Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan menaruh perhatian besar pada pernyataan-pernyataan


yang dihadapi oleh semua unit usaha baik perusahaan yang bersifat profit motif
maupun yang non profit motif tentang:
A.Bagaimana aktiva yang diperlukan untuk kelangsungan perusahaan dapat diperoleh.
B. Bagaiman aktiva yang diperoleh tersebut dibiayai, ini menyangkut biaya dan
sumber dana
C. Bagaimana kombinasi sumber dana yang tepat dipertahankan untuk membiayai
kegiatan perusahaan, hal ini menyangkut struktur modal.
D. Apakah laba yang diperoleh dari operasi sebaiknya digunakan atau dibagikan,
bagaimana kebijakan deviden yang optimal.
E. Trade-Off antara risiko dan keuntungan yang diharapkan yang harus diperhatikan
dalam keputusan manajemen keuangan.

TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN


A.Maksimal profit adalah tidak tepat sebagai pedoman dalam berbagai keputusan
keuangan:
1. Maksimisasi profit tidak memperhatikan adanya dimensi waktu
2. Termonologi profit memiliki pengertian ganda, disebabkan karena terdapat
banyak definisi profit.
3. Maksimisasi profit tidak memperhatikan (mempertimbangkan) faktor risiko.

Padlah Riyadi., CA., MM 1


B. Maksimisasi kemakmuran pemegang saham ( pemilik) adalah tujuan yang lebih tepat
sebagai pedoman keputusan manajemen keuangan:
1. Maksimisasi kemakmuran berarti memaksimumkan nilai sekarang semua keuntungan di
masa yang akan datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan
2. Kelebihan maksimisasi kemakmuran pemegang saham adalah bahwa secara konseptual
jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan keputusan, yang mempertimbangkan
faktor risiko
3. Manajemen harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditur dan pihak lain
yang berkaitan dengan perusahaan
4. Maksimisasi nilai lebih menekankan pada aliran kas dari pada sekedar laba bersih dalam
pengertian akuntansi

C. Maksimisasi kemakmuran pemegang saham tidak mengingkari adanya social objectives dan
kewajihan social. Tanggung jawab social adalah satu aspek penting dan goals perusahaan.
1. Keberhasilàn memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang
berarti kepada lingkungan social secara keseluruhan
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan
produk juga harus diperhitungkan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting, agar
perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup.
4. Perusahaan harus dapat. memaksimumkan kemakmur pemegang saham dalam kendala
legal dan social dan bertanggun jawab terhadap perubahan lingkungan.

Padlah Riyadi., CA., MM 2


Prinsip-Prinsip Keuangan
1. Prinsip “Self Interest Behavior”.
Inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan yang
terbaik bagi dirinya.

2. Prinsip “Risk Aversion”.


Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan
(return) tertinggi, dan risiko (risk) terendah. .

3. Prinsip “Diversification”.
Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversitikasi (penyebaran modal diberbagai aset
dgntingkat pendapatan danrisiko yg berbeda) adalah menguntungkan karena dapat
meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko. “Don’t put your eggs in one basket”

4. Prinsip “Two Sided Transactions”.


Dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita,
tetapi juga mencoba melihat dan sisi lawan transaksi kita.

5. Prinsip “Incremental benefit”.


Incremental dapat diterjemahkan sebagai tambahan. Incremental benefit adalah keuntungan
tambahan yang harus dibandingkan dengan incremental cost atau biaya tambahan.

6. Prinsip “Signaling”.
Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi. Misalnya, tindakan suatu
perusahaan menaikkan pembayaran dividen per lembar saham dãpat dipandang oleb investor
sebagai perusahaan memiliki keyakinan yang tinggi pada kondisi keuangan perusahaan di masa
mendatang.

Padlah Riyadi., CA., MM 3


7. Prinsip “Capital market efficiency”.
Yang dimaksud efisien disini adalah efisien secara informasi. Agar pasar modal
dapat efisien secara informasi, pasar modal tersebut harus efisien secara
operasi (operational efficiency), misalnya kemudahan dalam ber sekuritas.

8. Prinsip “Risk-Return Trade-off’.


Prinsip ini mengatakan jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah
untuk menanggung risiko yang besar pula atau high risk, high return

9.Prins “Time Value of Money”.


Prinsip ini mengatakan “Time has a time value”.

Padlah Riyadi., CA., MM 4


Evolusi Teori Keuangan
Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Markets)
Pasar modal sempuma memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) tidak ada biaya transaksi, (2) tidak
ada pajak, (3) ada cukup banyak pembeli dan penjual (4) baik individu maupun perusahaan memiliki
kemampuan yang sama dalam akses ke pasar, (5) tidak ada biaya informasi sehingga setiap orang
memiliki informasi yang sama, (6) setiap orang memiliki harapan yang sama, (7) tidak ada biaya yang
berhubungan dengan hal kesulitan keuangan.

Analisis Arus Kas Yang Didiskonto ( Flow Analysis)


John Burr Williams yang mula- mula mengembangkan konsep ini serta Myron J Gordon yang pertama
kali menerapkan analisis ini dalam pembuatan keputusan keuangan (terutama dalam topik biaya
modal). Konsep dasarnya ada pada nilai waktu dari uang (time value of money). Rupiah yang diterima
hari ini akan lebih bernilai dibanding jika ia diterima di masa datang.

Icon Struktur Modal dari Modigliani dan MiLler (CapitaL Structure Theory)
Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) mempublikasikan salah satu teori
keuangan modern yang paling mengejutkan mereka menyimpulkan bahwa nilai suatu perusahaan
semata- mata tergantung pada arus penghasilan di masa mendatang (future earning stream), dan
oleh karena itu nilainya tidak tergantung pada struktur modal. MM menggunakan asumsi yang sangat
ketat, termasuk asumsi pasar modal sempurna, karena salah satu asumsi penting adalah tidak adanya
pajak, model ini sering disebut model MM — tanpa pajak. Pada tahun 1963, MM mempublikasikan
paper kedua mengenai teori struktur modal. Mereka menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak.
Dengan adanya pajak penghasilan perusahaan dapat menghemat pajak yang dibayar (karena
menimbulkan pembayaran bunga yang mengurangi jumlah penghasilan yang térkena pajak), sehingga
nilai perusahaan bertambah. Hubunganjumlah hutang dengan nilai perusahaan adalah positif: semakin
besar hutang, semakin tinggi nilai perusahaan. Model ini disebut dengan model MM pajak.

Padlah Riyadi., CA., MM 5


Model MM-Dengan pajak melupakan satu hal : semakin besar hutang semakmn besar
kemungkinan perusabaan akan mengalami kesulitan keuangan (financial distress). Ada usaha
untuk memperbaiki modelMM tersebut dengan memperhitungkan faktor hiaya financial
distress. Model perbaikan ini sering disebut tax savings-Financial costs trade-off theory
karena hutang menghasilkan penghematan pajak namun juga, menimbulkan biaya kesulitan
keuangau. Model MM yang dimoditikasi mengajarkan (1) herhutang sejumlah tertentu itu
baik, (2) berhutang terlalu banyak tiidak baik dan (3) ada jumlah hutang yang optimal untuk
setiap perusahaan.

Teori Dividen dari Modigliani dan Miller (Deviden Theory)


Modigliani dan Miller juga menganalisis dampak kebijakan. dividen terhadap nilai
perusahaan. Selain asumsi pasar modal sempurna, dimasukkan pula asumsi (1) kebijakan
penganggaran modal perusahaan tidak dipengãruhi oleh kebijakan. dividen, (2) semua investor
berperilaku rasional. Mereka menyimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai
perusahaan.
Jika digabung, teori struktur model MM—tanpa pajak dan Teori dividen tidak relevan
dan MM memberikan implikasi yang nyata bagi manajer keuangan. Jika pasar modal sempurna,
nilai perusahaan semata mata tergantung pada keputusan penganggaran modal karena
keputusan ini menentukan arus kas operasi dimasa mendatang serta risiko arus kas tersebut.
Bagaimana perusahaan memperoleh modal (keputusan pendanaan) serta hagaimana
penghasilan dibagikan (keputusan dividen) tidak menentukan nilai perusahaan. Pada praktiknya
kebijakan struktur modal maupun kebijakan dividen diyakini tetap membawa dampak pada
nilai perusahaan.

Padlah Riyadi., CA., MM 6


Teori Portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Teori porthfolio ini adalah Harry Markowitz. Teori ini adalah nisiko dapat dikurangi
dengan cara mengkombinasi beberapa jenis aktiva herisio daripada hanva memegang salah
satu jenis aktiva saja. Implikasi dan teori in adalah (1) investor harus membentuk portfolio
(melakukan diversilikasi) untuk mengurangi risiko. dan (2) risiko dari suatu aktiva individu
harus diukur herdasarkan kontribusinya kepada nisiko suatu portfolio yang
terdiversifikasikan dengan baik.
Capital Asset Pricing Model, dikeinbangkan oleh William Sharpe, John Lintner dan Jan
moissin secara terpisah, menunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang disyaratkan pada suatu
aktiva berisiko, merupakan fungsi dan tiga faktor (1) tingkat keuntungan bebas risiko, (2)
tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portfolio dengan risiko rata rata (market
portfolio), dan (3) volatilitas tingkat keuntungan aktiva berisiko tersebut terhadap tingkat
keuntungan market portfolio. CAPM didasarkan pada asumsi pasar modal sempurna ditambah
beberapa asumsi lainnya. CA PM memberikan impilikasi nyata pada penentuan biaya modal
perusahaan serta penentuan tingkal keuntungan yang disyaratkan ada suatu proyek individu
dalam perusahaan.

Teori Penentuan Harga Option (Option Princing Theory)


Suatu model formal untuk menentukan harga option baru muncul pada tahun (973. Fisher
Black dan Myron Scholes mempublikasikan Black Scholes Option Pricing Model (OPM).
Teori ini menawarkan suatu model penilaian harga atau premi call dan put option. implikási
dan teori ini adalah berkembang pasar untuk option, terutama option pada aktiva finansal.
Teori ini juga membantu memahami penilaian sekuritas yang memiliki sifat option seperti
warrant dan obligasi konversi.

Padlah Riyadi., CA., MM 7


Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis)
Efficient Market Hypothesis (EMH) yang dikemukakan oleh Eugene F. Fama. Terminologi
efisien disini merujuk pada efisien secara informasi (informationally efficient). Teori ini
mengatakan jika pasar efisien maka harga merefleksikan seluruh informasi yang ada.
Ironisnya pasar dapat efisien jika sejumlah hesar orang percaya bahwa pasar tidak ada
efisien, sehingga mendorong mereka untuk mencari keuntungan diatas selayaknya (excess
return atau abnormal return).
Empat kondisi yang diperlukan agar suatu pasar efisisen secara informasional : (1) tidak
ada biaya untuk informasi dan informasi tersedia untuk semua pesertu pasar pada waktu yang
sama, (2) tidak ada hiaya transaksi, pajak dan kendala perdagangan lainnya. (3) seorang
pemodal atau instituri tidak dapat mempengaruhi harga dan (4) semua peserta pasar adalah
rasional.
Keempat kondisi tersebut tidak terdapat pada dunia nyata. Perlu dibedakan antara pasar
yang (1) perfectly informationally dan (2) economically informationafly efficient. Pasar-pasar
yang perfectly efficient, yakni yang memenuhi keempat kondisi diatas, harga selalu
merefleksikan semua infonnasi yang diketahui, harp Scan menyesuaikan diri dengan informasi
baru secara cepat dan excess return hanya bisa diperoleh karena keberuntungan.
Pasar yang economically efficient, harga tidak menyesualkan diri dengan informasi baru
secara cepat namun excess profit tetap tidak dapat diperoleh setelah keuntungan dikurangi
dengan biaya informasi dan transaksi
Pasar efisien dibagi menjadi tiga bentuk : kuat (strong-form), setengah kuat (semi-sfrong
form) dan Lemah (weak form). Pasar modal dikatakan efisien bentük lemah jika harga
sekunitas mengekspresikan seluruh informasi harga di masa lalu, sehingga upaya investor
untuk memperoleh excess return dengan memanfaatkan data harga di masa lalu adalab sia sia

Padlah Riyadi., CA., MM 8


Efisien bentuk setengah kuat terjadi bila harga sekuritas mencerminkan informasi harga
histories plus informasi yang tersedia bagi publik (misalnya laporan keuangan, berita
keuangan dan bisnis di media massa, dsb).
Efisien bentuk kuat terjadi bila harga sekuritas mengekpresikan seluruh informasi yang
ada, baik harga sekuritas di masa lalu, informasi yang tersedia bagi publilç maupun informasi
yang bersifat private. Moral dari teori ini adalab jika pasar relatif efisien, sekuritas telah
dihargai secara benar, tidak akan terdapat sekuritas yang undervalued atau overvalued.
Investor tidak dapat memperoleh keuntungan di atas yang seharusnya (abnormal return).
Konsep EMH berhubungan langsung dengan konsep Risk-return trade-off Jika pasar
efisien dalam bentuk setengak kuat harga merefleksikan seluruh informsi publik sehingga
sekuritas telah dihargai secara benar sehingga tidak Scan ada excess return. Jika ada
sektritas yang berbeda tingkat keuntungannya, hal tersebut semata mata disebabkan oleh
tingkat risiko yang herheda. Transaksi yang terjadi pada pasar efisien memiliki nilai sekarang
bersi sebesar nol.
Konsep EMH dan risk return trade off memberikan implikasi penting pada investor
maupun manajer keuangan. Bagi investor, EMH menyarankan hahwa strategi yang optimal
adalah (1) menentukan tingkat risiko yang sesuai, (2) menciptakan suatu portfolio yang
terdiversifikasi dengan baik yang memiliki tingkat risiko sehesar yang telah dipilih, (3)
rneminirnumkan biaya transaksi dengan strategi beli-siinpan. Bagi manajer keuangan,EMH
menyarankan bahwa nilai perusahaan tidak dapat ditingkatkan melalui transaksi pasar
keuangan (karena pasar modal efisien sehingga NPV transaksinyn adalah nol). Nilai
perusahaan hanya dapat ditingkatkan melalui transaksi.

Padlah Riyadi., CA., MM 9


Teori_Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan pada manajemen keuangan diajukan oleh Michael C Jensen dan William H
Meckling. Hubungan keagenan atau agency relationship muncul ketika satu atau lebih individu
(majikan) menggaji individu lain (agen atau karvawan) untuk bert indak atas namanya,
mendelegasikan kekuasaan untuk mem1 kepulusan kepada agen alan karyawannya. Hubungan mi
muncul an (1) pemegang saham dengan para manajer. (2) pemegang saham dengan kreditor.
Problem keagenan antara pernegang saham dengan manajer potensial terjadi bila
manajementidak memiliki saham mavoritas perusahaan. Pemegang saham tentu menginginkan
manajer bekerja dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Sebaliknya,
manajer perusahaan bisa saja hertindak tidak untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham tetapi memaksimumkan kemakmuran mereka sendiri. Terjadilah coflict of interes.
Untuk meyakinkan bahwa manajer bekerja sungguh sungguh untuk kepentingan pemegang
saham, pemegang saham harus mengeluarkan hiaya yang disebut agency cost yang meliputi
antara lain : pengeluaran untuk menonitor kegiatan manajer, pengeluaran untuk membuat
suatu struktur organisasi yang meminimalkan tindakan—tindakan manajer yang tidak
diinginkan, serta opportunity cost yang timbul akibat kondisi dimana manajer tidak dapat
segera mengambil keputusan tanpa persetujuan pemegang saham.
Dalam hal ini dibutuhkan biaya yang mahal dan kurang efisien. Solusi yang lebih baik adalah
memberi suatu paket kompensasi berupa gaji tetap ditambab bonus kepemilikan perusahaan
(saham perusahaan) jika kinerja, mereka bagus. Agency problem antara pemegang saham
dengan manajemen perusahaan dapat dikurangi dengan cara (1) kekhawatiran untuk di PHK
karena kinerja yang dinilai kurang memuaskan, (2) ketakutan mengalami hostile take-over
atau kondisi dimana perusahaan diambil alih secara paksa oleh pihak lain. Kondisi ini mungkin
terjadi bila nilai peruashaan turun karena mis—management. Jika hostile take- over terjadi,
hiasanya manajemen lama akan diganti karena dianggap sehagai sumber masalah.

Padlah Riyadi., CA., MM 10


Agency problem muncul antara kreditor (pemberi hutang), misalnya pemegang obligasi
perusahaan dengan pemegang saham yang diwakili oleh manajemen perusahaan. Konflik muncul jika
(1) manajemen mengambil proyek-proyek yang risikonya lebih besar daripada yang diperkirakan oleh
kreditor, atau (2) perusahaan meningkatkan jumlah hutang, hingga mencapai tingkatan yang lebih
tinggi daripada yang diperkirakan oleh kreditor. Kedua tindakan diatas akan meningkatkan risiko
finansial perusahaan, selanjutnya akan menurunkan nilai pasar hutang/obligasi perusahaan yang
belum jatuh tempo. Kreditor dirugikan jika perusahaan mengambit proyek yang terlalu berisiko
karena hal ini akan meningkatkan risiko kebangkrutan perusahaan. Dilain pihak, jika proyek herisiko
tinggi tersehut memberikan hasil yang bagus.,kompensasi yang diterima kreditor (berupa bunga)
tidak ikut naik.
Pada kondisi apapun bondholder akan kalah Kreditor rñèrnbuat rambu rambu bagi pihak debitur.
Rambu rambu ini disebut covenant, disepakati bersama saat pinjaman diberikan Covenant dapat
mengurangi problem antara bondholders dengan stockholders, namun ia membuat manajemen
perusahaan kurang leluasa dan dapat dalam membuat keputusan bisnis yang penting.

Teori Informasi Tidak Simetris (Asymmetrc Information Theory).


Asymmetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak
daripada pihak lain. Misalnya, pihak manajemen perusahaan memiliki informasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan pihak investor di pasar modal. Asymmetric information memberikan efek yang
nyata pada keputusan keuangan maupun pasar finansial. Asymmetric information dapat mengganggu
fungsi pasar finansial sehingga harus dikurangi.
Bagaimana mengurangi tingkat asymmetric information ? penjual barus mengambil tindakan yang
memberi sinyal (signals) kepada calon pembeli.
Apa implikasi asymmetric information dan signaling terhadap manajemen keuangan ? Pembayaran
dividen merupakan contoh klasik mengenai penyampaian informasi melalui signaling. Jika manajemen
mengumumkan kenaikan yang nyata path jumlah dividen per lembar saham yang dibagikan, investor
akan menangkap ini sebagai sinyal bahwa kondisi keuangan perusahaan saat ini dan di masa
mendatang relatif baik.

Padlah Riyadi., CA., MM 11

Anda mungkin juga menyukai