Anda di halaman 1dari 34

KECEMASAN

(ANSIETAS)
PENGERTIAN

“ Ansietas adalah pengalaman emosi dan subjektif yang


bersifat individual.

“ Ansietas respon emosi tanpa objek yang spesifik


dimanifestasikan dengan perasaan tidak nyaman, tidak
siap, merasa terancam.

Takut adalah penilaian intelektual terhadap stimulus yang


mengancam dan objeknya jelas.
TEORI-TEORI KECEMASAN
• Teori Psikoanalitik
– Kecemasan timbul akibat reaksi psikologi individu
terhadap ketidakmampuan mencapai kebutuhan
• Teori Interpersonal
– Kecemasan timbul akibat ketidakmapuan berhubungan
dengan interpersonal
• Teori Perilaku
– Kecemasan merupakann hasil frustasi akibat berbagai
hal yg mempengaruhi individu mencapai tujuan yang
diinginkan
PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi jenis dan
jumlah sumber yang dapat digunakan individu untuk mengatasi
stres (Stuart & Laraia, 2005)

1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi melibatkan
struktur anatomi di dalam otak (Fortinash, 2006).
Aspek biologis yang menjelaskan gangguan ansietas adalah
adanya pengaruh neurotransmiter.
Tiga neurotransmiter utama yang berhubungan dengan ansietas
adalah norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara
dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas individu, tipe


kepribadian dan pendidikan juga mempengaruhi tingkat ansietas
seseorang.

Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan dalam


kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas diantaranya adalah
peristiwa traumatik individu baik krisis perkembangan maupun
situasional seperti peristiwa bencana, konflik emosional individu
yang tidak terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI

3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara
mengatasi ansietas.

Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika sosial


budaya, potensi stres serta lingkungan merupakan faktor
yang mempengaruhi terjadinya ansietas.
PRESIPITASI
Stuart dan Laraia (2005) menggambarkan stresor pencetus sebagai
stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman
atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping. Stresor
pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal

1. Biologi (fisik).
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh
penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-
hari.
Stuart & Laraia (2005) mengatakan bahwa kesehatan umum individu
memiliki efek nyata sebagai presipitasi terjadinya ansietas. Apabila
kesehatan individu terganggu, maka kemampuan individu untuk
mengatasi ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
PRESIPITASI

Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang


mengalami gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas.
Prevalensi pasien dengan post stroke yang mengalami
gangguan cemas menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut
dan 3,5% di komunitas. Salah satu studi di Swedia
mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan cedera otak
mengalami gangguan cemas menyeluruh (Kaplan, 2005).
PRESIPITASI
2. Psikologi
Ancaman terhadap integritas fisik dapat mengakibatkan
ketidakmampuan psikologis atau penurunan aktivitas sehari-hari
seseorang.
Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi psikologis dan
dapat mencetuskan terjadinya ansietas diantaranya adalah
peristiwa kematian, perceraian, dilema etik, pindah kerja,
perubahan dalam status kerja.
Sedangkan yang termasuk ancaman internal yaitu gangguan
hubungan interpersonal dirumah, ditempat kerja atau ketika
menerima peran baru (istri, suami, murid dan sebagainya).
PRESIPITASI
3. Sosial budaya
Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi
timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan
terjadinya ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh lebih
sukar mengalami stres dibanding mereka yang status
ekonominya lemah.
Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang
mengalami ansietas, demikian pula fungsi integrasi sosialnya
menjadi terganggu yang pada akhirnya mencetuskan
terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,
anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit
kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih
tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
• Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
• Keluarga yg menghadapi perpecahan
• Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
• Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
• Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
• Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi

Kecemasan yg diekspresikan langsung melalui perubahan


fisiologis & perilaku, sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping sbg upaya utk
melawan kecemasan
MEKANISME KOPING

