “analitiko sintetik” yaitu
dengan cara menguraikan rumusan-rumusan
yang ada untuk dibuktikan kebenarannya
terhadap kehidupan sehari-hari, dan dari
penelitian tiap fakta yang dianggap benar
digabungkan untuk dirumuskan secara umum
dipakai sebagai pedoman hidup bangsa
SISTEMATIS

 Pembahasan Pancasila harus sistematis,


mempunyai susunan yang harmonis dari
bagian-bagian menurut aturan tertentu yang
ada hubungannya satu dengan lainnya dan
saling mempengaruhi, sehingga semua bagian
merupakan kesatuan keseluruhan dan tidak
ada kontradiksi di dalamnya. Susunan yang
harmonis dalam Pancasila adalah susunan
 dari kelima sila, yang tiap sila dibahas secara
luas dan merupakan bagian dari keseluruhan,
tidak terpisahkan antara satu dengan lainnya
mempunyai hubungan erat, dan susunan ini
dari yang bersifat abstrak (sila pertama)
sampai untuk mewujudkan yang bersifat
kongkrit yaitu sila kelima.
BERSIFAT UNIVERSAL

 Kebenaran yang diperoleh harus bersifat


universal, yaitu kebenaran yang dicapai dari
persesuaian beserta rumusannya harus
bersifat umum yang tidak terbatas ruang dan
waktu, dimana saja dan kapan saja tetap
berlaku sehingga rumusannya dapat dipakai
sebagai pedoman.
 Rumusan bagaimana yang bersifat universal?
Yang bersifat universal adalah inti dari nilai-
nilai Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kekeluargaan dan keadilan. Kelima
hal tersebut merupakan hakikat manusia
SISTEMATIS

Bersistem atau bersifat sistematis bermakna


memiliki kebulatan dan keutuhan yang bagian-
bagiannya merupakan satu kesatuan yang
yang saling berhubungan dan tidak kontradiktif
sehingga membentuk kesatuan keseluruhan.
UNIVERSAL

Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat


objektif, dalam arti bahwa penelusuran
kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa
senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, melainkan karena alasan yang dapat
diterima oleh akal.
MANFAAT STUDI ILMIAH

Sifat dari studi ilmiah haruslah praktis dalam arti


bahwa segala yang diuraikan memiliki
kegunaan atau manfaat dalam praktek.
Misalnya, studi/penelitian ilmiah dalam bidang
keperawatan idealnya memiliki manfaat bagi
profesi keperawatan.
ASAL MULA PANCASILA

Causa materialis (asal mula bahan)


Causa formalis (asal mula bentuk)
Causa Efisien (asal mula karya)
Causa finalis (asal mula tujuan)
CAUSA MATERIALIS

 Causa materialis (asal mula bahan) ialah


berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat
dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam
agama-agama. Digali dari apa yang telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia.
CAUSA FORMALIS

Causa formalis (asal mula bentuk atau bangun)


dimaksudkan bagaimana Pancasila itu
dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat
pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam hal ini BPUPKI memiliki peran yang
sangat menentukan
SIDANG PERTAMA BPUPKI
29 MEI 1945 – 1 JUNI 1945
 Usul Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
 Pidato M. Yamin berjudul: Asas dan Dasar
Negara Kebangsaan Republik Indonesia
 Usulan secara lisan: peri kebangsaan, peri
kemanusiaan, peri Ketuhanan, peri kerakyatan
dan Kesejahteraan rakyat
 Usulan tertulis: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kebangsaan Persatuan Indonesia, Rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
SOEPOMO (31 MEI 1945)

 Tentang dasar pemikiran negara (tiga syarat


mutlak adanya negara) yaitu:
a. Pertama harus ada daerah, yaitu meliputi
batas Hindia Belanda
b. Harus ada rakyat sebagai warga negara yang
mempunyai kebangsaan Indonesia
c. Harus ada pemerintahan yaitu pemerintahan
berdaulat menurut hukum internasional
 Dasar negara Indonesia yang akan didirikan:
a. Negara persatuan, negara serikat dan
negara persekutuan
b. Hubungan antara negara dan agama
c. Republik atau Monarchi
 Terdapat 3 (tiga) aliran pikiran dalam
pembentukan negara yaitu: aliran pemikiran
individualistik (teori perseorangan); aliran
pikiran kolektif (teori golongan / class theory)
dan aliran pikiran integralistik
 Menurut Soepomo negara yang akan didirikan
berdasarkan atas pemikiran integralistik yang
sesuai struktur sosial dan budaya bangsa
Indonesia
 Dalam negara integralistik tidak ada dualisme
antara negara dan individu, individu
merupakan bagian organik dari negara yang
mempunyai kedudukan dan kewajiban
tersendiri untuk turut menyelenggarakan
kemuliaan negara
 Aliran pikiran individualistik: Thomas Hobbes;
John Locke; Rousseau; Herbert Spencer.
Negara adalah masyarakat hukum (legal
society)yang disusun atas kontrak antara
seluruh individu di dalam masyarakay (contrac
sosial)
 Aliran pikiran kolektivisme / teori golongan
atas kelas (class theory) seperti pikiran Marx.
Engels dan Lenin. Negara adalah alat suatu
golongan yang mempunyai
 Kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk
menindas golongan lain yang mempunyai
kedudukan yang lemah
 Aliran pemikiran intgralistik oleh: spinoza,
Adam Muller dan Hegel. Negara adalah suatu
susunan masyaralat yang integral menjamin
kepentingan seluruh rakyat sebagai persatuan
untuk mengatasi kepentingan golongan atau
seseorang. Dalam negara integralistik semua
 golongan, semua bagian dan semua
anggotanya berhubungan erat satu sama lain
dan merupakan persatuan masyarakat yang
organik
 Negara nasional yang akan didirikan harus
berdasarkan atas pemikiran integralistik yang
sesuai dengan struktur sosial Indonesia
sebagai ciptaan budaya bangsa Indonesia yaitu
struktur kerohanian bangsa Indonesia
 Dalam negara integralistik tidak ada dualisme
antara negara dan individu, individu
merupakan bagian organik dari negara yang
mempunyai kedudukan dan kewajiban
tersendiri untuk turut menyelenggarakan
kemuliaan negara (masyarakat madani yang
berbasis ideologi negara), Semua golongan
rakyat, semua daerah mempunyai
keistimewaan tersendiri sbg bagian organik
dari negara
IR. SOEKARNO (1 JUNI 1945)

 Lima dasar yang disebut Pancasila adalah:


- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme / perikemanusiaan
- Mufakat atau demokrasi
- Kesejahteran sosial
- Ketuhanan yang berkebudayaan
TRI SILA

 Kebangsaan Indonesia dan Internasionalisme


atau perikemanusiaan menjadi Sosio
Nasionalisme
 Mufakat atau Demokrasi dan Kesejahteraan
sosial menjadi Sosio Demokrasi
 Ketuhanan yang berkebudayaan menjadi
Ketuhanan
PAHAM EKA SILA (GOTONG ROYONG)

 Gotong royong adalah paham yang dinamis,


menggambarkan satu usaha, satu amal, satu
pekerjaan, satu karya, satu gawe bersama-
sama. Gotong royong adalah pembantingan
tulang bersama, pemerasan keringat bersama,
perjuangan bantu membantu bersama. Amal
semua kepentingan semua, keringat semua
buat bagian semua. Satu buat semua, semua
buat satu, semua buat semua
RAPAT PANITIA SEMBILAN
CAUSA EFISIEN
 Causa efisien (asal mula karya) ialah asal mula
yang meningkatkan Pancasila dari calon dasar
negara menjadi Pancasila yang sah sebagai
dasar negara. Asal mula karya dalam hal ini
adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang
kemudian mengesahkan dan menjadikan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah
melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya.
CAUSA FINALIS

 Causa finalis (asal mula tujuan) adalah tujuan


dari perumusan dan pembahasan Pancasila
yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara.
KAREKTERISTIK BANGSA INDONESIA
 Unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia
sendiri, walaupun secara formal Pancasila baru
menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum
tanggal tersebut bangsa Indonesia telah memiliki
unsur-unsur Pancasila dan bahkan melaksanakan di
dalam kehidupan mereka. Sejarah bangsa Indonesia
memberikan bukti yang dapat kita cari dalam
berbagai adat istiadat, tulisan, bahasa, kesenian,
kepercayaan, agama dan kebudayaan pada umumnya

Anda mungkin juga menyukai