Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK SUNGAI

HILDA TRIANDA WALIMUDA 1415011069


JUWITA NOVI YANA 1415011077
KURNIA RYANDANI H 1415011082
PANGLIMA JUNDULLOH 1415011116

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Lampung
2019
TANGGUL

Tanggul adalah semacam tembok miring/tegak lurus baik


buatan maupun alami dan dipergunakan untuk mengatur muka
air.
J E N I S - JE N I S TANGGUL

 Berdasarkan fungsi (tujuan penggunaan), jenis tanggul dapat


dibedakan sebagai berikut:
a. Tanggul primer.
Tanggul primer adalah bangunan tanggul yang dibangun
sepanjang kanan-kiri sungai guna menangkis debit banjir
rencana.
b. Tanggul sekunder.
Tanggul sekunder adalah bangunan tanggul yang dibangun
di atas bantaran sungai atau yang dibangun dibelakang
tanggul primer yang berfungsi sebagai pangamanan atau
pertahanan kedua apabila tanggul primer jebol atau rusak.
Tergantung terhadap daerah yang harus dilindungi (obyek
vital) mungkin diperlukan pembangunan tanggul tersier.
KRITERIA DESAIN BANGUNAN TANGGUL

1. Persyaratan
1.1. Data dan informasi
Untuk membuat perencanaan teknis tanggul pada sungai lahar
diperlukan :
 parameter desain, meliputi parameter desain topografi,
hidrologi, dan geoteknik yang merupakan hasil analisis data;
 data lain yang diperlukan adalah data atau informasi bahan
bangunan dan bahan timbunan tanggul yang tersedia, sarana
dan prasarana, serta tenaga kerja yang tersedia.
1.2. Fungsi
 Tanggul yang direncanakan harus dapat berfungsi untuk:
membatasi penyebaran aliran; mengarahkan aliran di hilir;
keperluan lain asal tidak mengganggu fungsi utamanya.
1.3. Keamanan dan stabilitas
Tanggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 stabil terhadap gaya-gaya yang bekerja.
 aman terhadap gerusan, rembesan dan erosi buluh, abrasi,
benturan, limpasan, dan longsoran;
 Stabil terhadap penurunan/settlement.
1.4. Tanggung jawab
Tanggul yang direncanakan harus dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis terhadap:
 fungsi;
 keamanan dan stabilitas;
 mutu bangunan;
 ekonomis.
2. Ketentuan-ketentuan
2.1. Ketentuan umum
 Ketentuan umum yang harus dipenuhi dalam membuat
perencanaan teknis tanggul pada sungai adalah tersedianya
parameter desain dan data lain yang diperlukan.
2.2. Ketentuan teknis
2.2.1. Tata letak
 Tata letak tanggul harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut.
 tanggul harus terletak di daerah yang dimungkinkan
terjadinya pelimpasan aliran lahar;
 tanggul harus terletak pada lokasi dengan biaya pembuatan
yang murah;
2.2.2. Bentuk dan dimensi
Bentuk dan dimensi tanggul beserta kelengkapannya harus memenuhi
ketentuanketentuan sebagai berikut :
 tanggul dapat dibuat tunggal atau ganda;
 talud tanggul bagian dalam harus diberi perkuatan pasangan batu/beton kedap air;
 talud tanggul bagian luar dilapis tanah liat dan ditanami rumput atau dipasang gebalan
rumput dan apabila diperlukan diberi pasangan batu kosong dengan ijuk setebal 10 cm;
 bila tinggi tanggul lebih dari 3 m, setiap ketinggian tanggul 3 m harus dibuat bahu
dengan lebar minimal 1m, baik pad bagian dalam maupun bagian luar tanggul;
 kemiringan arah memanjang tanggul sama dengan kemiringan dasar sungai rencana (Ip);
 tinggi tanggul ditentukan berdasarkan elevasi muka aliran desain ditambah dengan tinggi
jagaan;
 tinggi jagaan tanggul ditentukan sesuai dengan syarat tinggi jagaan yang tercantum
padaTabel B1;
 lebar puncak diambil minimal 4 m;
 pada talud luar dan dalam dibuat tangga pasangan batu dengan jarak maksimum 40 m;
 talud tanggul bagian dalam harus tahan terhadap abrasi dan benturan akibat aliran lahar,
dengan ketentuan minimum perkuatan tanggul jika diuji di laboratorium
2 .3 . Bahan bangunan
Bahan bang un an yang diperg unakan untuk membuat tang gul sung ai
a dalah:
 tanah nonkohesif;
 pasang an batu kali a ta u beton;
 pasang an batu kosong;
 ijuk dan suling-suling ;
 gebalan r umput.
2 .4 . G aya-gay a y ang beker ja
G ay a-g aya yang bekerja pada ta ng gul sun gai lahar adalah sebagai berikut.

 berat s endiri;
 tekanan air;
 tekanan sedimen;
 benturan akibat aliran.
PROSEDUR PERENCANAAN

3.1. Desain hidraulik Untuk perencanaan teknis tanggul pada


sungai,persamaan yang dipakai didasarkankan tinjauan
terhadap gaya-gaya yang bekerja, sifat-sifat bahan yang
dipergunakan, dan stabilitas tanggul.

3.1.1. Tinggi tanggul


Tinggi tanggul dihitung dengan persamaan sebagaiberikut.
h = hd + hs + hu + hf
1. Tinggi endapan (hd).
T i n g g i e n d a p a n p a d a k a n t o n g s e d i m e n ( s e d i m e n t p o c k et ) d i t e n t u k a n s e s u a i d e n g a n
perencanaan pengendalian sedimen. Jika tanggulterletak di luar kantong sedimen,
tinggi endapan dapat diabaikan (hd =0).
2. Tinggi aliran lahar (hs)
Tinggi aliran lahar dapat dihitung dengan tahap-tahap sebagai berikut.
a. Menghitung besar debit rencana (Qp)
Qp = (1 + C*)Q0
dengan:
Qp adalah debit sediment rencana (m3/dt);

C* adalah konsentrasi butiran dalam volume material debrispada dasar sungai sebel
um bergerak (unconsolidated materialdeposit);
Q0 adalah debit banjir rencana (m3/dt).
b. Menghitung lebar rata-rata sungai (Br)
Br = kw.Qp^1/2
dengan:
Br adalah lebar rata-rata aliran (m);
kw adalah koefisien lebar sungai (Tabel B.4);Q
p adalah debit sediment rencana (m3/dt).
c. Menghitung tinggi aliran dengan (hs)
- Menentukan jenis aliran
Adapun tipe aliran sedimen berdasarkan kemiringan dasar sungai dapatdikelompokkan
menjadi : 
Aliran debris tan θ ≥ tan θd
Aliran hiperkonsentrasi  tanθd > tan θ ≥ tan θh
Aliran individu/traktif tan θ < tan θh
dimana:
. MENENTUKAN KECEPATAN ALIRAN LAHAR (U)
UNTUK ALIRAN DEBRIS DIGUNAKAN RUMUS KECEPATAN BERIKUT.
e. Menghitung debit aliran
dengan:

Q adalah debit aliran (m3/dt);


U adalah kecepatan aliran lahar (m/dt);
Br adalah lebar rata-rata aliran (m);
hs adalah tinggi aliran lahar (m).
Dalam perhitungan tinggi aliran terlebih dahulu diambil suatu
nilai hasebagai asumsi awal dan dengan metode trial and
error dilakukan perhitungan di atas hingga diperoleh nilai
debit aliran (Q) yang samadengan nilai debit rencana (Qp).
3) TINGGI LONCAT ALIRAN (HU)
TINGGI LONCATAN ALIRAN LAHAR DIHITUNG DENGAN RUMUS
3 .1 .2 . S u d u t d a t a n g ( β )
S u d u t da t a ng a d a l a h b e s a r n y a s u d ut y a n g d i h i t un g da ri a s t a ng g u l t e rh a da p a s
a l i ra n l a h a r m e nu r u t a r a h j a ru m j a m .
3 .1 .3 . Ti n g g i j a g a an ( h f )
Ti n gg i j a g a a n di t e n t u k a n s e p e r t i p a d a Ta b e l B . 1 .
3 .2 . Ab r a s i d a n b e n t u r 3 . 2. 1 . K oe fi s i e n a b r a s i ( C A)
Ko e fi s i e n a b r a s i d a pa t d i h i t u ng d e n g a n m e n gg u n a k a n r um u s be ri k ut .

dengan:
CA adalah koefisien abrasi (mm3/cm2);
V adalah volume beton yang mengalami abrasi (mm3);
Ab adalah luas bidang permukaan yang mengalami abrasi (cm2).
Besarnya koefisien abrasi disyaratkan sebagai berikut :
a) Untuk kuat bentur beton, E = 27,54 kg.m2/dt2 : CA = 0,43
b) Untuk kuat bentur beton, E = 32,44 kg.m2/dt2 : CA = 0,33
c) Untuk kuat bentur beton, E = 29,99 kg.m2/dt2 : CA = 0,18
3.2.2. Kuat bentur (E)
Kekuatan beton terhadap benturan dihitung sebagai berikut.

dengan:
E adalah kuat bentur (kg.m2/dt2 atau N.m);
m adalah massa hammer (kg);
g adalah percepatan gravitasi (m/dt2);
hj adalah tinggi jatuh (m).
3.3. Stabilitas
3.3.1. Stabilitas fondasi
Tegangan yang terjadi akibat berat sendiri, tekanan air, tekanan
sedimen, pukulan akibat aliran, dan gaya seret yang bekerja pada
tanggul tidak boleh melebihi daya dukung tanah pondasi yang
diizinkan, yaitu 2 kPa.
3.3.2. Rembesan tanggul
Rembesan yang terjadi harus lebih kecil dari rembesan yang
diizinkan yaitu 0.0003 cm/dt seperti pada tabel.
3.3.3. Stabilitas terhadap geser
Stabilitas tanggul dihitung dengan persamaan :
3.3.4 LONGSORAN PERMUKAAN
LONGSORAN PERMUKAAN LERENG TANGGUL DAPAT DIHITUNG
DENGANPERSAMAAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai