Anda di halaman 1dari 25

Referat

Frambusia
Oleh:
Nurillah Intan Permatasari
Gafri Bumbungan Tandililing
Reiner Surira Kombong Langi’
Theresia Marlen Loinenak

Pembimbing :
dr. Titie Soepraptie, Sp. KK, FINSDV
dr. Inneke Viviana Sumolang, Sp. KK
Pendahualuan
 Endemic non-venereal treponematoses adalah infeksiyang
disebabkan oleh bakteri yang terkait erat dengan Treponema
pallidum pallidum yang merupakan kuman penyebab sifilis.

 Penyakit yang termasuk endemic non-venereal treponematoses


adalah :
1. frambusia, (yaws)
2. sifilis endemik, dan
3. pinta.

 Dari ketiga penyakit tersebut, frambusia merupakan


reponematoses yang paling sering dijumpai.
Defenisi

Frambusia atau yaws adalah penyakit yang disebabkan oleh


infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue. Menyerang
kulit, tulang, dan kartilago.

Berbeda dengan sifilis, frambusia tidak menular melalui


seksual, tetapi ditularkan secara kontak langsung non
seksual (kontak langsung) melalui cairan getah (eksudat)
dan serum dari lesi kulit penderita.

Treponema pallidum pertenue tidak dapat menembus kulit


yang utuh. Luka kecil pada kulit dapat menyebabkan
penetrasi kuman.
Epidemiologi

Penyakit Frambusia saat ini endemic di 12 negara. WHO memperkirakan


2,5 juta orang mungkin saat ini terinfeksi.
Pada tahun 2014, dilaporkan adanya 1.521 kasus Frambusia di Indonesia.

Insiden Frambusia di Papua tercatat 729 kasus selama 2012 dan 26,7%
dari total kasus yang ditemukan di Jayapura. Wilayah Hamadi adalah
contributor tertinggi untuk kasus Frambusia di kota Jayapura
Etiologi
Disebabkan oleh Treponema Pallidum subspecies pertenue

Lingkungan kumuh, iklim hangat, dan lembab, padat


penduduk. Insiden kasus tinggi pada musim penghujan.
Jarang mandi, rendah kebersihan

Bergantian menggunakan pakaian yang sama dengan


orang lain atau jarang berganti pakaian.

Luka terbuka atau adanya penyakit kulit seperti bisul dapat


menjadi tempat masuk bakteri frambusia. Transmisi adalah
kontak kulit ke kulit dari lesi menular aktif
Histologi
- Pada Frambusia awal ditandai
hyperplasia epidermal dan papillomatosis,
sering dengan spongiosis focal.
Neutrophil menumpuk di epidermis,
menyebabkan mikroabses
-Treponema pallidum ssp.pertenue
ditemukan terutama di epidermis
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis Yaws dapat dibagi menjadi beberapa
stadium yakni:
1. stadium primer
2. stadium sekunder
3. stadium latent
4. stadium tersier.
Stadium primer
• papul muncul ditempat infeksi, setelah
sekitar 21 hari.
• papiloma eksudatif berukuran 2-5 cm,
membentuk ulkus yang tidak lunak yang
ditutupi oleh kerak kuning.
• Limfadenopati regional sering terjadi.
STADIUM SEKUNDER
KULIT
• Ruam menjadi papula yang berukuran
kepala jarum pentul
• pustular atau berkrusta
• Makula bersisik dapat dilihat lesinya
menyerupai kondiloma sifilis
• sering gatal dan terlihat fenomena koebner
• pada telapak kaki bisa menjadi
hiperkeratosis, retak, dan berubah warna
STADIUM SEKUNDER
TULANG
• Osteoperiostitis
• nyeri nokturnal dan terlihat penebalan
periosteal.
• polydactylitis
STADIUM LATEN
• Individu dengan stadium laten memiliki tes
serologi reaktif tetapi tidak ada tanda-tanda
klinis.
Stadium tersier
• Hiperkeratosis pada telapak tangan dan
telapak kaki dan plak
• Nodul dapat terbentuk didekat sendi dan
ulserasi
• Gangosa atau rinofaringitis
FRAMBUSIA KARDIOVASKULER
• FRAMBUSIA KARDIOVASKULER
TERDAPAT AORTITIS
• FRAMBUSIA NEUROLOGI
kelainan neuro-opthalmik dan CSF
• FRAMBUSIA DAN KEHAMILAN
Laporan adecdot menjelaskan bahwa T. Palidum
spp pertenue menyebabkan frambusia kongenital
• FRAMBUSIA DAN HIV
pasien dengan kelainan laten mungkin membuat
penyakit kambuh dengan menurununnya sistem
imun
DIAGNOSIS
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
• riwayat tinggalnya apakah • ditemukan papula eritematous
didaerah endemik atau tidak, soliter
• riwayat kontak dengan orang • ulkus yang ditutupi oleh kerak
yang sakit sepertinya kekuningan dan tepi dan
sebelumnya, pangkal bergranulasi
• ukurannya meningkat
• tanyakan onset gejala klinis, menyerupai rasberry
• tanyakan juga kebersihan • Terdapat papul, lesi exophytic,
pasien. ulkus, dan plak bersisik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Miksroskop gelap
• PCR
• SEROLOGI
• TEST KARDIOLIPIN
• TEST TREPONEMAL
• RADIOLOGIV
DIAGNOSIS BANDING
STADIUM PRIMER STADIUM SEKUNDER
• IMPETIGO • LESI WARTS
• ULKUS TROPIKUM • KUSTA
• PSORIASIS
• MOLUSKUM
KONTANGIOSUM
TERAPI Anjuran pengobatan secara epidemiologi untuk
Pilihan utama frambusia adalah:
1. Bila sero positif >50% atau prevalensi penderita di
suatu desa/ dusun >5% maka seluruh penduduk
diberikan pengobatan.
Benzatin penisilin 2. Bila sero positif 10%-50% atau prevalensi penderita
(IM) di suatu desa 2%-5% maka penderita, kontak, dan
seluruh usia 15 tahun atau kurang diberikan
pengobatan.
3. Bila sero positif kurang 10% atau prevalensi
Obat alternatif penderita di suatu desa/ dusun < 2% maka penderita,
kontak serumah dan kontak erat diberikan
pengobatan.
Tetrasiklin 4. Untuk anak sekolah setiap penemuan kasus
Doksisiklin dilakukan pengobatan seluruh murid dalam kelas yang
Eritromisin sama.
Azitromisin
Tabel.1 Pilihan Pengobatan
UMUR NAMA OBAT DOSIS CARA LAMA
PEMBERIAN PEMBERIAN
Pilihan Utama
< 10 tahun Benzatin Penisilin 600.000 IU IM Dosis tunggal
≥ 10 tahun Benzatin Penisilin 1.200.000 IU IM Dosis tunggal
Alternatif
< 12 tahun Eritromisin 8-10 mg/KgBB/6 jam Oral 15 hari
8-15 tahun Tetrasiklin / eritromisin 250 mg, 4 x sehari Oral 15 hari

> 15 tahun Tetrasiklin / eritromisin 500 mg, 4 x sehari Oral 15 hari

> 8 tahun Doksisiklin 2-5 mg/KgBB/6 jam Oral 15 hari


Dewasa Doksisiklin 100 mg, 2 x sehari Oral 15 hari
Anak/Dewasa Azitromisin 30 mg/KgBB, maksimal Oral Dosis tunggal
2 gr
• WHO merekomendasikan azitromisin sebagai mass drug administration (MDA) /
POPM yang telah terbukti aman dan menurunkan angka kematian anak pada
daerah yang endemik frambusia.

Tabel.2 Jenis dan Dosis Obat Frambusia


Nama Obat Umur (tahun) Dosis Cara Pemberian Lama Pemberian
Azitromisin 2 – 5 tahun 500 mg Oral Dosis tunggal
tablet 1x sehari

6 – 9 tahun 1000 mg Oral Dosis tunggal


1x sehari

10 – 15 tahun 1500 mg Oral Dosis tunggal


1x sehari

16 – 69 tahun 2000 mg Oral Dosis tunggal


1x sehari
Pencegahan dan Pemberantasan
1. Upaya Pencegahan 2. Pengawasan Penderita, Kontak
• promosi kesehatan umum. dan Lingkungan Sekitar
• mengorganisir masyarakat • laporan kepada instansi
dengan cara yang tepat. kesehatan yang berwenang.
• Survey serologis untuk • disinfeksi serentak.
penderita laten. • investigasi terhadap kontak
• menyediakan fasilitas pelayanan dan sumber infeksi.
kesehatan yang mamadai.
• Lakukan penanganan terhadap 3. Upaya penanggulangan wabah
penderita cacat dan penderita
dengan gejala lanjut.
KESIMPULAN
• Frambusia atau Yaws adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Treponema pallidum spp. pertenue. Penyakit ini
menyerang kulit, tulang, dan kartilago.
• Frambusia ditularkan secara kontak langsung non seksual
melalui cairan (eksudat) dan serum dari lesi kulit penderita.
• Manifestasi klinis frambusia atau Yaws dapat dibagi menjadi
beberapa stadium yakni stadium primer, stadium sekunder,
stadium laten, dan stadium tersier.
• Pilihan utama untuk terapi frambusia adalah benzatin
penisilin. Obat alternatif lainnya yang dapat diberikan yaitu
tetrasiklin, doksisiklin, eritromisin, dan azitromisin.
Lanjutan…

• Prinsipnya pencegahan yang dapat kita lakukan adalah


pemutusan rantai penularan kuman dengan deteksi dini dan
pengobatan yang tepat dan efektif terhadap penderita dan
orang yang kontak langsung dengan penderita.
• Higienitas perorangan dan sanitasi lingkungan perlu kita
pelihara dengan baik karena hal tersebut juga merupakan
faktor risiko penularan penyakit.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai