Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI PROGRAM

PENIMBANGAN ANAK BALITA (D/S) DI


PUSKESMAS KARANG ANYAR TAHUN 2015

Oleh:
I Gede Eka Widayana (1118011057)

Pembimbing :
dr. Dian Isti Anggraini, MPH

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung


Ilmu Kedokteran Komunitas
Maret 2016
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu
dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia

Salah satu komponen Upaya Pelayanan


Kesehatan Dasar adalah Program Upaya
Gizi Masyarakat

Kegiatan yang dapat dilakukan agar


masalah gizi di masyarakat dapat dinilai
adalah dengan adanya anak balita yang
mau datang ke pelayanan kesehatan/
posyandu untuk menimbang.
I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Kemenkes melalui RAN-PG menargetkan
puskesmas mencapai target 80% di tahun
2013 dan meningkat di tahun 2015 menjadi
85 %

Terdapat kesenjangan pada capaian target


penimbangan anak balita di puskesmas
karang anyar tahun 2015

Jumlah balita yang ditimbang di Posyandu


di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar
pada data laporan periode Januari 2015-
Desember 2015 yaitu 65 %.
RUMUSAN MASALAH

Mencari penyebab kenapa


pelaksanaan program
penimbangan anak balita di
Puskesmas Karang Anyar tahun
2015 belum mencapai target
RANPG 2011-2015.
TUJUAN UMUM

• Mampu menganalisis masalah kesehatan dan berbagai metode


pemecahan masalah kesehatan masyarakat

TUJUAN KHUSUS

• Mengetahui gambaran umum keadaan kesehatan di wilayah


Kecamatan Karang Anyar.
• Mengenal dan mengetahui gambaran umum Puskesmas
Karang Anyar sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
• Mengetahui secara umum program dan cakupan program
penimbangan bayi dan balita di Puskesmas Karang Anyar.
• Menerapkan cara identifikasi masalah dalam pelaksanaan
program penimbangan bayi dan balita di Puskesmas Karang
Anyar.
• Menentukan prioritas dan penyebab masalah kesehatan
• Menentukan alternatif pemecahan masalah kesehatan
masyarakat
• Menganalisis kekurangan dan kelebihan pelaksanaan program-
program penimbangan bayi dan balita di posyandu dalam
wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar
METODE EVALUASI

• Target Balita Ditimbang di


Posyandu (D/S) didasarkan
Indikator
pada pedoman Rencana Aksi
Evaluasi Nasional Pangan dan Gizi
tahun 2011-2015.

Pengumpulan • Sumber Data Primer


Data • Sumber Data Sekunder
PELAKSANAAN EVALUASI
Menetapkan beberapa indikator penilaian dari unsur
keluaran

Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan

Membandingkan pencapaian keluaran program dengan


indikator keluaran.

Menetapkan masalah dan prioritas masalah

Membuat kerangka konsep dari masalah yang


diprioritaskan

Identifikasi penyebab masalah

Membuat alternatif pemecahan masalah

Menentukan prioritas cara pemecahan masalah


GAMBARAN WILAYAH KERJA

Letak • Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan

Wilayah

Batas • Utara  Sukadana, Lampung Timur


• Selatan  Kota Bandar Lampung
• Barat  Natar, Lampung Selatan

Wilayah • Timur  Desa Marga Lestari dan Gedong Harapan,


Kecamatan Jati Agung

Wilayah • Luas wilayah kerja 109,85 km2 yang terdiri dari 12

Kerja
desa
DATA TENAGA KESEHATAN
 Jumlah tenaga No Jenis Tenaga Jumlah

kesehatan 79 Dokter Umum 4


orang Dokter Gigi 1
Sarjana Kesehatan Masyarakat -
 Petugas gizi 1 S1 Ekonomi 1
orang Gizi 1
Farmasi/ Apoteker 3
Kesehatan Lingkungan 1
Analis Kesehatan 2
Perawat Gigi 2
Perawat (SPK/ Akper/ S. Kep.) 14
Bidan (Puskesmas/ Bidan Desa) 40
Pekarya Kesehatan 1
Supir dan Cleaning Service 4
Lain-lain 1
Jumlah 79
EVALUASI PROGRAM
Jenis Pekerjaan
PENETAPAN MASALAH

Variabel Keluaran Tolak Ukur Pencapaian Masalah

Target nasional
Jumlah balita yang
kemenkes melalui
ditimbang di
rencana aksi
Posyandu di wilayah
nasional gizi dan
Penimbangan Anak kerja puskesmas
pangan untuk
Balita di Posyandu Karang Anyar pada (+)
persentase cakupan
(D/S) data laporan periode
balita ditimbang
Januari 2014-
berat badannya
Desember 2014
(D/S) tahun 2014
yaitu 58,7%.
adalah 85%
IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN PENDEKATAN SISTEM
PADA PROGRAM PENIMBANGAN ANAK BALITA DI
POSYANDU PUSKESMAS KARANG ANYAR
FISHBONE
MONEY METHODE MATERIAL

Pendataan
APBD dan non-APBD

Promosi
kesehatan
Jumlah Bayi anak balita yang
ditimbang 2015 60% tidak
Pengetahuan ibu dan keluarga mencapai target RANPG 85
tentang pentingnya penimbangan %
bayi tokoh
masyarakat
kader
Ahli gizi, dokter,
bidan, dan Kepala
perawat yang puskesmas
berkompeten

MAN MACHINE
No I T R JUM
Daftar Masalah P S RI DU SB PB PC IxTxR
Perlunya
proses
pendataan
jumlah anak
1.
balita yang 2 2 3 4 3 3 3 4 4 320
ditimbang di
luar puskesmas
karanganyar
Peran aktif kader
posyandu

PRIORITAS 2. karanganyar
yang masih
3 3 2 2 2 2 1 3 3 135

MASALAH
kurang
Kurangnya
peran aktif
lurah/ kepala
desa untuk
mengimbau
3. masyarakatnya 2 2 3 4 3 3 3 4 4 320
untuk
menghimbau/
mewajibkan
semua balita
keposyandu

3. Jumlah Petugas
3 2 2 2 3 1 3 2 3 96
Gizi yang
kurang
PRIORITAS MASALAH
4. Kurangnya sikap
dan perilaku
masyarakat
dalam
mendukung 3 3 2 3 3 4 2 3 3 180
progam
penimbangan
anak balita
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
Penyebab Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah
Pemanfaatan media sosial dan media
cetak untuk menyadarkan
masyarakat pentingnya
mendataanak balitanya yang
ditimbang di luar posyandu untuk
Tidak ada sosialisasi melaporkannya pada
Perlunya proses pendataan jumlah pentingnya pendataan jumlah posyandu/puskesmas
anak balita wilayah kerja
anak balita wilayah kerja Menambah beberapa jumlah petugas
Puskesmas Karang Anyar yang
ditimbang di luar posyandu Puskesmas Karang Anyar yang gizikhusus untuk terjun ke lapangan
ditimbang di luar posyandu dan mendata jumlah anak balita
wilayah kerja Puskesmas Karang
Anyar yang ditimbang di luar
posyandu
Pemanfaatan kader posyandu untuk
mendata ke rumah- rumah.
Koordinasi lurah/ketua RT untuk
menghimbau/ mewajibkan semua
balita keposyandu
Koordinasi antara bidan/ dokter
praktek umum dengan petugas gizi
untuk pendataan.
No. Daftar Alternatif Jalan Efektivitas Efisiens Jumlah
Keluar i (MIV/C)
M II V CC
1. Pemanfaatan media 2 2 1 1 4
sosial dan media cetak
untuk menyadarkan
masyarakat pentingnya
mendata anak balitanya
yang ditimbang di luar
posyandu untuk
melaporkannya pada

PRIORITAS 2.
posyandu/puskesmas
Menambah beberapa 3 3 2 3 6
ALTERNATIF jumlah petugas gizi
khusus untuk terjun ke
MASALAH lapangan dan mendata
jumlah anak balita
wilayah kerja Puskesmas
Karang Anyar yang
ditimbang di luar
posyandu
3. Pemanfaatan kader 3 3 3 3 9
posyandu untuk mendata
ke rumah- rumah.
4. Peran serta kepala untuk 3 3 3 9

PRIORITAS menghimbau/
mewajibkan semua
PENYELESA balita keposyandu

IAN 5. Koordinasi antara bidan/ 3


dokter praktek umum
3 2 3 6

MASALAH dengan petugas gizi


untuk pendataan.
PRIORITAS ALTERNATIF MASALAH

Dari alternatif penyelesaian masalah diatas,


telah ditetapkan terdapat dua prioritas
penyelesaian masalah yang mempunyai nilai
sama besar, yaitu pemanfaatan kader posyandu
untuk mendata ke rumah- rumah dan peran
serta kepala desa untuk menghimbau/
mewajibkan semua balita keposyandu.
Pemanfaatan pertemuan rutin kader, sekali tiap
bulan merupakan waktu pengumpulan data.
Dengan kader yang mengetahui kondisi, lokasi dan
karakter masyarakat didaerahnya maka akan
memudahkan pengambilan data. Manajemen kader yang
baik, menghasilkan kader yang terampil dan
berdedikasi,tidak hanya mendapatkan data lapangan
tentang cakupan penimbangan anak balita puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar dengan lebih
akurat namun juga diharapkan agar kader memotivasi
ibu untuk menimbang di posyandu terdekat.
PERAN KEPALA DESA DALAM HAL MENGHIMBAU ATAUPUN
MEMOTIVASI WARGANYA UNTUK MEMBAWA SEMUA BALITA
KEPOSYANDU

Peranan kepala desa akan sangat penting


apabila mereka aktif untuk mendatangi
masyarakat, sering menghadiri pertemuan-
pertemuan, dan dalam setiap kesempatan selalu
menjelaskan manfaat suatu program Karena
faktor utama masyarakat untuk berpartisipasi
adalah adanya motivasi baik yang timbul dari
dalam diri maupun akibat dari pengaruh dari
luar.
Tanpa motivasi masyarakat akan sulit
berpartisipasi disegala program. Apabila
masyarakat melihat bahwa tokoh mereka yang
disegani ikut serta dalam kegiatan tersebut,
maka masyarakat pun akan tertarik untuk ikut
serta dalam kegiatan tersebut dan apa yang
dikatakan oleh kepala desa sebagai pemimpin
desa pasti akan lebih didengarkan oleh
masyarakat.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
 Permasalahan program gizi di Puskesmas
Karang Anyar adalah tidak tercapainya target
D/S anak balita berdasarkan RANPG 2011-2015
sebesar 85%.Persentase D/S anak balita di
Puskesmas Karang Anyar pada tahun 2015
adalah sebesar 60%.
 Penyebab utama permasalahan program gizi di
Puskesmas Karang Anyar adalah kurangnya
proses pendataan terhadap status penimbangan
anak balita dan kurangnya peran aktif lurah/
kepala desa untuk menghimbau/ mewajibkan
semua balita keposyandu.
Upaya pemecahan masalah dapat berupa:
 Pemanfaatan media sosial dan media cetak untuk
menyadarkan masyarakat pentingnya mendataanak
balita nya yang ditimbang di luar posyandu.
 Menambah beberapa jumlah petugas gizi khusus
untuk terjun ke lapangan dan mendata jumlah anak
balita wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar yang
ditimbang di luar posyandu
 Pemanfaatan kader posyandu untuk mendata ke
rumah- rumah.
 Peran serta kepala desa untuk menghimbau/
mewajibkan semua balita keposyandu.
 Koordinasi antara bidan/ dokter praktek umum
dengan petugas gizi untuk pendataan.
SARAN
Melaksanakan sosialisasi secara
Mengatasi permasalahan terus-menerus kepada
dengan menambah jumlah masyarakat yang dilaksanakan
kader untuk melakukan oleh petugas Puskesmas bekerja
pendataan status penimbangan sama dengan lintas program
anak balita di wilayah kerja dan lintas sektoral tentang
Puskesmas Karang Anyar, pentingnya kegiatan
penimbangan anak balita.

Monitoring dan evaluasi


kegiatan secara rutin untuk
dapat diketahui perkembangan
kegiatan yang telah
dilaksanakan dan segera
mengetahui permasalahan yang
ditemukan dalam bentuk
laporan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai