Anda di halaman 1dari 51

Sekilas tentang

Managemen Masjid Jogokariyan


Balikpapan, 18 Feb 2018
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Alloh
hanyalah orang-orang yang beriman kepada Alloh dan hari
akhir, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Alloh. Maka
mereka itulah orang-orang yang diharapkan masuk golongan
orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
( At Taubah 18 )
Hakekat Masjid

• Masjid adalah tempat sujud


• Masjid adalah sarana “mensujudkan” masyarakat, sujud dan tunduk
kepada Alloh, taat kepada aturan-aturan Nya

• Artinya masjid untuk membentuk sikap dan perilaku jamaahnya


sebagai muslim yang kaffah, berperadaban masjid, dan bukan
berperadaban pasar/materialisme
Misi Masjid ( berdasar At Taubah 18 )
a. Menjadikan masyarakat beriman kepada Alloh dan hari akhir
b. Menjadikan masyarakat senantiasa sholat, dan tunduk pada aturan
Alloh SWT
c. Mensejahterakan masyarakat
d. Menjadikan masyarakat merdeka, hanya takut kepada Alloh SWT
Masjid tidak menjadi beban umat, namun justru menghadirkan solusi
dan mensejahterakan umat.
Ukuran kemakmuran masjid
a. Seberapa banyak jumlah jamaah sholat 5 waktunya
b. Seberapa jauh masyarakat menjadikan masjid sebagai sarana
beraktivitas dan merasakan kemanfaatannya
c. Seberapa jauh masjid dapat membentuk dan membimbing
masyarakatnya

Tidak diukur dari luasnya tanah, megahnya


bangunan, atau banyaknya saldo kas
Masjid yang makmur adalah masjid yang
fungsi-fungsinya berjalan optimal

ِ ‫اج َد فَا ْش َهدُوا لَهُ ِب‬


‫الي َمان‬ ِ ‫س‬َ ‫الر ُج َل يَ ْعتَا ُد ْال َم‬
َّ ‫ِإذَا َرأ َ ْيت ُ ُم‬
Fungsi masjid zaman Rasululloh SAW
a. Tempat pelaksanaan ibadah g. Tempat perlindungan
b. Tempat pertemuan/majlis h. Tempat singgah musafir
c. Tempat madrasah ilmu i. Tempat tinggal ahlu suffah
d. Pusat informasi j. Tempat aktivitas sosial
e. Pusat dakwah k. Tempat pengobatan di saat
f. Tempat musyawarah darurat
l. Tempat latihan dan mengatur
siasat perang
Menuju masjid yang Makmur
[tinjauan pengelolaan masjid Jogokariyan Yogyakarta]
meninjau masjid Jogokariyan
 Masjid Jogokariyan mendapat predikat Masjid Besar
Percontohan Nasional bidang Idaroh pada Desember 2016
oleh Kementerian Agama RI
 Masjid didirikan tahun 1966 di tengah masyarakat
Jogokariyan yang saat itu sangat minus pemahaman dan
pengamalan agama
 Proses panjang sejak masjid berdiri, dari masjid yang sepi
menjadi masjid yang makmur bisa menjadi bahan studi
banding
Beberapa pernyataan tentang pengelolaan masjid…
Mengelola masjid itu...
Tiga bagian dasar managemen masjid
• How to image
• How to manage
• How to make success
How to image

 Membangun image yang mendukung masjid sebagai pusat aktivitas


masyarakat
 Meluruskan persepsi keliru masyarakat yang menyebabkan
masyarakat enggan beraktivitas di masjid

How to image ini diikuti langkah-langkah riil mengembalikan


masyarakat ke masjid.
Tidak boleh berhenti di slogan saja.
HOW TO MANAGE

Konsep dasar 1. PEMETAAN


Managemen Masjid 2. PELAYANAN
3. PEMBERDAYAAN
4. PEMBINAAN
1. PEMETAAN

Setiap masjid harus punya


• wilayah dakwah yang jelas
• peta dakwah yang memadai
• data jamaah yang lengkap
Contoh Pemetaan di masjid Jogokariyan
• Peta Dakwah Jogokariyan digambarkan dalam peta wilayah kampung
Jogokariyan yang terdiri 4 RW, lengkap dengan denah rumah-rumah warga
• Data juga berbicara tentang kondisi :
- sholat / belum - qurban /belum
- haji / belum - dhuafa atau bukan
- zakat / belum - dll
- bisa baca qur’an / belum
• Data didapatkan dari Sensus Masjid (4 th sekali ), yang dilakukan door to
door warga Jogokariyan, ditambah observasi melalui interaksi sehari-hari
para takmir terhadap warga
Contoh follow up Pemetaan jogokariyan
Hasil pendataan th 1999
• didapat data jumlah total warga Jogokariyan 2783 orang. Didapati masih ada 816
orang yang sudah baligh, yang belum aktif sholat
• Maka disusunlah langkah-langkah untuk mengajak orang sholat ke masjid (
istilahnya, men-sholat-kan orang yang masih hidup)
• Person-person takmir melakukan pendekatan personal, untuk mengajak sholat
dan mengajari bila belum bisa.
• Ada yang respon positif dan mau belajar sholat
• Bekerja sama dengan guru-guru agama Islam dari sekolah di sekitar, atau warga
jamaah yang bisa untuk mengajari sholat secara privat
• Ada juga warga yang sungkan ke masjid karena sebelumnya nggak sholat. Kalau
sholat Jumat memilih ke masjid yang jauh
Undangan sholat berjamaah
• tahun 2004 dibuat undangan sholat berjamaah ke masjid, dengan kualitas cetak seperti
undangan resepsi pernikahan, dan sebarkan ke warga, dicantumkan hadist-hadist
keutamaan sholat berjamaah

“Mengharap kehadiran bapak/ibu/saudara dalam sholat shubuh


berjamaah besok hari..tgl...pukul 04.15 di Masjid Jogokariyan…”

• Dibuat program sholat jamaah selama sebulan, disediakan doorprize, dan garansi bila
sandal atau sepatu hilang
• Secara psikologis, undangan ini membantu mereka yang selama ini masih malu ke masjid,
jadi mau ke masjid, bisa janjian dengan kawannya untuk pergi bersama-sama.
• Terbukti, jamaah sholat semakin bertambah secara bertahap
2. PELAYANAN

• Set mental takmir adalah melayani jamaah,


bukan penguasa masjid
• Menghargai eksistensi setiap lapis jamaah
Menghadirkan orang ke masjid
• Sikap orang kepada masjid dipengaruhi oleh 2 hal :
- kepentingan /kebutuhan
- fungsi / peran
• Dua hal ini perlu dimanage dalam rangka mendekatkan dan
menghadirkan orang ke masjid
• Dimanage dengan pelayanan dan pemberdayaan
Prinsip pelayanan :

membuat masyarakat senang berada, berinteraksi,


dan beraktivitas di masjid , dengan melayani
kebutuhan dan kepentingan mereka
Kunci Pelayanan
• Cermat melihat kebutuhan masyarakat
• Jeli membidik potensi masyarakat
• Pandai melihat peluang
Memetakan kepentingan dan kebutuhan
Di masjid,
• Apa kebutuhan orang-orang tua
• Apa kebutuhan bapak dan ibu muda
• Apa kebutuhan pemuda dan remaja
• Apa kebutuhan anak-anak
• Apa kebutuhan yang memiliki keterbatasan fisik
• Apa kebutuhan yang difabel
• Apa kebutuhan yang dhuafa
• Apa kebutuhan yang kaya,
• Dst..
Contoh layanan ibadah
• Orang2 yang memiliki problem fisik untuk sholat ( karena difabel, factor
usia, kesehatan, dll ) adalah orang2 yang memiliki hak besar untuk
difasilitasi agar tetap bisa sholat jamaah di masjid
@Kursi untuk jamaah yang kesulitan sholat dengan berdiri, atau
kesulitan untuk rukuk-sujud, di ujung shof
@Akses khusus kursi roda agar bisa masuk ke dalam masjid
• Tempat/shaf khusus untuk sholat anak-anak di serambi. Setelah sholat
mereka dibimbing dzikir bersama.
• Tidak boleh memarahi anak-anak bila rame. Diserahkan kepada remaja
masjid untuk menasihati dan membimbing mereka. Anak-anak sering
diberi hadiah bila sholat di masjid
Contoh layanan warga dhuafa
• Santunan beras, bulanan
• Subsidi sahur
• Benah-benah rumah jamaah [ jelang ramadhan ]
• Bakti sosial rutin Baitul maal masjid [ paket sembako]
• Klinik kesehatan untuk jamaah, gratis untuk yang rutin shubuh di masjid
• Daging idul Qurban diantar ke rumah, baik untuk shohibul Qurban
maupun untuk warga yang tidak berqurban
Contoh layanan umum
• Masjid terbuka 24 jam
• fasilitas kamar mandi/toilet yang banyak dan bersih
• air minum dalam dispenser untuk umum
• Sandal/sepatu jamaah sholat yang hilang di masjid,
diganti dengan sandal/sepatu yang serupa
Contoh layanan umum
• Angkringan/warung tenda
• Tempat duduk-duduk di halaman masjid
• Free Wifi 24 jam
• Komputer
• Fasilitas olah raga [ tenis meja, sand sack, panahan]
• dll
Membuat suasana gembira dan menyenangkan bagi
jamaah masjid adalah bagian dari pelayanan
Contoh Menggembirakan jamaah
• Susu kedelai, roti, atau bubur sehabis shubuh ahad
• Nasi bungkus dan sari buah sehabis sholat Jumat
• Membagikan sayur mayur segar selepas sholat jamaah
• 1500 porsi takjilan setiap hari selama Ramadhan
• Membagi-bagikan uang saku lebaran kepada setiap anak yang hadir
saat halal bihalal kampung
• Lomba keaktifan sholat berjamaah berhadiah umroh [ 2012 ]
• Touring/wisata untuk jamaah, refreshing selepas even besar
• dll
3. PEMBERDAYAAN
• Memberi peran dan ruang ekspresi
• Melibatkan partisipasi seluruh lapisan jamaah
• Mengapresiasi dan mengarahkan potensi
Contoh
Memberdayakan Jamaah (memberi peran, melibatkan, apresiasi potensi )
• Susunan takmir dibuat gemuk, dengan distribusi tugas dan kewenangan
• Setiap majlis pengajian ada ketua, bendahara, dan kelola kas sendiri
• Selalu menggunakan produk jamaah untuk keperluan masjid (makanan,
minuman, jasa keahlian, dll)
• Menggilir tugas penyiapan 1500 porsi takjil kepada 28 ibu-ibu dasawisma yang
ada di Jogokariyan
• Memberikan award kepada warga Jogokariyan yang berprestasi
• Ada wadah untuk jamaah dengan minat khusus ( klub sepeda onthel, kelompok
paduan suara, klub panahan )
Akomodatif terhadap potensi
dan kreativitas warga
4. PEMBINAAN

1. Memahamkan tentang Islam


2. Meningkatkan peran warga di masjid
3. Mempererat ikatan yang sudah terbentuk
4. Membentuk masyarakat berporos masjid
Jamaah masjid terus dibina aqidah, pemahaman Islam,
ibadah, dan akhlaq nya melalui berbagai pengajian dan
kegiatan yang diadakan di masjid
HOW TO MAKE SUCCESS
• Perencanaan kegiatan berbasis kebutuhan masyarakat
• Memahami dengan baik nilai dasar sebuah kegiatan [ mengapa
dilakukan, targetnya apa, bagaimana teknisnya agar optimal ]
• Mensosialisasikan kegiatan dan melaksanakan dengan baik
• Mempertanggungjawabkan [ transparansi keuangan ]
Sisi lain...
KADERISASI
..."Jika suatu masa kelak kamu tidak lagi mendengar bunyi berisik dan
gelak ketawa anak anak riang diantara shaf shaf sholat di masjid-masjid,
maka takut lah kalian akan kejatuhan generasi muda kalian masa itu"...
Rantai Kaderisasi Masjid Jogokariyan
HAMAS (Himpunan Anak-anak Masjid)
Terdiri dari anggota dan Pengurus Hamas
Anggota terdiri dari pra TK-klas 6 SD& Pengurus terdiri dari
klas 1 SMP – 2 SMU.

RMJ (Remaja Masjid Jogokariyan)


Terdiri dari anggota dan pengurus mulai dari 2 SMA – sebelum
menikah

KURMA/UMIDA (Keluarga Alumni Remaja Masjid)/ Ummi muda


Beranggotakan Mantan RMJ dan bapak-bapak/ibu-ibu muda

Takmir
Merupakan akumulasi dari berbagai potensi yang ada di masjid,
Baik anak-anak, remaja, KURMA, Ummida, maupun orang tua.
Pengelolaan Dana

…Masyarakat yang berinfaq untuk masjid ingin segera


mendapatkan pahala dan keberkahannya. Dana tidak boleh
berhenti di rekening. Takmir harus segera
menghabiskannya untuk aktivitas masjid…
Saldo infak sama dengan nol….
Gerakan Jamaah Mandiri
Membangun kesadaran Jamaah untuk berkontribusi
infaq yang cukup, minimal setara dengan membiayai
diri sendiri untuk aktivitas ibadahnya di masjid

Teknis gerakan jamaah mandiri


Hitung seluruh pengeluaran rutin masjid selama setahun
Dibagi per bulan dan per pekan
Hitung kapasitas masjid (dapat menampung berapa jamaah)
Bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid
Muncul angka minimal infaq dalam sepekan dari seorang jamaah
Contoh kebutuhan tahun 2001

1. Listrik :Rp. 250.000 x 12 =Rp. 3.000.000,-


2. Air :Rp. 35.000 x 12 =Rp. 420.000,-
3. HR Kebersihan: Rp425rbx12 =Rp. 5.100.000,-
4. Khotib Jumat: Rp50rbx4x12 =Rp. 2.400.000,-
5. MinumanShubuh:Rp500x250x4x12 =Rp. 6.000.000,-
6. Minuman Jumat =Rp. 6.000.000,-
7. HR Pengajian2 =Rp.14.400.000,-
8. Perawatan dan Pengembangan Masjid =Rp. 5.880.000,-

JUMLAH =Rp.43.200.000,-
Dihitung…
• Kebutuhan tiap pekan : Rp 43.200.000,- / 12 / 4 = Rp. 900.000,-
• Jumlah jamaah masjid 600 orang
• Maka infaq jamaah mandiri sebesar Rp 900.000,-/600
= Rp. 1.500,-/ orang/pekan
Disampaikan dengan hormat….
• Jika Anda berinfaq Rp1500,-/pekan, Anda adalah Jamaah
Mandiri
• Jika Infaq Anda lebih dari itu , Anda telah membantu yang lain
• Jika Infaq Anda kurang dari itu, ibadah Anda di masjid masih
disubsidi orang lain.
• Meskipun demikian, Kami dengan senang hati melayani Anda
dalam beribadah di Masjid dan mari bersama-sama
memakmurkan masjid.

Intinya adalah membangun kesadaran berkontribusi dalam infak, bukan mewajibkan infak
Intinya adalah membangun kesadaran untuk berinfak,
bukan mewajibkan infak bagi setiap jamaah
Dari gerakan Jamaah Mandiri ini, ada kenaikan
pemasukan infaq yang sangat signifikan, mencukupi
untuk mengcover keperluan biaya rutin masjid, dan
semuanya dihabiskan untuk semakin memaksimalkan
layanan masjid untuk jamaah
Sumber dana masjid Jogokariyan
• Infak jamaah ( melalui berbagai kotak infaq yang ada )
• Zakat dan shodaqoh ( dikelola oleh Baitul mal masjid )
• Donatur ( sumbangan ketika ada agenda khusus/special yang
diselenggarakan masjid, atau untuk urusan sarana fisik masjid )
• Sponsorship ( iklan di bulletin masjid, kaos seragam panitia, umbul-
umbul dan spanduk di luar masjid )
• Amal usaha masjid
dulu, masjid punya sawah. Sekarang masjid memiliki 11 kamar
penginapan dan satu aula yang disewakan untuk umum.
Kesimpulan:
1. Kita sebagai Muslim yang mengaku beriman pada Allah dan pada hari akhir, memiliki tugas untuk
memakmurkan masjid (At-Taubah:18)
2. Urgensi mengembalikan Ummat ke Masjid adalah sebuah keniscayaan, khususnya di masa
sekarang.
3. Ummat belum nyaman beraktifitas di masjid, sangat bisa jadi dikarenakan fungsi masjid belum
seperti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah.
4. Sujudkan ummat di masjid, sujud pada Allah dan sujud (tunduk patuh) pada semua aturan Allah.
5. Tunjukkan eksistensi masjid, jadikan sebagai pusat solusi kehidupan bukan menjadi beban di
kehidupan.
6. Rubah fokus perhatian, jangan jadikan bangunan masjid menjadi pusat perhatian, tapi perhatikan
jamaah/ummat sekitar.
7. Rubah mental pengurus (Takmir) masjid, jadikan sebagai pelayan jamaah bukan sebagai
penguasa masjid.
8. Pastikan manajemen masjid dengan 4 tahapan berikut: pemetaan, pelayanan, pemberdayaan,
pembinaan.
9. Jangan biarkan dana infaq mengendap, pastikan terserap dengan proporsional (segera “nol” kan)
10. Pengurus Masjid, haruslah bermental kaya (perbanyak amalan, bukan perencanaan)
11. Bangun kesadaran ummat untuk berinfaq, bukan mewajibkan infaq bagi setiap ummat.

Anda mungkin juga menyukai