• Reaksi berorientasi pada tugas


- Menyerang/agresif
- Menarik diri
- Kompromi
• Reaksi berorientasi pada ego
REAKSI BERORIENTASI PADA
TUGAS
• Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah,
menghilangkan atau mengatasi hambatan
pemenuhan kebutuhan.
• Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik
maupun psikologis untuk memindahkan seseorang
dari sumber stress.
• Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah
cara seseorang mengoperasikan, mengganti tujuan
atau mengorbankan aspek kebutuhan personal
seseorang.
REAKSI YANG BERORIENTASI
PADA EGO
• Denial yaitu menghindari realita dengan mengabaikan atau
menolak untuk mengakuinya. Contohnya: Ibu Made diberi
tahu bahwa anaknya meninggal, ia masuk ke kamar dan
ketika melihat dan memeriksa jenazah anaknya, ia
menceritakan kepada tetangganya bahwa anaknya sedang
tidur.
• Kompensasi yaitu proses dimana individu memperbaiki
penurunan citra diri berupaya menggantinya dengan
menonjoilkan kelebihan lain yang dimiliki. Contohmya: Nn.
Wayan mahasiswa Stikes di Denpasar, prestasi lulus rata-rata
(pas-pasan) tapi sangat aktif dalam organisasi
kemahasiswaan dan sosial.
• Displacement yaitu memindahkan emosi atau
perasaan kepada seseorang atau obyek lain yang
lebih netral atau kurang berbahaya. Contohnya:
Putu mahasiswa Stikes dimarahi oleh dosennya
karena sering terlambat. Setelah dosennya pergi ia
membanting buku catatannya.
• Proyeksi yaitu menyatakan harapan pikiran,
perasaan, motivasi sendiri sebagai harapan,
pikiran, perasaan atau motivasi orang lain.
Contohnya: Nyoman menyangkal bahwa ia
mencintai teman sekerjanya. Ia mengatakan
temannya itu mencoba untuk merayunya.
• Reaction formation yaitu mengembangkan
perilaku dan pola sikap tertentu yang disadari,
berlawanan dengan perasaan dan keinginannya.
Contohnya: Ketut (35 tahun) mengalami kesukaran
mencari jodoh karena ibu yang tinggal bersamanya
terlalu cerewet dan rewel. Ia harapkan ibunya cepat
meninggal, tetapi ia sangat telaten dan sabar dalam
merawat ibunya.
• Isolasi yaitu memisahkan atau mengeluarkan dari
komponen perasaan tentang pikiran, kenangan
atau pengalaman tertentu. Contohnya: Nn. Kadek
Mahasiswa keperawatan setiap kali memandikan
pasien pria tidak merasa malu atau canggung.
• Introyeksi yaitu bentuk identifikasi yang lebih mendalam
dimana individu mengambil atau memasukkan nilai dari
orang lain yang dicintai atau benci menjadi struktur
egonya. Contohnya: Ketut (18 tahun) yang selalu
dikambing hitamkan dan sering dihina oleh keluarganya.
Ia berpendapat bahwa ia gadis yang buruk, bodoh dan
tidak menarik.
• Rasionalisasi yaitu memberikan alasan atau penjelasan
yang masuk akal agar perilaku, pikiran atau perasaan
yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh orang
lain. Contohnya: Putu mengalami kesukaran dalam
mengikuti salah satu mata ajaran ia mengatakan mata
ajaran itu tidak jelas tujuannya dan penyempaiannya
menonton.
• Subtitusi yaitu mengganti tujuan bernilai lebih
tinggi yang tidak dapat dicapai dengan tujuan lain
yang hampir sama tetapi nilainya lebih rendah.
Contohnya: Made ingin membeli boneka panda
ukuran besar namun uangnya tidak cukup. Ia
membeli boneka dengan model sama tapi yang
ukurannya kecil.
• Identifikasi yaitu suatu proses dimana seseorang
berusaha seperti orang yang dikagumi dengan
meniru cara berfikir dan perilakunya. Contohnya:
putu, mahasiswa Stikes di Denopasar menata
rambutnya seperti dosennya yang ia kagumi.
• Undoing yaitu suatu tindakan atau komunikasi
tertentu yang bertujuan menghapuskan atau
meniadakan tindakan sebelumnya. Contohnya:
Kadek (5 tahun), langsung memeluk dan mencium
ibunya setelah ia mengatakan benci dan marah
pada ibunya.
• Sublimasi yaitu perubahan bentuk ekspresi
dorongan atau rangsangan yang terhambat ke
ekspresi yang lebih dapat diterima oleh masyarakat
secara sosial. Contohnya: wayan baru putus
hubungan dengan kekasihnya. Ia banyak menulis
puisi cintah di majalah.
• Regresi yaitu menghadapi stress dengan perilaku,
perasaan dan cara berfikir mundur kembali ke ciri
tahap perkembangan sebelumnya. Nyoman, anak
lelaki 4 tahun sudah tidak BAB dab BAK dicelana
serta artikulasi bicara sudah jelas, ketika adiknya
lahir ia kembali mengompol.
• Represi yaitu pengesampingan secara tidak sadar
tentang pikiran atau memori yang menyatkan atau
bertentangan dengan kesadaran. Contohnya:
Wayan tidak mengingat peristiwa kekerasan yang ia
lakukan pada istrinya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan pada klien adalah :

ANSIETAS ….. (sebutkan derajatnya)


Misal :
- Ansietas ringan
- Ansietas sedang
- Ansietas berat
- Panik
TINDAKAN MEDIS

• Menurut PPDGJ III (2001), ansietas diklasifikasikan sebagai


gangguan ansietas fobik seperti agorafobia, fobia sosial dan fobia
khas; gangguan ansietas lainnya seperti gangguan panik,
gangguan ansietas menyeluruh (GAD), gangguan campuran
ansietas dengan depresi serta gangguan obsesif kompulsif.

• Terapi obat untuk gangguan ansietas diklasifikasikan menjadi


antiansietas yang terdiri dari ansiolitik, transquilizer minor, sedatif,
hipnotik dan antikonfulsan (Stuart, 2005) . Mekanisme kerja dari obat
ini adalah mendepresi susunan saraf pusat (SSP).
TINDAKAN MEDIS

• Meskipun mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui, obat ini


diduga menimbulkan efek yang diinginkan melalui interaksi
dengan serotonin, dopamin dan reseptor neurotransmiter lain
(Halloway, 1996).
• Efek samping yang umum dari penggunaan obat antiansietas
yakni pada SSP, kardiovaskuler, mata dan THT, gastro intestinal,
kulit.
• Kontra indikasinya yaitu penyakit hati, klien lansia, penyakit ginjal,
glaukoma, kehamilan atau menyusui, psikosis, penyakit pernafasan
yang telah ada serta reaksi hipersensitivitas (Copel, 2007).
RENCANA KEPERAWATAN
Scr umum tujuan yg diharapkan :
“klien akan menunjukkan mekanisme koping yg adaptif dlm
mengatasi stres”

Tujuan untuk individu


• Pasien mampu mengenal ansietas
• Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
• Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik
relaksasi untuk mengatasi ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Bina hubungan saling percaya
 Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman
saat berinteraksi.
 Tindakan yang harus dilakukan dalam membina
hubungan saling percaya adalah:
 Mengucapkan salam terapeutik
 Berjabat tangan
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap
kali bertemu pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Bantu pasien mengenal ansietas:
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
 Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan
ansietas
 Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
 Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri:
 Pengalihan situasi
 Latihan relaksasi:
 Tarik napas dalam
 Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
 Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

4. Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali


ansietas muncul
TINDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Tujuan tindakan untuk keluarga
• Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota
keluarganya
• Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas
• Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
ansietas
• Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien dengan
ansietas
• Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami
ansietas
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara
mengajarkan tehnik relaksasi :
 Mengalihkan situasi
 Latihan relaksasi
 Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan
bagaimana merujuk pasien
6. Terapi Aktivitas Kelompok

Anda mungkin juga menyukai