Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN IRIGASI


PTS457

Oleh :
Gusmah Tiara Anggriyani (M1C119009)

Dosen Pemberi Tugas :


Rimba, S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN IRIGASI
Irigasi atau pengairan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model
irigasi yang dapat dilakukan manusia. Adapun tahapan perencanaan irigasi
dibedakan menjadi 2 tahap dasar yaitu:
1. Tahap perencanaan pendahuluan meliputi pengukuran (peta topografi,
penelitian kemampuan tanah), menentukan letak bangunan, tata letak
jaringan, petak tersier, tipe bangunan, trase saluran, jaringan dan bangunan
pembuang, termasuk analisis hidrologi (waterbalance). Peta dan profil
erencanaan yang diperlukan yaitu:
a. Peta layout jaringan irigasi atau tata letak (saluran pembawa dan
saluran pembuang, daerah yang tidak bisa diairi, kampung, jalan raya,
jalan ka, batas petak). Langkah – langkah perencanaan tata letak
meliputi:
1) Tentukan lokasi saluran pembuang, jalan, kampung dan daerah
yang tidak dapat diairi berdasarkan peta topografi skala 1 :2.
2) Tentukan lokasi cekungan, punggung medan dan tempat tinggi
pada peta skala 1 :3.
3) Cek apakah jaringan pembuang intern dan ekstern yang ada dapat
dipisahkan.
4) Buatlah tata letak pendahuluan jaringan pembuang primer.
5) Plotkan saluran sekunder disepanjang punggung medan dan
daerah-daerah tinggi.
b. Peta petak luasan 50 – 100 ha.
c. Perhitungan neraca air.
d. Perencanaan saluran irigasi (pembawa dan pembuang). Untuk
perencanaan saluran irigasi (pembawa dan pembuang) meliputi:
1) Saluran pembawa
Tentukan batas-batas petak pada peta tersebut. Plot rencana lokasi
bangunan pada peta sesuai dengan trase yang direncanakan.
Tentukan elevasi muka air yang dibutuhkan pada bangunan
pengambilan (Bendung). Perhitungan debit rencana. Plot lokasi
bangunan pembawa dan bangunan pemberi serta tentukan
kehilangan tinggi energi untuk setiap bangunan. Penentuan
kemiringan rencana pada ruas-ruas saluran. Perhitungan dimensi
saluran. Perhitungan muka air saluran. Pembuatan profil
memanjang saluran. Pembuatan profil melintang saluran.
2) Saluran Pembuang
Tentukan pada peta tersebut luas daerah yang akan dibuang airnya.
Tentukan muka air maksimum. Tetapkan kehilangan tinggi energi
untuk di bangunan. Perhitungan debit pembuangan rencana.
Tentukan kemiringan rencana. Hitung dimensi saluranBuat profil
memanjang dan melintang
e. Profil atau potongan memanjang saluran (menentukan elevasi muka
air).
f. Profil atau potongan melintang saluran (mengetahui galian dan
timbunan).
g. Desain bangunan pemberian air meliputi bangunan oncoran, bangunan
sadap, desain bangunan ukur, pintu romijn, crum de gruyter cipoletti,
ambang lebar, parshall flumes long throated flume (leher panjang).
Desain bangunan pelengkap meliputi gorong–gorong, bangunan terjun
bangunan got miring, talang shypon pelimpah bangunan, penguras
saluran tertutup, dan jembatan penyebrangan.
2. Tahap perenacaan akhir meliputi pengukuran dan penyelidikan hidrometri
atau hidrologi, topografi, geologi teknik, model hidrolis, dan laporan akhir.
Dalam perencanaan irigasi tahapan yang harus dikerjakan atau dianalisis dan
di evaluasi meliputi:
1. Lokasi dan perkiraan daerah irigasi
2. Garis besar rencana pertanian
3. Sumber daya air
4. Prasarana infrastruktur
5. Skala prioritas pengembangan
Adapun beberapa studi kasus yang diperlukan dalam pereencanaan irigasi yaitu:
1. Studi awal yaitu menentukan ide untuk pengembangan irigasi pertanian dan
perkiraan luas. Lokasi bangunan utama harus memperhatikan tinggi
pengambilan dan peta situasi.
2. Studi identifikasi yaitu menentukan nama dan luas, garis besar skema irigasi
alternatif, pemberitahuan ke instansi pemerintah, serta pihak lain yeng
terlibat dalam, proyek tsb. Tipe-tipe saluran irigasi, saluran tanah atau
saluran pasangan dengan memperhatikan kondisi tanah yang ada dilapangan.
3. Studi pengenalan yaitu menentukan kelayakan teknis, komponen dan aspek
multisektor, penjelasan mengenai aspek-aspek yang belum dapat dipecahkan
selama identifikasi, penentuan ruang lingkup studi, pekerjaan lapangan dan
kantor (oleh orang-orang yang sesuai disiplin ilmu).
4. Studi kelayakan yaitu menentukan analisis teknis dan ekonomi, definisi
proyek dan prasarana yang diperlukan, mengajukan program pelaksanaan,
ketepatan yang disyaratkan, perlu pengukuran topogrfi, geotek dan kualitas
tanah ekstensif. Batas-batas administrative, konsultasi dan sosialisasi dengan
pemerintah setempat dan petani (P3A) disepanjang rencana trase saluran dan
batas-batas daerah irigasi.

Anda mungkin juga menyukai