Anda di halaman 1dari 30

 Kelompok adalah kumpulan individu yang

memiliki hubungan satu dangan yang lain,


saling bergantung dan mempunyai norma
yang sama (Stuart & Laraia, 2001)
 Anggota kelompok berasal dari latar belakang
yg berbeda dinamika kelompok ketika
memberi & menerima umpan balik dalam
interaksi.
 Membantu anggotanya berhubungan dengan
orang lain
 Mengubah perilaku yang destruktif dan
maladaptif
 Sebagai tempat berbagi pengalaman
 Saling membantu satu sama lain
 Untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah
 Menemukan hubungan interpersonal yang
baik
 Mengembangkan perilaku yang adaptif
 Struktur kelompok
 Besar kelompok
 Lamanya sesi
 Komunikasi

 Perankelompok
 Kekuatan kelompok
 Norma kelompok
 Kekohesifan
 Fase pra kelompok
 Fase awal kelompok
 Tahap orientasi
 Tahap konflik
 Tahap kohensif
 Fase kerja kelompok
 Fase terminasi
 Terapi kelompok
 Tujuannya: membuat sadar diri, peningkatan
hubungan interpersonal dan membuat perubahan
 Kelompok terapeutik
 Tujuannya: membantu mengatasi stres emosi,
penyakit fisik krisis, tumbuh kembang, atau
penyesuaian sosial.
 Terapi aktivitas kelompok
 Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif /
persepsi
 Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris
 Terapi aktivitas kelompok orientasi realitas
 Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
 Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman, dan atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok.
 Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.
 Tujuan umum
 Klien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.
 Tujuan khusus
 Klien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat.
 Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul
dari stimulus yang dialami
 Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata
sehari-hari
 Aktivitas stimulus nyata dan respon yang
dialami dalam kehidupan
 Aktivitas stimulus yang tidak nyata dan
respon yang dialami dalam kehidupan
 Aktivitas stimulus nyata yang mengakibatkan
harga diri rendah
 Aktivitas
mempersepsikan stimulus nyata
sehari-hari :
 TAK stimulasi persepsi : menonton tv
 TAK stimulasi persepsi : membaca majalah /
koran / artikel
 TAK stimulasi persepsi : melihat gambar
 Klienyang mempunyai Indikasi TAK ini adalah
klien perubahan persepsi sensori dan klien
menarik diri yang telah mengikuti TAKS
 Aktivitas
stimulus nyata dan respon yang
dialami dalam kehidupan.
 TAK stimulasi persepsi : mengenal kekerasan
yang biasa dilakukan
 TAK stimulasi persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kegiatan fisik
 TAK stimulasi persepsi : mencegah perilaku
kekerasan dengan perilaku yang asertif
 TAK stimulasi persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kepatuhan minum obat
 TAK stimulasi persepsi : mencegah perilaku
kekerasan melalui kegiatan ibadah
 Klienyang mempunyai Indikasi TAK ini adalah
klien perilaku kekerasan yang telah
kooperatif.
 Aktivitas
stimulus yang tidak nyata dan
respon yang dialami dalam kehidupan
 TAK stimulasi persepsi : mengenal halusinasi
 TAK stimulasi persepsi : mengusir / menghardik
halusinasi
 TAK stimulasi persepsi : mengontrol halusinasi
dengan melakukan kegiatan
 TAK stimulasi persepsi : mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 TAK stimulasi persepsi : mengontrol halusinasi
dengan patuh minum obat
 Klienyang mempunyai Indikasi TAK ini adalah
klien halusinasi
 Aktivitasstimulus nyata yang mengakibatkan
harga diri rendah
 TAK stimulasi persepsi : mengidentifikasi aspek
yang membuat harga diri rendah dan aspek
positif kemampuan yang dimiliki selama hidup (di
rumah dan di rumah sakit)
 TAK stimulasi persepsi : melatih kemampuan
yang dapat digunakan dirumah sakit dan di
rumah
 Klienyang mempunyai Indikasi TAK ini adalah
klien gangguan konsep diri : harga diri
rendah
 Terapiaktivitas kelompok (TAK) : stimulasi
sensoris adalah upaya menstimulasi semua
panca indra (sensori) agar memberi respons
yang adekuat.
 Tujuan umum
 Klien dapat berespons terhadap stimulus
pancaindra yang diberikan
 Tujuan khusus
 Klien mampu berespon terhadap suara yang
didengar
 Klien mampu berespon terhadap gambar yang
dilihat
 Klien mampu mengespresikan perasaan melalui
gambar
 Aktivitas
 Stimulasi terhadap penglihatan, pendengaran
dan lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan
nyayian.
 Indikasi
 Klien isolasi sosial
 Menarik diri
 Harga diri rendah yang disertai dengan kurang
komunikasi verbal
 Terapiaktivitas kelompok (TAK): orientasi
realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada
klien, yaitu dari sendiri, orang lain,
lingkungan / tempat, dan waktu.
 Tujuan umum:
 Klien mampu mengenali orang, tempat, dan
waktu, sesuai dengan kenyataan.
 Tujuan khusus:
 Klien mampu mengenal tempat ia berada dan
pernah berada.
 Klien mengenal waktu dengan tepat
 Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-
orang disekitarnya dengan tepat.
 Aktivitas
 Aktifitas yang dilakukan 3 sesi berupa aktivitas
pengenalan orang, tempat, dan waktu.
 Indikasi
 Klien halusinasi
 Klien dimensia
 Klien kebingungan
 Klien tidak mengenal dirinya
 Klien salah mengenal orang lain, tempat dan
waktu
 Terapiaktivitas kelompok (TAK) : sosialisasi
(TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial.
 Tujuan umum:
 Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap.
 Tujuan khusus:
 Klien mampu memperkenalkan diri
 Klien mampu berkenalan dengan anggota
kelompok
 Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota
kelompok
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain.
 Klien mampu bekerjasama dalam permainan
sosialisasi kelompok
 Klien mampu menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan.
 Aktivitas
 Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih
kemampuan sosialisasi klien.
 Indikasi
 Klien dengan gangguan hubungan sosial ( klien
menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal, klien kerusakan
komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus).

Anda mungkin juga menyukai