Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3

Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi

Metode Bina Marga


Pada metode Bina Marga (BM) ini jenis kerusakan yang perlu
diperhatikan saat melakukan survei visual adalah kekasaran permukaan, lubang,
tambalan, retak, alur, dan amblas. Penentuan nilai kondisi jalan dilakukan dengan
menjumlahkan setiap angka dan nilai untuk masing-masing keadaan kerusakan.
Perhitungan urutan prioritas (UP) kondisi jalan merupakan fungsi dari
kelas LHR (Lalu lintas Harian Rata-rata) dan nilai kondisi jalannya, yang secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
UP = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
Urutan prioritas 0 – 3, menandakan bahwa jalan harus dimasukkan dalam program
peningkatan.
Urutan prioritas 4 – 6, menandakan bahwa jalan perlu dimasukkan dalam program
pemeliharaan berkala.
Urutan prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam
program pemeliharaan rutin.

Prosedur Analisa Data Metode Bina Marga


1. Tetapkan jenis jalan dan kelas jalan.
Jenis jalan = Arteri
Kelas jalan = I
2. Hitung LHR untuk jalan yang di survey dan tetapkan nilai kelas jalan dengan
menggunakan Tabel 1.
Tabel 1. Tabel LHR dan Nilai Kelas Jalan
VLHR (smp/hari) Nilai Kelas Jalan
< 20 0
20 – 50 1
50 – 200 2
200 – 500 3
500 – 2000 4
2000 – 5000 5
5000 – 20000 6
20000 – 50000 7
> 50000 8
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai VLHR (smp/hari) = 29.133 smp/hari
Sehingga nilai kelas jalan = 7
3. Uraikan hasil survei dan mengelompokkan data sesuai dengan jenis
kerusakan.
Kerusakan 1 Kerusakan 10
Panjang = 80 cm Panjang = 254 cm
Lebar = 90 cm Lebar = 23 cm
Kedalaman = 8 cm Kedalaman = 1 cm
Kerusakan 2 Kerusakan 11
Panjang = 180 cm Panjang = 60 cm
Lebar = 220 cm Lebar = 10 cm
Kedalaman = 0 cm Kedalaman = 2 cm
Kerusakan 3 Kerusakan 12
Panjang = 90 cm Panjang = 40 cm
Lebar = 65 cm Lebar = 29 cm
Kedalaman = 0 cm Kedalaman = 0 cm
Kerusakan 4 Kerusakan 13
Panjang = 4 cm Panjang = 120 cm
Lebar = 2 cm Lebar = 290 cm
Kedalaman = 0 cm Kedalaman = 3 cm
Kerusakan 5 Kerusakan 14
Panjang = 15 cm Panjang = 690 cm
Lebar = 15 cm Lebar = 260 cm
Kedalaman = 0 cm Kedalaman = 0 cm
Kerusakan 6 Kerusakan 15
Panjang = 15 cm Panjang = 320 cm
Lebar = 15 cm Lebar = 270 cm
Kedalaman = 0 cm Kedalaman = 1 cm
Kerusakan 7 Kerusakan 16
Panjang = 80 cm Panjang = 30 cm
Lebar = 40 cm Lebar = 40 cm
Kedalaman = 1 cm Kedalaman = 1,5 cm
Kerusakan 8 Kerusakan 17
Panjang = 420 cm Panjang = 310 cm
Lebar = 140 cm Lebar = 260 cm
Kedalaman = 0 cm Kerusakan 18
Kerusakan 9 Panjang = 250 cm
Panjang = 32 cm Lebar = 30 cm
Lebar = 20 cm Kerusakan 19
Kedalaman = 3 cm Panjang = 360 cm
Lebar = 100 cm
4. Menghitung parameter untuk setiap jenis kerusakan dan melakukan penilaian
terhadap setiap jenis kerusakan berdasarkan Tabel 2.
Tabel 2. Tabel Penentuan Angka Kondisi Berdasarkan Jenis Kerusakan
Retak-retak (Cracking)
Tipe Angka
Buaya 5
Acak 4
Melintang 3
Memanjang 1
Tidak Ada 1
Lebar Angka
> 2 mm 3
1 – 2 mm 2
< 1 mm 1
Tidak ada 0
Luas Kerusakan Angka
> 30% 3
10% - 30% 2
< 10% 1
Tidak ada 0
Alur
Kedalaman Angka
> 20 mm 7
11 – 20 mm 5
6 – 10 mm 3
0 – 5 mm 1
Tidak ada 0
Tambalan dan Lubang
Luas Angka
> 30% 3
20 – 30% 2
10 – 20% 1
< 10% 0
Kekasaran Permukaan
Jenis Angka
Disintegration 4
Pelepasan Butir 3
Rough 2
Fatty 1
Close Texture 0
Amblas
Angka
> 5/100 m 4
2 - 5/100 m 2
0 – 2/100 m 1
Tidak Ada 0
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Jumlah angka kerusakan sebesar = 18
5. Menjumlahkan setiap angka untuk semua jenis kerusakan, dan menetapkan
nilai kondisi jalan berdasarkan Tabel 3.
Tabel 3. Penetapan Nilai Kondisi Jalan berdasarkan Total Angka Kerusakan
Total Angka kerusakan Nilai Kondisi Jalan
26 – 29 9
22 – 25 8
19 – 21 7
16 – 18 6
13 – 15 5
10 – 12 4
7–9 3
4–6 2
0–3 1
Sumber: Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota
Nilai kondisi jalan yang didapat sebesar = 6
6. Menghitung nilai prioritas kondisi jalan dengan menggunakan persamaan
berikut:
Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan)
= 17- (7+6)
=4
Urutan prioritas 4 – 6, menandakan bahwa jalan perlu dimasukkan dalam
program pemeliharaan berkala.
Analisis Data
Ruas jalan Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi merupakan jalan Arteri
dengan kelas jalan I, 1 jalur, 2 lajur, 2 arah, tak terbagi (2/2 UD) melayani arus
lalu lintas 2 arah, dan nilai VLHR sebesar 29.133 smp/hari. Survey visual kondisi
permukaan perkerasan jalan dilakukan untuk tiap lajur (lebar 3,5 meter) dengan
pembagian segmen per 25 meter panjang.

Pembahasan Metode Bina Marga


1. Nilai VLHR ruas Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi sebesar
29.133 smp/hari, sehingga menurut Tabel 1. nilai kelas jalan adalah 7.
2. Perhitungan angka kerusakan untuk kerusakan kelompok kekasaran
permukaan, lubang dan tambalan, serta deformasi plastis didasarkan pada
jenis kerusakan saja. Sedangkan untuk jenis kerusakan retak angka
kerusakan dipertimbangkan dari jenis retak, lebar retak, dan luas
kerusakannya, dimana untuk nilai kelompok retak digunakan adalah angka
terbesar dari ketiga komponen di atas.
Untuk alur angka kerusakan didasarkan pada besar kedalaman alur yang
terjadi. Hasil rekapitulasi penentuan angka kerusakan untuk sisi kiri ruas
jalan Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi tersaji pada Tabel. 4,
sedangkan untuk sisi kanan jalan tersaji pada Tabel 5.
Tabel 4. Rekapitulasi Penentuan Angka Kerusakan Sisi Kiri Jl. Letjen Suprapto,
Telanaipura, Kota Jambi
Angka Angka Angka
Angka Angka
Jenis untuk untuk untuk Angka
untuk Luas untuk
Kerusakan Jenis Lebar Panjang Kerusakan
Kerusakan Kedalaman
Kerusakan Kerusakan Amblas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pelepasan
5 2 3 - - 5
Butir
Retak
2 1 1 - - 2
Memanjang
Retak
3 2 1 - - 3
Melintang
Retak Acak - - 1 - - 1
Retak Kulit
- - - - - 0
Buaya
Lubang &
4 3 2 3 - 4
Tambalan
Kegemukan 1 - - - - 1
Alur - - - 0 - 0
Amblas - - - 0 - 0
Total Angka Kerusakan 16
Sumber: Analisis Data

Tabel 5. Rekapitulasi Penentuan Angka Kerusakan Sisi Kanan Jl. Letjen Suprapto,
Telanaipura, Kota Jambi
Angka Angka Angka Angka
Angka
Jenis untuk untuk untuk untuk Angka
untuk Luas
Kerusakan Jenis Lebar Kedalama Panjang Kerusakan
Kerusakan
Kerusakan Kerusakan n Amblas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pelepasan
3 1 - - - 3
Butir
Retak
2 1 1 - - 2
Memanjang
Retak
3 2 1 - - 3
Melintang
Retak Acak - - 1 - - 1
Retak Kulit
- - - - - 0
Buaya

Lubang &
3 2 2 - - 3
Tambalan

Kurus 1 - - - - 1
Amblas - - - - 0 0
Total Angka Kerusakan 13
Sumber: Analisis Data
3. Nilai kondisi jalan ditetapkan berdasarkan Tabel 3, yaitu dengan angka
kerusakan sebesar 16 pada sisi kiri dan 13 pada sisi kanan, maka nilai kondisi
jalan sebesar 6 untuk sisi kiri dan 5 untuk sisi kanan.
4. Nilai prioritas dihitung dengan persamaan (2), yaitu untuk sisi kiri 17 – (7+6)
= 4 dan untuk sisi kanan 17 – (7+5) = 5. Maka nilai prioritas kondisi jalan
dikatergorikan urutan prioritas 4 – 6, menandakan bahwa jalan perlu
dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala.

KESIMPULAN
1. Jenis kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jl. Letjen Suprapto,
Telanaipura, Kota Jambi antara lain pelepasan butir, kekurusan, kegemukan,
lubang dan tambalan, retak (memanjang, melintang, dan acak), alur, serta
deformasi plastis (sungkur dan keriting). Tetapi jenis kerusakan tersebut
ditemukan dengan kondisi yang berbeda-beda.
2. Evaluasi kondisi ruas Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi yang
dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga menghasilkan nilai 4-6,
yang menyatakan bahwa ruas Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura, Kota Jambi
perlu dimasukkan dalam program pemeliharaan berkala dengan begitu
menyatakan bahwa kondisi perkerasan ruas Jl. Letjen Suprapto, Telanaipura,
Kota Jambi berada dalam keadaan fair. Bentuk pemeliharaan berkala dan
perbaikan yang harus dilakukan terhadap ruas Jl. Letjen Suprapto,
Telanaipura, Kota Jambi agar tingkat layanan jalan meningkat antara lain:
a. Untuk kerusakan retak:
1) Memberikan lapis tambahan dengan LATASIR, BURAS, BURTU,
BURDA, LATASTON, dan LATASBUM.
2) Melakukan perbaikan drainase.
3) Bahu diperlebar atau dipadatkan.
4) Celah diisi campuran aspal cair dan pasir.
b. Untuk kerusakan pelepasan butir:
Ditutup dengan LATASIR, BURAS, dan LATASBUM.
c. Untuk kerusakan lubang:
1) Dibongkar dan dilapis kembali dengan bahan yang sesuai.
2) Perbaikan drainase.
d. Untuk kerusakan kegemukan:
Dilaburi agregat panas dan digilas.
e. Untuk kerusakan Alur:
Melakukan pelapisan pada lapis permukaan dengan bahan yang sesuai,
seperti LATASTON, LASTON, dan dilanjutkan dengan Buras.
f. Untuk kerusakan Kurus:
Ditutup dengan LATASIR, BURAS, dan LATASBUM.
3. Adapun jenis pemeliharaan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat
layanan jalan antara lain dengan memberi lapis tambahan, memperbaiki
drainase, bahu diperlebar dan dipadatkan, celah diisi campuran aspal dan
pasir, serta lapis perkerasan dibongkar dan kemudian dilapis kembali dengan
bahan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai