Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PROSEDUR

PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM

Nur Safriyanti
Riski Nyamin Payungallo
Yuliana Litha

PEMBIMBING
Dr. dr. Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F
Definisi
• Visum et repertum atau lebih di kenal sebagai
visum merupakan keterangan dari ahli (dokter
forensik) tentang hal-hal yang dilihat dan
ditemukan dalam pemeriksaan terhadap luka
seseorang atau penyebab kematian seseorang.
Dasar dan Konsep Hukum VeR

Menurut Budiyanto dkk., dasar hukum VeR


adalah pasal 133 Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang mana
menyebutkan;

1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan


menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun
mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak
pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan
ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau
ahli lainnya.

2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam surat
itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
Yang berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik
dan penyidik pembantu sebagaimana bunyi pasal 7(1) butir h dan
pasal 11 KUHAP. Penyidik yang dimaksud adalah penyidik sesuai
dengan pasal 6(1) butir a, yaitu penyidik yang pejabat Polisi
Negara RI. Penyidik tersebut adalah penyidik tunggal bagi pidana
umum, termasuk pidana yang berkaitan dengan kesehatan dan
jiwa manusia.
Menurut Utama (2014), Konsep hukum VeR meliputi bukti
factual (factual evidence) yang harus dibuktikan terlebih dahulu
baru kemudian diikuti oleh bukti hukum (legal evidence).
Jenis Visum et repertum
VER untuk orang hidup

VER untuk orang mati (jenazah)

VER tempat kejadian perkara (TKP)

VER penggalian jenazah

VER psikiatri

VER barang bukti


Struktur dan isi VER
a. Diketik di atas kertas
g. Di tanda tangani dan di beri
berkepala surat instasi
nama jelas
pemeriksa

h. Berstampel instansi
b. Bernomor dan bertanggal
pemeriksa tersebut

c. Mencantumkan kata “Pro i. Diperlukan sebagai surat


Justutia” yang harus dirahasiakan

d. Mengunakan bahasa
j. Hanya di berikan kepada
Indonesia yang baik dan
penyidik peminta VeR
benar

e. Tidak mengunakan
k. Salinannya di arsipkan
singkatan

f. Tidak mengunakan istilah


asing
Prosedur pembuatan Visum et Repertum di RSUD
KABELOTA
Menerima pasien serta data awal dari penyidik atau keluarga
atau seseorang sebagai konfirmasi awal keadaan pasien

Diketik diatas kertas yang berisi


kop surat dan nomor surat

Perihal hasil pembuatan


Visum et Repertum

Mencantumkan “pro justitia”


dibagian tengah Visum et repertum

Mencantumkan dokter
pemeriksa/ Dokter UGD
Mencatumkan nomor VER, tanggal dan waktu pemeriksaan dan
Rekam Medik pasien.

Menuliskan biodata pasien mengenai nama, jenis


kelamin, umur, agama, alamat

Hasil pemeriksaan luka pada korban hidup berisi


kesadaran, TTV, pemeriksaan luka pasien,
pengobatan dan tindakan

Kesimpulan yang berisi hasil pemeriksaan yang didapakan


oleh Dokter pemeriksa, dengan melihat penyebab luka dan
proses penyembuhan luka.
Kesimpulan
Pembuatan VER merupakan salah satu bentuk
pelayanan di rumah sakit departeman kesehatan telah
menetapkan standar pelayanan rumah sakit termaksud
pelayanan medikolegal dengan demikian kualitas pelayanan
VER secara langsung akan mencerminkan kualitas pelayanan
medikolegal dirumah sakit. Selain itu kualitas pelayanan
medikolegal juga mempengaruhi kualitas penilaian akreditas
rumah sakit dan bagi praktisi kesehatan diharapkan agar
dapat mengupayakan prosedur pembuatan VER khusus nya
VER pada korban hidup yang memenuhi standar VER yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai